Anda di halaman 1dari 38

KONTRASEPSI

NON HORMONAL
Dr Maria F.T Loho SpOG-K
PENDAHULUAN
Definisi Keluarga Berencana

Menurut WHO
1. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.

2. Mendapatkan kelahiran yang diinginkan

3. Mengatur interval kehamilan

4. Mengontrol saat kelahiran dalam hubungan


umur suami istri
5. Menentukan jumlah anak.
MEMILIH METODE KONTRASEPSI

Syarat-syarat yang baik adalah


 Aman

 Dapat diandalkan

 Sederhana

 Murah

 Dapat diterima orang banyak

 Pemakaian jangka lama.


Faktor-faktor dalam memilih metode
kontrasepsi

 Faktor pasangan
 Faktor kesehatan
 Faktor metode kontrasepsi
Jenis-jenis:
 Metode Sederhana Tanpa Alat
 KB Alamiah:
 Metode Kalender (Ogino-Knaus)
 Metode Suhu Badan Basal (Termal)
 Metode Lendir Serviks (Billings)
 Metode Simpto-Termal

 Coitus Interruptus
Macam-macam KB alamiah (masa ovulasi)

1. Metode Kalender (Ogino-Knaus):


Cara:
Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek untuk
menentukan awal masa subur.
Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang untuk
menentukan akhir masa subur.
2. Metode Suhu Badan Basal (Metode Termal)
Dasar :
▪ Peninggian suhu badan basal 0,2-0,5 °C pada waktu ovulasi
3. Metode Lendir serviks (billing)
4. Metode Sympto-termal
Dasar:
▪ Kombinasi antara bermacam metode KB Alamiah
untuk menentukan masa
subur/ovulasi.

Coitus Interruptus

•Suatu metode kontrasepsi dimana


sanggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intra-vaginal.

• Ejakulasi terjadi jauh dari genital


eksterna wanita
• Metode Sederhana Dengan Alat
• Mekanis (Barrier)
• Kondom Pria
• Barier Intra-Vaginal
• Diafragma
• Kap Serviks (Cervical Cap)
▪ Spons (Sponge)
• Kondom Wanita
• Kimiawi
• Spermisid Vaginal
• Vaginal Cream
▪ Vaginal Foam
• Vaginal Jelly
• vaginal Suppositoria
• vaginal Tablet (busa)
• vaginal Soluble Film
Metode Barrier pada Pria (Kondom)

Dasar:
•Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus
genital interna wanita.

•Masa kini  sangat efektif jika dipakai secara benar

•Gagal  karena pemakaian tidak benar, tidak konsisten,


tidak teratur, atau tidak hati-hati.

Macam-macam Kondom:
• Kulit, Lateks, Plastik
Metode Barrier Wanita (Barrier Intra-Vaginal)

Dasar:

•Hambat masuknya spermatozoa kedalam traktus


genital interna wanita & mematikan spermatozoa dg
spermisidnya.

•Harus dipakai bersama-sama dengan spermisid.


Macam-macam Barrier Intra-Vaginal:

1. Diafragma (Diafhragma)
Cara Kerja:
•Primer: sebagai wadah untuk menampung
spermisid
•Sekunder: sebagai barrier mekanis.

Macam-macam Diafragma:
•Coil-spring diafragma
•Flat-spring diafragma (Mensinga)
•Arcing-spring diafragma (Findlay)
2. Kap Serviks (Cerviva1 Cap)

•Hanya menutupi serviks saja.


•Beda dg diafragma 
lebih kaku,
lebih dalam/tinggi kubahnya
lebih kecil diameternya
menutupi serviks karena hisapan bukan
karena pegas.
Macam-macam Kaps Serviks:

Prentif Cavity-Rim Cap: Paling sering dipakai.

Dumas atau Vault Cap: Untuk wanita dg tonus otot


vagina kurang baik dan serviks yg pendek.

Vimule Cap: Untuk wanita dg tonus otot vagina


kurang baik, sistokel, atau serviks lebih panjang
dari rata-rata.
3. Spons (Sponge)
•Spons kecil berbentuk bantal
•Bahan polyurethane mengandung spermisid
(1 gr nonoxynol-9)
•Satu sisi bentuk cekung menutupi serviks
dan sisi lain mempunyai tali untuk
pengeluarannya.
Cara Kerja:
•Melepaskan spermisid yg dikandungnya
•Barrier antara spermatozoa dan serviks
Menangkap spermatozoa ke dalam spons
4. Kondom Wanita

Dasar:
•Kombinasi antara Diafragma & Kondom.
•Terdiri dari 2 cincin polyurethane lentur berbentuk
diafragma  Cincin-dalam dipasang tinggi dalam
vagina; cincin-luar menutupi labia dan dasar dari
penis.

Macam-macam Kondom Wanita:


•Reality Vaginal Kondom
•Women's Choice Female Condomme
Kimiawi
Spermisid Vaginal
•Zat kimia yang kerjanya melumpuhkan
spermatozoa dalam vagina.

Dasar:
•Mekanis : Menghalangi spermatozoa
•Kimiawi:immobilisasi/mematikan spermatozoa
Cincin Vaginal (Vaginal Ring)

Mekanisme kerja
Mencegah ovulasi, membuat
lendir cerviks menjadi kental
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
Mekanisme kerja
 Timbulnya reaksi radang lokal.

 Prostaglandin meninggi.

 Immobilisasi spermatozoa.

 IUD mencegah spermatozoa membuahi sel telur

 IUD yang mengandung Cu:


 Menghambat reaksi carbonic anhydrase sehingga tidak memungkinkan
terjadinya implantasi.
 Mengganggu pengambilan estrogen endogenous.
 IUD yang mengandung hormon progesteron:
 Gangguan proses pematangan proliferatif dan terganggunya proses
implantasi.
 Lendir cerviks yang menjadi lebih kental
Keuntungan AKDR

 Sgt efektif (angka kehamilan 0,3-1,0/100 ♀/th)


 Efektif dengan proteksi jangka panjang
 Kesuburan segera kembali setelah AKDR diangkat
 Tidak mengganggu hubungan seksual
 Kontrol : 1 x/ th
 Murah
 Cocok untuk menyusui
 Tidak tergantung usia dg syarat  Penyakit infeksi
Kerugian AKDR
 Px dalam & penyaringan infeksi saluran genital diperlukan
sebelum pemasangan AKDR
 Dapat meningkatkan resiko radang panggul.
 Memerlukan prosedur pencegahan infeksi sewaktu memasang &
mencabut.
 Bertambahnya darah haid & rasa sakit bbr bulan pertama
 Klien tidak dapat mencabut sendiri
 Tidak dapat melindungi klien terhadap PMS, HIV/AIDS.
 AKDR dapat keluar dari rahim melalui kanalis servikalis hingga
keluar ke vagina.
 Bertambah resiko penyakit radang panggul  mitra seks >
Jenis AKDR yang beredar
 IUD generasi I  Lippesloop
 IUD generasi II
 Cu T 200 B
 Cu 7
 ML Cu 250
 IUD generasi III
 Cu T 380 A
 ML Cu 375
 Nova T Cu 200 A
 IUD generasi IV
 Ginefix  AKDR tanpa rangka t.d benang polipropilen
monofilamen + 6 butir tembaga.

Anda mungkin juga menyukai