Anda di halaman 1dari 3

Nomor 440/SOP/283/UKP/2019

Revisi ke 01
Berlaku Tanggal 2 Januari 2019

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TATALAKSANA SCABIES

Ditetapkan
D

Kepala UPTD Puskesmas Punggelan 2

Dwi Budi Prasojo, SKM.


NIP. 196901261992031005

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA


UPTD PUSKESMAS PUNGGELAN 2
Desa Petuguran, Kec. Punggelan, Kab. Banjarnegara
Telp.0822-4375-2966, Email: puskpunggelan2@gmail.com
PUNGGELAN 53462
TATA LAKSANA SCABIES
No. Dokumen :
440/SOP/283/UKP/2019

SOP No. Revisi : 01


Tanggal Terbit : 2 Januari 2019
Pemerintah
Pemerintah Halaman :2
Kab. Banjarnegara
Kab. Banjarnegara
UPTD Puskesmas Dwi Budi Prasojo,SKM
Punggelan 2
Tanda Tangan : NIP. 196901261992031005
1.Pengertian Scabies adalah penyakit yang disebabkan kutu Sarcoptes scabei
var hominis. Sarcoptes scabei dapat menyebabkan sensitasi pada
kulit manusia dan dapat menular dengan kontak erat dengan orang
yang sudah terinfeksi. Scabies hanya dapat diberantas dengan
memutus mata rantai penularan dan memberi obat yang tepat.

2.Tujuan Sebagai acuan untuk penatalaksanaan Scabies pada pasien


dewasa.

3.Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Punggelan 2 No.


440/SK/022/UKP/2019 tentang kebijakan layanan klinis puskesmas
Punggelan 2.
4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 tahun 2015 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.
5.Prosedur 1. Petugas malakukan anamnesis: keluhan utama, keluhan
tambahan, lama keluhan, keluhan penyerta, dan menanyakan
tempat tinggal pasien (asrama, pesantren, barak, atau panti
asuhan) yang berpotensi terkena penyakit skabies.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
- Adanya terowonga-terowongan kecil di bawah kulit
(kanalikuli) di daerah lipatan kulit tipis, sela jari tangan,
sekitar kemaluan, siku bagian luar, kulit sekitar payudara,
dan perut bagian bawah.
- Jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, maka akan
timbul pustulae (bisul kecil).
3. Petugas menegakkan diagnosis scabies dan menjelaskan
kepada pasien
4. Petugas memberikan terapi dan konsultasi
- Terapi
 Antihistamin
 Salep permethrin 5% (scabimite) cara penggunaan
dioles seluruh tubuh kecuali wajah, tidak boleh
terkena air selama 8-10 jam dan diulang tiap 7 hari.
 Salep antibiotik diberikan hanya jika ada infeksi
sekunder oleh bakteri.
- Konsultasi
 Memastikan pasien mengetahui tatacara penggunaan
obat-obatan yang diberikan, terutama scabimite
dengan cara meminta pasien menjelaskan kembali
tatacara penggunaan obatnya
 Meminta pasien membersihkan lingkungan tempat
tinggal secara rutin
 Meminta pasien mencuci pakaian, sprei, selimut, dan
sarung pasien dengan detergen dan air panas.
 Meminta pasien memeriksakan keluarga atau orang
yang tinggal bersama pasien.
5. Petugas mencatat hasil penatalaksanaan di rekam medis.

6.Bagan alir -

7.Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8.Unit terkait Ruang Pemeriksaan
9.Dokumen terkait -

Rekaman Historis Perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


diberlakukan
2 Kepala Puskesmas Dwi Budi Prasojo, SKM Mei 2018
NIP. 196901261992031005
2. Pengertian Diawali judul SOP Januari 2019
3. Tujuan Sebagai acuan penerapan Januari 2019
langkah-langkah petugas dalam
4. Unit Terkait Dirubah dari poli menjadi ruang. Januari 2019
Adanya penambahan ruang gigi

Anda mungkin juga menyukai