Anda di halaman 1dari 13

PROBLEM BASED LEARNING

SKENARIO 4
Dosen Pembimbing : Bambang Sarwono, S.Kep.,M.Kes.
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Disusun Oleh :
1. Muhammad Yusuf P1337420517079
2. Aprillia Wahyu A P1337420517091
3. Novia Putri M.A P1337420517092
4. M. Ridwan Budi P1337420517075
5. Anita Intan .P P1337420517083
6. Indah Nur Afifah P1337420517067
7. Sheila Ajani P1337420517052
8. Sindi Febriyani P1337420517065
9. Irvan Khakim P1337420517059
10. Eka Nur.E P1337420517090

ANTASENA 2

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG
2019

SKENARIO 4
MAS DARMA… KAKINYA KENAPA…
Mas darma umur 27 tahun datang ke Poliklinik Kulit karean kaki kanan benggakak dn
kemerahan sera terasa gatal sejak 2 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik tterdapat papupa,
vesikel kumulatif dan berbatas tegas dari hasil anamnesa pasien bekerja sebagi pekerja bangunan
dibagian pengaduk semen dan kapur tanpa memakai pengalas kaki. Seblum dibawa ke RS ernah
diberikan obat salf tapi luka malah semakin meluas, Dokter member resep kortikosteroid sal 3
mg.
A. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Papupa
2. Vesikel
3. Kortikosteroid

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa penyebab Tn. D kaki kananya bengkak dan kemerahan serta gatal?
2. Mengapa luka yang dialami Tn. D semakin meluas ketika di beri obat salf?
3. Apa tujuan diberikanya resep kortiksterid 30 mg?
4. Apa diagnose keperawatan yang sesuai tehadap skenario tersebut?
5. Sebagai perawat bagaimana tindakan keperawatan yang sesuai terhadap kasus
tersebut?
6. Apa saja komplikasi yang kemungkinan tejadi pada Tn. D ?
7. Apa tujuan dilakukan anamnesa terhadap Tn. D ?
8. Pemeriksaan penunjang apa yang harus dilakukan Tn. D ?

C. CURAH PENDAPAT
Jawaban klarifikasi istilah
1. Papupa : benjolan diatas kulit yang biasanya terdiri dari atas infiltrate
2. Vesikel : daerah kulit yang berisi cairan
3. Kortikosteroid : obat yang mengandung hormone steroid yang berguna untu
menambah hormone steroid dalam tubuh bila diperlukan dan untuk meredakan
peradangan atau inflamasi, serta menekan kerja system kekebalan tubuh yang
berlebihan.
Jawaban identifikasi masalah
1. Penyebab kaki kananya bengkak dan kemerahan serta gatal
Karena terdapat papupa dan vesikel kumulatif sehingga menyebabkan bengkak
kemerahan dan gatal. Penyebab utamanya karena Tn. D saat bekerja sebagai pekerja
bangunan dibagian pengaduk semen dan kapur tanpa menggunakan pengalas kaki.
2. Mengapa luka yang dialami Tn. D semakin meluas ketika di beri obat salf?
Karena obat salf yang digunakan kandunganya tidak sesuai dengan yang seharusnya
diberikan pada kulit Tn. D tersebut sehingga luka tersebut smakin meluas.
3. Tujuan diberikan kortikosteroid 30 mg?
Untuk menghentikan perdaradangan/inflamasi pada luka dibagian kulit Tn. D agar
lukanya tidak semakin meluas.
4. Diagnose yang muncul dari kasus tersebut?
1. Kerusakan integritas kulit b.d factor mekanik
2. Resiko infeksi b.d gangguan integritas kulit
3. Gangguan citra tubuh b.d cidera
5.Tindakan keperawatan/intervensi
1. Kerusakan integritas kulit b.d factor mekanik
intervensi
Ø Lakukan inspeksi lesi setiap hari
Ø Pantau adanya tanda-tanda infeksi
Ø Ubah posisi pasien tiap 2-4 jam
Ø Bantu mobilitas pasien sesuai kebutuhan
Ø Pergunakan sarung tangan jika merawat lesi
Ø Jaga agar alat tenun selau dalam keadaan bersih dan kering

2. Resiko infeksi b.d gangguan integritas kulit


Intervensi :
Ø Lakukan teknik aseptic dan antiseptic dalam melakukan tindakan pada pasien
Ø Ukur tanda vital tiap 4-6 jam

Ø Observasi adanya tanda-tanda infeksi

Ø Batasi jumlah pengunjung

Ø Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet TKTP

Ø Libatkan peran serta keluarga dalam memberikan bantuan pada klien

3. Gangguan citra tubuh b.d cidera


Intervensi :
Ø Berikan support pada pasien untuk menerima keadaannya
Ø Kaji persepsi pasien tentang gambaran dirinya

Ø Jaga komunikasi yang baik dengan pasien dan bantu pasien untuk
berkomunikasi dengan orang lain

Ø Catat adanya tingkah laku non-verbal atau tingkah laku negative

Ø Libatkan keluarga untuk meningkatkan konsep diri pasien

6.kompliasi yang muncul


Infeksi . Gejalanya berupa bintik-bintik yang mengeluarkan nanah. Pembengkakan kelenjar getah
bening sehingga penderita mengalami demam dan lesu.

