Anda di halaman 1dari 22

POSEDUR PELAYANAN TINDAKAN

PENANGGULANGAN PERSALINAN RISIKO


TINGGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD SIDIKALANG
- 1/1-
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Mencegah terjadinya risiko tinggi yang mungkin timbul
pada ibu hamil dengan intra partum
TUJUAN 1. Meningkatkan Pelayanan Asuhan Pada Masa
Intra Partum
2. Memberikan dukungan emosional
3. Agar ibu mendapat pengalaman bersalin yang
aman
4. Untuk mendapatkan ibu dan bayi yang sehat
dengan penanggulangan persalinan risiko tinggi
KEBIJAKAN Ibu hamil pada masaintra partum dapat tercegah atau
dapat di tanggulangi risiko tinggi yang mungkin muncul.
PROSEDUR 1. kaji status kesehatan ibu dan janinnya
2. kaji faktor faktor risiko
3. intervensi status kesehatan ibu dan janinnya
4. intervensi faktor risiko yang meliputi

- toxomia
- pengeluaran per vagina
- malnutrisi
- anemia
- kelainan letak janin
- kelainan his
- intervensi kala I sampai dengan kala IV sesuai
prosedur penanganan persalinan normal.
RUANG LINGKUP 1. IGD
2. Kamar Bersalin/ VK
3. Poliklinik Obgyn
4. Buku catatan keuangan
KEBIJAKAN 1. Dokter harus siap setiap jam kerja
2. Melaksanakan SOP
3. Didampingi perawar/ bidan
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Pimpinan Kerja
PELAKSANAAN TINDAKAN
PERAWATAN KEBIDANAN PENANGANAN
PARTUS LAMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
- 1/1 -
RSUD SIDIKALANG
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Tindakan keperawatan kebidanan penanganan partus lama
adalah melaksanakan penangananpada masa intra partum
dimana persalinan lebih lama dari 24 jam.
TUJUAN Penanganan partus lama yang baik dan tepat untuk
menyelamatkan keadaan ibu dan bayinya
KEBIJAKAN Menerangkan penerapan langkah-langkah cara penanganan
partus lama
PROSEDUR 1. Laksanakan anamnesa dengan lengkap dan cermat
2. Lakukan vital sign
3. Laksanakan palpasi
4. Dengarkan denyut jantung janin, hitung dan catat
5. Monitor His dan keadaan umum pasien
6. Laksanakan periksa dalam
7. Laksanakan periksa luar dari tanda-tanda akibat
partus lama
- Perut kembung
- Pasien kelelahan
- Keringat berlebihan
- Nadi cepat
- Suhu lebih dari 38 derajat celcius
- Pernapasan lebih dari 24 kali/ menit
- Labia oedema
8. Periksa laboratorium meliputi Lab rutin HB, AL,
Gol, CT, BT, AT, dan HMT
9. Laksanakan terapi sesuai dengan standard terapi
medis
10. Kolaborasi medis
RUANG LINGKUP Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Pimpinan RSUD
POSEDUR PELAYANAN TINDAKAN
PENANGANAN KETUBAN PECAH DINI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG

