Anda di halaman 1dari 12

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KONDISI FIMOSIS PADA

ANAK BALITA

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan pendidikan


Keprawatan Program Sarjana Fakultas Kesehatan di Universitas Harapan Bangsa

Oleh :
(Nama Bapak)
NIM. (Nim Bapak)

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penis merupakan salah satu bagian dari sistem kemih pada pria. Sistem

saluran kemih berkembang pada saat usia kehamilan 8-20 minggu. Pada bayi

laki-laki dipengaruhi oleh hormon testosteron, sedang pada bayi perempuan

dipengaruhi oleh hormon estrogen. Apabila ada gangguan pada hormon selama

kehamilan . Ada berbagai macam gangguan saluran kemih pada pria, salah

satunya adalah fimosis. .(Tambahkan sumbr kutipan berasal dari jurnal mana

atau buku apa (5 tahun terakhir) dan buku (10 tahun terakhir)?)

Bagian-bagian penis secara umum anatara lain, Glands atau kepala penis

yaitu bagian ujung penis (kepala) yang pada bagian tengahnya terdapat lubang

uretra, Corpus atau batang penis adalah, bagian batang penis mulai dari

pangkal penis sampai ujung penis. Corpus penis terdiri dari 3 bagian yaitu 2

bagian cavernosa yang banyak mengandung pembuluh darah dan 1 bagian

spongiosum yang terdapat saluran uretra ditengahnya. .(Tambahkan sumbr

kutipan berasal dari jurnal mana atau buku apa (5 tahun terakhir) dan buku (10

tahun terakhir)?)

Kulit penis, seluruh bagian penis ditutupi oleh kulit yang berhubungan

dengan kulit dari perut. Kulit yang menutupi glands penis disebut dengan

prepusium atau kulup penis yang dapat ditarik ke belakang sehingga membuka
glands penis sampai batas leher penis. Pada penis yang sudah disirkumsisi

(disunat), kulit prepusium tersebut dibuang sehingga glands penis selalu

terbuka.

Pada kelianan fimosis, terjadi kondisi dimana kulit prepusium tidak dapat

ditarik ke pangkal penis sehingga glands penis selalu terbungkus oleh

prepusium. Kelainan fimosis ini hanya terjadi pada penis yang belum

disirkumsisi. Apabila terjadi fimosis, maka pasien tidak boleh menarik kulit

prepusiumnya ke pangkal penis secara paksa karena dapat menimbulkan luka

dan terbentuk jaringan parut. Hal ini dapat menyebabkan kelainan fimosis

semakain parah. .(Tambahkan sumbr kutipan berasal dari jurnal mana atau

buku apa (5 tahun terakhir) dan buku (10 tahun terakhir)?)

Prognosis dari fimosis ini cukup baik dan tidak menimbulkan komplikasi

serius, apabila ditangani dengan baik. Fimosis tidak menyebabkan gangguan

kesuburan pada pria. Kompikasi yang mungkin terjadi dari fimosis ini adalah

terjadinya parafimosis , yaitu kondisi dimana kulit prepusium yang sudah

ditarik secara paksa ke pangkal penis dan tidak dapat kembali ke posisi semula.

Kulit prepusium akan menjepit leher penis sehingga aliran darah di daerah

tersebut tidak lancar. Komplikasi parafimosis ini harus segera ditangani dengan

tindakan sirkumsisi (Honestdocs editoral team-fimosis,2019).

Fimosis adalah keadaan dimana kulit penis (Preupitium) melekat pada

bagian kepala (Grans) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran air


seni, sehingga bayi dan anak jadi kesulitan dan kesakitan saat kencing. (Andi

Maryam). (Jangan Kembali lagi ke definisi Fimosis)

Fimosisi adalah salah satu gangguan yang timbul pada organ kelamin pria,

yang dimaksud dengan fimosis adalah keadaan dimana kulit penis (Preupitium)

melekat pada bagian kepala (Grans) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang

saluran air seni, sehingga bayi dan anak jadi kesulitan dan kesakitan saat

kencing, kondisi ini memicu timbulnya infeksi pada penis (balantis). Jika

keadaan ini di biarkan dimana muara saluran kencing di ujung penis tersumbat

maka dokter menganjurkan untuk disunnat, tindakan ini dilakukan dengan

membuka dan memotong kulit penis agar ujungnya terbuka. (Patologis,

Dr.Sutisna Himawan,1996). (Jangan Kembali lagi ke definisi Fimosis)

Fimosis adalah penyempitan pada prepusium. Kelainan menyebabkan bayi

/ anak sukar berkemih. Kadang-kadang begitu suka sehingga kulit prepusium

menggelembung seperti balon.  Bayi / anak sering menangis sebelum urine

keluar. (Jangan Kembali lagi ke definisi Fimosis)

