0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
SOP ini mengatur tata laksana hipertensi pada pasien dewasa di Puskesmas Punggelan 2, meliputi anamnesis, pemeriksaan tekanan darah dan fisik, diagnosis, terapi obat antihipertensi sesuai tingkat tekanan darah, edukasi, dan rujukan. SOP ini berlaku sejak 2 Januari 2019.
SOP ini mengatur tata laksana hipertensi pada pasien dewasa di Puskesmas Punggelan 2, meliputi anamnesis, pemeriksaan tekanan darah dan fisik, diagnosis, terapi obat antihipertensi sesuai tingkat tekanan darah, edukasi, dan rujukan. SOP ini berlaku sejak 2 Januari 2019.
SOP ini mengatur tata laksana hipertensi pada pasien dewasa di Puskesmas Punggelan 2, meliputi anamnesis, pemeriksaan tekanan darah dan fisik, diagnosis, terapi obat antihipertensi sesuai tingkat tekanan darah, edukasi, dan rujukan. SOP ini berlaku sejak 2 Januari 2019.
Tanggal Terbit : 2 Januari 2019 Pemerintah Pemerintah Halaman :1 Kab. Banjarnegara Kab. Banjarnegara UPTD Puskesmas Dwi Budi Prasojo,SKM Punggelan 2 Tanda Tangan : NIP. 196901261992031005 1.Pengertian Tatalaksana hipertensi adalah tatalaksana penyakit tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg pada pasien dewasa (lebih dari 18 tahun), tidak termasuk kategori hipertensi emergensi dan hipertensi dalam kehamilan. 2.Tujuan Sebagai acuan untuk penatalaksanaan hipertensi pada pasien dewasa. 3.Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Punggelan 2 No. 440/SK/022/UKP/2019 tentang kebijakan layanan klinis puskesmas Punggelan 2. 4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 5.Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis, meliputi: keluhan utama, keluhan tambahan, lama keluhan, dan lama menderita hipertensi. 2. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah setelah pasien duduk 5 menit. 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik jantung, paru, dan edema. 4. Petugas menegakkan diagnosis hipertensi. 5. Petugas memberikan terapi Obat Anti Hipertensi (OAH) dengan salah satu satu jenis obat bila tekanan darah <160/100 mmHg, bila tekanan darah tetap tinggi. 6. Petugas memberikan terapi OAH dengan dua jenis obat bila tekanan darah >160/100 mmHg. 7. Petugas meningkatkan dosis OAH jika tekanan darah belum turun secara bermakna. 8. Petugas memberikan edukasi kontrol rutin dan gaya hidup sehat. 9. Petugas melakukan rujukan bila tekanan darah tidak bisa terkendali dengan dua jenis obat dengan dosis yang sudah ditingkatkan. 10. Petugas mencatat penatalaksanaan pada rekam medis.
6.Bagan alir -
7.Hal-hal yang perlu -
diperhatikan 8.Unit terkait Ruang Pemeriksaan 9.Dokumen terkait -
Rekaman Historis Perubahan
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan 2 Kepala Puskesmas Dwi Budi Prasojo, SKM Mei 2018 NIP. 196901261992031005 2. Pengertian Diawali judul SOP Januari 2019 3. Tujuan Sebagai acuan penerapan Januari 2019 langkah-langkah petugas dalam 4. Unit Terkait Dirubah dari poli menjadi ruang. Januari 2019 Adanya penambahan ruang gigi