Anda di halaman 1dari 4

SCABIES

No. 180/..../SOP/B/
Dokume : II.02.1/TUBABA/
SOP n 2019
No.
: 00
Revisi
Tanggal
: 22 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/2
UPTD
PUSKESMAS
NON RAWAT SRI MARLENI, S.ST, M.Kes
INAP NIP.197005051990122002
MARGODADI
1. Pengertian Scabies adalah penyakit kulit tang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei var.hominis dan produknya.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan asuhan


keperawatan kepada pasien Scabies secara komprehensif.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS NON RAWAT INAP
MARGODADI
Nomor : 180/030/II.02.1/TUBABA/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis pada UPTD PUSKESMAS NON RAWAT INAP MARGODADI
4. Referensi Permenkes No.5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Hal 308-331
5. Prosedur/ A. Alat :
Langkah-langkah 1. Tensi meter
2. Stetoskop
3. Thermometer
B. Bahan :
1. Rekam Medis
2. Lembaran resep
3. Form laboratorium
4. Form rujukan
C. Langkah-langkah
1. Melakukan anamnesa :
Gejala Klinis:
a. Pruritus noktuma, yaitu gatal yang hebat terutama pada
malam hari atau saat penderita berkeringat.
b. Lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti disela jari,
pergelangan tangan dan kaki, aksila, umbilikus, areola
mamae dan dibawah payudara (pada wanita) dan genital
eksterna (pria).
Faktor resiko
a. Masyarakat yang hidup dalam kelompok yang padat seperti
tinggal diasrama atau pesantren.
b. Hygiene yang buruk.
c. Sosial ekonomi rendah seperti dipanti asuhan, dll.
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sederhana. Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna
putih atau abu-abu dengan panjang rata-rata 1 cm, ujung
terowongan terdapat papul, vesikel, dan bila terjadi infeksi
sekunder, maka akan berbentuk pustul, ekskoriasi, dsb. Pada
anak-anak, lesi lebih sering berupa vesikel disertai infeksi
sekunder akibat garukan sehingga lesi menjadi bernanah.
3. Penegakan diagnosa
Diagnosa klinis, diagnosa ditegakan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Terdapat 4 tanda cardinal untuk diagnosis
skabies, yaitu:
a. Pruritus nokturna.
b. Menyerang manusia secara bekelompok.
c. Adanya gambaran Pelayananmorfik pada daerah predileksi lesi
di stratum komeum yang tipis (sela jari, pergelangan volar
tangan dan kaki, dsb)
d. Ditemukan tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
e. Diagnosa ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda
tersebut.
4. Penatalaksanaan komprehensif
Penatalaksanaan :
a. Hygiene diri harus terjaga,hindari pemakaian handuk/pakaian
secara bersamaan.
b. Melakukan perbaikan hygiene diri dan lingkungan, dengan :
Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-sama
dan alas tidur diganti bila ternyata pernah digunakan oleh
penderita scabies.
5. Terapi tidak dapat dilakukan secara individual melainkan harus
serentak dan menyeluruh pada seluruh kelompok orang yang ada
disekitar penderita scabies. Terapi diberikan dengan salah satu
obat topikal (skabisid) dibawah ini:
a. Salep 2-4 dioleskan diseluruh tubuh, selama 3 hari berturut-
turut, dipakai setiap habis mandi.
b. Krim permetrin 5% di seluruh tubuh, setelah 10 jam, krim
permetrin diberikan dengan sabun.
c. Terapi scabies ini tidak dianjurkan pada anak < 2 tahun.
6. Konseling dan edukasi
7. Kriteria rujukan
Pasien scabies dirujuk apabila keluhan masih dirasakan setelah 1
bulan pasca therapy
6. Diagram Alir -

7. Hal-hal yang Keadaan Umum pasien


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pelayanan umum
2. Pelayanan Lansia
3. Pelayanan KIA
9. Dokumen terkait Rekam medik

10. Rekaman N Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis o
perubahan

Anda mungkin juga menyukai