ACUTE PERICARDITIS
Oleh :
Ratih Kusuma D.
19710106
D4
Pembimbing :
RSUD Sidoarjo
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
terimakasih atas bantuan segala pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan
referat ini, khususnya kepada dr. Ari Rahmawati, Sp.JP selaku dokter pembimbing
penulisan referat tugas Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Penyakit Dalam Rumah
Sakit Umum Daerah Sidoarjo yang telah memberikan dasar materi yang dapat
Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala saran dan
penulis adalah referat ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi
pembaca.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Daftar Tabel...........................................................................................................iv
Daftar Gambar..........................................................................................................v
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Definisi.........................................................................................................5
C. Epidemiologi................................................................................................6
D. Etiologi.........................................................................................................7
E. Klasifikasi..................................................................................................11
F. Manifestasi Klinis......................................................................................11
G. Pemeriksaan Penunjang.............................................................................13
H. Kriteria Diagnosa.......................................................................................20
I. Diagnosa Banding......................................................................................21
J. Tatalaksana.................................................................................................22
K. Prognosa.....................................................................................................25
Daftar Isi.................................................................................................................30
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. Perikarditis............................................................................................5
Gambar 4. Perikarditis............................................................................................6
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari dua lapisan, yaitu lapisan viseral dan parietal. Kedua lapisan ini
simpatis yang membawa serat nyeri aferen dalam distribusi jantung dan
vagus yang dapat memicu refleks yang diperantarai vagal pada perikarditis
akut.
1
Sebaliknya, perikardium parietal dan fibrosa dipersarafi oleh cabang
harus ada: nyeri dada perikardial yang khas, gesekan gesekan perikardial,
elevasi segmen ST yang meluas, dan efusi perikardial yang baru atau
meningkat3.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keseluruhan, dan (2) dinding jantung yang terdiri dari epicardium sebagai
perikardium
3
parietalis merupakan lapisan luar yang berhubungan langsung dengan
simpatis yang membawa serat nyeri aferen dalam distribusi jantung dan
vagus yang dapat memicu refleks yang diperantarai vagal pada perikarditis
hingga ke bahu5.
4
Akumulasi cairan dalam rongga perikardium jika melebihi normal
B. Definisi
Gambar 3. Perikarditis
5
Gambar 4. Perikarditis
C. Epidemiologi
100.000 populasi per tahun, ditemukan pada 0,1% kasus pasien rawat inap
di rumah sakit dengan keluhan nyeri dada dan 5% kasus dengan keluhan
akut dapat terjadi pada pria ataupun wanita di semua kelompok usia,
namun kejadian tersering ditemukan pada pria dengan usia 20-50 tahun1.
tingkat
6
insiden perikarditis yang membutuhkan rawat inap hanya 3,3 kasus per
ini lebih sering terjadi pada pria. Meskipun mekanisme pasti yang
D. Etiologi
waktu 1-4 hari, atau setelah 1-4 minggu sebagai bagian dari sindroma
7
Immunodeficiency Virus (HIV) terutama di Afrika1. Insiden perikarditis
bypass arteri koroner), penyisipan alat pacu jantung, ablasi frekuensi radio,
8
Gonococcus, Streptococcus, Staphylococcus,
jarang) Candida
(sangat
jarang)
dialysis-associated
9
Onset awal: Cedera langsung (cedera penetrasi
1
E. Klasifikasi
6 minggu
F. Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang paling umum dari pasien perikarditis akut adalah
keluhan nyeri dada akut (pada >85-90% kasus). Nyeri dada bersifat tajam,
dapat menjalar ke leher, dagu, atau lengan, mirip nyeri dada iskemik, juga
1
condong ke depan karena tekanan di perikardium parietal berkurang, tetapi
terjadi karena dada dipenuhi rasa sakit ataupun karena akumulasi yang
pericardial friction rub terdeteksi pada 60-85% kasus. Bunyi ini terjadi
terdengar seperti suara goresan bernada tinggi. Bunyi ini dapat terdengar
sternum kiri dengan posisi pasien condong ke depan dan menahan napas,
paling sering terdengar pada akhir ekspirasi. Bunyi ini terdiri dari 3
sistol atrium (tidak ditemukan pada kasus fibrilasi atrium), sistol ventrikel,
1
Tabel 3. Gambaran Klinis Perikarditis Akut
Demam
Abnormalitas EKG
Abnormalitas EKG
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiografi (EKG)
1
Gambar 5. (A) Gambaran EKG klasik perikarditis akut, ditandai
depresi;
mencapai isoelektrik;
persisten
1
Rasio ST elevasi dan amplitudo gelombang T (ST/T) di
2. Rontgen Dada
perikardium1.
3. Ekokardiografi
1
langsung dari efusi perikardial yang secara semikuantitatif
trivial (<10 mm) , sedang (10 hingga 20 mm), besar (21 hingga 25
mm), dan sangat besar (>25 mm) (32). Cairan perikardial yang
apikal4.
1
4. Computed Tomography (CT)
1
CMR dapat dilakukan jika ada keraguan atau pada pasien
kortikosteroid4.
interdependensi ventrikel4.
6. Serologi
perikardium viseral1.
1
7. Perikardiosentesis
neoplasma1,3.
8. Perikardiektomi
pemberian obat-obatan2.
1
9. Pemeriksaan lain
Tanda sepsis
Infeksi bakteri
rheumatologic
H. Kriteria Diagnosa
2
ST elevasi baru yang luas atau PR depresi pada EKG
I. Diagnosa Banding
2
Tabel 7. Diagnosa Banding Perikarditis Akut
Refluks pneumothorax
gastroesofageal
Iskemia miokard
Ulkus peptikum
Pleuritis
Pneumonia
J. Tatalaksana
1. Triase Awal
Pasien perikarditis akut perlu rawat inap dan dicari etiologinya jika
2
2. Terapi Empiris
kolkisin, jika penyebab infeksi telah disingkirkan, dan jika ada indikasi
3. Perikarditis Relaps
2
Pada kasus kegagalan terapi dengan aspirin/ NSAID dan kolkisin
2
Gambar 7. Tatalaksana Perikarditis Akut, sumber : Rampengan, 2015
K. Prognosa
2
meluas hingga miokardium, yaitu mioperikarditis yang ditandai dengan
meningkatnya troponin1.
sensitivity CRP1.
ventrikel kiri pada sekitar 90% pasien dalam 12 bulan dan tanpa adanya
2
BAB III
KESIMPULAN
merupakan lapisan luar yang berhubungan langsung dengan dinding dada, diantara
didapatkan bunyi pericardial friction rub, ST elevasi baru yang luas atau PR
depresi pada EKG, dan dapat disertai ataupun tanpa disertai dengan efusi
perikardium.
(HIV), sedangkan etiologi tersering di negara maju disebabkan oleh virus. Etiologi
spesifik perlu dicari apabila ditemukan prediktor prognosis buruk mayor atau
minor.
(1) Perikarditis akut jika berlangsung kurang dari 4-6 minggu, (2) Perikarditis
subakut jika berlangsung lebih dari 4-6 minggu tetapi kurang dari 3 bulan, (3)
Perikarditis kronis jika lebih dari 3 bulan dan (4) Perikarditis relaps jika terjadi
perikarditis
2
berulang setelah episode pertama perikarditis akut dengan interval bebas gejala 4-
6 minggu.
dada akut yang bersifat tajam, pleuritik dan tiba-tiba di daerah retrosternal dan
atau prekordial. Nyeri dapat menjalar ke leher, dagu, atau lengan, nyeri dirasakan
memberat saat inspirasi, berbaring terlentang dan dirasakan berkurang saat duduk
dan condong ke depan sedangkan pada pasien dengan etiologi infeksi virus dapat
mengalami gejala seperti flu (flu-like syndrome) atau gejala gastrointestinal, dan
(CMR) : digunakan pada kasus perikarditis dengan komplikasi atau ketika gambar
ekokardiografi tidak jelas. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan yaitu kultur
darah, Antinuclear antibody (ANA) titer, tes Tuberkulin, dan uji rilis Interferon-
yaitu: (1) Nyeri dada pericarditis, (2) Pericardial friction rub, (3) ST elevasi baru
yang luas atau PR depresi pada EKG dan (4) Efusi perikardium (baru atau
imaging.
2
Diagnosa banding tersering kasus perikarditis akut berupa Angina
sebagai alternatif terakhir jika upaya terapi farmakologis telah maksimal namun
mortalitas perikarditis akut secara umum sebesar 1,1% dan berkaitan dengan
meningkatnya usia dan adanya koinfeksi berat seperti pneumonia atau septicemia.
2
DAFTAR PUSTAKA
1. Willim, Herick Alvenus dan Alice Inda Supit. 2019. Diagnosis dan
Tatalaksana Perikarditis Akut. CDK-281/ vol. 46 no. 12 th. 2019
344-360