RSUD SIDIKALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
- 1/2 -
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Penanganan ketuban pecah dini adalah tindakan yang
diberikan kepada ibu hamil lebih dari 24 minggu terjadi
pengeluaran air ketuban dan belim dalam persalinan
TUJUAN Mengantisipasi keadaan ibu hamil dengan tujuan supaya
tidak terjadi keadaan yang lebih fatal. Seluruh staff medis
fungsional penyakit bedah di RSUD Sidikalang
KEBIJAKAN Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil atau ibu hamil
risiko tinggi
PROSEDUR 1. Anamnesa
2. Periksa keadaan umum (monitor vital sign),
laksanakan palpasi dan pemeriksaan dalam
3. Monitor his, detak jantung janin, perdarahan
pervaginam
4. Periksa laboratorium rutin
5. Memberi penjelasan supaya bed rest total
6. Kolaborasi dengan dokter
7. Penatalaksanaan sesuai umur kehamilan
- Umur kehamilan >36 minggu
Tunggu terjadi proses persalinan. Tunggu lah
sampai 6-8 jam belum terjadi induksi. Bila
induksi gagal lakukan section
- Umur kehamilan 28-35 minggu
1. Memberikan dexametason 5mg IM, di ulang
12 jam selama 2 hari.
2. Observasi vital sign dan denyut jantung janin
3. Memberikan antibiotik
4. Tunggu partus spontan
- Umur kehamilan 24-27 minggu persalinan harus
di akhiri
DOKUMEN TERKAIT 1. Rekam medik Poli Obgyn
2. Buku catatan keuangan
KEBIJAKAN 1. Dokter harus siap setiap jam kerja
2. Melaksanakan SOP
3. Didampingi perawat/ bidan
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Pimpinan RSUD
POSEDUR PELAYANAN TINDAKAN
PENANGANAN PERDARAHAN ANTE PARTUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
- 1/2 -
RSUD
SIDIKALANG
PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan
TETAP Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Tindakan penanganan perdarahan ante partum adalah
tindakan yang diberikan pada ibu hamil dimana terjadi
perdarahan jalan lahir pada usia kehamilan lebih dari 22
minggu
TUJUAN Memonitor perdarahan ante partum yang bertujuan
menyelamatkan ibu, bayi/ janin dan menghentikan atau
mengurangi perdarahan dengan segera
KEBIJAKAN Menerangkan penerapan langkah-langkah cara penanganan
perdarahan ante partum
PROSEDUR A. Kriteria penerapan alat dan obat
1. Jam
2. Tensi Meter
3. Status di isi lengkap
4. Stetoskop
5. Dopler
6. Pispot dan bengkok
7. Oksigen
8. Infus set/ blood set dan abocath 18
9. Cairan infus (Dekstrosa 5%, Nacl dan RL)
B. Kriteria pelaksanaan
1. Lakukan anamnesa
2. Cek perdarahan dan catat perdarahan yang
keluar
3. Melaksanakan Vital sign
4. Melakukan palpasi
5. Mendengarkan dan menghitung monitor denyut
jantung janin
6. Memonitor His
7. Memonitor keadaan umum
8. Periksa darah (HB, AL, Golda, CT, BT, AT,
HMT
9. Jika pasien pre shock/ shock, berikan infus RL/
Nacl 0,9% dengan tetesan 40x/ menit
10. Berikan oksigen 2-4 L/menit
11. Lapor dokter jaga kebidanan dan laksanakan
instruksi
12. Jika dipastikan akan operasi, hubungi keluarga
yang bertanggung jawab untuk tanda tangan
surat perjanjian operasi, sebelum nya keluarga
dan pasien diberitahu
13. Siapkan darah untuk transfusi sesuai kebutuhan
14. Hubungi petugas IBS (Instalasi Bedah Sentral)
15. Siapkan pasien sesuai prosedur pre-operasi
DOKUMEN 1. Rekam Medis Poli Obgyn
2. Buku catatan keuangan
TERKAIT
KEBIJAKAN 1. Dokter harus siap setiap jam kerja
2. Melaksanakan SOP
3. Didampingi perawat
UNIT TERKAIT 1. Komite medis
2. Pimpinan RSUD
POSEDUR PELAYANAN TINDAKAN
PASIEN SEBELUM DAN SESUDAH OPERASI
SECTIO SECARIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD
- 1/3 -
SIDIKALANG
PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan
TETAP Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Palaksanaan tindakan sebelum dan sesudah operasi section
caesaria adalah tindakan menyiapkan pasien yang akan
dilaksanakan operasi dan melaksanakan perawatan sesudah
operasi sesuai kriteria pelaksanaan post operasi
TUJUAN Mempersiapkan ibu dengan sebaik-baiknya agar ibu dan
bayinya tertolong selamat
KEBIJAKAN Menerangkan penerapan langkah-langkah pelaksanaan
tindakan sebelum dan sesudah operasi sectio secaria agar
ibu dan bayi tertolong selamat
PROSEDUR A. Kriteria Persiapan
1. Periksa laboratorium lengkap (HB, AL, CT, BT,
Gol, AT, HMT, SGOT, SGPT, Ureum, Creatinin,
Gula Darah, Albumin)
2. Kalau perlu USG
3. Siapkan resusitasi bayi baru lahir (prosedur tetap
penanganan bayi baru lahir)
4. Siapkan obat-obatan sesuai prosedur tetap
5. Siapkan transfusi darah

