Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN REMEDIAL

MELALUI TUTOR SEBAYA UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR


SISWA

Nisaul Lifty Wardani dan Kasron


Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya
SMA Negeri 1 Kraksaan, Probolinggo

ABSTRACT
This research is aimed to know the implementation of direct learning by remedial
trough the peer teaching to the teacher activity, student activity, learning
comprehensiveness The subject of this research is the XI Social 1 class in SMA Negeri
1 Kraksaan year 2011/2012. This study applies the class action research that done in
two cycles.
The study shows that the teacher activity is increased based on the acquired average
score which is increased form the first cycle to the second cycle, that is 3,6 (fair); and
4,23 (good). Whereas the student activity shows 3,38 (fair) and 4,00 (good) in the
second cycle. The classical comprehensiveness result in the first cycle is 93,94% and
100% in the second cycle. In other words, the classical comprehensiveness is reached
and increased. The student’s positively response the model, it is proved by the number
of agreed student dealt with the method applied is 84,84%.

Key words: direct Instruction model, remedial peer teaching, learning


comprehensiveness.

70
Perkembangan zaman yang yang ada di kelas tersebut (Trianto: 2009:
semakin modern menyebabkan perubahan 241).
berbagai aspek kehidupan yang senantiasa Sejalan dengan keyataan tersebut
menuntut kualitas sumber daya manusia diperlukan usaha-usaha untuk
yang tinggi. Penguasaan ilmu meningkatkan hasil belajar agar tercapai
pengetahuan, memiliki moral yang ketuntasan belajar yang telah ditentukan.
tangguh dan kokoh untuk mempersiapkan Oleh karena itu salah satu solusi yang
sumber daya manusia sangat diperlukan dapat dilakukan guru adalah dengan
dalam proses pembangunan masyarakat, memilih model pembelajaran yang tepat
bangsa, dan negara. Upaya peningkatan sehingga dapat membantu kesulitan siswa
kualitas sumber daya manusia serta mencapai ketuntasan belajar yang
dilaksanakan melalui jalur pendidikan. diharapkan. Salah satunya adalah model
Pendidikan tidak lepas dari proses pembelajaran langsung.
belajar-mengajar. Dalam proses belajar- Model pembelajaran langsung
mengajar diperlukan peranan aktif guru dipilih karena dalam pelajaran akuntansi
yang memungkinkan siswa dapat belajar materinya berupa suatu proses yang
secara aktif dan efisien, sehingga proses berkelanjutan dan sulit dimengerti oleh
belajar-mengajar dapat berhasil sesuai siswa sehingga perlu dipelajari secara
dengan tujuan pembelajaran yang bertahap (selangkah demi selangkah).
diharapkan. Salah satu cara untuk untuk Arends (dalam Trianto,2009:41) yang
mengetahui ketercapaian tujuan menyebutkan bahwa Model pembelajaran
pembelajran yaitu dengan melihat hasil langsung adalah salah satu pendekatan
belajar, jika hasil belajar tersebut telah mengajar yang dirancang khusus untuk
menunjukkan hasil yang baik maka tujuan menunjang proses belajar siswa yang
dari pembelajaran diharapkan dapat berkaitan dengan pengetahuan deklaratif
mencapai ketuntasan belajar. dan pengetahuan prosedural yang
Namun dalam kenyataannya setiap terstruktur dengan baik yang dapat
siswa mempunyai kemampuan yang diajarkan dengan pola kegiatan yang
berbeda-beda. Materi pelajaran lebih bertahap, selangkah demi selangkah.
mudah dipahami oleh siswa yang memiliki Selain menggunakan model
kemampuan tinggi, tetapi siswa yang pembelajaran yang inovatif, untuk
memiliki kemampuan rendah akan mencapai ketuntasan belajar siswa, guru
membutuhkan waktu yang lebih lama juga harus mengadakan perbaikan
dalam memahami materi pelajaran. Siswa (kegiatan remedial). Kegiatan remedial
yang lambat belajar umumnya mengalami adalah usaha pemberian bantuan kepada
kesulitan belajar dan mendapatkan nilai siswa yang mengalami kesulitan belajar
dibawah rata-rata setelah diadakan suatu untuk mendapatkan hasil belajar yang
tes atau ulangan. lebih baik atau mencapai ketuntasan
Hasil wawancara dengan guru mata belajar. Ada beberapa metode yang biasa
pelajaran akuntansi SMA Negeri 1 digunakan dalam kegiatan remedial salah
Kraksaan diperoleh data bahwa tingkat satunya adalah metode tutor sebaya.
ketuntasan belajar siswa kelas XI IPS 1 Metode tutor sebaya merupakan
masih rendah, Hal ini terlihat dari hasil metode penyajian pelajaran dimana siswa
ulangan kelas XI IPS 1 yang mencapai yang ditunjuk sebagai tutor membantu
ketuntasan belajar sebesar 69,70%. siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Berdasarkan teori tuntas belajar Siswa yang memiliki prestasi baik, punya
keberhasilan kelas dapat dilihat dari hubungan sosial baik dan cukup disenangi
jumlah siswa yang tuntas sekurang- oleh temannya sebagai tutornya untuk
kurangnya sebesar 85% dari jumlah siswa membantu temannya yang mengalami
kesulitan belajar, dengan kegiatan tutor

