Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK

Teknik Reduksi untuk Parafimosis


Christopher Kusumajaya
Dokter Umum, Departemen Ilmu Bedah,
Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Indonesia

"#453",
Parafimosis merupakan kasus kegawatdaruratan urologi, di mana jika kulit prepusium setelah diretraksi, tidak dapat dikembalikan menutupi
glans penis, menyebabkan nyeri pada penis. Penanganan cepat di Unit Gawat Darurat dibutuhkan karena keterlambatan penanganan akan
menyebabkan iskemi glans penis. Dalam sebagian besar kasus, teknik non-invasif reduksi manual sangat efektif. Berbagai macam teknik reduksi
dapat menjadi pilihan.

,BUBLVODJParafimosis, sirkumsisi, urogenital

"#453"$5
Paraphimosis is a urologic emergency, if the foreskin retracted over the glans penis is irreducible, potential for serious penile injury if left
unattended. Paraphimosis must be treated immediately in the emergency department. In most cases, manual reduction, a noninvasive
technique, is effective. A variety of reduction techniques are available.$ISJTUPQIFS,VTVNBKBZB3FEVDUJPO5FDIOJRVFGPS1BSBQIJNPTJT

,FZXPSET Circumcision, paraphimosis, urogenital

%&'*/*4* Pada laki-laki usia remaja dan dewasa, anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti.
Parafimosis merupakan kondisi kulit kateterisasi, higiene buruk, fimosis, dan Keluhan utama parafimosis simptomatik
prepusium yang jika ditarik dari glans penis, tindikan pada penis merupakan penyebab adalah nyeri pada penis. Dari pemeriksaan
tidak bisa dikembalikan ke posisi normal tersering.1 Selain itu, segala kondisi yang fisik, terjebaknya prepusium di belakang glans
untuk menutup glans penis.1 Prepusium mengganggu kelunakan prepusium, seperti penis menjadi tanda utama. Tanda lain pada
terjebak di belakang sulkus koronarius.2 kutil, angioma, dermatitis kontak, dan jaringan pemeriksaan fisik adalah timbulnya edema
Parafimosis merupakan kondisi akut dengan parut karena luka bakar atau inflamasi, dapat glans penis dan prepusium. Penyempitan
tanda inflamasi, kasus kronik jika pengobatan menyebabkan parafimosis.5,6 jaringan tepat di belakang glans penis
ditunda selama beberapa hari.3 dapat terlihat, sedangkan proksimal jepitan
1"50'*4*0-0(* ditemukan pemeriksaan penis normal (kecuali
&1*%&.*0-0(* Keadaan ini akibat inflamasi kronis prepusium jika disertai balanopostitis atau infeksi penis).1
Parafimosis pada laki-laki yang tidak yang berlebih. Prepusium yang diretraksi
disirkumsisi atau sirkumsisi inkomplit, dapat ke belakang glans penis dan tidak dapat Glans penis dalam keadaan normal berwarna
terjadi di segala usia, tersering pada remaja. dikembalikan ke posisi semula akan merah muda dan berkonsistensi lunak dalam
Parafimosis terjadi pada 0,7% anak laki-laki membentuk cincin ketat dan kuat di sekeliling palpasi. Jika nekrosis, perubahan warna
yang tidak disirkumsisi.4 Sekitar 1-5% laki-laki glans penis. Seiring waktu, cincin tersebut menjadi kebiruan atau kehitaman dan palpasi
akan mengalami parafimosis sebelum usia 16 mengakibatkan kongesti vena yang berujung menjadi keras.6 Pada kasus parafimosis kronik
tahun.2 pembengkakan glans penis dan prepusium, ditemukan fibrosis sebagai tanda inflamasi
yang akan memperburuk kondisi ini.1 Edema kronis, tanpa nyeri atau edema.3
&5*0-0(* prepusium akan menjadi parah dalam
Pada anak, kejadian tersering adalah beberapa jam, tergantung ketatnya ujung 1&/"5"-",4"/""/
iatrogenik karena penarikan kulit prepusium prepusium, membuat reduksi menjadi lebih Parafimosis memerlukan tindakan reduksi
untuk mendapatkan sampel urin steril sulit. Selanjutnya, terjadi oklusi arteri yang segera. Tujuan utama tatalaksana parafimosis
dengan pemasangan kateter oleh tenaga akan berlanjut menjadi infark atau nekrosis, adalah untuk mengurangi edema penis,
kesehatan dan orang tua yang secara tidak gangren, dan akhirnya autoamputasi.2,7 sehingga kulit prepusium dapat dikembalikan
sengaja meretraksi prepusium saat ingin ke posisi semula menutupi glans penis.1
membersihkan glans penis.1,5 %*"(/04*4
Diagnosis parafimosis ditegakkan dengan Beberapa teknik reduksi dapat dilakukan,

