Anda di halaman 1dari 3

SOP PENATALAKSANAAN

MILIARIA
Nomor : SOP/UKP/VII/
Terbit ke : 01
No.Revisi : 00
SOP Tgl. Diberlaku : 17 Januari 2020
Dinas UPT Puskesmas
Kesehatan Halaman : 1 dari 3 Ciputat Timur
Kota Tangerang
Selatan
Ditetapkan dr. Nia Purbasari
Kepala UPT NIP. 19780623
Puskesmas 200801 2 004
Ciputat Timur

1. Pengertian Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang


ditandai oleh adanya vesikel milier. Sinonim untuk penyakit ini
adalah biang keringat, keringat buntet, liken tropikus, prickle
heat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksaan miliaria
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas 188.4/335/TU/2017 Tentang Layanan
Klinis
4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan Alat :
Bahan
1. Alat tulis
2. Rekam Medik pasien
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Pengukur BB
6. Pengukur TB
7. Termometer
6. Langkah - 1. Perawat poli menerima rekam medis dari loket
2. Perawat poli memanggil pasien sesuai identitas yang
Langkah
tertera pada rekam medis.
3. Perawat poli melakukan pemeriksaan TB, BB, Tekanan
darah, pengukuran Nadi, pernapasan dan suhu pasien dan
mencatatnya dalam Rekam medis pasien
4. Dokter memeriksaa kesesuaian identitas pasien dengan
data pada rekam medis
5. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien
Keluhan yang dirasakan adalah gatal yang disertai
timbulnya vesikel, atau bintil terutama muncul saat
berkeringat, pada lokasi predileksi, kecuali pada miliaria
profunda.
Faktor Risiko :
a. Tinggal di lingkungan tropis, panas, kelembaban yang
tinggi.
b. Pemakaian baju terlalu ketat.
6. Dokter melakukan pemeriksaan kepada pasien
a. Pemeriksaan Fisik : Tanda Patognomonis Tergantung
pada jenis miliaria.
1) Miliaria kristalina
a) Terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm), sub korneal
tanpa tanda inflamasi, mudah pecah dengan
garukan, dan deskuamasi dalam beberapa hari.
b) Predileksi pada badan yang tertutup pakaian.
c) Gejala subjektif ringan dan tidak memerlukan
pengobatan. Cukup dengan menghindari panas
yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang
baik, pakaian tipis dan menyerap keringat.
2) Milaria rubra
a) Jenis tersering, vesikel miliar atau papulo vesikal
di atas dasar eritematosa sekitar lubang keringat,
tersebar diskret.
b) Tatalaksana cukup dengan menghindari panas
yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang
baik, pakaian tipis dan menyerap keringat.
c) Gejala subjektif gatal dan pedih pada di daerah
predileksi.
3) Miliaria profunda
a) Merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk
papul putih keras berukuran 1-3 mm, mirip
folikulitis, dapat disertai pustul.
b) Predileksi pada badan dan ekstremitas.
4) Miliaria pustulosa Berasal dari miliaria rubra, dimana
vesikelnya berubah menjadi pustul.
b. Pemeriksaan Penunjang : Umumnya tidak diperlukan.
7. Dokter melakukan penatalaksanaan kepada pasien
a. Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
1) Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap
keringat.
2) Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
3) Menjaga kebersihan kulit
4) Mengusahakan ventilasi yang baik
b. Memberikan farmakoterapi, seperti:
1) Topikal
a) Bedak kocok: likuor faberi atau bedak kocok yang
mengandung kalamin dan antipruritus lain (mentol
dan kamfora) diberikan 2 kali sehari selama 1
minggu.
b) Lanolin topikal atau bedak salisil 2% dibubuhi
mentol ¼-2 % sekaligus diberikan 2 kali sehari
selama 1 minggu. Terapi berfungsi sebagai
antipruritus untuk menghilangkan dan mencegah
timbulnya miliaria profunda.
2) Sistemik (bila gatal dan bila diperlukan)
a) Antihistamin sedatif: hidroksisin 2 x 25 mg per hari
selama 7 hari, atau
b) Antihistamin non sedatif: loratadin 1x 10 mg per
hari selama 7 hari.
8. Dokter melakukan konseling dan edukasi kepada pasien
a. Menghindari kondisi hidrasi berlebihan atau membantu
pasien untuk pakaian yang sesuai dengan kondisinya.
b. Menjaga ventilasi udara di dalam rumah
c. Menghindari banyak berkeringat.
d. Memilih lingkungan yang lebih sejuk dan sirkulasi udara
(ventilasi) cukup.
e. Mandi air dingin dan memakai sabun.
9. Dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam
Rekam Medis
10. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Lansia
3. Poli MTBS
4. UGD
11. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Buku Register Layanan Poli
3. Lembar resep
4. Formulir pemeriksaan penunjang
5. Formulir Rujukan Eksternal.
12. Rekaman No. Yang Isi perubahan Tgl. Mulai
historis diubah Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai