Anda di halaman 1dari 7

Mahasiswa Mengulang Satu Mata Kuliah

Elwinda Sigalingging

20010010

ABSTRAK

Sebagian mahasiswa mungkin mengalami mata kuliah yang belum lulus dalam satu semester,
sehingga pada semester berikutnya harus mengulang. Mengulang mata kuliah biasanya terjadi
karena mendapat nilai buruk pada mata kuliah tertentu. Pada saat mengulang mata kuliah motivasi
para mahasiswa berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Dengan itu diperlukan adanya
suatu proses belajar yang baik untuk memahami mata kuliah tertentu, silabus mata kuliah sangat
diperlukan agar pembelajaran sistematis dan pola pembelajaran dapat teratur sehingga mahasiswa
dapat lulus tepat waktu dan mendapat nilai yang baik. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa pada mata kuliah tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif,
subjek utama dalam kajian ini adalah mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan
data dari kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis data yang dilakukan
memberikan hasil:1.) Proses belajar yang baik dapat mempengaruhi nilai mahasiswa untuk lebih baik,
2). Relasi pertemanan dalam kampus dan motivasi-motivasi yang di dapatkan mahasiswa juga dapat
memicu minat belajar mahasiswa untuk mencapai nilai yang di harapkan, 3). Pembelajaran sistematis
dan panduan materi yang jelas juga menjadi salah satu cara agar mahasiswa dapat lulus tepat waktu,
4). Dengan nilai yang bagus dan tugas akhir yang lengkap mahasiswa telah memenuhi kriteria untuk
lulus tepat waktu.

Kata Kunci: Proses Belajar Baik, Kuliah Reguler, Silabus Mata Kuliah, Lulus Mata Kuliah

akan berakibat terjadi pengurangan retensi


mahasiswa atau perpindahan mahasiswa.
PENDAHULUAN (Foster, Bob, 2012).

Daya kompetitif suatu bangsa salah Misalnya pada mahasiswa jurusan


satunya ditentukan oleh kreativitas sumber pendidikan IPA yang mempelajari sifat periodik
daya ,manusianya. Kreativitas diperlukan pada unsur kimia, kimia dipandang sebagai subyek
setiap bidang kehidupan untukmendesain yang sulit dipahami di kalangan mahasiswa
sesuatu, mengkreasi perubahan, karena sifatnya yang abstrak dan kompleks.
menyelesaikan masalah yang bertujuan untuk Untuk memahami konsep kimia dengan baik,
meningkatkan kualitas hidup. Dengan seringkali mahasiswa perlu memahami bahasa
demikian pendidikan harus diarahkan untuk simbolik yang di gunakan dalam pengajaran
menghasilkan manusia yang berkualitas dan untuk dimaknai dan digunakannya untuk apa
mampu bersaing, disamping memiliki budi yang terjadi pada level mikroskopis. Belum
pekerti yang luhur dan moral yang baik. maksimalnya hasil belajar mahasiswa jurusan
Kemampuan pemecahan masalah, berpikir pendidikan IPA menunjukkan adanya kendala
kritis dan berpikir kreatif merupakan hakekat dan kesulitan yang dirasakan. Kesulitan ini
tujuan pendidikan dan menjadi kebutuhan bagi merupakan bagian dari ranah afektif yang turut
mahasiswa untuk menghadapi dunia nyata mempengaruhi keberhasilan belajar
(Santyasa,2004). mahasiswa secara keseluruhan. Oleh sebab
itu, peneliti bermaksud untuk melakukan
Tak jarang mahasiswa di suatu menggali kesulitan tersebut.
kampus mengalami pengulangan mata kuliah.
Hal ini disebabkan oleh nilai yang belum Kesulitan belajar adalah suatu kondisi
cukup, atau belum memenuhi syarat kelulusan yang bersifat heterogen yang mewujudkan
semester. Biasanya mahasiswa yang dirinya dalam bentuk kesulitan belajar di satu
mengulang mendapat kendala dari beberapa atau lebih fungsi-fungsi psikologis secara
hal seperti: kehadiran, nilai, dan tugas yang mendasar. Menurut Mulyono Abdurahman
masih kurang. Jika ketidakpuasan mahasiswa (2010:11) mengklasifikasi kesulitan belajar
karena kegagalan dalam memenuhi janji untuk dalam dua kelompok, yaitu kesulitan belajar
menyelesaikan studi tepat waktu atau yang berhubungan dengan perkembangan
kegagalan dalam memenuhi janji lainya maka (mencakup gangguan motorik dan persepsi,
kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan Menurut Nasution (2000) definisi belajar
kesulitan dalam penyesuaian perilaku sosial), bergantung pada teori belajar yang dianut oleh
dan kesulitan belajar akademik (mencakup seseorang. Adapun beberapa batasan definisi
penguasaan ketrampilan dalam membaca, adalah sebagai berikut: (a). Belajar adalah
menulis, dan/atau pemahaman pembelajaran). perubahan-perubahan dalam sistem urat
Mahasiswa mengulang mata kuliah karena saraf. (b). Belajar adalah penambahan
kurangnya minat pada pilihan prodi sehingga pengetahuan. (c). Belajar sebagai perubahan
menyebabkan mahasiswa menjadi malas kelakuan berkat pengalam dan latihan. Hilgard
untuk kuliah. Oleh sebab itu untuk dalam Nasution mengatakan belajar itu
meningkatkan minat belajar mahasiswa perlu adalah: “learning is prosess by (whether in the
diperhatikan pola pembelajaran, motivasi laboratory or in the natural environment) as
belajar mahasiswa. distinguished from changes by factors not
atributable to training”. Hal tersebut
Alasan saya membahas topik tentang mengandung makna, belajar adalah proses
mahasiswa yang mengulang satu mata kuliah yang melahirkan atau mengubah suatu
ini karena saya merasa tertarik untuk kegiatan melalu latihan (baik dalam
mengetahui alasan mahasiswa mengulang laboratorim atau dilingkungan alami) yang
mata kuliah tertentu. Seperti yang kita lihat berbeda dengan perubahan tanpa latihan.
adanya mahasiswa yang mengulang mata Interaksi dosen dan mahasiswa maupun
kuliah karena mendapat nilai yang buruk dan interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa
belum memenuhi kriteria untuk lulus tepat dipengaruhi oleh suasana kelas yang nyaman
waktu. Nilai kehadiran dan nilai selalu dibawah dan indah. Dalam mencapai keberhasilan
B juga adalah alasan mengapa mahasiswa belajar, lingkungan kelas merupakan salah
mengulang mata kuliah. Banyak mahasiswa satu faltor penunjang tercapainya hasil belajar.
yang tidak mampu mengikuti mata kuliah Tempat dan lingkungan belajar yang nyaman
tersebut sehingga selalu mendapat nilai buruk dan indah memudahkan siswa untuk
dan harus mengulang mata kuliah tersebut. berkonsentrasi. Dengan penataan lingkungan
kelas yang nyaman dan indah, siswa
Kajian ini merupakan hasil dari mendapatka n hasil belajar yang lebih baik
pengumpulan data melalui kuesioner dan dapat menikmati proses belajar dengan
penelitian yang bersumber dari berbagai tenang. Pada gilirannya, siswa dapat
referensi yaitu, proses belajar baik, kuliah bereksperimen dan mengekspresikan diri
reguler, silabus mata kuliah, dan lulus mata untuk mendapatkan konsep dan informasi
kuliah. Berikut adalah penjelasan dari baru sebagai wujud dari hasil belajar
kuesioner penelitian tersebut. (Mariyana, 2010;17).
Keaktifan mahasiswa akan
mempengaruhi keberhasilannya dalam
perkuliahan. Mahasiswa yang belajar dengan
KONSTRUK PENELITIAN
aktif, akan memiliki pemahaman konsep yang
baik, karena mereka telah mempelajari materi
terlebih dahulu sebelum didiskusikan dengan
1. PROSES BELAJAR BAIK dosen dan teman di kelas. Mahasiswa yang
selalu melakukan usaha belajar seperti ini
hingga akhir perkuliahan, akan memeperoleh
Proses belajar yang baik yaitu belajar prestasi belajar yang memuaskan. Menurut
berkesinambungan. Dengan belajar secara (Sudjana, 2005) bahwa pembelajaran yang
teratur maka otak akan menyerap pelajaran berhasil diantaranya dapat dilihat dari kegiatan
dengan mudah, karena otak memiliki belajar. Semakin tinggi kegiatan belajar
keterbatasan. Belajar sedikit demi sedikit agar mahasiswa, semakin tinggi pula peluang
dapat dicerna oleh otak. Dalam kehidupan ini berhasilnya pembelajaran.
selalu selalu terjadi proses belajar-mengajar,
baik yang disengaja atau tidak dan disadari 2. KULIAH REGULER
maupun tidak disadari. Dari proses inilah kita
memperoleh hasil yang disebut dengan Kuliah reguler adalah program
pengajaran atau dengan istilah tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pembelajaran atau hasil belajar. Untuk perguruan tinggi negeri yang diikuti oleh
mencapai hasil yang baik dan memuaskan, peserta didik secara penuh waktu pada
proses belajar mengajar harus dilakukan program studi yang telah memperoleh ijin
dengan sadar dan disengaja serta penyelenggaraan dari pemerintah yang bisa
terorganisasi dengan baik. diartikan sebagai perkuliahan pada umumnya.
Kuliah reguler banyak diincar oleh anak muda melakukan penyelarasan kurikulum”. Kalimat
yang baru lulus sekolah menengah, karena tersebut menekankan bahwa luaran
program reguler ini biasanya di selenggarakan pembelajaran harus jelas. Pengalaman belajar
oleh Perguruan Tinggi Negeri atau PTN. Kelas dirancang sedemikian rupa untuk membimbing
perkuliahan program reguler ini biasanya mahasiswa ke arah pencapaian luaran yang
diadakan dari pagi hari hingga menjelang sore ditetapkan dan secara teliti merancang
hari. Dalam perkuliahan kelas reguler bisa evaluasi yang memberikan kesempatan
lebih banyak mendapat teman di kampus, kepada peserta didik untuk menunjukkan
seperti mengikuti organisasi, ukm, seminar pencapaian dari luaran tersebut. Mengkaji
kampus atau kegiatan-kegiatan kampus pengalaman belajar peserta didik di jenjang
lainnya, dan beasiswa bagi mahasiswa yang pendidikan tinggi merupakan tantangan bagi
aktif dan pintar. Selama masa kuliah tenaga pengajar. Proses mengukur
mahasiswa juga harus mencari lebih banyak pengalaman belajar di lembaga-lembaga
teman, agar dapat membangun komunikasi pendidikan memiliki dimensi yang bukan saja
yang baik untuk masa depan yang cerah. terbatas di ruang kelas namun mencakup
pengalaman praktek laboratorium serta
Pengharapan yang tinggi dari praktek klinis.
lingkungan didapatkan mahasiswa dari orang-
orang yang berada disekitarnya, salah satunya
adalah teman sebaya. Dukungan sosial teman
sebaya adalah suatu pemberian bantuan atau
dukungan yang diberikan teman sebaya yang 3. SILABUS MATA KULIAH
dapat dirasakan individu (perceived support)
disaat yang diperlukansehingga individu Silabus merupakan pengembangan
merasa diicntai dan dihargai oleh lingkungan atau jabaran dari kurikulum yang berisikan
sekitar. Santrock (2005) mengemukakan salah sinopsis mata kuliah, kompetensi mata kuliah,
satu fungsi terpenting teman sebaya adalah indikator kompetensi, topik/sub topik, dan
sebagai penyedia sumber informasi diluar referensi. Dalam silabus dimuat kerangka
keluarga tentang dunia, seperti menerima materi kuliah (bahan ajar) yang harus
umpan balik mengenai kemampuan yang disampaikan Dosen/staff pengajar kepada
dimiliki serta mempelajari tentang apa yang mahasiswa. Pengembangan silabus
dilakukan itu kurang baik, sama baik, atau diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan
lebih baik dibandingkan teman sebayanya. pendidikan, khususnya bagi yang sudah