Alamat Korespondensi email: topherjaya@yahoo.com

828 CDK-258/ vol. 44 no. 11 th. 2017


TEKNIK

semua teknik tersebut memerlukan anestesi dekstrosa 50%, dapat juga digunakan. Agen dengan penjahitan dengan benang 4/0 nilon.
lokal, blok penis dengan lidokain tanpa osmotik ini bekerja mengurangi bengkak Kunjungan berikutnya untuk pengangkatan
epinefrin, atau yang sering pada anak, sedasi.6 dengan menaikkan gradien konsentrasi cairan jahitan.8,12 Walaupun tindakan ini baik untuk
Beberapa teknik reduksi yang dikenal dan terlarut yang menarik cairan dari prepusium reduksi, secara kosmetik kurang memuaskan,
banyak dipakai antara lain adalah: yang edema. Kekurangan teknik ini adalah terlebih jika pasien tidak menginginkan
„ Teknik Dundee dibutuhkan waktu cukup lama sekitar 1-2 tindakan sirkumsisi setelahnya.1
„ Metode kompres es jam.9 Penggunaan manitol sebagai agen
„ Reduksi dengan hialuronidase diuretik osmotik juga dilaporkan efektif. Kain 4JSLVNTJTJ
„ Penggunaan agen osmotik seperti gula kasa direndam cairan manitol, dikompreskan Sirkumsisi merupakan indikasi pada kasus
pasir3 pada prepusium yang edema sekitar 30-45 parafimosis, baik sebagai penatalaksanaan
menit.12 lini pertama maupun lanjutan setelah reduksi
Jika tatalaksana konservatif reduksi manual manual. Beberapa teknik sirkumsisi pada
gagal, beberapa pilihan tindakan invasif di Hialuronidase juga bermanfaat mereduksi neonatus seperti Gomco clamp, Mogen clamp,
antaranya adalah teknik pungsi, aspirasi glans, edema, namun diperlukan tindakan invasif dan alat Plastibell.14
dorsal slit, dan sirkumsisi.9 Beberapa alat bantu berupa injeksi substansi ke prepusium
baru berupa perban perekat fleksibel sudah yang edema.9 Sebanyak 1 mL hialuronidase Sirkumsisi direkomendasikan dilakukan
diperkenalkan.10 disuntikkan dengan syringe tuberculin.12 dengan anestesi umum dengan tambahan
Hialuronidase mendegradasi asam hialuronik blok penis atau blok kaudal. Langkah pertama
3FEVLTJ.BOVBM dan meningkatkan difusi cairan yang adalah penarikan prepusium kemudian
Reduksi manual merupakan pilihan terperangkap di jaringan untuk mengurangi pembersihan perlengketan dan smegma.
yang cepat pada anak. Parafimosis dapat edema prepusium. Cara kerja utama Setelah itu, prepusium dikembalikan dan
ditatalaksana dengan pijatan ringan pada hialuronidase adalah dengan meningkatkan rencana insisi digambar. Kulit terluar harus
glans penis selama kurang lebih 5 menit permeabilitas intrasel jaringan, sehingga cukup untuk menutup batang penis dan
untuk mengurangi edema jaringan dan cairan ekstrasel tersebar dan meningkatkan sedikit (2-3 mm) kulit prepusium bagian dalam
mengecilkan ukuran glans.9 Prepusium difusi cairan.13 disisakan. Pengguntingan dapat dilakukan