7. tujuan dilakukan anamnesa


Untuk mengetahui lebih lanjut keadaan pasien
8.Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin
b. Urin : pemerikasaan histopatologi
2. Penunjang : pemeriksaan histopatologi

D. MERUMUSKAN HIPOTESIS
INTERVENSI PENYEBAB

 Diagnosa 1
KebiasaanTn D bekerja di
Pantautanda−tandainfeksi
bagianpengaduk semen
danlumpurtanpamenggunakan alas
 Diagnosa 2 kaki

Lakukanteknik aseptic dan

antiseptic
DERMATITIS
GEJALA
 Diagnose 3

Kajiadanyagangguancitradiri

DIAGNOSA  Terdapatpapula (DO)


KOMPLIKASI  Vesikelkomulatif (DO)
 Bengkak (DO)
 Kemerahan (DO)
 Terasagatal (DS)

 InfeksiKulit

 Kerusakanintegritaskulitberhubunganden
gan factor mekanik
 Gangguancitratubuhberhubungandengan
cidera
 Resikoinfeksiberhubungandenganganggu
anintegritaskulit
E. MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu memahami penyebab kaki bengkak dan kemerahan serta terasa gatal.

2. Mampu mengetahui penyebab meluasnya luka saat diberikan salf.

3. Mampu mengetahui tujuan pemberian salf 30mg

4. Mampu mengetahui diagnosa yang tepat dari skenario tersebut

5. Mampu menentukan tindakan keperawatan yang sesuai kasus

6. Mampu mengetahui komplikasi dari skenario tersebut

7. Mampu mengetahui kenapa dilakukan anamnesa

8. Mampu mengetahui pemeriksaan penunjang apa yang cocok dari skenario tersebut

F. BELAJAR MANDIRI

1. Penyebab kaki bengkak dan kemerahan serta terasa gatal.

Karena adanya peradangan dalam kulit pasien akibat tidak memakai alas kaki saat

bekerja. Dan juga disebabakan karena alergi pada kulit karena terjadinya kontak

dengan bahan yang menyebabkan alergi. Beberapa bahan atau zat yang bias

menyebabkan kondisi ini antara lain sabun, semen, kosmetik, pewangi, perhiasan dan

tanaman atau bunga.

2. Penyebab meluasnya luka saat diberikan salf.


Karena luka tersebut lembab jika diberikan salf akan memperluas bagian luka

tersebut. Dan dikarenakan infeksi telah berkembang menyebabkan luka meluas.

3. Tujuan pemberian salf 30 mg yaitu untuk mengurangi resiko peradangan pada kulit
pasien tersebut
4. Diagnosa dan tindakan keperawatan yang tepat dari skenario tersebut

No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan


Tujuan dan Kriteria hasil Rencana Tindakan

Ø Lakukan inspeksi lesi setiap


hari
Ø Pantau adanya tanda-tanda
Tujuan : infeksi
Integritas kulit pasien
kembali utuh Ø Ubah posisi pasien tiap 2-4
jam
Kriteria hasil :
Ø Kulit utuh, eritema dan Ø Bantu mobilitas pasien sesuai
Kerusakan integritas kulit skuama hilang kebutuhan
b.d factor mekanik
: Ø Krusta menghilang Ø Pergunakan sarung tangan
DS : – jika merawat lesi
Ø Daerah axilla dari
DO : Pada kaki terdapat inguinal tidak mengalami Ø Jaga agar alat tenun selau
1 kondisi bula/vesikel maserasi dalam keadaan bersih dan kering

Tujuan :
Tidak terjadi infeksi

Kriteria hasil :
Hasil pengukuran tanda vital

dalam batas normal.


Ø Lakukan teknik aseptic dan
– RR :16-20 x/menit antiseptic dalam melakukan
tindakan pada pasien
– N : 70-82 x/menit Ø Ukur tanda vital tiap 4-6 jam

– T : 37,5 C Ø Observasi adanya tanda-tanda


infeksi
– TD : 120/85 mmHg
Resiko infeksi b.d Ø Batasi jumlah pengunjung
gangguan integritas kulit
Tidak ditemukan tanda-
: tanda infeksi (kalor,dolor, Ø Kolaborasi dengan ahli gizi
DS : – rubor, tumor, infusiolesa) untuk pemberian diet TKTP

DO : bagian kaki berwarna Hasil pemeriksaan laborat Ø Libatkan peran serta keluarga
kemerahan, gatal dengan dalam batas normal dalam memberikan bantuan pada
2 papupa Leuksosit darah : 5000- klien
10.000/mm3

Ø Berikan support pada pasien


untuk menerima keadaannya
Tujuan : Ø Kaji persepsi pasien tentang
Pasien tidak mengalami gambaran dirinya
gangguan konsep diri body
image Ø Jaga komunikasi yang baik
dengan pasien dan bantu pasien
Gangguan citra tubuh b.d Kriteria hasil : untuk berkomunikasi dengan
cidera Pasien tidak menarik diri orang lain
dari kontak social
: Ø Catat adanya tingkah laku
Pasien mau berpartisipasi non-verbal atau tingkah laku
DS : - dalam perawatan dirinya negative

DO : tampak luka semakin Ekspresi wajah pasien tidak Ø Libatkan keluarga untuk
3 meluas menunjukkan tanda berduka meningkatkan konsep diri pasien

Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan non Medis
Pemberian kompres yang sejuk dan kasar juga dapat dilakukan pada daerah dermatitis yang
kecil. Remukan halus es pada air kompres sering kali memberikan efek antipruritus.

 Kompres basah biasanya membantu membersihkan lesi ekzema yang mengeluarkan sekret.
 Kompres dingin untuk mengurangi peradangan.
 Mengatasi kerusakan integritas kulit.
 Mengatasi hipotermia
 Meningkatkan konsep diri klien
 Emolient untuk mengurangi kulit yang kaku
2.Penatalaksanaan Medis
Banyak preparat dianjurkan penggunaannya untuk meredakan dermatitis. Umumnya lotion yang
netral dan tidak mengandung obat dapat dioleskan pada bercak-bercak eritema (inflamasi trout)
yang kecil.

 preparat krim atau salep yang mengandung salah satu jenis kortikosteroid dioleskan tipis-
tipis.
 mandi dengan larutan yang mengandung obat dapat diresepkan untuk dermatitis dengan
daerah-daerah lesi yang lebih luas.
 pada dermatitis yang menyebar luas, pemberian kortikosteroid jangka pendek dapat
diprogramkan.
 terapi anti inflamasi topikal jangka pendek misalkan steroid dapat digunakan untuk
menghentikan peradangan.
5. Komplikasi

Infeksi . Gejalanya berupa bintik-bintik yang mengeluarkan nanah. Pembengkakan


kelenjar getah bening sehingga penderita mengalami demam dan lesu.
6. Mengetahui kenapa dilakukan anamnesa

Untuk mengetahui lebih lanjut keadaan pasien.


Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji pasien mengenai skenario tersebut
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama :
Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan
utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit
lainnya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit
kulit lainnya.
d. Riwayat Psikososial :
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang
mengalami stress yang berkepanjangan.
e. Riwayat Pemakaian Obat :
Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau
pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat.

II. POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan
· Persepsi terhadap penyakit :
Tanyakan kepada klien pendapatnya mengenai kesehatan dan penyakit. Apakah
pasien langsung mencari pengobatan atau menunggu sampai penyakit tersebut
mengganggu aktivitas pasien
· Penggunaan :
- Tanyakan tentang penggunaan obat-obat tertentu (misalnya antidepresan
trisiklik, antihistamin, fenotiasin, inhibitor monoamin oksidase ( MAO),
antikolinergik dan antispasmotik dan obat anti-parkinson
- Tanyakan tentang penggunaan alcohol, dan tembakau untuk mengetahui
gaya hidup klien.
2. Pola Nutrisi/Metabolisme
· Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien ( pagi, siang
dan malam )
· Tanyakan bagaimana nafsu makan klien, apakah ada mual muntah,
pantangan atau alergi
· Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan
· Tanyakan apakah klien sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-
sayuran yang mengandung vitamin antioksidant
3. Pola Eliminasi
· Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan karakteristiknya
· Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan defekasi
· Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah penggunaan alat
bantu untuk miksi dan defekasi
4. Pola Aktivitas/Olahraga
· Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan pada kulit
· Kekuatan Otot :Biasanya klien tidak ada masalah dengan kekuatan ototnya
karena yang terganggu adalah kulitnya
· Keluhan Beraktivitas : kaji keluhan klien saat beraktivitas.
5. Pola Istirahat/Tidur
· Kebiasaan : tanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur pasien
· Masalah Pola Tidur : Tanyakan apakah terjadi masalah istirahat/tidur yang
berhubungan dengan gangguan pada kulit
· Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah merasa segar atau
tidak?
6. Pola Kognitif/Persepsi
· Kaji status mental klien
· Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien dalam memahami
sesuatu
· Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara klien.
Identifikasi penyebab kecemasan klien
· Kaji penglihatan dan pendengaran klien
· Kaji apakah klien mengalami vertigo
· Kaji nyeri : Gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah pada
kulit.
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
· Tanyakan pada klien bagaimana klien menggambarkan dirinya sendiri,
apakah kejadian yang menimpa klien mengubah gambaran dirinya
· Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, apakah merasa cemas,
depresi atau takut
· Apakah ada hal yang menjadi pikirannya
8. Pola Peran Hubungan
· Tanyakan apa pekerjaan pasien
· Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien seperti:
pasangan, teman, dll.
· Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan perawatan
penyakit klien
9. Pola Seksualitas/Reproduksi
· Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan penyakitnya
· Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan terkait
dengan menopause
· Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan dalam pemenuhan
kebutuhan seks
10. Pola Koping-Toleransi Stres
· Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat di RS ( financial atau
perawatan diri )
· Kaji keadan emosi klien sehari-hari dan bagaimana klien mengatasi
kecemasannya (mekanisme koping klien ). Apakah ada penggunaan obat untuk
penghilang stress atau klien sering berbagi masalahnya dengan orang-orang
terdekat.
11. Pola Keyakinan-Nilai
· Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-pantangan dalam
beragama serta seberapa taat klien menjalankan ajaran agamanya. Orang yang
dekat kepada Tuhannya lebih berfikiran positif.

7. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin

2. Penunjang
Pemeriksaan histopatologi : pemeriksaan dari jaringan tubuh manusia, dimana jaringan
itu dilakukan pemeriksaan dan pemotongan makroskopis, diproses sampai siap menjadi
slide atau preparat yang kemudian dilakukan pembacaan secara mikroskopis untuk
penentuan diagnosis.

G. SINTESIS
Berdasarkan kasus yang telah dipaparkan dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwa
penyakit dermatitis merupakan peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon
terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis
pada kulit.
Kemudian asuhan keperawatan dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
dasar klien dan mengembalikan kondisi klien seoptimal mungkin dengan cara
memberikan beberapa tindakan dan perawatan secara profesional.

Gejala yang muncul pada dermatitis:

1) Dermatitis Atopik
Muncul pertama saat bayi dan terus kambuh hingga dewasa.
 Rasa gatal yang parah terutama dikulit yang tertekuk seperti, dalam siku,
depan leher dan belakang lutut.
 Ruam yang berkerah dan berair jika tergores
 Bercak merah kasar, pecah atau bersisik
2) Dermatitis Kontak
Muncul ketika kulit terpapar dan terkena zat tertentu yang menyebabkan reaksi
alergi.
 Ruam merahatau benjolan
 Cebuhan berisi air
 Sensasi terbakar dan panas pada ruam
 Kulit terasa gatal
 Kulit membengkak
3) Dermatitis Seborah
Mirip dengan ketombe: Biasanya menyerang area berminyak pada tubuh, seperti
wajah, kulit kepala, dada bagian atas, dan punggung.
 Sisik putih seperti ketombe
 Sisik kekuningan atau kerak pada kulit kepala, telinga, wajah dan bagian
tubuh lainnya
 Kulit merah
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A, Djuanda S, Hamzah M, Aisah S editor. Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin. Edisi
kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,1993
2. Leung DYM, Tharp M, Boguniewi CZ. Atopic Dermatitis. Dalam: Friedbergin, Eisen AZ,
Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, Fitzpatrik TB, ads. Fitzpatrik’s Dermatology In
General Medicine. New York Mc Graw-Hill, 1999: 1464-80
3. http://www.semarang-
eye centre.com/v1.1/index.php?option=com_content&view=article&id=72:artikel-terbaru-
penyakit-kulit-dermatitis&catid=5:kesehatan&Itemid=22
4. Doenges,Marlyn.E dkk.2001.Rencana asuhan keperawatan.Edisi:3.Jakarta:penerbit buku
kedokteran,EGC
5. kapita selekta kedokteran II.2001.Edisi 3.Jakarta:Media Aesculapius
6. Google.co.id.Kata kunci “Askep Dermatitis”

Anda mungkin juga menyukai