Anda di halaman 1dari 2

SUNTIKAN INTRACUTAN/ SKIN TEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD SIDIKALANG 440.02/ /IV/2021 -


1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RSUD Sidikalang
Prosedur Tetap
Pencegahan dan
dr.Sugito Panjaitan
Pengendalian Infeksi April 2021
NIP. 19661224 200003 1 003

Pemberian obat secara intracutan ialah pemberian obat dengan cara


memasukkan obat ke dalam permukaan kulit. Lokasi utama yang
PENGERTIAN banyak digunakan untuk melakukan suntikan intrakutan yaitu bagian
atas dari lengan bawah..

Pemberian obat dengan intracutan:


1. Membantu menentukan diagnose pada penyakit tertentu
(tuberculin test).
2. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan program
TUJUAN pengobatan/prosedur.
3. Memperlancar proses pengobatan & menghindari kesalahan
dalam pemberian obat.
4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test)

1. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Keputusan Menkes RI no 27/Menkes/2017 tentang Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi.
KEBIJAKAN 3. Keputusan Menkes RI nomor: 328/Menkes/SK/III/2007 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Kesehatan lainnya.

Cara penyuntikan :
1. Cuci tangan 6 langkah, pakai sarung tangan dan dekatkan
alat-alat
2. Permukaan kulit didesinfeksi dengan kapas alcohol/ alcohol
swab dengan gerakan melingkar dari dalam ke luar
(sentrifugal).
3. Jarum diinsersi dengan lubangnya menghadap keatas dan
PROSEDUR
membentuk sudut 15 dengan permukaan kulit.
4. Penghisap spuit ditarik sedikit. Bila ada darah, obat jangan
dimasukkan. Tetapi bila tidak ada darah, obat dimasukkan
perlahan-lahan.
5. Setelah obat masuk, jarum dicabut dengan cepat. Bekas
tusukan jarum ditekan dengan kapas alcohol.

UNIT TERKAIT 1. UGD


2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
SKRINING PASIEN BATUK

RSUD SIDIKALANG
No. Dokumen : Revisi :0 Hal : 1/1
Ditetapkan Oleh
Direktur RSUD Sidikalang
Prosedur Tetap Tanggal Terbit:
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi dr. Sugito Panjaitan
NIP. 19661224 200003 1 003

Pengertian Pemilahan pasien dengan keluhan batuk yang diduga suspek TB (batuk
≥ 2 minggu)
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
Tujuan 1. Mengidentifikasi pasien batuk
2. Mengurangi transmisi penyakit melalui airborne

Kebijakan 1. Keputusan Menkes RI no 27/Menkes/2017 tentang Pencegahan


dan Pengendalian Infeksi.
2. Keputusan Menkes RI nomor: 328/Menkes/SK/III/2007 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan lainnya.
1. Lakukan Anamnesa di instalasi rawat jalan, kepada pasien dengan
Prosedur keluhan batuk ≥ 2 minggu “Selamat P/S/M, Perkenalkan nama
saya............., saya petugas di RSUD Sidikalang. Apakah
bapak/ibu/saudara mengalami keluhan batuk sudah ≥ 2 minggu?”.
2. Selanjutnya, anjurkan kepada pasien tersebut untuk mengenakan
masker yang sudah disediakan sesuai ketentuan bahwa masker
digunakan untuk menutup daerah hidung, mulut, dan bagian dagu
“Bapak/Ibu/Saudara/I mohon maaf, kepada setiap pasien yang
sering batuk ≥ 2 minggu dimohon untuk mengenakan masker ini.
Terima kasih”
3. Lakukan edukasi mengenai Etika Batuk dan Bersin

Unit Terkait Semua Unit Pemberi Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai