Tanggal Terbit : 2 Januari 2019 Pemerintah Pemerintah Halaman :2 Kab. Banjarnegara Kab. Banjarnegara UPTD Puskesmas Dwi Budi Prasojo,SKM Punggelan 2 Tanda Tangan : NIP. 196901261992031005 1.Pengertian Scabies adalah penyakit yang disebabkan kutu Sarcoptes scabei var hominis. Sarcoptes scabei dapat menyebabkan sensitasi pada kulit manusia dan dapat menular dengan kontak erat dengan orang yang sudah terinfeksi. Scabies hanya dapat diberantas dengan memutus mata rantai penularan dan memberi obat yang tepat.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk penatalaksanaan Scabies pada pasien
dewasa.
3.Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Punggelan 2 No.
440/SK/022/UKP/2019 tentang kebijakan layanan klinis puskesmas Punggelan 2. 4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 5.Prosedur 1. Petugas malakukan anamnesis: keluhan utama, keluhan tambahan, lama keluhan, keluhan penyerta, dan menanyakan tempat tinggal pasien (asrama, pesantren, barak, atau panti asuhan) yang berpotensi terkena penyakit skabies. 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik: - Adanya terowonga-terowongan kecil di bawah kulit (kanalikuli) di daerah lipatan kulit tipis, sela jari tangan, sekitar kemaluan, siku bagian luar, kulit sekitar payudara, dan perut bagian bawah. - Jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, maka akan timbul pustulae (bisul kecil). 3. Petugas menegakkan diagnosis scabies dan menjelaskan kepada pasien 4. Petugas memberikan terapi dan konsultasi - Terapi Antihistamin Salep permethrin 5% (scabimite) cara penggunaan dioles seluruh tubuh kecuali wajah, tidak boleh terkena air selama 8-10 jam dan diulang tiap 7 hari. Salep antibiotik diberikan hanya jika ada infeksi sekunder oleh bakteri. - Konsultasi Memastikan pasien mengetahui tatacara penggunaan obat-obatan yang diberikan, terutama scabimite dengan cara meminta pasien menjelaskan kembali tatacara penggunaan obatnya Meminta pasien membersihkan lingkungan tempat tinggal secara rutin Meminta pasien mencuci pakaian, sprei, selimut, dan sarung pasien dengan detergen dan air panas. Meminta pasien memeriksakan keluarga atau orang yang tinggal bersama pasien. 5. Petugas mencatat hasil penatalaksanaan di rekam medis.
6.Bagan alir -
7.Hal-hal yang perlu -
diperhatikan 8.Unit terkait Ruang Pemeriksaan 9.Dokumen terkait -
Rekaman Historis Perubahan
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan 2 Kepala Puskesmas Dwi Budi Prasojo, SKM Mei 2018 NIP. 196901261992031005 2. Pengertian Diawali judul SOP Januari 2019 3. Tujuan Sebagai acuan penerapan Januari 2019 langkah-langkah petugas dalam 4. Unit Terkait Dirubah dari poli menjadi ruang. Januari 2019 Adanya penambahan ruang gigi