Anda di halaman 1dari 4

Fimosis

1. Pengertian
Fimosis adalah ketidakmampuan kulup zakar untuk diretraksi pada uumur tertentu
yang secara normal harus dapat diretraksi atau kulup zakar yang tidak dapat
diretraksi karena hal-hal tertentu yang sebelumnya dapat diretraksi.

2. Epidemiologi
Menurut ikatan ahli urologi Indonesia (2005), kejadian fimosis adalah 8% pada
anak laki-laki usia 6-7 tahun dan 1% pada usia 16-18 tahun. Menurut
departemenurologi California, angka kejadian fimosis di dunia adalah 1% pada
anak laki-laki usia 7 tahun.

3. Etiologic dan factor risiko


Etiology ;
a. Kurangnya kebersihan
b. Balanitis rekuren, yairu infeksi pada glan penis yang berulang
c. Posthitis, yaitu inflamasi preputium
d. Balanitis xerothica Obliteran (BXO)

Faktor risiko;
a. Diabetes melitus
b. Kateterisasi berulang
c. Menggaruk area preputium dengan keras dan berulang
d. Kondisi kulit seperti eksim, psoariasis
e. Penaikan yang berlebihan pada preputium
f. Tidak menjalani sirkumsisi (1% pria)
4. Manifestasi klinis
a. Penggelembungan pada ujung penis ( ballooning)
b. Nyeri, iritasi kulit, nyeri ereksi
c. Aliran urin yang lemah
d. Benjolan luinak di ujung penis akibat penumpukan smegma

5. Patofisiologi

Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir, karena terdapat adesi
alamiah antara preputium dengan glans penis. Sampai usia 3-4 tahun, penis tumbuh
dan berkembang.
Debris yang dihasilkan oleh epitel preputium (smegma) mengumpul di
dalam preputium dan perlahan-lahan memisahkan preputium dengan glans penis.
Smegma terjadi dari sel-sel mukosa preputium dan glans penis yang mengalami
deskuamasi oleh bakteri yang ada di dalamnya.
Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat preputium terdilatasi perlahan-
lahan sehingga preputium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke arah proksimal.
Pada usia 3 tahun, 90% preputium sudah dapat diretraksi. Pada sebagian anak,
preputium tetap lengket pada glans penis, sehingga ujung preputium mengalami
penyimpangan dan akhirnya dapat mengganggu fungsi miksi. Biasanya anak
menangis dan pada ujung penis tampak menggelembung. Air kemih yang tidak
lancar, kadang-kadang menetes dan memancar dengan arah yang tidak dapat
diduga. Kalau sampai terjadi infeksi, anak akan menangis setiap buang air kecil
dan dapat pula disertai demam. Ujung penis yang tampak menggelembung
disebabkan oleh adanya penyempitan pada ujung preputium karena terjadi
perlengketan dengan glans penis yang tidak dapat ditarik ke arah proksimal.
Adanya penyempitan tersebut menyebabkan terjadi gangguan aliran urin pada saat
miksi. Urine terkumpul di ruang antara preputium dan glans penis, sehingga ujung
penis terlihat menggelembung
6. Diagnosis
Pemeriksaan fisik
1. Preputium tidak dapat diretraksi ke proksimal
2. Pancaran urin mengecil
3. Menggellembungnya ujung preputium saat berkemih
4. Eritema dan udem pada preputium dan glans penis
5. Pada preputium fisiologis, preputium tidak memiliki scar dan tampak sehat
6. Timbunan smegma pada sakus preputium
Diagnosis banding
Parafimosis, balanitis, angioderma.

7. Tatalaksana
1. Pemberian salep kortikosteroid (0,05% betametason) 2x sehari 2-8 minggu
ke daerah preputium
2. Sirkumsisi

Konseling dan edukasi


Pembeeian penjelasan terhadap orang tua atau pasien agar tidak melakukan
penarikan preputium secara beelebihan ketika membersihkan penis karena dapat
menimbulkan infeksi dan parut.

Anda mungkin juga menyukai