mampu melakukannya. Oleh karena itu, setiap
Dalam pembelajaran seorang satuan pendidikan diberi kebebasan dan
mahasiswa memerlukan adanya motivasi keleluasaan dalam mengembangkan silabus
dalam belajar agar memperoleh hasil yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-
memuaskan walaupun penuh dengan tuntutan masing. Agar pengembangan silabus yang
dan hambatan yang menimbulkan stres. dilakukan oleh setiap satuan pendidikan tetap
Motivasi merupakan masalah yang sangat berada dalam bingkai pengembangan
penting dan merupakan syarat mutlak dalam kurikulum nasional, maka perlu memerhatikan
belajar. Dalam belajar, anak didik mempunyai prinsip pengembangan silabus yaitu, ilmiah,
motivasi yang berbeda. Salah satu cara relevan, sistematis, konsisten, dll.
mahasiswa memotivasi dirinya sendiri adalah Setiap proses pembelajaran wajib
mengingat orangtuanya, adanya keunginan menggunakan metode-metode pembelajaran
untuk wisuda, besarnya harapan untuk segera agar pembelajaran tersebut dapat maksimal
lulus dan memperoleh gelar sarjana, adanya (Roestiyah, 2001). Dapat dikatakan bahwa
hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya adanya hasil belajar siswa yang tinggi dan
dorongan dari keluarga yang cukup besar, berkualitas, dapat dihasilkan dari proses yang
adanya keinginan untuk membahagiakan dan berkualitas, untuk menghasilkan pembelajaran
membanggakan orangtua, adanya keinginan yang berkualitas seorang tenaga pendidik
untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, membutuhkan kemampuan dalam
adanya kebanggan tersendiri maupun menerapkan metode pembelajaran yang
keluarga jika mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan kebutuhan dalam kelas,
akhir dengan tepat waktu dan adanya ketidaksesuaian metode pembelajaran yang
kebanggaan memperoleh gelar sarjana diterapkan dapat menurunkan kualitas proses
(Fadillah AER, 2013; Pujadi A, 2007). pembelajaran itu sendiri, dengan demikian
Menurut Biggs dan Tang (2011) “salah maka perbaikan dan peningkatan hasil belajar
satu kunci terpenting untuk mencapai siswa dapat dilaksanakan dengan adanya
keberhasilan dalam proses belajar adalah
penggunaan metode pembelajaran yang tepat Semakin rajin mahasiwa hadir di kelas maka
dari tenaga pendidik. kemungkinan mahasiswa tersebut untuk
Bahan pembelajaran dalam konteks mendapatkan nilai yang baik menjadi lebih
pembelajaran merupakan salah satu besar sehingga hal ini tentu menyebabkan
komponen yang harus ada, karena bahan kemungkinan prestasi belajarnya lebih tinggi
pembelajaran merupakan suatu komponen jika dibandingkan dengan mahasiswa yang
yang harus dikaji, dicermati, dipelajari, dan sering absen. Seperti menurut Yudiawan
dijadikan bahan materi yang akan dikuasai (2019) kehadiran siswa di kampus adalah
oleh siswa dan sekaligus dapat memberikan kehadiran dan keikutsertaan mahasiswa
pedoman untuk mempelajarinya. Tanpa bahan secara fisik dan mental terhadap aktivitas
pembelajaran maka pembelajaran tidak akan pembelajaran di kampus. Mahasiswa yang
menghasilkan apa-apa. Menurut Sungkono tingkat kehadirannya baik dikampus berarti
dkk (2003:1) bahan pembelajaran adalah memiliki kesempatan lebih banyak untuk
seperangkat bahan yang memuat materi atau mendapatkan materi yang diberikan dosen
isi pembelajaran yang “di desain” untuk secara langsung.
mencapai tujuan pembelajaran. Skripsi atau tugas akhir adalah karya
Dalam masa pandemi saat ini tulis ilmiah seorang mahasiswa dalam
Kemendikbud menganjurkan kebijakan agar menyelesaikan program S1. Skripsi tersebut
para siswa dan mahasiswa belajar dari rumah. adalah bukti kemampuan akademik
Untuk itu penting menyusun sistem pendidikan mahasiswa bersangkutan dalam penelitian
“baru” , kurikulum berbasis kesiapan sesaat dengan topik yang sesuai dengan bidang
dan pasca pandemi bagi sekolah dan kampus studinya. Skripsi disusun dan dipertahankan
merupakan jalan alternatif yang harus untuk mencapai gelar sarjana strata satu.
dilakukan oleh kementerian pendidikan. Biasanya, skripsi menjadi salah satu syarat
Termasuk memadukan pendidikan berbasis kelulusan. (Wirartha, 2006:45). Tidak di
karakter melalui IT dengan tetap pungkiri bahwa akhir dari sebuah proses
mengembangkan moral, sosial emosional pembelajaran di tingkat perguruan tinggi
yang terintegritas. Smaldino et al. (2008), adalah penyelesaian tugas akhir atau untuk
teknologi dan juga media dapat berperan tingkat S1 dikenal dengan skripsi. Artinya,
banyak dalam belajar. Guru dapat kegiatan pembelajaran di tingkat perguruan
menempatkan bahan ajar serta tugas-tugas tinggi belum dikatakan selesai atau lulus
yang harus dikerjakan oleh siswa di tempat apabila tugas akhir nya belum selesai. Bahkan
tertentu yang terdapat di dalam web guna tidak jarang, mahasiswa yang gagal akibat
diakses oleh para siswa. Hal ini dapat tugas akhirnya belum selesai.
membantu guru dalam mengefisienkan waktu Beberapa informasi yang dialami
pembelajaran di dalam kelas sehingga waktu mahasiswa menjadikan mahasiswa yang akan
belajar siswa dapat selalu terstruktur dan menempuh mata kuliah yang diminati menjadi
terjadwal. kurang percaya diri terhadap kemampuannya
dan akibatnya selama mengikuti perkuliahan ia
4. LULUS MATA KULIAH kurang bersemangat dan tidak disertai
kesungguhan dalam belajar dan berusaha
Berbicara masalah lulus kuliah tidak secara optimal untuk memahami konsep yang
terlepas dari tahapan kelulusan seluruh mata dipelajari, kondisi ini berakhir dengan
kuliah yang diambil setiap semesternya. rendahnya prestasi belajar yang mereka
Faktor utama penyebab lulus atau tidaknya peroleh. Berdasarkan Buku Panduan
mata kuliah adalah melalui penilaian dosen Akademik (2014: 106) tentang prestasi belajar
mata kuliah terhadap mahasiswanya, bagi mahasiswa dinyatakan bahwa nilai E dan D
mahasiswa yang mengikuti semua kegiatan tidak berpredikat, nilai C dengan nilai
proses belajar di kelas atau tatap muka setiap memuaskan. Nilai B berpredikat sangat
mata kuliah akan lebih punya peluang lulus memuaskan dan nilai A berpredikat dengan
dibanding dengan mahasiswa yang jarang pujian. Pernyataan tersebut mempunyai
hadir, karena lulus dan tidaknya mata kuliah makna bahwa nilai E, D, dan C tergolong
ditentukan oleh beberapa kriteria penilaian dalam kategori prestasi rendah. Adapun nilai B
antara lain nilai kehadiran dan nilai tugas, nilai dalam kategori baik dan nilai A dalam kategori
ujian tengah semester dan nilai ujian akhir sangat baik.
semester.
Tingkat kehadiran mahasiswa di kelas METODE
dalam mengikuti pembelajaran berdamp[ak
terhadap proses belajarnya yang pada Metode penelitian yang digunakan
akhirnya memengaruhi prestasi belajarnya. adalah dengan metode pendekatan kuantitatif.
Metode pengumpulan data menggunakan ramah. Dalam kegiatan pendidikan, dosen
kuesioner penelitian dari berbagai pihak. merupakan sosok yang paling banyak
Adapun metode yang digunakan bertujuan berintegrasi dengan mahasiswa dibanding
untuk memberikan gambaran tentang proses dengan personil kampus lainnya. Dimana
pembelajaran mahasiswa, relasi pertemanan dosen bertindak sebagai orang yang berperan
mahasiswa, pembelajaran yang sistematis dan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
panduan materi bagi mahasiswa agar evaluasi kegiatan belajar. Figur dosen yang
mahasiswa lulus dengan tepat waktu dan ideal menurut persepsi beberapa mahasiswa
dengan hasil belajar yang memuaskan. adalah dosen yang ramah, murah senyum,
Hermayawati (2010) menyatakan menarik dan bervariasi dalam menyampaikan
bahwa kesulitan belajar didasari oleh: 1). materi, dapat mengendalikan emosi, datang
Motivasi belajar; 2). Intakes; 3). Peranan tepat waktu, tidak mementingkan kepentingan
dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran; pribadi, dan gaya mengajar yang dapat
4). Sarana prasarana; 5). Materi merangsang belajar. Dengan dosen yang
pembelajaran; 6). Lingkungan belajar. yang ramah dalam mengajar membuat mahasiswa
menyebabkan banyaknya mahasiswa merasa nyaman dalam belajar dan dapat
mengulang mata kuliah dan mendapat nilai memahami pelajaran dengan cepat.
rendah. Dalam penelitian ini didapatkan hasil Memiliki target untuk lulus tepat waktu dapat
bahwa proses belajar mahasiswa berjalan menghemat uang kuliah. Dana yang
dengan baik karena dosen yang mengajar dibutuhkan untuk membayar biaya kuliah tiap
ramah dan mahasiswa memiliki target untuk semester tentu sangat banyak. Jika tidak lulus
lulus tepat waktu dengan nilai minimal B dan sesuai target, maka harus membayar uang
tidak pernah mendapat nilai E. semester tambahan. Memahami prosedur
perkuliahan dapat membuat mahasiswa
memahami apa saja mata kuliah yang
ditawarkan setiap semesternya. Mahasiswa
HASIL DAN PEMBAHASAN harus fokus dalam belajar agar mendapat nilai
B dan tidak mendapat nilai E dengan cara
Berdasarkan data yang telah didapatkan mengesampingkan waktu bermain dan
melalui kuesioner penelitian. Proses belajar mengurangi kegiatan yang tidak mendukung
mahasiswa berjalan dengan baik karena perkuliahan.
adanya dosen yang selalu mengajar dengan