B. Kriteria Pelaksanaan sistem operasi


1. Siapkan mental pasien
2. Pasien dan suami atau keluarga yang bertanggung
jawab menendatangani atau cap jempol surat
pernyataan persetujuan operasi atau tindakan bedah
3. Beri konseling
4. Beri informasi atau prosedur operasi selama
jalannya operasi dengan sederhana. Kenalkan
dokter yang akan mengoperasi
5. Beri informasi atau prosedur IBS/ menulis di papan
informasi
6. Cukur rambut kemaluan, cukur daerah perut sampai
bersih (k/p)
7. Beri desinfektan untuk daerah perut yang akan di
operasi
8. Pasien puasa/ tahan makan dan minum
9. Tidak memakai perhiasan, gigi palsu dll
10. Siapkan obat-obatan dan status lengkap
11. Kosongkan kandung kemih/ pasang DC
12. Kenakan topi/ mitela dan baju operasi
13. Bimbing doa sebelum operasi
14. Observasi DJJ, HIS dan pengeluaran pervaginam
15. Bawa atau antar pasien ke kamar operasi dengan
branchart bersama status, obat-obatan dll

C. Kriteria pelaksanaan sesudah operasi


1. Di Recovery Room ( ruang pulih sadar)
2. Di perjalanan dari IBS ke bangsal / di tempat tidur
yang telah siap pakai
3. Di ruang rawat
- Observasi vital sign sampai keadaan umum baik
- Observasi muntah/ aspirasi
- Observasi perdarahan luka/vagina
- Beri terapi sesuai intruksi dokter
- Perhatikan infus, DC dan NGT
- Kerjakan NC(neraca cairan)
- Mobilisasi sesuai tingkat perkembangan pasien
- Berikan diit yang di tentukan sesudah pasien flatus
bila dibius GA atau menurut intruksi dokter atau
sesuai standart terpi.
DOKUMEN 1. Rekam medik Poliklinik Obgyn
2. Buku catatan keuangan
TERKAIT
KEBIJAKAN 1. Dokter harus siap setiap jam kerja
2. Melaksanakan SOP
3. Didampingi perawar/ bidan
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Pimpinan RSUD
POSEDUR PELAYANAN TINDAKAN
EPISIOTOMI DAN PENJAHITAN LUKA
EPISIOTOMI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman

SIDIKALANG - 1/2 -

PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


TETAP Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Episiotomi adalah irisan pada perineum untuk memperlebar
jalan lahir. Penjahitan luka episiotomi adalah tindakan
mengembalikan posisi jaringan perineum.
RUANG Ibu bersalin pada kala II dengan gawat janin
LINGKUP
TUJUAN Melaksanakan tindakan episiotomi pada ibu pada kala II
dengan gawat janin
PROSEDUR A. Kriteria Persiapan Alat
1. Sarung tangan steril
2. Klem pembawa jarum
3. Venter klem 2 buah
4. Benang jahit sutra No. 2-0
5. Benang side No, 2-0
6. Jarum jahit No. 2-0
7. Pinset bedah
8. Lidocain Hcl
9. Disposible syringe 10cc
10. Jarum suntik No. 21
11. Kassa steril
12. Cairan povidine iodine 10%
B. Kriteria pelaksanaan Episiotomi
1. Atur lah ibu dengan posisi litotomi
2. Jelaskan mengenai apa yang akan dilakukan dan
bantu ibu supaya tenang
3. Pegang gunting dengan tangan kanan
4. Masukkan 2 jari tangan kekiri ke dalam vagina
sebagai batas antara kepala bayi dan perineum
5. Waktu yang paling tepat memotong perineum
adalah saat perineum tipis dan pucat
6. Buatlah guntingan ke arah samping kiri
membuat sudut 45 derajat dari perineum
7. Tekan luka pada perineum dengan kasa sambil
ibu mengejan setiap ada kontraksi
C. Kriteria pelaksanaan penjahitan episiotomi
1. Aturlah ibu dengan posisi litotomi. Alas tempat
tidur harus bersih dan kering. Cuci alat kelamin
dengan larutan povidine iodine 1%
2. Pakailah sarung tangan steril
3. Letakkan kain kassa steril atau duk di bawah
bokong
4. Berikan anastesi lokal dengan lidocain hcl 2%
5. Pasang tampon atau jegul untuk menahan darah
agar tidak keluar
6. Desifeksi daerah perineum dengan povide
iodine 1%
7. Perintahkan petugas lain untuk memasang
lampu sorot agar vagina terlihat jelas
8. Lakukan inpeksi vagina untuk mengecek
serviks, vagina dan perineum
9. Siapkan jarum dan benang jahit
10. Jahit perineum dengan cara lapisan dalam
jahitan satu satu, jahitan luar dengan jahitan
matras
DOKUMEN 1. Rekam medik Poliklinik Obgyn
2. Buku catatan keuangan
TERKAIT
KEBIJAKAN Menerangkan penerapan langkah-langkah tindakan
episiotomi dan penjahitan luka episiotomi
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Pimpinan RSUD
POSEDUR PELAYANAN TINDAKAN
SECTIO CAESARIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
- 1/3 -
RSUD
SIDIKALANG
PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan
TETAP Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Opstetri operatif mengacu pada proses tindakan
pembedahan yang dilakukan untuk menangani penyulit
kehamilan. Jadi persalinan caesaria adalah kelahiran bayi
melalui abdomen dan insisi uterus karena indikasi tertentu.
TUJUAN 1. Melahirkan bayi perabdominal
2. Menyelamatkan nyawa ibu.
KEBIJAKAN Tindakan yang dilakukan kepda pasien dengan indikasi
INDIKASI:
IBU
1.Panggul sempit absolut
2.Tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi
3.Stenosis cervics/vagina
4.Plasenta previa
5.DPK ( disprovorsi kepala panggul)
6.Rupture uteri imminen
7.Perdarahan ante partum banyak oleh karena
plasenta previa totalis atau letak rendah belakang
8. Induksi gagal
ANAK
1. Kelainan letak
2. Gawat janin
Cacatan : umum secio cesaria dilakukan bila jani
belum mmeninggal, kecuali plasenta previa totalis
dalam persalinan.
3. Shock anemia berat (perbaiki dahulu)
4. Kelainan congenital yang membuat pervaginan
tidak memenuhi syarat.
LAIN-LAIN
1. Riwayat internal
2. Sectio caesaria atas permintaan sendiri
3. Riwayat persalinan jelek
PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Ditegakkan diagnosa
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Hitung kadar HB Golongan darah
4. Informed consent

