(SKDI 4)
Penis terbentuk sempurna & preputium menutupi glans penis dan meatus urethra eksternus
Minggu ke 17 kehamilan
Lapisan mukosa bagian dalamnya membungkus glans dan bentuknya menyerupai lipatan dan
bertemu pada pangkal glans penis bagian posterior frenulum >> sensitif
Anatomi & Embriologi Penis
Fungsi Preputium
FIMOSIS
Kelainan kongenital
Fibrosis
Fimosis Fisiologis
Edema dan iritasi kulit preputium
Terasa nyeri pada daerah preputium
Tidak dapat ditarik ke proksimal Tanda infeksi local
Saat anak berkemih akan tampak Bila ereksi akan menimbulkan nyeri
ballooning pada ujung preputium Pin hole
Klasifikasi Derajat Fimosis
(Kikiros et al)
Derajat
Preputium dapat ditarik ke proksimal sampai melewati corona glans
0
Derajat Preputium dapat ditarik ke proksimal secara keseluruhan tapi
1 preputium tampak teregang dibelakang glans
Preputium dapat ditarik ke proksimal tapi hanya sebagian galns yang
Derajat
dapat terlihat
2
Derajat
Preputium dapat ditarik parsial, hanya meatus yang terlihat
3
Derajat Preputium dapat ditarik sedikit ke proksimal (meatus dan glans tidak
4 dapat dilihat)
Derajat
Preputium tidak dapat ditarik sama sekali
Klasifikasi Derajat Fimosis
(Kikiros et al)
sulkus koronarius
Gangguan psikologi
Menghalangi hubungan seksual
Stenosis meatus uretra
Kesulitan saat BAK
Disfungsi ejakulasi pada pria dewasa
Klasifikasi
Hipospadia anterior
Tipe glandular, subkoronal, penis distal
Hipospadia anterior
Tipe glandular, subkoronal, penis distal
Hipospadia medial
Tipe midshaft, penis proksimal
Hipospadia medial
Tipe midshaft, penis proksimal
Hipospadia posterior
Tipe fenoskrotal, skrotal, perineal
Hipospadia posterior
Tipe fenoskrotal, skrotal, perineal
Gejala dan tanda klinis
Pada tipe glandular biasanya tidak ada keluhan kecuali bila terdapat stenosis.
Pada tipe penile dan fenoskrotal maka terdapat keluhan sulit BAK
Pada tipe perineal, penis akan tampak bengkok dan genitalia eksterna akan
tampak seperti genital perempuan.
Penatalaksanaan
Noted : Kontraindikasi absolut untuk tindakan sirkumsisi, harus koreksi hipospadia terlebih dahulu
EPISPADIA (SKDI 2)
Pendahuluan
Chordae
BNO IVP
Penatalaksanaan
STRIKTUR URETHRA
1. Meatus urethra
Epitel pelapis
Uretra anterior epitel skuamous
Uretra posterior epitel transisional
ETIOLOGI
Kongenital
Traumatik
a) Eksternal fraktur pelvis, straddle injury
b) Internal iatrogenic (kateterisasi, kaliberasi, sistoskopi,
pembedahan prostat, tindakan endourologi lainnya)
Infeksi Gonorrhoea, urethritis non spesifik, tuberculosis (jarang),
kateterisasi jangka panjang
Tumor
PATOGENESIS
Penyempitan Terbentuk
Lumen Urethra Jaringan Fibrosa
JENIS - JENIS STRIKTUR (ANATOMI)
Gambaran anatomi jenis-jenis striktur
urethra anterior
A. Lipatan mukosa / mucosal fold
B. Kontriksi iris / iris constriktion
C. Fibrosis minimal
D. Spongiofibrosis
E. Inflamasi dan fibrosis sampai jaringan
corpus spongiosum
F. Striktur dengan komplikasi fistel (dapat
terbentuk abses/fistel kearah kulit dan
rectum)
(A to F, from Jordan GH: Management of anterior urethral stricture disease. Probl Urol 1987;1:199-225.)
DERAJAT STRIKTUR URETHRA
Ringan penyempitan kurang dari 1/3 diameter lumen urethra
Sedang penyempitan 1/3 sampai ½ diameter lumen urethra
Berat penyempitan lebih dari ½ diameter lumen urethra
Anamnesis
(1) Riwayat urethritis
(2) Trauma panggul
(3) Straddle injury
(4) Iatrogenik (instrumentasi uretra, pemakaian kateter, dll)
(5) Kelainan sejak lahir
Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi meatus eksternus tampak sempit, pembengkakan serta fistel di daerah penis,
skrotum, perineum, suprapubik
2) Palpasi teraba jaringan parut/indurasi di segmen tertentu/sepanjang lintasan uretra
anterior pada ventral penis, muara fistel mengeluarkan nanah bila dipijat, kalibrasi dengan
kateter lunak akan ditemukan hambatan
BAGAIMANA MENDIAGNOSIS?
Laboratorium
(2) Biokimia deteksi masalah upper urinary tract ureum dan kreatinin
Radiologi
(1) IVP melihat komplikasi striktur urethra terhadap upper urinary tract, menilai
pengosongan buli, melihat adanya trauma panggul sebelumnya
Transurethral
1) Dilatasi uretra (periodik) (1) besi (rigid), (2) plastic
2) Urethrotomi internal (panjang striktur < 2 cm) visual (Sachse) & blind (Otis)
Open surgical
1) Reseksi anastomosis (panjang striktur < 2 cm, lokasi di bulbar)
2) Open urethroplasty (panjang striktur > 2 cm)
Striktur urethra cenderung residif pasien harus sering menjalani pemeriksaan yang
teratur oleh dokter.
Follow up (1) observasi selama 1 tahun, (2) kontrol berkala dilakukan dengan
mengevaluasi pancaran urine.
Mengajarkan pasien cara menggunakan kateter sendiri dengan cara yang tepat.
Klinis infiltrat urine sistostomi, insisi multipel, kemudian rujuk bila proses
infeksi sudah tenang
KARSINOMA UROTELIAL (SKDI 2)
Reeny Purnamasari
Perokok
Kemoterapi
Radioterapi
KARSINOMA BULI (SKDI 2)
Pendahuluan
Sering berkemih
Tidak menahan kencing
Gejala iritasi (sistitis)
Nyeri saat berkemih
Kencing disertai nanah
USG Abdomen
MRI CT Scan
Pemeriksaan Diagnostik Lainnya
Sistoskopi
Biopsi
Gold Standard
Penatalaksanaan
Endoscopic Laser
Kemoterapi intravesika
Open surgery
BENIGN HYPERPLASIA PROSTAT
(SKDI 2)
Pendahuluan
Lobus medialis
Lobus anterior
Lobus posterior
Diduga
96
Etiologi
2. Peranan Estrogen pada BPH
Menginduksi hiperplasia sel stroma prostat
Meningkatkan populasi reseptor androgen di inti sel
prostat
Memperpanjang hidup sel stroma dan menghambat
kematian sel prostat
97
Etiologi
98
Manifestasi Klinis
Hesitancy & straining
Rasa tidak puas setelah berkemih
Pancaran & kaliber urine berkurang (pancaran miksi bercabang)
Terminal dribbling
Gejala obstruksi Intermittent stream
Retensi urine
Parsiel/kronis
Akut (total) infeksi
Buli-buli penuh
Urgency
Frekwensi
Gejala iritatif
Nocturi
Urge incontinence
Sistitis disuria, frekuensi miksi >>, hematuria, nyeri suprapubik
Gejala batu buli-buli terminal disuri, terminal hematuri
Gejala infeksi Pyelonefritis sakit di RCV
Orchio-epididimitis nyeri & bengkak di scrotum
Gejala lain demam, menggigil, anemia
Hidronefrosis fungsi ginjal uremic syndrome somnolens, muntah-
Komplikasi
muntah, diarrea, BB
Manifestasi Klinis
Keadaan umum penderita status sakit/status
gizi/kesadaran
Status generalis Tanda vital TNPS
Fungsi paru dan jantung
Head to toe
6. Straining (mengedan)
SYMPTOM SCORE
8 - 19 : Moderately Symptomatic
20 - 35 : Severely Symptomatic
Grading BPH
1. Prostat menonjol 1-2 cm ke rektum
Berdasarkan Rectal Toucher
2. Prostat menonjol 2-3 cm ke rektum
(Buli-buli harus dlm keadaan kosong)
3. 3-4 cm pole atas masih teraba
4. > 4 cm pole atas tak teraba
Fungsi Ginjal
BNO-IVP Fish Hooking Appearance
Indentasi Caudal Buli-buli
Abdominal
USG Prostat TRUS (Transrectal Ultra Sonografi) volume, berat,
biopsi
Keadaan Buli-buli
Uretrosistosko Pembesaran Prostat intravesical & intra urethral (kissing
pi
lobes) terutama dilakukan kalau pd RT prostat kecil
1. Surgical treatment
2. Interventional treatment ,
3. Medical treatment
NB : Pilihan tindakan sesuai keadaan dan indikasi
106
Penatalaksanaan
Medical treatment
Biasanya pada penderita BPH yang prostat masih kecil atau penderita yang
tidak memungkinkan di operasi.
Misal FINASTERIDE 5 mg
Penatalaksanaan
Surgical treatment
1. Open prostatectomy
108
Komplikasi Pembedahan
Perdarahan hemostatis kurang baik
Incontinential urinae kena sphincter urethrae externum
Impoten
Strictura urethrae
Fistel urine (open)
Post TURP syndrom
Infeksi
109
KARSINOMA PROSTAT (SKDI 2)
FAKTOR RESIKO
Pertambahan
usia (Aging)
Ras Afrika-
Amerika
EPIDEMIOLOGI
2)Jenis biopsy: (1) Sextant biopsies (base, midgland, and apeks pada tiap sisi); (2)
biopsy vesika seminalis pada pasien dengan resiko tinggi
DETECTION AND DIAGNOSIS
Small, E., Cecil Textbook of Medicine, Prostate Cancer, 2004, WB Saunders, an Elsevier imprint
TATALAKSANA
• PRINCIPLES OF THERAPY
1) Watchful waiting
2) Deprivasi Androgen