Berikut adalah hasil dari pernyataan mengenai mahasiswa mengulang 1 mata kuliah

Tidak Setuju Setuju


No. Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7
1. Suasana nyaman belajar 9,1% 36,4% 27,3% 27,3%
2. Aktif dalam diskusi 18,2% 36,4% 27,3% 18,2%
3. Rangkuman materi 18,2% 18,2% 18,2% 27,3% 18,2%
4. Memahami pembelajaran
36,4% 27,3% 36,4%
dengan belajar praktik
5. Berkomunikasi baik dengan
9,1% 54,5% 18,2% 18,2%
dosen dan teman
6. Memiliki dosen ramah 9,1% 18,2% 9,1% 63,6%
7. Kelas tenang 27,3% 9,1% 27,3% 36,4%
8. Pelajaran dimengerti 9,1% 9,1% 27,3% 45,5% 9,1%
9. Bahan ujian 9,1% 18,2% 27,3% 18,2% 18,2% 9,1%
10. Relasi berteman bertambah 9,1% 9,1% 18,2% 9,1% 54,5%
11. Pengalaman praktik luas 9,1% 9,1% 27,3% 54,5%
12. Kuliah reguler memotivasi 45,5% 27,3% 27,3%
13. Pembelajaran sistematis 27,3% 18,2% 27,3% 27,3%
14. Penyampaian materi jelas 9,1% 27,3% 45,5% 18,2%
15. Pola pembelajaran baik 18,2% 18,2% 18,2% 45,5%
16. Materi pokok tersusun 9,1% 18,2% 18,2% 54,5%
17. Panduan materi belajar 18,2% 9,1% 36,4% 36,4%
18. Waktu belajar terjadwal 18,2% 9,1% 72,7%
19. Nilai minimal B 9,1% 9,1% 18,2% 9,1% 54,5%
20. Target lulus tepat waktu 18,2% 9,1% 72,7%
21. Nilai IP 2 45,5% 9,1% 9,1% 9,1% 9,1% 18,2%
22. Mendapat nilai E 81,8% 9,1% 9,1%
23. Nilai kehadiran baik 9,1% 36,4% 54,5%
24. Lengkap tugas akhir 9,1% 18,2% 72,7%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa target mahasiswa untuk lulus tepat waktu adalah
dengan memiliki dosen yang ramah agar mahasiswa merasa senang dan yaman dalam belajar juga
dengan waktu pembelajaran yang sudah terjadwal sehingga nilai kehadiran mahasiswa selalu baik,
mahasiswa selalu melengkapi tugas akhirnya dan memiliki target untuk lulus tepat waktu, dengan niat
dan usaha yang dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri maka peluang untuk lulus tepat waktu akan
besar.