Fimosis (phimosis) merupakan kondisi dimana kulit yang melingkupi

kepala penis (glans penis) tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka

seluruh bagian kepala penis (kulup, prepuce, preputium, foreskin,) Preputium

terdiri dari dua lapis, bagian dalam dan luar, sehingga dapat ditarik ke depan

dan belakang pada batang penis. Pada fimosis, lapis bagian dalam preputium

melekat pada glans penis. Kadangkala perlekatan cukup luas sehingga hanya

bagian lubang untuk berkemih (meatus urethra externus) yang terbuka. Fimosis
(phimosis) bisa merupakan kelainan bawaan sejak lahir (kongenital) maupun

didapat. (Jangan Kembali lagi ke definisi Fimosis)

Fimosis adalah prepusium penis tidak dapat diretraksi (ditarik) ke

proksimal sampai ke korona galndis. Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan

berkembang dan debris yang dihasilkan oleh epitel prepusium (smegma)

mengumpul di dalam prepusium dan perlahan-lahan memisahkan prepusium

dari glans penis. Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat prepusium

terdilatasi perlahan-lahan sehinga prepusium menjadi retraktil dan dapat ditarik

ke proksimal. (Jangan Kembali lagi ke definisi Fimosis)

Apabila preputium melekat pada glans penis, maka cairan smegma yaitu

cairan putih, kental yang biasa mengumpul diantara kulit kulup dan kepala

penis akan tertinbun di tempat itu, sehingga mudah sekali terjadi infeksi.

Biasanya yang sering di serang adalah bagian ujung penis, sehingga di sebut

infeksi ujung penis atau blantis. Sewaktu akan kencing, anak menjadi rewel

yang terlihat adalah kulit kulup yang terbelit dan menggelembung. .

(Tambahkan sumbr kutipan berasal dari jurnal mana atau buku apa (5 tahun

terakhir) dan buku (10 tahun terakhir)?)

Secara Etiologi fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena

ruang di antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini

menyebabkan kulup menjadi melekat pada kepala penis sehingga sulit ditarik

ke arah pangkal. Penyebabnya bisa dari bawaan dari lahir, atau didapat,
misalnya karena infeksi atau benturan. .(Tambahkan sumbr kutipan berasal dari

jurnal mana atau buku apa (5 tahun terakhir) dan buku (10 tahun terakhir)?)

Salah satu penyebab fimosis diantaranya adalah bawaan lahir. Pada kasus

yang lebih jarang, fimosis terjadi karena kulup kehilangan kemampuan

peregangan, misalnya karena peradangan atau luka akibat pembukaan paksa

kepala penis. Pembentukan jaringan parut dari bekas luka itu mencegah

peregangan kulup. Fimosis terdiri atas 2 macam, fimosis kongenital (fimosis

fisiologis) timbul sejak lahir sebenarnya merupakan kondisi normal pada anak-

anak, bahkan sampai masa remaja. .(Tambahkan pravelensi lagi terkait fimosis

dan pravelensi terkait pengetahuan orang tua terkaiti khitan)

Kulit preputium selalu melekat erat pada glans penis dan tidak dapat

ditarik ke belakang pada saat lahir, namun seiring bertambahnya usia serta

diproduksinya hormon dan faktor pertumbuhan, terjadi proses keratinisasi

lapisan epitel dan deskuamasi antara glans penis dan lapis bagian

dalam preputium sehingga akhirnya kulit preputium terpisah dari glans penis.

(Tambahkan sumbr kutipan berasal dari jurnal mana atau buku apa (5 tahun

terakhir) dan buku (10 tahun terakhir)?)

Suatu penelitian mendapatkan bahwa hanya 4% bayi yang seluruh

kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis pada saat lahir, namun

mencapai 90% pada saat usia 3 tahun dan hanya 1% laki-laki berusia 17 tahun

yang masih mengalami fimosis kongenital. Walaupun demikian, penelitian lain

mendapatkan hanya 20% dari 200 anak laki-laki berusia 5-13 tahun yang
seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis.(Tambahkan

pravelensi lagi terkait fimosis dan pravelensi terkait pengetahuan orang tua

terkaiti khitan)

Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang sebenarnya, true

phimosis) timbul kemudian setelah lahir. Hal ini berkaitan dengan kebersihan

(higiene) alat kelamin yang buruk , peradangan kronik glans penis dan

kulit preputium ( balanoposthitis kronik), atau penarikan berlebihan

kulit preputium (forceful retration ) pada fimosis kongenital yang akan

menyebabkan pembentukan jaringan ikat (fibrosis) dekat bagian

kulitpreputium yang membuka. Fimosis kongenital seringkali menimbulkan

fenomena ballooning, yakni kulitpreputium mengembang saat berkemih karena

desakan pancaran air seni tidak diimbangi besarnya lubang di ujung preputium.

.(Tambahkan pravelensi lagi terkait fimosis dan pravelensi terkait pengetahuan

orang tua terkaiti khitan)

Fenomena ini akan hilang dengan sendirinya, dan tanpa adanya fimosis

patologik, tidak selalu menunjukkan adanya hambatan (obstruksi) air seni.

Selama tidak terdapat hambatan aliran air seni, buang air kecil berdarah

(hematuria), atau nyeri preputium, fimosis bukan merupakan kasus gawat

darurat. .(Tambahkan pravelensi lagi terkait fimosis dan pravelensi terkait

pengetahuan orang tua terkaiti khitan)

Fimosis (phimosis) merupakan salah satu gangguan yang timbul pada

organ kelamin bayi laki-laki, yang dimaksud dengan fimosis adalah keadaan
dimanakulit kepala-penis (preputium) melekat pada bagian kulit kepala (glans)

dan mengakibatkan tersumbatnya lubang dibagian air seni, sehingga bayi dan

anak kesulitan saat kencing, kondisi ini memicu timbulnya infeksi pada kepala

penis (balantis). Jika keadaan ini dibiarkan dimana muara saluran kencing

diujung penis tersumbat maka dokter memikirkan untuk disirkumsisi. Tindakan

ini dilakukan dengan membuka kulit penis agar ujungnya terbuka

(Rukiyah,2010:230) (Jangan Kembali lagi ke definisi Fimosis)

Keluarga merupakan sekelompok orang yang disatukan oleh ikatan

perkawinan, darah atau adopsi yang merupakan satu rumah tangga yang

berinteraksi satu sama lain dalam peran sosial masing-masing sebagai suami

dan istri, ibu dan ayah, saudara laiki-laki dan perempuan yang menciptakan

budaya bersama (Burgess dan Lock). Keluarga merupakan unit dalam

masyarakat. Disinilah anak-anak tinggal bersama orang tuanya. Sudah banyak

penelitian yang menyatakan pentingnya keluarga dalam proses tumbuh

kembang anak. Jadi keluarga adalah hal pertama yang dapat mendeteksi dan

bertindak paling depan bila terjadi sesuatu dari salah satu anggauta keluarga

yang terkena masalah baik kesehatan maupun yang lainnya. .(Tambahkan

pravelensi lagi terkait fimosis dan pravelensi terkait pengetahuan orang tua

terkaiti khitan)

Peran keluarga khususnya orang tua dalam menyikapi balitanya yang

terkena fimosis sangat berpengaruh dalam hal pengobatan, penanganan

maupun tindakan yang harus segera dilakukan, biasanya orang tua cenderung

mengaanggap bahwa fimosis adalah hal biasa yang terjadi pada balita, bahkan
ada orang tua yang merasa biasa kalau balitanya susah buang air kecil, penis

menggelembung karena susah buang air kecil, terdapat ruam kemerahan yang

hal tersebut merupakan gejala fimosis dan menganggap hal tersebut adalah

wajar padahal harus segera ditangani. Padahal apabila fimosis pada balita

segera ditangani, akan sangat baik bagi balita karena dapat mengurangi resiko

air seni yang susah keluar dan meminimalkan terjadinya infeksi.

(membuat paragraph kesimpulan udul apa yang akan di teliti)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa temuan diatas maka dirumuskan masalah apakah ada

perbedaan anatar orang tua yang telah mengetahui fimosis baik dari segi arti,

gejala, faktor penyebab dan cara mengatasi fimosis dengan orang tua yang

tidak memiliki pengetahuan apapun tentang fimosis.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Orang tua dapat memahami fimosis dari segi arti, faktor atau gejala dan cara

penanganan atau tindakan yang cepat dan tepat.

2. Tujuan Khusus

a. Memperluas pengetahuan tentang fimosis

b. Mengetahui baik gejala, dampak maupun penanganan fimosis

c. Memperkecil resiko dari kurangnya pengetahuan orang tua tentang

fimosis yang dapat berdampak pada anak.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi

masyarakat tentang fimosis pada anak balita. (Di tambah lagi jumlah kata

dalam satu kalimat)

2. Manfaat praktis

a. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan dapat secara maksimal penyerap pengetahuan

tentang fimosis pada balita sehingga dampak fimosis pada balita akan

semakin berkurang

b. Bagi Responden

(Isikan Apa saja manfaatya)

c. Bagi institusi kesehatan

Kepuasan yang merupakan salah satu tujuan layanan akan tercapai

dengan berkurangnya keluhan dari orang tua tentang fimosis

d. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Penelitian ini diharapkan membawa banyak manfaat bagi perkembangan

Ilmu Keperawatan

e. Bagi Institusi Pendidikan

Salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi adalah penelitian selain

pengajaran/pendidikan dan pengabdian pada masyarakat. Penelitian ini

diharapkan dapat menjadi motivasi bagi peserta didik untuklebih

memanfaatkan ilmunya bagi masyarakat sekitar.

E. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah dengan intervensi langsung dengan

penyuluhan dan penjelasan mengenai fimosis terhadap responden di desa

Karangjambe. (Tidak ada metodelogi penelitian di bab 1)

F. Jurnal Keaslian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nama Judul Metode dan hasil Persamaan dan


dan penelitian penelitian perbedaaan
tahun

Nama Judul Metode dan hasil Persamaan dan


dan penelitian penelitian perbedaaan
tahun

Anda mungkin juga menyukai