Anda di halaman 1dari 3

Nomor 440/SOP/284/UKP/2019

Revisi ke 01
Berlaku Tanggal 2 Januari 2019

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TATALAKSANA PRE EKLAMPSIA/EKLAMPSIA

Ditetapkan
D

Kepala UPTD Puskesmas Punggelan 2

Dwi Budi Prasojo, SKM.


NIP. 196901261992031005

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA


UPTD PUSKESMAS PUNGGELAN 2
Desa Petuguran, Kec. Punggelan, Kab. Banjarnegara
Telp.0822-4375-2966, Email: puskpunggelan2@gmail.com
PUNGGELAN 53462
TATA LAKSANA PRE
EKLAMPSIA / EKLAMPSIA
No. Dokumen :
440/SOP/283/UKP/2019

SOP No. Revisi : 01


Tanggal Terbit : 2 Januari 2019
Pemerintah
Pemerintah Halaman :3
Kab. Banjarnegara
Kab. Banjarnegara
UPTD Puskesmas Dwi Budi Prasojo,SKM
Punggelan 2
Tanda Tangan : NIP. 196901261992031005
1.Pengertian Pre-eklampsia adalah kondisi spesifik kehamilan diatas 20 minggu
yang ditandai dengan disfungsi plasenta dan respon maternal
terhadap adanya inflamasi spesifik dengan aktivitas endotel dan
koagulasi. Tanda utama penyakit ini adalah hipertensi dan
proteinuria.

2.Tujuan Sebagai acuan untuk penatalaksanaan perdarahan post partum.

3.Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Punggelan 2 No.


440/SK/022/UKP/2019 tentang kebijakan layanan klinis puskesmas
Punggelan 2.

4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 tahun 2015 tentang


Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.

5.Prosedur 1. Petugas menerima pasien


2. Petugas malakukan anamnesis: keluhan utama, keluhan
tambahan, lama keluhan, keluhan penyerta, riwayat kesehatan
pasien.
3. Petugas melakukan pemeriksaan:
- Keadaan umum
- Tekanan darah
- Pemriksaan fisik head to toe
- Pemeriksaan proteinuria
4. Petugas menegakkan diagnosis pre eklampsia / eklampsia
dan menjelaskan kepada pasien.
5. Petugas membuat informed consent pasien.
6. Petugas memberikan terapi dan konsultasi
a. Pre-eklampsia ringan: petugas memberi nifedipine oral 1 x
10 mg atau metildopa 2 x 250-500 mg.
b. Pre-eklampsia berat dan atau eclampsia, ditatalaksana
dengan pembertian MgSO4. Tata cara pemberian MgSO4:
- Petugas memastikan tersedia Ca Glukonas 10% 10 cc
sebagai antidotum MgSO4. Ca Glukonas diberikan
secara i.v. selama 5 menit.
- Petugas memasang infus cairan kristaloid dengan tidak
di klem
- Petugas memasang kateter menetap untuk memantau
keseimbangan cairan.
- Petugas memberikan MgSO4 dosis awal yaitu MgSO4
40% 4 gram (10 cc) iv bolus selama 5 menit, infus 100-
200 cc lepas klem.
- Petugas memantau apakah terjadi kejang, apabila
terjadi kejang maka berikan MgSO4 40% 2 gram (5 cc)
iv diencerkan dengan penambahan aquabides pro
injeksi sebanyak 5 cc diberikan selama 5 menit.
- Petugas memberikan dosis pemeliharaan MgSO4 40%
6 gram (15 cc) drip melalui infus kristaloid 28 tetes per
menit.
7. Petugas merujuk pasien dengan pre-eklampsia berat atau
eclampsia ke rumah sakit jika kondisi pasien sudah stabil.
8. Petugas mencatat perkembangan pasien dan tatalaksana
yang sudah diberikan pada rekam medis.

6.Bagan alir -

7.Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8.Unit terkait Ruang Bersalin (VK), Ruang Tindakan, Ruang KIA & KB
9.Dokumen terkait -

Rekaman Historis Perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


diberlakukan
2 Kepala Puskesmas Dwi Budi Prasojo, SKM Mei 2018
NIP. 196901261992031005
2. Pengertian Diawali judul SOP Januari 2019
3. Tujuan Sebagai acuan penerapan Januari 2019
langkah-langkah petugas dalam
4. Unit Terkait Dirubah dari poli menjadi ruang. Januari 2019
Adanya penambahan ruang gigi

Anda mungkin juga menyukai