Anda di halaman 1dari 4

Fimosis

A. Definisi
Phimosis didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menarik kulit (kulup atau preputium) yang
menutupi kepala (glans) penis.

B. Epidemiologi
 10% pria memiliki fimosis fisiologis pada usia 3th
 1-5% pria akan memiliki kulit yang tidak bisa ditarik pada usia 16th
 Lebih sering pada anak laki-laki dibawah 18th

C. Etiologi
 Upaya untuk menarik fimosis fisiologi bisa menyebabkan robekan, infeksi, dan perdarahan dengan
jaringan parut sekunder
 Hygene yang buruk dan balanitis berulang (infeksi pada glans penis), posthitis (inflamasi pada
foreskin), atau keduaya bisa menyebabkan kesulitan saat menarik foreskin
 Diabetes mellitus (fx predisposisi)

D. Manifestasi Klinis
Anatomy of the penis Physiologic phimosis versus pathologic phimosis

Fimosis fisiologis :
 Foreskin yang tidak bisa ditarik,
 Beberapa terbentuk seperti balon (menggembung) saat BAK,
 Pada traksi yang lembut, kerutann preputium dan jaringan di atasnya berwarna merah muda dan
sehat.
 Rasa sakit, dysuria dan infeksi local tidak terlihat bahkan jika ada infeksi saluran kemih biasanya tidak
disebabkan fimosis.
Fimosis patologis :
 Rasa sakit,
 Iritasi kulit,
 Infeksi local,
 Perdarahan,
 Dysuria,
 Hematuria,
 Sering infeksi salurna kemih,
 Nyeri preputim,
 Hubungan seks dengan ereksi yang menyakitkan,
 Aliran urin yang lemah,
 Bukaan meatus kecil dan jaringan di depan kulup berwarna putih dan fibrosis.

1|1710211008
E. Klasifikasi
Fimosis fisiologi : terdapat pada anak-anak dengan foreskin ketat saat lahir dan terpisah secara alami
seiring berjalannya waktu. Fimosis normal untuk bayi/anak-anak yang belum disirkumsisi dan biasanya
sembuh sekitar umur 5-7th, atau lebih tua.
Fimosis patologis : fimosis yang muncul karena luka, infeksi atau inflamasi. Retraksi paksa foreskin bisa
menyebabkan perdarahan, luka, dan trauma psikologis untuk anak dan orang tua. Jika ada ballooning dari
foreskin saat berkemih, kesulitan berkemih, atau infeksi, perlu dilakukan pengobatan.

Tingkat keparahan fimosis berdasarkan Meuli et al :


 Grade I : preputium yang tidak dapat ditarik sepenuhnya dengan stenotic ring di shaft
 Grade II : kemampuan retraksi sebagian dengan sebagian exposure dari glans
 Grade III : kemampuan retraksi sebagian dengan hanya exposure meatus
 Grade IV : tidak dapat diretraksi

Tingkat keparahan fimosis berdasarkan Kikiros et al :


 Grade 0 : retraksi penuh
 Grade 1 : retraksi penuh tapi ketat di belakang kelenjar
 Grade 2 : exposure sebagian dari glans
 Grade 3 : retraksi sebagian dengan hanya meatus yang terlihat
 Grade 4 : sedikit retraksi tapi meatus atau glans tidak terlihat
 Grade 5 : sama sekali tidak bisa diretraksi

F. Diagnosis
1. Anamnesa
Sesuai dengan gejala klinis
2. Px. Fisik
Head to toe
Status lokalis
Regio genitalis
 Glans penis tertutup dengan kulup (kulit yang menutupi kepala penis)
 Tidak dapat ditarik sehingga menutupi meatus uretra
 Kalau ada edema orifisium uretra eksterna (OUE)  curiga disertai ISK
3. Px. Penunjang
Darah rutin

G. Tata Laksana
Non-farmako :
 Dorsumsisi
Teknik dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang
penis kearah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler ke kiri dan ke kanana sejajar
sulcus coronaries.
 Sirkumsisi – fimosis dengan keluhan miksi, menggembungnya ujung preputium/infeksi protitis
indikasi untuk sirkumsisi

 Tidak dianjurkan melakukan retraksi secara paksa


 Menjaga hygiene
2|1710211008
Farmako :
 Fimosis yang disertai balanitis xerotica obliterans  dexamethasone 0,1% dioleskan 3-4x/hari
(selama 6 minggu)
 Fimosis yang disertai balanitis atau protitis diberikan antibiotic sebelum sirkumsisi

H. Komplikasi
Hygiene local yang kurang bersih :
Protitis : infeksi pada preputium
Balanitis : infeksi pada glans penis
Balanopostitis : infeksi pada glans penis + preputium

3|1710211008
referensi
 https://emedicine.medscape.com/article/777539-overview#a6 diakses pada [Rabu, 21 Agustus 2019]
 https://urology.ucsf.edu/patient-care/children/phimosis diakses pada [Selasa, 20 Agustus 2019]
 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3329654/ diakses pada [Rabu, 21 Agustus 2019]

4|1710211008

Anda mungkin juga menyukai