Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN FIMOSIS

DAN PARAFIMOSIS

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENDAHULUAN
Your Picture Here And Send To Back
• Fimosis adalah suatu kondisi di mana preputium tidak dapat ditarik ke arah
proksimal sehingga glans penis sulit atau tidak dapat terlihat. Fimosis dapat
bersifat fisiologis atau patologis.

• Parafimosis adalah keadaan darurat urologi sejati yang terjadi pada pria yang
tidak disunat ketika preputium terperangkap di belakang mahkota glans penis,
menyebabkan tercekiknya glans serta gangguan vaskular yang menyakitkan,
pembengkakan vena distal, edema, dan bahkan nekrosis

• Fimosis menunjukkan bahwa sekitar 10% bayi laki-laki akan mengalami fimosis fisiologis
pada usia 3 tahun, dan kebanyakan anak hanya mengalami retraksi preputium sebagian. Di
negara Amerika Serikat, parafimosis terjadi pada 1% pria diatas usia 16 tahun dan pada
pria tua dapat terjadi akibat kateterisasi yang lama dan riwayat kebersihan yang buruk atau
infeksi bakteri.
TINJAUAN PUSTAKA
Your Picture Here And Send To Back
ANATOMI
 Penis terdiri dari corpus penis, glans penis,
sulcus coronal glans penis, dan preputium.
 Preputium penis merupakan lipatan kulit
seperti kerudung yang menutupi glans
penis.
 Normalnya, kulit preputium selalu melekat
erat pada glans penis dan tidak dapat ditarik
ke belakang pada saat lahir.
 Namun seiring bertambahnya usia serta
diproduksinya hormon dan faktor
pertumbuhan, terjadi proses keratinisasi
lapisan epitel dan deskuamasi antara glans
Gambar Anatomi Penis penis dan lapis bagian dalam preputium
(Sumber: Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 21. EEG Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta)
sehingga akhirnya kulit preputium terpisah
dari glans penis
01 Fimosis

Parafimosis 02
FIMOSIS
• Fimosis adalah suatu kelainan dimana preputium penis yang tidak dapat di retraksi
(ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis.
DE-
FENISI

• Secara global diperkirakan sebanyak 10 % anak akan mengalami fimosis fisiologis


ketika berusia 3 tahun dimana mayoritas anak hanya mengalami retraksi preputium
EPI- sebagian. Insiden fimosis fisiologis akan berkurang seiring pertambahan usia dan
DEMI umumnya jauh lebih sering dibanding fimosis patologis.
OLOGI

• Fimosis yang fisiologis merupakan hasil dari adhesi lapisan-lapisan epitel antara
preputium bagian dalam dengan glans penis. Fimosis juga terjadi jika tingkat higienitas
ETI- rendah pada waktu BAK yang akan mengakibatkan terjadinya penumpukan kotoran-
OLO kotoran pada glans penis sehingga memungkinkan terjadinya infeksi.
GI
KLASIFIKASI
 Fimosis kongenital (fimosis fisiologis, fimosis palsu, pseudo phimosis) timbul sejak lahir. Fimosis
ini bukan disebabkan oleh kelainan anatomi melainkan karena adanya faktor perlengketan antara
kulit pada penis bagian depan dengan glans penis sehingga muara pada ujung kulit kemaluan
seakan-akan terlihat sempit.
 Secara global diperkirakan sebanyak 10 % anak akan mengalami fimosis fisiologis ketika berusia 3
tahun dimana mayoritas anak hanya mengalami retraksi preputium sebagian.
 Insiden fimosis fisiologis akan berkurang seiring pertambahan usia dan umumnya jauh lebih sering
dibanding fimosis patologis.
 Berbagai studi menunjukkan bahwa pada usia 6-7 tahun terdapat 8% anak yang masih mengalami
fimosis, dan sebesar 1% pada usia 16-17 tahun.

Fimosis Fisiologis (Sumber: StatPearls. Phimosis.2022)


 Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang sebenarnya, true phimosis) timbul kemudian
setelah lahir. Fimosis Patologis didefinisikan sebagai ketidak mampuan untuk menarik preputim
setelah sebelumnya yang dapat ditarik kembali. Fimosis ini disebabkan oleh sempitnya muara di
ujung kulit kemaluan secara anatomis.
 Hal ini berkaitan dengan kebersihan (higiene) yang buruk, peradangan kronik glans penis dan
kulit preputium (balanoposthitis kronik), atau penarikan berlebihan kulit preputium (forceful
retraction) pada fimosis kongenital yang akan menyebabkan pembentukkan jaringan ikat
(fibrosis) dekat bagian kulit preputium yang membuka.

Fimosis patologis (Sumber: StatPearls. Phimosis.2022)


PATOFISIOLOGI
Pada kasus fimosis lubang yang terdapat di prepusium sempit
sehingga tidak bisa ditarik mundur dan glans penis sama sekali
tidak bisa dilihat. Kadang hanya tersisa lubang yang sangat kecil di
ujung prepusium.

Pada kondisi ini, akan terjadi fenomena “balloning” dimana


preputium mengembang saat berkemih karena desakan
pancaran urine yang tidak diimbangi besarnya lubang di ujung
prepusium

Bila fimosis menghambat kelancaran berkemih, seperti pada


balloning maka sisa-sisa urin mudah terjebak di dalam preputium.
Hal ini bisa menyebabkan terjadinya infeksi
MANIFESTASI KLINIS

 Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin (“balloning” )


 Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan menggembung saat
mulai buang air kecil yang kemudian menghilang setelah berkemih.
 Biasanya bayi menangis dan mengejan saat buang air kecil karena timbul
rasa sakit.
 Kulit penis tak bisa ditarik kearah pangkal ketika akan dibersihkan
 Air seni keluar tidak lancar.
 Bisa juga disertai demam
 Iritasi pada penis.
DIAGNOSIS
 Pada anamnesis didapatkan keluhan berupa ujung kemaluan menggembung
saat mulai buang air kecil yang kemudian menghilang setelah berkemih dan
Biasanya bayi menangis dan mengejan saat buang air kecil karena timbul
rasa sakit.
 Pada pemeriksaan fisik kasus fimosis, dapat ditemukan kulit yang tidak dapat
diretraksi melewati gland penis.
 Pada fimosis fisiologis, bagian preputial orifice tidak ada luka dan terlihat
sehat, sedangkan pada fimosis patologis terdapat jaringan fibrus berwana
putih yang melingkar.
PENATALAKSANAAN
1. Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan disinfeksi
2. Persempit lapangan tindakan dengan doek lubang steril
3. Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari pangkal penis
melingkar. Bila perlu tambahkan juga pada daerah preputium
yang akan dipotong dan daerah ventral
4. Tunggu 3 – 5 menit dan yakinkan anestesi lokal sudah bekerja
dengan mencubitkan pinset
5. Bila didapati phimosis, lakukan dilatasi dengan klem pada lubang
preputium, lepaskan perlengketannya dengan glans memakai
sonde atau klem sampai seluruh glans bebas. Bila ada smegma,
dibersihkan.

(Sumber: Syamsuhidajat R, Wim de Jong.


2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 2. Jakarta:
EGC.)
6. Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri garis median bagian dorsal
dengan 2 klem lurus. Klem ketiga dipasang pada garis tengah ventral.
(Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal).
7. Gunting preputium dorsal tepat digaris tengah (diantara dua klem) kira-kira
½ sampai 1 sentimeter dari sulkus koronarius (dorsumsisi),buat tali kendali.
kulit Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan
kocher.
8. Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan
12’). Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju
frenulum di distal penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf
V), buat tali kendali )
9. Cari perdarahan dan klem, ikat dengan benang plain catgut yang disiapkan.
10. Setelah diyakini tidak ada perdarahan (biasanya perdarahan yang banyak
ada di frenulum) siap untuk dijahit.Penjahitan dimulai dari dorsal (jam 12),
dengan patokan klem yang terpasang dan jahitan kedua pada bagian ventral
(jam 6). Tergantung banyaknya jahitan yang diperlukan, selanjutnya jahitan
dibuat melingkar pada jam 3,6, 9,12 dan seterusnya
11. Luka ditutup dengan kasa atau penutup luka lain, dan diplester. Lubang
uretra harus bebas dan sedapat mungkin tidak terkena urin.
KOMPLIKASI
 Ketidaknyamanan/nyeri saat berkemih
 Akumulasi sekret dan smegma di bawah preputium yang kemudian terkena
infeksi sekunder dan akhirnya terbentuk jaringan parut.
 Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urin.
 Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang disebut ballonitis.
 Infeksi saluran kemih

DIAGONOSIS BANDING
Parafimosis adalah suatu keadaan dimana prepusium penis yang diretraksi sampai
di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan
menimbulkan jeratan pada penis dibelakang sulkus koronarius