71
sebaya dapat terjalin hubungan yang lebih berikut : (1) belajar abstrak, yaitu belajar
dekat dan akrab antar siswa sehingga yang menggunakan cara-cara berpikir
tercipta lingkungan belajar yang kondusif. abstrak. Tujuannya adalah untuk
Dengan menerapkan Model memperoleh pemahaman dan pemecahan
Pembelajaran Langsung diharapkan siswa masalah-masalah yang tidak nyata, (2)
dapat mencapai ketuntasan belajar. Selain belajar keterampilan, yaitu belajar dengan
itu dengan remedial melalui tutor sebaya menggunakan gerakan-gerakan motorik
diharapkan siswa dapat lebih mudah yakni berhubungan dengan urat-urat syaraf
memahami materi akuntansi. dan otot-otot/neoromuscular. Tujuannya
Berdasarkan latar belakang diatas adalah memperoleh dan menguasai
perlu dilakukan penelitian ”Penerapan keterampilan jasmaniah tertentu, (3)
Model Pembelajaran Langsung Dengan belajar sosial, pada dasarnya adalah belajar
Remedial Melalui Tutor Sebaya Untuk memahami masalah-masalah dan teknik-
Mencapai ketuntasan Belajar Siswa teknik untuk memecahkan masalah
Kelas XI IPS 1 Di SMA Negeri 1 tersebut. Tujuannya adalah untuk
Kraksaan”. menguasai pemahaman dan kecakapan
Rumusan masalah dalam penelitian dalam memecahkan masalah-masalah
ini adalah: (1) Bagaimana aktivitas guru sosial seperti masalah keluarga, masalah
selama menerapkan Model Pembelajaran persahabatan, masalah kelompok, dan
Langsung dengan remedial melalui tutor masalah-masalah lain yang bersifat
sebaya pada kompetensi menyusun kemasyarakatan, (4) belajar pemecahan
laporan keuangan kelas XI IPS 1 di SMA masalah, pada dasarnya adalah belajar
Negeri 1 Kraksaan?.(2) Bagaimana menggunakan metode-metode ilmiah atau
aktivitas siswa selama Penerapan Model berpikir secara sistematis, logis, teratur
Pembelajaran Langsung dengan remedial dan teliti. Tujuannya ialah untuk
melalui tutor sebaya pada kompetensi memperoleh kemampuan dan kecakapan
meyusun laporan keuangan kelas XI IPS 1 kognitif untuk memecahkan masalah
di SMA Negeri 1 Kraksaan?. (3) secara rasional, lugas, dan tuntas, (5)
Bagaimana ketuntasan belajar siswa belajar rasional ialah belajar dengan
setelah diterapkan Model Pembelajaran menggunakan kemampuan berpikir secara
Langsung dengan remedial melaui tutor logis dan rasional (sesuai dengan akal
sebaya pada kompetensi menyusun sehat). Tujuannya ialah untuk memperoleh
laporan keuangan kelas XI IPS 1 di SMA aneka ragam kecakapan menggunakan
Negeri 1 Kraksaan?. (4) Bagaimana prinsip-prinsip dan konsep-konsep, (6)
Respon siswa terhadap Model belajar kebiasaan adalah proses
Pembelajaran Langsung dengan remedial pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru
melalui tutor sebaya pada kompetensi atau perbaikan kebiasaan-kepbiasaan yang
menyusun laporan keuangan kelas XI IPS telah ada. Tujuannya agar siswa
1 di SMA Negeri 1 Kraksaan? memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-
kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat
KAJIAN PUSTAKA dan positif dalam arti selaras dengan
Menurut Slameto (2003:2),“Belajar kebutuhan ruang dan waktu (konstektual),
adalah suatu proses usaha yang dilakukan (7) belajar apresiasi, adalah belajar
seseorang untuk memperoleh suatu mempertimbangkan (judgment) arti
perubahan tingkah laku yang secara penting atau nilai suatu objek. Tujuannya
keseluruhan sebagai hasil pengalaman adalah agar siswa memperoleh dan
sendiri dalam interaksi dengan mengembangkan kecakapan ranah rasa
lingkungannya.” (affective skills) yang dalam hal ini
Muhibbin Syah (2006:122) kemampuan menghargai secara tepat
mengemukakan jenis-jenis belajar sebagai terhadap nilai objek tertentu misalnya

72
apresiasi sastra, apresiasi musik dan Ketiga faktor pendekatan belajar,
sebagainya, (8) belajar pengetahuan (studi) dimana pendekatan belajar adalah segala
ialah belajar dengan cara melakukan cara atau strategi yang digunakan siswa
penyelidikan mendalam terhadap objek dalam menunjang efektifitas dan efisiensi
pengetahuan tertentu. Tujuan belajar proses pembelajaran materi tertentu.
pengetahuan ialah agar siswa memperoleh Strategi dalam hal ini berarti seperangkat
atau menambah informasi dan pemahaman langkah operasional yang direkayasa
terhadap pengetahuan tertentu yang sedemikian rupa untuk memecahkan
biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat masalah atau mencapai tujuan belajar
khusus dalam mempelajarinya, misalnya tertentu.
dengan menggunakan alat-alat Model pembelajaran langsung
laboraturium dan penelitian lapangan. adalah salah satu pendekatan mengajar
Menurut Syah (2006:132), faktor- yang dirancang khusus untuk menunjang
faktor yang mempengaruhi belajar adalah proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pertama Faktor Internal Faktor Internal pengetahuan deklaratif dan pengatahuan
adalah faktor yang berasal dari dalam diri prosedural yang terstruktur dengan baik
siswa sendiri, meliputi dua aspek, yaitu yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan
aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) bertahap, selangkah demi selangkah.
dimana kondisi umum jasmani dan tonus Ciri-ciri model pembelajaran langsung
(tegangan otot) yang menandai tingkat (dalam Kardi & Nur, 2000:3) adalah
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- sebagai berikut : (1) adanya tujuan
sendinya, dapat mempengaruhi semangat pembelajaran dan pengaruh model pada
dan intensitas siswa dalam mengikuti siswa termasuk prosedur penilaian belajar,
pelajaran dan aspek psikologis (yang (2) sintaks atau pola keseluruhan dan alur
bersifat rohaniah). Faktor-faktor rohaniah kegiatan pembelajaran
siswa yang pada umumnya dipandang Sintaks model pembelajaran
lebih esensial adalah Tingkat langsung disajikan dalam 5 (lima) tahap,
kecerdasan/intelegensi siswa, sikap siswa, seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini:
bakat siswa, minat siswa dan motivasi
siswa.
Kedua faktor eksternal adalah
faktor dari luar siswa, meliputi dua macam
yaitu: (1) faktor lingkungan sosial, dimana
lingkungan sosial sekolah seperti para
guru, para staf administrasi, dan teman- Tabel 2.1
teman sekelas dapat mempengaruhi Sintaks Pembelajaran Langsung
semangat belajar seorang siswa. Fase Peran Guru
Sedangkan lingkungan sosial siswa adalah Guru menjelaskan
masyarakat, tetangga juga teman-teman TPK, informasi
sepermainan disekitar perkampungan Fase 1
latar belakang
siswa tersebut. Disamping faktor sosial Meyampaikan
pelajaran,
ada juga faktor lingkungan nonsosial, tujuan dan
pentingnya
faktor-faktor yang termasuk lingkungan mempersiapkan
pelajaran,
nonsosial seperti gedung sekolah dan siswa
mempersiapkan
letaknya, alat-alat belajar dan keadaaan siswa untuk belajar
cuaca dan waktu belajar yang digunakan Guru
siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut Fase 2
mendemonstrasika
menentukan tingkat keberhasilan belajar Mendemonstrasika
n keterampilan
siswa. n pengetahuan dan
dengan benar, atau
keterampilan
menyajikan