kemudian dapat ditarik kembali menutupi dengan skalpel, gunting, atau diatermi
glans penis, dengan cara mendorong glans "TQJSBTJ bipolar dengan forsep. Simetris adalah kunci
dengan ibu jari sambil menarik prepusium Aspirasi adalah sebuah metode menggunakan hasil kosmetik yang baik. Hemostasis sangat
dengan jari lainnya.8,11 Setelah reduksi cincin torniket dipasang di batang penis, kemudian penting, penggunaan jahitan dengan benang
parafimotik berhasil, pasien diberi antibiotik jarum ukuran 20 ditusukkan sejajar uretra yang dapat diserap pada sudut-sudut kulit.14
dan sirkumsisi dilakukan setelah kondisi untuk aspirasi 3-12 mL darah dari glans.
inflamasi berkurang. Penggunaan instrumen Prosedur ini mengurangi volume glans yang Komplikasi tindakan sirkumsisi adalah
seperti forsep Adson dan klem Babcock juga edema, sehingga memungkinkan reduksi perdarahan, infeksi, cedera glans, dan cedera
dapat membantu menarik dan mengurangi manual dilakukan. Kekurangan prosedur ini uretra.15 Sedangkan komplikasi jangka panjang
prepusium yang kontriksi.9 adalah pasien merasa tidak nyaman.12 seperti meatal stenosis dan deformitas karena
eksisi yang kurang atau berlebih.14
1VOHTJ.VMUJQFM
Tindakan pungsi multipel sering digunakan di ,0.1-*,"4*
fasilitas kesehatan perifer dengan keterbatasan Komplikasi tersering reduksi manual
sumber daya. Prosedur ini memungkinkan parafimosis adalah robekan cincin prepusium.
keluarnya cairan edema melalui titik-titik Robekan terjadi karena fluktuasi tarikan atau
pungsi dengan bantuan kompresi manual tindakan kompresi yang terlalu terburu-buru.9
glans dan prepusium. Infeksi merupakan Komplikasi minor ini dapat dicegah dengan
kontraindikasi tindakan ini.13 Pungsi dilakukan mengurangi edema terlebih dahulu dengan
1 hingga 20 titik.12 cara pemijatan lembut dan beberapa lama
sebelum tindakan. Jika ada robekan, gunakan
(BNCBS Teknik reduksi parafimosis5 Dorsal Slit solusi antiseptik untuk mencegah infeksi.
Tindakan non-invasif reduksi manual dapat Robekan cincin prepusium akan menjadi
&TEBO"HFO'BSNBLPMPHJL gagal, harus dibantu dengan insisi pada cincin predisposisi terjadinya jaringan parut dan
Teknik “iced-glove” merupakan kombinasi konstriksi dengan anestesi lokal. Sirkumsisi fimosis rekuren.4
antara kompresi dan dingin untuk mengurangi sulit dilakukan dalam keadaan akut karena
edema penis. Prosedur kompres es selama edema dan risiko infeksi. Komplikasi dari terlambatnya penanganan
5 menit sebelum dilakukan reduksi manual parafimosis adalah nekrosis glans penis.
dilaporkan efektif sampai 90% kasus.12 Pilihan penatalaksanaan invasif pertama, Tatalaksana dapat berupa amputasi dan
yaitu insisi longitudinal sepanjang 1-2 cm di rekonstruksi.16
Agen osmotik, seperti gula pasir atau cairan bagian dorsal kulit prepusium dilanjutkan

