Anda di halaman 1dari 12

PARAFIMOSIS

FAJAR MARTADIPUTRA
0910211072
DEFINISI
Parafimosis adalah preputium penis yang
diretraksi sampai di sulkus koronarius
tidak dapat dikembalikan pada keadaan
semula dan timbul jeratan pada penis di
belakang sulkus koronarius (urologi edisi
2: Basuki B. Purnomo).
ETIOLOGI
Menarik preputium ke proksimal yang
biasanya dilakukan pada saat
bersenggama/ masturbasi, atau sehabis
pamasangan kateter tetapi tidak
dikembalikan ke tempat semula
secepatnya
EPIDEMIOLOGI
Parafimosis dapat terjadi pada laki-laki
semua usia, namun kejadiannya
tersering pada masa bayi dan remaja (
http://uniceffcorporation.wordpress.com/
fimosis-dan-parafimosis/
)
FAKTOR RISIKO
Penis yang belum disunat (disirkumsisi,
circumcision) atau telah dikhitan namun
hasilnya kurang baik (
http://uniceffcorporation.wordpress.com/
fimosis-dan-parafimosis/
)
GEJALA KLINIS
Pasien merasa nyeri
Edema preputium dan glands
Cincin konstriksi
DIAGNOSIS
Jika prepusium tidak dapat atau hanya
sebagian yang dapat diretraksi, atau
menjadi cincin konstriksi saat ditarik ke
belakang melewati glans penis, harus
diduga adanya disproporsi antara lebar
kulit prepusium dan diameter glans
penis.
Diagnosis parafimosis dibuat
berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, ditemukan gejala
parafimosis.
PATOLOGI
PENATALAKSANAAN
Preputium diusahakan dikembalikan
secara manual dengan teknik memijat
glands selama 3-5 menit. Diharapkan
edema berkurang dan secara perlahan
preputium dikembalikan pada
tempatnya. Ibu jari ditempatkan pada
glands, dengan jari telunjuk dan jari
tengah pada tiap tangan berada di
belakang titik konstriksi. Pada saat
glands didorong ke belakang, kulit ditarik
ke depan sampai didapat reduksi yang
PENATALAKSANAAN
Jika usaha gagal, dilakukan dorsum insisi pada
jeratan sehingga preputium.
Setelah edema dan proses inflamasi
menghilang, pasien dianjurkan untuk
sirkumsisi untuk mencegah kekambuhan.
Pada anak, jika ditemukan awal, dapat diobati
dengan mereduksi kulit preputium dengan
pelicinan (lubrikasi) yang tepat, sedangkan
anak dalam keadaan tidur berat atau dalam
suatu anestesi umum jangka pendek (nelson).
Source
Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua: Basuki
B. Purnomo
Nelson: Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15,
Vol 3
Web Iakatan Ahli Urologi Indonesia:
Urologi Anak
http://uniceffcorporation.wordpress.com/
fimosis-dan-parafimosis/

Anda mungkin juga menyukai