Anda di halaman 1dari 7

Skenario: 3

Blok: 6.1 Reproduksi dan Urogenital

Kelompok: A9

Angkatan: 2017

Tutor: Siti Ma’rufah, M.Sc., Apt.

Anggota kelompok:

- Ajeng Rahmawati C (G0017019)


- Amira Masiah S (G0017027)
- Frieska Windi Nur Islami (G0017083)
- Joan Pemila (G0017109)
- Kisendia Karunia K (G0017121) (Ketua Kelompok)
- Rohadatul Aisy K. P. (G0017183)
- Sherina Adolvina M (G0017195)
- Benedictus (G0017041)
- Hernandia Rizki Usodo (G0017095)
- M. Ferdy Asyiraq (G0017143)
- Yosia Yonggara (G0017219)

JUMP 1: Klasifikasi kata sulit:

1. Anyang-anyangan: kondisi tidak nyaman saat buang air kecil. Rasa tidak nyaman dapat berupa
sakit, nyeri, panas, atau bisa juga seperti rasa terbakar
Buang air kecil yg jumlahnya sedikit dg frekuensi yg sering (rasa ingin berkemih lebih dari 2-3x
dlm suatu waktu) yg bisa disebabkan krn peradangan pd saluran kemih.
2. Sirkumsisi: Sirkumsisi atau yang lebih dikenal dengan istilah sunat atau tetak di indonesia,
adalah prosedur bedah untuk membuang atau memotong kulit yang menutupi penis yang pada
saat belajar anatomi kita kenal dengan nama preputium.
Prosedur tersebut dilakukan dengan arah sirkuler.
3. Midstream: midstream disana maksudnya adalah pmeriksaan urin midstream, pemeriksaan urin
midstream adalah pengambilan Spesimen urine yang ideal di mana aliran pertama urin dibuang
dan aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah yang telah disediakan. Pemeriksaan urine
midstream ini biasanya diambil bagian 1/3 tengah. Dikarenakan saat pertama kali mengeluarkan
urin banyak sisa kotoran yang keluar bersama urin, agar tidak terjadi bias.
Pada pemeriksaan urine midstream, pada urine pertama kemungkinan masih mengandung
bakteri yang merupakan flora normal, sehinggal apabila dilakukan peneriksaan seperti culture
dapat mengganggu hasil pemeriksaan
Selain itu pada urine yang 1/3 akhir biasanya terdapat lebih banyak sisa endapan sedimen
mikroskopis urine
Waktu pengambilan paling baik untuk urine midstream dilakukan pada pagi hari
JUMP 2

1. Mengapa buang air kecil nyeri dan ujung penis menggembung ketika buang air kecil?
2. Apakah etiologi yang mungkin dari keluhan pasien?
3. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan dokter untuk kasus diatas?
4. Mengapa bisa terjadi anyang-anyangan, frekuensi BAK meningkat, dan BAK terkadang bewarna
merah?
5. Mengapa dokter menyarankan agar pasien dikhitan? Apa hubungan khitan denan kasus pasien?
6. Mengapa pemeriksaan urin midstream paling baik dilakukan saat pagi hari?
7. Apa hubungan batuk pilek terhadap keluhan?
8. Mengapa keluhan terjadi selama 3 bulan secara terus menerus dan terjadi demam hilang timbul
sebanyak 3-4 kali?
9. Obat apa saja yang kemungkinan diresepkan oleh dokter?
10. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan usia pasien terhadap keluhan? Dan apa saja indikasi
dilakukannya sirkumsisi serta di usia berapakah yang paling tepat dilakukannya sirkumsisi pada
anak laki-laki?

JUMP 3

1. Mengapa buang air kecil nyeri dan ujung penis menggembung ketika buang air kecil?
o Kemungkinan adanya fimosis pada pasien. Fimosis merupakan gangguan yang timbul
pada organ kelamin (bayi) laki-laki, dimana kulit kepala penis (preputium) melekat pada
bagian kepala (glans) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang di bagian keluar air seni,
sehingga pasien kesulitan kemncing dan kesakitan saat kencing. Kondisi ini dapat
menimbulkan infeksi pada glans penis atau dikenal sebagai balantis. Untuk mengatasi
keluhan ini, dokter akan menyarankan dilakukannya tindakan yakni sirkumsisi
o Dapat merupakan kongenital (true phimosis)  bawaan sejak lahir. Kulit preputium
sejak lahir sudah melekat pada glans penis dan tidak bisa dilakukan penarikan ke
belakang.
True phimosis dapat berangsur-angsur sembuh dolaremalam seiring berjalannya usia
dan produksi faktor pertumbuhan, terjadi proses keratinisasi laposan epitel dan
deskuamasi antara glans dan preputium sehingga kulit terpisah dari glans penis.
Terjadi di ruang antara preputium dan penis (ruang ini tidak berkembang dengan baik
pada masa embriologis), sehingga kulit preputium melekat pada glans. Penyebab lain
bisa karena infeksi atau trauma (benturan)
o Dapat berupa kondisi patologis (fimosis patologis)  berkaitan dengan hygiene dan
kondisi alat kelamin yang buruk, peradangan kronis glans penis dan preputium
(balanosphitis kronis), dan penarikan berlebihan kulit preputium (forceful retraction)
pada fimosis kongenital yang akan menyebabkan pembentukan jaringan kat (fibrosis)
dekat bagian kulit preputium yang membuka
o Sistem penggolongan lain dalam fimosis, yakni:
a. Relatif. Kesulitan dalam menarik preputium
b. Full. Tidak dapat menarik preputium sama sekali
o 10% fimosis terjadi pada anak berusia 3 tahun. Tatalaksana dapat berupa konservatif
atau dengan operasi. Operasi diindikasikan untuk pasien fimosis dengan komplikasi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) berulang
o Penis yang menggembung dapat disebabkan oleh karena, saat buang air kecil, urin akan
tertahan di preputium. Setelah tekanan gelembung tinggi, baru urin dapat keluar
dengan cara seperti ada bocoran (rembesan) di kulit.
o Adanya phimosis juga akan berakibat pada terjadinya obstruksi dari pengeluaran urin
sehingga urin menjadi stasis dan dapat mengakibatkan terjadinya infeksi saluran kemih
bagian bawah.

2. Apakah etiologi yang mungkin dari keluhan pasien?


o Sebagian besar sudah terjawab pada nomor 1 (kongenital, infeksi, trauma, benturan)
o Hygiene yang buruk pada genitalia dapat menyebabkan infeksi pada preputium, glans,
ataupun keduanya sehingga dapat terjadi penyempitan pada preputium anak.

3. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan dokter untuk kasus diatas?


a. Pemeriksaan fisik  melihat apakah ada indikasi fimosis dari penis pasien
b. Pemeriksaan darah lengkap  melihat apakah ada indikasi infeksi
c. Pemeriksaan TSH 
d. Dipstick urine test  prosedur yang sebaiknya dilakukan di awal untuk memeriksa adanya
infeksi saluran kemih. Hasil positif (menunjukkan adanya infeksi) yakni pada urin pasien
positif terhadap leukosit esterase (menandakan adanya white blood cell atau WBC), dan
nitrat (+) (mengindikasikan adanya bakteri, terutama gram negative pada urin pasien). pH
juga dapat alkaline pada infeksi Proteus mirabilis. Untuk konfirmasi selanjutnya dapat
dilakukan:
e. Cek mikroskop
f. Kultur bakteri  hanya dilakukan pada kasus-kasus dengan komplikasi

4. Mengapa bisa terjadi anyang-anyangan, frekuensi BAK meningkat, dan BAK terkadang bewarna
merah?
Oleh karena adanya infeksi saluran kemih bagian bawah.
o Inflamasi vesica urinaria  hipereksitasi vesical urinarian  terjadi mikturasi walaupun
vesica urinaria baru sedikit terisi urin  frekuensi BAK meningkat
o Inflamasi vesica urinaria  hematuria saluran kemih bagian bawah  urin menjadi
kemerahan
o Inflamasi  nyeri pada saat berkemih

5. Mengapa dokter menyarankan agar pasien dikhitan? Apa hubungan khitan denan kasus pasien?
o Membuang kulit preputium agar kotoran tidak menyangkut
o Tidak dianjurkan preputioplasty, karena preputioplasty hanya memperlebar bukaan
preputium, bukan memotongnya.
o Prosedur khitan lebih efektif daripada preputioplasty dalam hal menangani kotoran
yang menyangkut pada glans pada penderita fimosis
6. Mengapa pemeriksaan urin midstream paling baik dilakukan saat pagi hari?
Pengumpulan sampel urin pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau
menelan cairan apapun. Urin satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang
lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urin pagi baik untuk
pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan adanya HCG
(human chorionic gonadothropin) dalam urine.
Selain itu, apabila diambil pada pagi hari maka sampel urin terhindar dari kontaminan (seperti
makanan dan obat-obatan) yang dapat menyebabkan perubahan pada kondisi fisik urin (warna,
bau)

7. Apa hubungan batuk pilek terhadap keluhan?


Batuk pilek merupakan tanda dari adanya infeksi atau gangguan dari saluran napas atas maupun
bawah. Apabila tidak ada keluhan batuk dan pilek, maka dapat disingkirkan kemungkinan port
de entrée patogen penyebab infeksi melalui saluran napas

8. Mengapa keluhan terjadi selama 3 bulan secara terus menerus dan terjadi demam hilang timbul
sebanyak 3-4 kali?

9. Obat apa saja yang kemungkinan diresepkan oleh dokter?


a. Krim steroid
Pada hingga 95% kasus, fimosis dapat di treatment dengan pemberian krim steroid topikal
yang di oleskan pada kulit prepitium 1/2x /hari, selama 4-6 minggu
b. Manitol diuretik osmotic
Digunakan untuk mengurangi gejala
c. First line trimethoprim-sulfamethoxazole
Terapi empirik untuk ISK uncomplicated
d. First line trimethoprim-sulfamethoxazole, diperpanjang 7 hari dengan pilihan tambahan
fluoroquinolone
Untuk ISK complicated
e. TMP-SMX selama 6 bulan
Terapi kemoprofilaksis untuk ISK berulang

10. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan usia pasien terhadap keluhan? Dan apa saja indikasi
dilakukannya sirkumsisi serta di usia berapakah yang paling tepat dilakukannya sirkumsisi pada
anak laki-laki?
a. Usia ideal pada sirkumsisi, yakni 40 hari setelah kelahiran. Dikarenakan:
o Pada usia ini raasa takut belum berkembang pada anak, sehingga anak mudah
dikendalikan dan tidak terjadi trauma (psikis).
o Pada masa ini anak-anak mengalami pertumbuhan sel yang relative cepat (dibandingkan
usia yang lebih dewasa).
b. Hubungan keluhan dengan jenis kelamin
Fimosis merupakan kondisi yang dapat terjadi pada alat kelamin laki-laki.
Insidensi kejadian:
Hanya 4% bayi yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik kebelakang pada saat lahir.
90% bayi dapat ditarik kebelakang seluruhnya pada saat usia 3 tahun
1-1,5% laki-laki berusia 17 tahun yang masih mengalami fimosis kongenital
Penelitian lain mendapatkan hanya 20% dari 200 anak laki-laki berusia 5-13 tahun yang
seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis
c. Indikasi sirkumsisi:
o Fimosis patologis
o Kegagalan terapi dengan salep steroid
o Parafimosis
o ISK berulang
o Balanopsthitis berat dan berulang
o Fimosis fisiologis yang presisten hingga remaja
JUMP 4: PROBLEM TREE

Keluhan pasien
Nyeri buang air kecil, disertai ujung penis
menggembung

Anamnesis
Keluhan anyang-anyangan (polakisuria),
peningkatan frek. BAK, BAK merah. Onset: sejak
3 bulan lalu. Demam (+), batuk pilek (-)

Pemeriksaan fisik
Penis belum dikhitan

Diagnosis banding
ISK (complicated, uncomplicated, rekurens) e.c.
phimosis

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan urin midstream, dipstick test

Tatalaksana
Medikamentosa, edukatif, prosedur operatif
Learning Objectives:
1. Definisi fimosis, ISK
2. Etiologi fimosis, ISK
3. Patofisio fimosis, ISK
4. Manifestasi klinis fimosis, ISK
5. Komplikasi fimosis
6. Tatalaksana fimosis

Anda mungkin juga menyukai