CDK-258/ vol. 44 no. 11 th. 2017 829


TEKNIK

penis yang adekuat didapat dengan retraksi 4*.16-"/


prepusium setiap hari saat mandi dimulai dari Parafimosis merupakan sebuah kondisi akut
masa pubertas. Pada usia sebelum 6 tahun, kulit prepusium, yang ditarik dari glans penis
retraksi prepusium tidak disarankan. Pada terjebak di sulkus koronarius dan tidak dapat
usia 6 tahun sampai pubertas, disarankan dikembalikan ke posisi normal. Parafimosis
pembersihan dengan retraksi sebagian.17 terjadi pada laki-laki yang tidak disirkumsisi
atau sirkumsisi inkomplit. Parafimosis ditandai
Pencegahan berikutnya adalah dengan dengan inflamasi berupa nyeri dan edema
sirkumsisi. Selain mengurangi risiko fimosis penis dan prepusium. Berbagai teknik reduksi
dan parafimosis, sirkumsisi, terutama pada manual menjadi pilihan. Teknik invasif
(BNCBS Nekrosis batang penis.7
neonatus, memiliki beberapa keuntungan dapat dilakukan jika gagal. Keterlambatan
lain seperti berkurangnya risiko infeksi saluran penanganan parafimosis dapat berakibat
1&/$&(")"/
kemih, kanker penis, dan penyakit menular nekrosis glans penis yang berujung amputasi.
Pencegahan parafimosis dengan menjaga
seksual.8,18 Pencegahan dilakukan dengan menjaga
higienitas atau dengan sirkumsisi. Higienitas
higienitas penis dan sirkumsisi.

%"'5"31645","
1. Huang CJ. Problems of the foreskin and glans penis. Clin Ped Emerg. 2009;10;56-9.
2. Ghory HZ. Phimosis and paraphimosis. Medscape [Internet]. 2014. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/777539-overview
3. Rangarajan M, Jayakar SM. Paraphimosis revisited: Is chronic paraphimosis a predominantly third world condition? Tropical Doctor 2008;38:40-2.
4. Burstein B, Paquin R. Comparison of outcomes for pediatric paraphimosis reduciton using topical anesthetic versus intravenous procedural sedation. American
Journal of Emergency Medicine. 2017;4:1-5.
5. Vunda A, Lacroix LE, Schneider F, Manzano S, Gervaix A. Reduction of paraphimosis in boys. N Engl J Med. 2013;368:13.
6. Fahmy M. Congenital anomalies of the penis. Springer International Publishing. 2017;38:245-50.
7. Sokhal AK, Saini DK, Sankhwar S. Paraphimosis leading to glans gangrene – A devastating preventable complication. Balkan Med J. 2017;34:180-1.
8. Hayahi Y, Kojima Y, Mizuno K, Kohri K. Prepuce: Phimosis, paraphimosis, and circumcision. The Scientific World Journal 2011;11:289-301.
9. Pohlman GD, Phillips JM, Wilcox DT. Simple method of paraphimosis reduction revisited: Point of technique and review of the literature. Journal of Pediatric Urology
2013;9:104-7.
10. Khan A, Riaz A, Rogawski KM. Reduction of paraphimosis in children: the EMLA glove technique. Ann R Coll Surg Engl. 2014;96:163-71.
11. Chen J, Waseem M. Reduction of phimosis/ paraphimosis. Atlas of Emergency Medicine Procedures 2016;86:495-9.
12. Anand A, Kapoor S. Mannitol for paraphimosis reduction. Urol Int. 2013;90:106-8.
13. Kumar KPS. Hyaluronidase injection and multiple puncture technique in the treatment of paraphimosis: A comparative study. Global Journals Inc. 2016;16(2):17-9.
14. Keys C, Lam JPH. Foreskin and penile problems in childhood. Elsevier Paediatric Surgery 2013;31(3):130-4.
15. Pieretti RV, Goldstein AM, Vanmarcke RP. Late complication of newborn circumcision: A common and avoidable problem. Pediatr Surg Int. 2010;26:515-8.
16. Raman SR, Kate V, Ananthakrishnan N. Coital paraphimosis causing penile necrosis. Emerg Med J. 2008;25:454.
17. Wilson NJ, Cumella S, Parmenter TR, Stancliffe RJ, Shuttleworth RP. Penile hygiene: puberty, paraphimosis and personal care for men and boys with an intellectual
disability. Journal of Intellectual Disability Research 2009;53(2):106-14.
18. Schwarz RD, De S. Phimosis. Pediatric Urology for the Primary Care Physician. Current Clinical Urology. 2014;24:203-7.

830 CDK-258/ vol. 44 no. 11 th. 2017

Anda mungkin juga menyukai