B. PERSONALIA
1. Dokter ahli obgyn
2. Dokter ahli anak
3. Bidan tau perawat kamar bayi
4. Perawat kamar opersi
5. Ahli anastesi

C. ALAT-ALAT
1. Instrumen set section caesaria
2. Stetoskop laenec/ fetal doppler
3. Alat resusitasi bayi

D. CARA KERJA
1. Pasang infus atau DC di kamar bersalin
2. Pasien dipuasakan minimal 6 jam. Jika tidak
memungkinkan dipasang NGT
3. Pasien diantar ke kamar operasi oleh perawat kamar
bersalin.
4. Dilakukan pengecekan denyut jantung janin
5. Pemilihan jenis anastesi tergatung ahli anastesi
6. Dalam stadium narkose dilakukan pembersihan
toilet lapangan operasi
7. Pemilihan insisi dinding abdomen tergantung
kecepatan waktu operasi yang dibutuhkan
8. Dinding perut dibukan lapis demi lapis
9. Uterus diiris di segmen bawah rahim transversal
10. Plicae vesio uterine disishkan keatas dan kebawah
11. Dinding uterus diperdalam kurang lebih sepanjang 3
cm dengan cari telunjuk operator( jika ketuban
belum pecah, dipecahkan dahulu dengan pisau)
12. Jika persentasi bokong atau lintang tangan operator
mencari kaki bayi
13. Setelah bayi lahir tali pusat di klem di dua tempat
kurang lebih 10 cm dari pusat, kemudian tali pusat
di gunting.
14. Tepi luka dinding rahim di pegang dengan ovarium
klem
15. Dialkukan penjahitan mulai dari sudutperdarahan
secara continiyu terkunci menggunakan benag
cromic no 2
16. Dilakukan repetineoalisasi viscerale. Kontrol adalah
perdarahan
17. Cavum abdomen dibersihkan dari sisa darah atau air
ketuban jika perlu dilakukan pencucian cavum
abdomen pada kasus air ketuban yag sudah berbau
(potensial infeksi)
18. Dinding perut perut lapis demi lapis
19. Rongga vagina dibersihakn dari sisa sisa darah

E. TERAPI
1. Pemberian cairan parental D 5% : Nacl=2:1
Kp nutrisi parenteral
2. Puasa sampai peristaltik (+), jika pasien anestesi
general
3. Pasien langsung makan atau minum, jika anastesi
regional
4. Antibiotika:
1) Ampisilin 500 mg 3x1 selama 5 hari
2) Gentamysin 80 mg 2x1
3) Cephalosphorin digunakan pada kasus operasi
kotor atau potensial infrksi
4) Analgetika 500 mg 3x1 selama 5 hari
5) Roboransia: vit c 2x1 amp
6) Transfusi darah jika hb <10 gram %
7) Lama perawatan 5 hari untuk jahitan dinding
abdomen intra cutan
8) 7-8 hari untuk jahitan menggunakan benang
zyde
DOKUMEN 1. Prosedur penerimaan pasien di poliklinik
2. Prosedur persiapan persalinan
TERKAIT
3. Prosedur persiapan pasien dikamar operasi
KEBIJAKAN 1. Dokter harus siap setiap jam kerja
2. Melaksanakan SOP
3. Didampingi perawar/ bidan
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Pimpinan RSUD
POSEDUR PELAYANAN TINDAKAN
MELEPAS JAHITAN PERINEUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD - 1/2 -

