Anda di halaman 1dari 26

FIMOSIS

KSM UROLOGI RSUD SIDOARJO


Anggota 01. Muhammad
Ary Wardhana
20710080

Kelompok 02. Anak Agung 20710069


Ayunda
Saraswati

03. Made Metu


Bayu Kubera
20710047

04. Vannisa
Kurnia
20710014

Angelina

05. Nur Farida 20710093


Anatomi Penis
Definisi
Fimosis adalah dimana prepusium penis
yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke
proksimal sampai korona glandis.
ETIOLOGI

Pada kebanyakan kasus, fimosis


adalah bawaan lahir. Pada kasus
yang lebih jarang, fimosis terjadi
karena preputium kehilangan
kemampuan peregangan, misalnya
karena peradangan atau luka akibat
pembukaan paksa kepala penis.
KLASIFIKASI
Balanitis 2
Xerotica
Obliterans
Fimosis konginetal Fimosis didapat
(BXO)
(fimosis patologik,
(fimosis fisiologis,
fimosis palsu. Psudo fimosis yang
phymosis) timbul sejak sebenarnya, true
lahir) phymosis) timbul
kemudian setelah lahir
Fimosis
1 Fisiologi
s
Fisiologi

Pada orang dewasa yang belum


berkhitan memiliki resiko fimosis
secara sekunder karena
kehilangan elastisitas kulit
ATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Fimosis juga terjadi jika tingkat higienitas
rendah pada waktu BAK 
terjadinya penumpukan kotoran pada
glans penis  infeksi pada daerah glans
penis dan prepusium  meninggalkan
scar  prepusium tidak dapat ditarik
kebelakang
Pada lapisan dalam prepusium terdapat kelenjar sebacea yang memproduksi
smegma. Cairan ini berguna untuk melumasi permukaan prepusium. Letak
kelenjar ini di dekat pertemuan prepusium dan glans penis yang membentuk
semacam “lembah” di bawah korona glans penis (bagian kepala penis yang
berdiameter paling lebar). Di tempat ini terkumpul keringat, debris/kotoran,
sel mati dan bakteri. Bila tidak terjadi fimosis, kotoran ini  mudah
dibersihkan. Namun pada kondisi fimosis, pembersihan tersebut sulit
dilakukan karena prepusium tidak bisa ditarik penuh ke belakang.
Manifestasi Klinis

Pada bayi,
menangis saat
miksi
Menggelembungnya ujung
Prepusium Penis pada saat
miksi
Sulit Kencing

Prepusium Penis tidak dapat


Pancaran urine ditarik ke proksimal sampai ke
mengecil korona glands dan ditemukan
Smegma di dalam Prepusium
Penis
Higiene local yang kurang bersih
dapat menyebabkan infeksi

Postitis Infeksi pada


preputium

Balaniti Infeksi pada glans penis


s

Balanopostiti Infeksi pada glans penis dan


s preputium
TATALAKSANA
Pemberian salep kortikosteroid

Fimosis yang disertai balanitis


xerotica obliterans dapat
diberikan salep Dexamethasone
0,1 % dioleskan 3-4x.
Diharapkan setelah pemberian 6
minggu, prepusium dapat Sirkumsisi
diretraksi spontan.
Pada fimosis yang menimbulkan
keluhan miksi, menggelembungnya
ujung prepusium pada saat miksi,
atau fimosis yang disertai dengan
infeksi merupakan indikasi untuk
dilakukan sirkumsisi dan harus
diberi antibiotik dahulu sebelum
sirkumsisi.
PARAFIMOSI
S
Prepusium penis yang diretraksi sampai di sulkus
koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula
dan timbul jeratan pada penis di belakang sulkus.

—PARAFIMOSIS
ETIOLOGI
1. anak- anak : iatrogenik karena penarikan kulit prepusium untuk
mendapatkan sampel urin steril dengan pemasangan kateter oleh
tenaga kesehatan atau orang tua yang secara tidak sengaja
meretraksi prepusium saat ingin membersihkan glans penis.
2. remaja-dewasa : kateterisasi, higiene buruk, fimosis, dan tindikan
pada penis
3. kondisi yang mengganggu kelunakan prepusium, seperti kutil,
angioma, dermatitis kontak, dan jaringan parut karena luka
bakar atau inflamasi
Parafimosis pada laki-laki yang tidak
disirkumsisi atau sirkumsisi inkomplit,
EPIDEMIOLO dapat terjadi di segala usia, tersering pada
remaja. Parafimosis terjadi pada 0,7% anak

GI laki-laki yang tidak disirkumsisi. Sekitar 1-


5% laki-laki akan mengalami parafimosis
sebelum usia 16 tahun.
PATOFISIOLOGI

retraksi prepusium berlebihan ke proximal glans


penis—> tidak dapat dikembalikan keposisi
semula—> terbentuk cincin yang kuat mengikat
disekeliling glans penis—> kongesti vena
superficial —> bendungan aliran darah —> glans
penis dan prepusium bengkak—> oklusi arteri —>
infark / nekrosis/ ganggren —> autoamputasi
MEKANISME
KLINIS
Anamnesa : nyeri penis
Pemeriksaan fisik :
1. prepusium terjebak
dibelakang glans penis
2. edema glans penis dan
prepusium
3. nekrosis glans penis :
kebiruan/ kehitaman
4. palpasi : keras
5. parafimosis kronik : fibrosis,
painless/tanpa edema
TATALAKSANA
 mengurangi edema penis, sehingga kulit prepusium dapat
dikembalikan ke posisi semula menutupi glans penis. semua
teknik tersebut memerlukan anestesi lokal, blok penis dengan
lidokain tanpa epinefrin, atau yang sering pada anak, sedasi.
PENATALAKSANAAN
Pungsi Reduksi
• digunakan di fasilitas • pijatan ringan pada glans
kesehatan perifer penis selama kurang lebih 5
dengan keterbatasan menit untuk mengurangi
sumber daya edema jaringan dan
• Memungkinkan mengecilkan ukuran glans.
keluarnya cairan • Teknik Dundee, Metode
edema melalui titik- kompres es, Reduksi
titik pungsi dengan dengan hialuronidase,
bantuan kompresi Penggunaan agen osmotik
manual glans dan seperti gula pasir
prepusium.
PENATALAKSANAAN
Dorsal slit Aspirasi glans
• insisi pada cincin • Menggunakan torniket
konstriksi dengan dipasang di batang penis
anestesi lokal. • mengurangi volume
• insisi longitudinal glans yang edema,
sepanjang 1-2 cm di sehingga memungkinkan
bagian dorsal kulit reduksi manual
prepusium dilanjutkan dilakukan.
dengan penjahitan
dengan benang 4/0 Sirkumsisi
nilon.
dilakukan dengan anestesi
umum dengan tambahan blok
penis atau blok kaudal.
KOMPLIKA 01. retraksi prepusium yang terlalu sempit di
belakang glans penis ke sulkus glandularis dapat
mengganggu perfusi
SI
02. permukaan prepusium distal dari cincin
konstriksi dan juga pada glans penis dengan
risiko terjadinya nekrosis
Jika parafimosis tidak segera diterapi,
03. hal ini dapat mengganggu aliran darah
ke ujung distal dari penis (penis tip).

Pada kasus yang ekstrim, hal ini mungkin


04. dapat menyebabkan kerusakan atau cedera
ujung penis, gangren maupun hilangnya
ujung penis (penis tip)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai