Luka
Proses penyembuhan
Skar Hiperemis
Keloid
Pre operasi
Kurang Informasi Tentang
Pronosis Penyakit
Gangguan Citra Tubuh
Kurang Pengetahuan
Post operasi
Nyeri
Terpapar benda asing
Resiko infeksi
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas diri klien
2. Status kesehatan
a. Status kesehatan saat ini : keluhan utama, alasan MRS, dan perjalanan sakit saat
ini, upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
b. Status kesehatan masa lalu : penyakit yang pernah dialami, pernah dirawat,
alergi , riwayat penyakit keluarga, dan diagnosa medis & therapy.
3. Pola Kebutuhan Dasar Manusia
4. Pemeriksaan fisik
Pengkajian terhadap pasien keloid maligna dilakukan berdasarkan riwayat pasien
dan gejalanya. Pasien ditanya khususnya tentang gejala pruritus, nyeri tekan dan
rasa sakit yang bukanmerupakan ciri khas nevus yang benigna. Kepada pasien juga
ditanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah ada
sebelumnya atau pertumbuhan lesi baru yuang berpigmen. Orang-orang yang
berisiko harus diperiksa dengan cermat.
Kaca pembesar dan pencahayaan yang baik diperlukan dalam melakukan inspeksi
kulit untuk menemukan iregularitas dan perubahan pada nevus. Tanda-tanda yang
menunjukkan perubahan malignan mencakup berikut ini :
a. Warna yang bervariasi
1) Warna yang dapat menunjukan keganasan pada lesi yang coklat atau hitam
adalah bayangan warna merah, putih dan biru; bayangan wana biru dianggap
lebih menkhawatirkan.
2) Daerah-daerah putih dalam lesi yang berpigmen perlu di curigai.
3) Sebagian keloid maligna tidak memiliki warna yang bervariasi tetapi
sebaliknya mempunyai warna yang seragam (hitam kebiruan, kelabu
kebiruan, merah kebiruan).
b. Tepi yang ireguler
Indentasi atau lekukan yang menyudut pada bagian tepi nevus harus dicatat.
c. Permukaan yang ireguler
1) Tonjolan permukaan yang tidak merata (topografi ireguler) dapat teraba atau
terlihat. Perubahan pada permukaan bisa licin hingga seperti sisik.
2) Sebagian keloid memiliki permukaan yang licin.
Lokasi keloid yang sering adalah kulit pada bagian punggung, tungkai
(khususnya wanita), antara jari-jari kaki dan pada kaki, muka, kulit kepala,
jari-jari tangan serta bagian dorsal tangan. Pada orang yang berkulit gelap,
keloid paling sering terdapat ditempat yang tidak begitu mengandung
pigmen seperti : telapak tangan, telapak kaki, daerah subungual dan
memebran mukosa. Diameter nevus harus diukur karena umumnya keloid
berukuran lebih dari 6 mm. Lesi satelit (lesi yang terletak didekat nevus)
harus di catat.
B. Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik ditandai dengan penampakan
kulit yang tidak bagus
2. Kurang pengatahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit
Post Operasi
C. Intervensi Keperawatan
Pre Operasi
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik ditandai dengan penampakan
kulit yang tidak bagus
Tujuan : Dalam 1x24 jam klien mampu mengataasi ketidaknyamanannya dan
mampu mengatasi kecemasannya. dengan kriteria hasil :
Memiliki pemahaman terhadap perawatan kulit.
Mengikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi.
Melaksanakan mandi, pembersihan dan balutan basah sesuai program.
Menggunakan obat topikal dengan tepat.
Memahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.
Intervensi :
Post Operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan penyebab fisik ditandai dengan adanya lesi
Tujuan : Dalam 2x24 jam diharapkan nyeri yang ditandai rasa gatal hilang. Dengan
kriteria hasil :
a. Mencapai peredaan gangguan rasa nyeri
b. Mengutarakan dengan kata-kata bahwa gatal telah reda
c. Memperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan
d. Mematuhi terapi yang diprogramkan
e. Pertahankan keadekuatan hidraasi dan lubrikasi kulit
f. Menunjukkan kulit utuh dan penampilan kulit yang sehat
Intervensi :
E. Evaluasi
Evaluasi di sesuaikan dengan kriteria hasil yang ingin dicapai :
1. Mencapai peredaan gangguan rasa nyeri
2. Memperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan
3. Mematuhi terapi yang diprogramkan
4. Pertahankan keadekuatan hidraasi dan lubrikasi kulit
5. Menunjukkan kulit utuh dan penampilan kulit yang sehat
6. Memiliki pemahaman terhadap perawatan kulit.
7. Mengikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi.
8. Menggunakan obat topikal dengan tepat.
9. Memahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Hardman, T.H. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi Dan Klasifikasi 2015-2017. Ed. 10.
Jakarta: EGC
James, Berger, Elston & Neuhaus. 2016. Disease Of The Skin: Clinical Dermatologi. 12th Ed.
Philadephia: Elsevier
Lutfia, Dwi Rahayu. 2011. Buku Ajar Keperawatan Klien Gangguan Sistem Integumen.
Jakarta : EGC.
Muttaqin, A & Sari, K. 2013. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integument Jakarta
:Selemba Medika
Nurarif & Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis. Jilid
2. Jakarta : EGC