SIDIKALANG
PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan
TETAP Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk mengambil/ melepas jahitan
episiotomi atau ruptur spontan di perineum pada proses
persalinan
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Menilai proses penyembuhan luka
KEBIJAKAN Memberikan pelayanan yang baik supaya pasien merasa
nyaman dan puas
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT
1. Gunting hecting aff steril
2. Pinset anatomi steril
3. Bengkok/ nierbeken isi larutan klorin 1%
4. Kasa steril
5. Povidon iodine
6. Gunting
7. Plester
8. Perban

B. PELAKSANAAN
1. Tentukan hari kelima setelah penjahitan
2. Beri penjelasan pada pasien
3. Lepas duk dan pakaian dalam
4. Atur ibu dalam posisi litotomi
5. Lokasi jahitan dioles dengan kasa atau depress
yang dibasahi betadine
6. Pegang gunting dengan tangan kanan, posisi
gunting yang runcing di bawah
7. Pegang pinset dengan tangan kiri
8. Ambil salah satu ujung ikatan benang dan
angkat ke atas kemudian bagian dalam di
gunting
9. Bila semua benang jahitan telah di angkat, oles
bekas luka
POSEDUR PELAYANAN TINDAKAN
PERAWATAN LUKA OPERASI KANDUNGAN
(GANTI BALUTAN DAN ANGKAT JAHIT)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman

SIDIKALANG - 1/3 -

PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


TETAP Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang

dr. Henry Manik. M.Kes


NIP.19680623 200003 1 001
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk meliputi ganti balutan dan angkat jahit
pada klien dengan luka post operasi kandungan
TUJUAN 1. Menjaga luka dari trauma mekanik
2. Meningkatkan penyembuhan luka
3. Mencegah infeksi
4. Menilai proses penyembuhan luka
KEBIJAKAN Suatu tundakan yang dilakukakan kepada pasien post
operasi agar pasien nyaman dan demi kepuasan pelanggan
PROSEDUR PROSEDUR GANTI BALUT
A. Persiapan alat dan bahan
Bak beralas berisi :
1. Bak instrumen steril
2. Pinset anatomi steril 2 buah
3. Pinset chirurgis 1 buah
4. Depress steril
5. Kassa steril
6. Kom kecil 1 buah (untuk tempat larutan NaCl
0.9%)
7. Lidi waten steril
8. Korentang dan tempat nya
9. Larutan NaCl 0.9%, larutan alkohol 70%
10. Nierbeken 2 buah (1 kosong, 1 berisi
larutankloride 1%)
11. Gunting plester
12. Plester atau hipafic
13. Kantong plastik
14. Perlak dan alas

