Pembimbing:
dr. Lambok, SpU
Fisiologis vs Patologis
Fisiologis
Terjadi natural pada bayi baru lahir
Patologis
Inabilitas unyuk meretraksi preputium yang melingkupi glans
penis yang sebelumnya dapat diretraksi
Causa scar pada distal
Parafimosis
Terjebaknya preputium yang beretraksi di belakang sulkus
koronarius.
Penyakit pada pria yang tidak disirkumsisi atau sirkumsisi
parsial
Definisi
Ras
Tidak terdapat predileksi ras
Usia
Dapat terjadi pada semua usia
Etiologi
Kongenital
Kebersihan yang buruk
Peradangan kronik glans penis dan kulit
preputium
Penarikan berlebihan kulit preputium
Faktor risiko
Anak yang meretraksi preputium dengan paksa dan
tidak mengembalikan preputium setelah berkemih
Parafimosis post aktivitas seksual berlebihan
Kronis balanopostitis
Penggunaan kateter kronis
Derajat Fimosis
Patofisiologi (1)
Uncircumcised penis
Batang penis, glans penis, sulkus coronarius, dan
perputium/preputium
infeksi
Preputium tidak
bisa diretraksi Meninggalkan
jaringan parut
Phymosis
Patofisiologi (4)
Fimosis
Parafimosis
Edema
Autoamputasi
Fimosis Fisiologis vs Patologis
Diambil dari:
http://emedicine.medscape.com/article/777539-
clinical#showall
Parafimosis
Diambil dari:
http://emedicine.medscape.com/article/777539-
clinical#showall
Parafimosis
Sumber:
http://dermimages.med.jhmi.edu/images/paraphimosis_1_
010720.jpg
Pemeriksaan Fisik
Preputium glans penis tidak dapat diretraksi ke
proksimal
Fisiologis fimosis
Orifisium preputial tidak terdapat scar
Fimosis patologis
Orifisium preputial scar (cincing fibrosa)
Pemeriksaan Fisik (2)
Parafimosis
Preputium ter-retraksi di belakang glans penis dan tidak
bisa dikembalikan ke posisi normal
Preputium cincing yang brekontraksi yang
mengelilingi glans penis
Flasiditas dari penis proksimal terhadap area
parafimosis.
Kronis
Eritema dan edema
Nekrosis kebiruan atau kehitaman dari glans penis
Reduksi parafimosis
Tujuan mengembalikan preputium ke posisi semula
di atas glans penis
Teknik menipulasi glans penis yang edema dan/atau
preputium distal
Dalam anastesi lokal blok penis dengan Lidocaine
HCl
Reduksi Manual
Cara
Menempatkan kedua jari telunjuk di bagian dorsal penis (belakang
preputium yang mengalami retraksi)
Kedua jempol di ujung glans penis
Glans penis ditekan ke belakang melalui preputium dengan bantuan
tekanan kedua jempol yang konstran di sekitar glans
Sumber: http://eso-cdn.bestpractice.bmj.com/best-
practice/images/bp/en-gb/765-3-iline_default.gif
Teknik Reduksi Manual
Sumber:
http://www.accessmedicine.ca/loadBinary.aspx?name=
tint&filename=tint_c527f004t.jpg
Reduksi Parafimosis
Sumber:
http://www.cirp.org/library/treatment/phimosis/reyn
ard1/fig1.gif
Metode Osmosis
Substans dengan konsentrasi tinggi dapat digunakan
untuk mengeluarkan cairan dari glans dan preputium
yang mengalami edema secara osmosis
Larutan gula ditempatkan di sekitar glans dan
preputium selama 2 jam fasilitasi reduksi manual
Verban yang direndam dengan 50 mL dari 50%
dextrose ditempatkan di sekeliling glans dan
preputium selama 1 jam fasilitas reduksi manual
Kerugian lama
Metode Puncture
Menggunakan Abbocath no. 21-26
Risiko anafilaksis
Aspirasi
Penggunaan tourniquet pada penis.
Tujuan
Membebaskan cincin fibrosa konstriksi
Memudahkan dilakukannya reduksi
Sumber:
http://emedicine.medscape.com/article/777539-
treatment#showall
Medikasi
85% kasus fimosis mild-moderate respons terhadap
steroid topikal pada orifisium preputial
Komplikasi
Nyeri pada preputial
Hiperemis
Steroid topikal
Betamethasone dipropionate 0,1-0,05%
2x / hari pada orifisium preputial
Selama 4-6 minggu
Komplikasi
Rekurensi
Postitis
Nekrosis
Autoamputasi