KESIMPULAN Kelas-kelas Sekolah Menengah


Pertama Di Ponorogo.
Pengaruh dosen bagi mahasiswa sangatlah
besar dalam meningkatkan minat belajar Putra & Purwasih (2015). Meningkatkan
mahasiswa agar mahasiswa merasa puas Prestasi Belajar Dan Keaktifan
dalam mengikuti proses pembelajaran. Mahasiswa Melalui Project Based
Dengan dosen mampu mengelola kelas Learning.
menghidupkan suasana maka mahasiswa
akan semangat dan antusias dalam belajar. Sari & Indrawati (2016). Hubungan Antara
Tidak mendapat nilai E dan tidak mendapat Dukungan Sosial Teman Sebaya
nilai IP 2 serta nilai kehadiran yang baik sudah Dengan Resiliensi Akademik Pada
memungkinkan mahasiswa untuk lulus tepat Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan X
waktu. Memiliki niat target untuk lulus tepat Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
waktu dapat dipengaruhi oleh teman sebaya
dan pengalaman praktik yang luas untuk Raudah, dkk (2015). Stress Dengan Motivasi
memicu usaha dalam diri agar lulus tepat Belajar Mahasiswa Reguler Fakultas
waktu. Kedokteran UNLAM Yang Sedang
Menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Tupen & Simanjuntak (2020). Validasi Lembar


DAFTAR PUSTAKA Kaji Jadwal Pembelajaran Dan Beban
Belajar Peserta Didik Di Fakultas Ilmu
Nursa’adah & Rosa. 2016. Analisis Keperawatan.
Kemampuan Berpikir Kreatif Kimia
Ditinjau Dari Adversity Quotient, Sikap Nasution (2017). Penggunaan Metode
Ilmiah Dan Minat Belajar. Pembelajaran Dalam Peningkatan Hasil
Belajar Siswa
Azwanti (2018). Algoritma C4.5 Untuk
Memprediksi Mahasiswa Yang Hernawan, dkk. Pengembangan Bahan Ajar
Mengulang Mata Kuliah (Studi Kasus Di
Amik Labuhan Batu). Fatwa (2020). Pemanfaatan Teknologi
Pendidikan Di Era New Normal
Sumargiyani & Hibatallah. 2017. Analisis
Kesulitan Mahasiswa Dalam Bhoko dkk (2020). Analisis Faktor Yang
Menyelesaikan Masalah Persamaan Memengaruhi Prestasi Belajar
Diferensial. Mahasiswi Prodi D-III Kebidanan Stikes
Maranatha Kupang Tahun 2020.
Herawati (2018). Memahami Proses Belajar
Anak Tatan Z.M. Analisis Prokrastinasi Tugas
Akhir/Skripsi
Harjali, dkk (2016). Strategi Guru Dalam
Membangun Lingkungan Belajar Yang Sutriningsih (2016). Persepsi Mahasiswa
Kondusif: Studi Fenomenologi Pada Tentang Kompetensi Mengajar Dosen
Pengampu Pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar.
Hermayawati (2010). Analisis Kesulitan Belajar
Bahasa Inggris Mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai