Epidemiologi : dialami sebagian besar bayi baru lahir
karena terdapat adhesi ilmiah antara prepusium dengan glands penis, seiring bertambahnya usia adhesi tersebut mulai terpisah Fisiologis usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang Debris epitel2 prepusium yang mengalami deskuamasi oleh bakteri smegma Smegma mengumpul di dalam prepusium Memisahkan prepusium dari glands Ereksi penis berkala membantu Prepusium terdilatasi perlahan Prepusium menjadi retraktil Dapat ditarik ke proksimal pada usia 4 tahun (90% anak) Patofisiologis
pada sebagian anak, prepusium tetap menempel pada
glands Ujung prepusium menyempit Tumpukan smegma >> benjolan lunak di ujung penis Gangguan fungsi miksi sulit kencing pancaran urin kecil urin terkumpul di sakus prepusium ujung penis tampak menggelembung Kurangnya higiene dapat menyebabkan infeksi pada prepusium (postitis), glands (balanitis), atau keduanya (balanopostitis) Penatalaksanaan Salep dexamethasone selama 1-2 bulan Dorsal slit sirkumsisi Tidak boleh dilakukan retraksi paksa Karena dapat menimbulkan sikatriks dan fimosis pathologis PARAFIMOSIS Definisi : prepusium penis yang di retraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis di belakang sulkus mrp Etiologi : retraksi prepusium ke proksimal yang biasa terjadi pada saat koitus, masturbasi, atau pada pemasangan kateter Epidemiologi : sering pada bayi dan remaja, baik yang belum sirkumsisi atau yang sudah sirkumsisi dengan hasil yang kurang baik Patofisiologi
Retraksi prepusium ke proksimal secara berlebihan
Tidak dapat dikembalikan ke depan batang penis Menjepit penis (jeratan) Mengganggu aliran balik vena superfisial Bendungan aliran darah Edema dan nyeri Jika dibiarkan lama dapat terjadi nekrosis glands penis Penatalaksanaan Mengembalikan prepusium secara manual dengan cara memijat glands 3-5 menit untuk mengurangi edema Jika tidak berhasil lakukan dorsum insisi pada jeratan Setelah edema dan inflamasi hilang, lakukan sirkumsisi Pasien dlm posisi supine , pada bayi dgn anestesi lokal, sedangkan pada anak yg lebih besar dgn general anestesi Asepsis dan antisepsis prosedur Dilakukan pembersihaan smegma dengan membuka preputium perlahan2 Preputium dikembalikan ke posisi semula Klem preputium pada arah jam 11, 1 dan 6 Dilakukan dorsal split pada arah jam 12 sampai corona glandis Lakukan jahit kendali mukosa kulit pada arah jam 12 Gunting preputium secara melingkar dgn menyisakann frenulum pada klem jam 6 Lakukan ligasi pada perdarahan Dilakukan penjahitan interupted dgn benang absorbable 4.0 pada jam 3, 6, 9 dan 12 Jahit angka 8 pd frenulum, lakukan pemotongan frenulum di distal jahitan Kontrol luka dan jahitan, oleskan antibiotik Balut dgn kasa steril