Anda di halaman 1dari 2

RHINITIS VASOMOTOR

No. 180/..../SOP/B/
Dokume : II.02.1/TUBABA/
SOP n 2019
No.
: 00
Revisi
Tanggal
: 22 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/2
UPTD
PUSKESMAS SRI MARLENI, S.ST, M.Kes
NON RAWAT NIP.197005051990122002
INAP
MARGODADI
1. Pengertian Rhinitis vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang ditandai
dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada
mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik, kelainan ini
merupakan keadaan yang non-infektif dan non-alergi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien Rninitis vasomotor secara komprehensif.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS NON RAWAT INAP
MARGODADI
Nomor : 180/030/II.02.1/TUBABA/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis pada UPTD PUSKESMAS NON RAWAT INAP MARGODADI
4. Referensi 1. Soepardi EA, Nurbaiti Iskandar. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit
THT. Jakarta: Balai Penerbit FK UI
2. Permenkes No.5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Hal 308-331
5. Prosedur/ A. Alat :
Langkah-langkah 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
B. Bahan
1. Rekam medik
2. Lembaram resep
3. Form laboratorium
4. Form rujukan
C. Langkah-langkah
1. Petugas memberikan salam pada pasien dengan ramah dan
konfirmasi tentang identitas pasien.
2. Petugas melakukan anamnesa :
- Menanyakan apakah hidung tersumbat, bergantian antara
kiri dan kanan.
- Menanyakan apakah ada memiliki alergi udara dingin.

3. Petugas melakukan pemeriksaan klinis:


a. Tampak gambaran edema mukosa hidung, konka warna
merah gelap atau merah tua tapi dapat pula pucat.
b. Permukaan konka licin atau tidak rata.
c. Pada rongga hidung terlihat adanya sekret mukoid, biasanya
jumlahnya tidak banyak.
4. Petugas menegakan diagnosa: Rhinitis vasomotor.
5. Petugas memberikan terapi
Tatalaksana dengan terapi oral dapat menggunakan pre parat
simpatomimetik golongan agonis alfa sebagai dekongestan
hidung oral dengan atau tanpa kombinasi antihistamin.
Dekongestan oral: pseudoefedrin, fenilpropanol-amin, fenilefrin.
6. Konseling dan edukasi memberitahu individu dan keluarga
untuk:
a. Menghindari faktor pencetus.
b. Menghindari terlalu lama ditempat yang ber-AC dan
mengurangi minum dingin.
c. Berhenti merokok.
d. Menghindari faktor psikis seperti rasa cemas, tegang dan
stres.
7. Petugas menuliskan resep
8. Petugas melengkapi Rekam Medis.

6. Diagram Alir -

7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pelayanan umum
2. Pelayanan Lansia
3. Apotek
9. Dokumen terkait Rekam medik

10. Rekaman N Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis o
perubahan

Anda mungkin juga menyukai