PROGNOSIS
Prognosis dari fimosis akan semakin baik bila cepat didiagnosis dan ditangani.
PARAFIMOSIS
• Parafimosis merupakan suatu kondisi dimana prepusium penis yang
di retraksi sampai di sulkus koronarium tidak dapat dikembalikan
DE- pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang
FENI sulkus koronarius
SI

• Parafimosis dapat disebabkan oleh tindakan menarik prepusium ke


proksimal yang biasanya di lakukan pada saat bersenggama atau
ETI- masturbasi atau sehabis pemasangan kateter tetapi preputium tidak
OLO dikembalikan ketempat semula secepatnya
GI

• Fimosis dan parafimosis dapat terjadi pada laki-laki semua usia,


EPI-
DEMI
namun kejadiannya tersering pada masa bayi dan remaja.
OLOG
I
PATOFISIOLOGI
• Parafimosis atau pembengkakan yang sangat nyeri pada prepusium bagian
distal dari phimotic ring, terjadi bila prepusium tetap retraksi untuk waktu
lama. Hal ini menyebabkan terjadinya obstruksi vena dan bendungan pada
glans penis yang sangat nyeri.

• Pembengkakan dapat membuat penurunan prepusium yang meliputi glans


penis menjadi sulit. Seiring waktu, gangguan aliran vena dan limfatik ke pe-
nis menjadi terbendung dan semakin membengkak.

• Dengan berjalannya proses pembengkakan, suplai darah menjadi berkurang


dan dapat menyebabkan terjadinya infark/nekrosis penis, gangren, bahkan
autoamputasi.
DIAGNOSIS

1. Anak kecil yang prepusiumnya ditu-


runkan secara paksa atau lupa dikem-
balikan ke posisi semula saat buang
air atau mandi
2. Remaja atau pria dewasa yang men-
galami paraphimosis saat melakukan
aktifitas seksual yang penuh semangat
3. Pria dengan balanoposthitis kronis
4. Pasien yang terpasang kateter dan
orang yang merawatnya lupa untuk
Gambaran Klinis Parafimosis (Sumber: teachmesurgery, Parafimosis, 2019)
mengembalikan prepusium ke posisi
semula setelah pemasangan kateter
atau saat dibersihkan
KOMPLIKASI

Parafimosis harus dianggap sebagai kondisi darurat karena retraksi prepusium yang ter-
lalu sempit di belakang glans penis ke sulkus glandularis dapat mengganggu perfusi
permukaan prepusium distal dari cincin konstriksi dan juga pada glans penis dengan
risiko terjadinya nekrosis

Jika parafimosis tidak segera diterapi, hal ini dapat mengganggu aliran darah ke
ujung distal dari penis (penis tip).

Pada kasus yang ekstrim, hal ini mungkin dapat menyebabkan kerusakan atau cedera
ujung penis, gangren maupun hilangnya ujung penis (penis tip).
TATALAKSANA
 Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memijat glans selama
3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada
tempatnya.
 Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga prepusium dapat
dikembalikan pada tempatnya.
 Walaupun demikian, setelah parafimosis diatasi secara darurat, dimana edema dan proses
inflamasi menghilang, pasien dianjurkan untuk menjalani sirkumsisi.
 Tindakan sirkumsisi dapat dilakukan secara berencana dengan pemberian anestesi serta
antibiotika oleh karena kondisi parafimosis tersebut dapat berulang atau kambuh kembali.
 Dalam banyak kasus, tidak diperlukan anestesi
atau analgesia lokal tambahan, namun jika para-
phimosis berlangsung lama, sangat nyeri, atau
parah, maka blok anestesi penis formal dapat di-
gunakan.
 Blokir penis dorsal dilakukan dengan menggunakan
jarum ukuran 25 atau 27, memasukkan sekitar 2,5
mL lidokain 1% tanpa epinefrin ke dalam pangkal
penis di persimpangan penis dan kulit suprapubik
pada posisi jam 10, dari garis tengah untuk
menghindari vena dorsal superfisial. 2,5 mL lainnya
disuntikkan pada posisi jam 2.
 Suntikkan lidokain sedalam fasia Buck, kira-kira
3mm hingga 5 mm di bawah kulit, pastikan aspirasi
darah negatif sebelum penyuntikan.
 Panduan USG telah terbukti efektif dalam
membantu mengidentifikasi penanda untuk prose-
dur ini
(Sumber: Syamsuhidajat R, Wim de Jong.
2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 2. Jakarta:
EGC)
PROGNOSIS
Prognosis dan outcome dari parafimosis akan semakin baik manakala kondisi
penyakit ini semakin dini dan cepat pula didiagnosis dan ditangani. 16
TERIMA KASIH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai