0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
SOP ini mengatur tata laksana infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Puskesmas Punggelan 2. Prosedurnya meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan tambahan, penjelasan diagnosis, pemberian obat, edukasi, rujukan, dan pencatatan. SOP ini berlaku sejak 2 Januari 2019.
SOP ini mengatur tata laksana infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Puskesmas Punggelan 2. Prosedurnya meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan tambahan, penjelasan diagnosis, pemberian obat, edukasi, rujukan, dan pencatatan. SOP ini berlaku sejak 2 Januari 2019.
SOP ini mengatur tata laksana infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Puskesmas Punggelan 2. Prosedurnya meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan tambahan, penjelasan diagnosis, pemberian obat, edukasi, rujukan, dan pencatatan. SOP ini berlaku sejak 2 Januari 2019.
Tanggal Terbit : 2 Januari 2019 Pemerintah Pemerintah Halaman :1 Kab. Banjarnegara Kab. Banjarnegara UPTD Puskesmas Dwi Budi Prasojo,SKM Punggelan 2 Tanda Tangan : NIP. 196901261992031005 1.Pengertian Tatalaksana asma adalah tatalaksana penyakit hipersensitivitas saluran pernafasan yang ditandai dengan sesak/batuk berulang. 2.Tujuan Sebagai acuan untuk penatalaksanaan penyakit asma. 3.Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Punggelan 2 No. 440/SK/022/UKP/2019 tentang kebijakan layanan klinis puskesmas Punggelan 2. 4.Referensi KMK Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 5.Prosedur 1. Petugas malakukan anamnesis: keluhan utama, keluhan tambahan, lama keluhan, frekuensi dan intensitas sesak/batuk. 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik: - Keadaan umum - Tekanan darah, frekuensi nadi dan nafas. - Suara jantung dan paru-paru. 3. Petugas menegakkan diagnosis asma. 4. Petugas melakukan pemeriksaan BTA untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit TBC. 5. Petugas menjelaskan diagnosis penyakit kepada pasien. 6. Petugas memberikan obat bronkodilator (salbutamol 3 x 2- 4mg). 7. Petugas memberikan obat steroid dosis sedang-tinggi bila keluhan sering kambuh dan pasien belum bersedia menggunakan obat inhalasi. 8. Petugas memberikan edukasi menghindari pencetus, seperti dingin, asap, debu, emosi, dan kelelahan. 9. Petugas melakukan rujukan bila ada keluhan menetap. 10. Petugas memberikan obat inhalasi (sesuai hasil rujuk balik dari Rumah Sakit) sesuai kondisi pasien. 11. Petugas mencatat penatalaksanaan di rekam medis
6.Bagan alir -
7.Hal-hal yang perlu -
diperhatikan 8.Unit terkait Ruang Pemeriksaan 9.Dokumen terkait -
Rekaman Historis Perubahan
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan 2 Kepala Puskesmas Dwi Budi Prasojo, SKM Mei 2018 NIP. 196901261992031005 2. Pengertian Diawali judul SOP Januari 2019 3. Tujuan Sebagai acuan penerapan Januari 2019 langkah-langkah petugas dalam 4. Unit Terkait Dirubah dari poli menjadi ruang. Januari 2019 Adanya penambahan ruang gigi