B. Pelaksanaan
1. Memberitahu pasien tujuan dan prosedur
tindakan
2. Menjaga privasi pasien
3. Posisikan pasien senyaman mungkin
4. Bebaskan atau ekspose daerah luka
5. Perawat/ petugas mencuci tangan
6. Pasang perlak dan alas
7. Letakkan alat secara strategis
8. Oles plester atau hipafic dengan alkohol dengan
menggunakan lidi waten, buka plester atau
hipafic dengan pinset chirurgis
9. Letakkan balutan luar di nierbeken atau kantong
plastik
10. Pergunakan pinset anatomis, ambil balutan
dalam dan letakkan pada nierbeken
11. Kaji kondisi luka
12. Ambil kassa steril, bersihkan sekitar luka dengan
alkohol
13. Bersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9%
dengan arah dari atas kebawah di mulai dari
tengah (daerah luka) dan dilanjutkan di sisi-
sisinya atau dengan cara membersihkan satu sisi
kemudian sisi yang lain ( satu kasa untuk satu
oles)
14. Ambil pinset anatomis yang kedua, ambil
depress dengan kedua pinset tersebut, tekan
perlahan pada kedua sisi luka dengan arah dari
atas ke bawah (untuk mengetahui adanya cairan
yang keluar atau tidak)
15. Perhatikan keadaan luka, ukuran, jaringan,
keluaran, kelembapan dan nyeri (berikan obat
luka di indikasikan)
16. Tutup luka dengan kasa kering (pada luka basah
tutup luka dengan betadine, kemudian tutup lagi
dengan kasa steril kering)
17. Letakkan kedua pinset pada nierbeken yang
berisi larutan klorin 0,5% selama 10 menit lalu
cuci
18. Beritahu pasien prosedur telah selesai dan
perhatikan respon pasien
19. Bereskan alat
20. Rawat cuci tangan
21. Dokumentasikan
PROSEDUR ANGKAT JAHITAN
A. Persiapan alat dan bahan
1. Bak beralas berisi:
1. Bak instrumen steril
2. Pinset anatomi steril 2 buah
3. Pinset chirurgis 1 buah
4. Depress steril
5. Kassa steril
6. Kom kecil 1 buah (untuk tempat larutan
NaCl 0.9%)
7. Lidi waten steril
8. Korentang dan tempat nya
9. Larutan NaCl 0.9%, larutan alkohol 70%
10. Nierbeken 2 buah (1 kosong, 1 berisi
larutankloride 1%)
11. Gunting plester
12. Plester atau hipafic
13. Kantong plastik
14. Perlak dan alas
15. Gunting hecing aff 1 buah

B. Pelaksanaan
1. Waktu hari kelima sampai hari ke tujuh
2. Memberitahu pasien tujuan dan prosedur
tindakan
3. Menjaga privasi pasien
4. Posisikan pasien senyaman mungkin
5. Bebaskan atau ekspose daerah luka
6. Perawat/ petugas mencuci tangan
7. Pasang perlak dan alas
8. Letakkan alat secara strategis
9. Oles plester atau hipafic dengan alkohol
dengan menggunakan lidi waten, buka
plester atau hipafic dengan pinset chirurgis
10. Letakkan balutan luar di nierbeken atau
kantong plastik
11. Pergunakan pinset anatomis, ambil balutan
dalam dan letakkan pada nierbeken
12. Kaji kondisi luka
13. Ambil kassa steril, bersihkan sekitar luka
dengan alkohol
14. Bersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9%
dengan arah dari atas kebawah di mulai dari
tengah (daerah luka) dan dilanjutkan di sisi-
sisinya atau dengan cara membersihkan satu
sisi kemudian sisi yang lain ( satu kasa untuk
satu oles)
15. Ambil pinset anatomis yang kedua, ambil
depress dengan kedua pinset tersebut, tekan
perlahan pada kedua sisi luka dengan arah
dari atas ke bawah (untuk mengetahui
adanya cairan yang keluar atau tidak)
16. Siapkan kasa steril di dekat luka, angkt
simpul benang dengan pinset chirurgis
17. Letakkan lekkuk gunting di bawah simpul
atau dibawah benang yang berseberangan
dengan simpul
18. Potong benang dan angkat benang dengan
menarik simpul
19. Jika penyatuan jaringan baik dan luka kering
angkat sebagian
20. Bila penyatuan jaringan belum sempurna
angkat sebagian
21. Oleskan luka dari atas ke bawah
menggunakan kasa NaCl 0,9% atau 1x oles
22. Tutup dengan kasa steril kering
23. Pasang plester atau hipafik dengan sistem
window
24. Anjurkan pasien untuk melakukan kontrol
luka operasi
25. Beritahu pasien prosedur telah selesai, dan
perhatikan responnya
26. Kenakan kembali pakaian pasien
27. Berikan posisi yang aman dan nyaman bagi
pasien
28. Bereskan alat-alat dan rendam dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit, lalu cuci
29. Perawat mencuci tangan
30. Dokumentasikan
DOKUMEN 1. Prosedur penerimaan pasien di poliklinik
2. Prosedur persiapan persalinan
TERKAIT
3. Prosedur persiapan pasien dikamar operasi
RUANG 1. Dokter harus siap setiap jam kerja
2. Melaksanakan SOP
LINGKUP
3. Didampingi perawar/ bidan
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. VK
3. Tim bedah OK
4. Ruang rawat inap
5. Petugas suvervisi
KEBIJAKAN 1. Dokter harus siap setiap jam kerja
2. Melaksanakan SOP
3. Didampingi perawar/ bidan
UNIT TERKAIT 1. Komite Medis
2. Pimpinan RSUD

Anda mungkin juga menyukai