73
Fase Peran Guru yang akan dipelajari. (4) presentasi dan
informasi tahap demonstrasi, kunci untuk berhasil ialah
demi tahap mempresentasikan informasi sejelas
mungkin dan mengikuti langkah-langkah
demonstrasi yang efektif. (5) mencapai
kejelasan, hasil-hasil penelitian secara
Guru
konsisten menunjukkan bahwa
Fase 3 merencanakan dan
kemampuan guru untuk memberikan
Membimbing memberi
informasi yang jelas dan spesifik kepada
pelatihan bimbingan
siswa mempunyai dampak yang positif
pelatihan awal
terhadap proses belajar siswa. (6)
Mengecek apakah
Fase 4 melakukan demonstrasi, agar dapat
siswa berhasil
Mengecek mendemostrasikan suatu konsep atau
melakukan tugas
pemahaman dan keterampilan dengan berhasil, guru perlu
dengan baik,
memberikan umpan dengan sepenuhnya menguasai konsep
memberi umpan
balik atau keterampilan yang akan
balik
didemonstrasikan, dan berlatih melakukan
Guru demonstrasi untuk menguasai komponen-
mempersiapkan komponennya. (7) mencapai pemahaman
kesempatan dan penguasaan, untuk menjamin agar
melakukan siswa akan mengamati tingkah laku yang
Fase 5
pelatihan lanjutan, benar, guru perlu benar-benar
Memberikan
dengan perhatian memperhatikan apa yang terjadi pada
kesempatan untuk
khusus pada setiap tahap demonstrasi ini, bahwa jika
pelatihan lanjutan
penerapan kepada guru menghendaki agar siswa-siswanya
dan penerapan
situasi lebih dapat melakukan sesuatu yang benar, guru
kompleks dan berupaya agar segala sesuatu yang
kehidupan sehari- didemonstrasikan juga benar. (8) Berlatih,
hari agar dapat mendemonstrasikan sesuatu
dengan benar diperlukan latihan yang
Selanjutnya menurut Kardi dan Nur intensif, dan memperhatikan aspek-aspek
(2000:27-43), langkah-langkah penting dari keterampilan atau konsep
pembelajaran langsung meliputi tahapan yang didemonstrasikan. (9) memberikan
berikut ini : (1) menyampaikan tujuan dan latihan terbimbing, salah satu tahap
menyiapkan siswa, tujuan langkah awal ini penting dalam pembelajaran langsung
untuk menarik dan memusatkan perhatian ialah cara guru mempersiapkan dan
siswa, serta memotivasi mereka untuk melaksanakan “pelatihan terbimbing.”
berperan serta dalam pelajaran itu. (2) Keterlibatan siswa secara aktif dalam
menyampaikan tujuan, siswa perlu pelatihan dapat meningkatkan retensi,
mengetahui dengan jelas, mengapa mereka membuat belajar berlangsung dengan
berpartisipasi dalam suatu pelajaran lancar, dan memungkinkan siswa
tertentu, dan mereka perlu mengetahui apa menerapkan konsep/keterampilan pada
yang dapat mereka lakukan setelah selesai situasi yang baru. (10) mengecek
berperan serta dalam pelajaran itu. (3) pemahaman dan memberikan umpan balik,
menyiapkan siswa, kegiatan ini bertujuan tahap ini kadang-kadang disebut juga
untuk menarik perhatian siswa, dengan tahap resitasi, yaitu guru
memusatkan perhatian siswa pada pokok memberikan beberapa pertanyaan lisan
pembicaraan, dan mengingatkan kembali atau tertulis kepada siswa dan guru
pada hasil belajar yang telah dimilikinya, memberikan respons terhadap jawaban
yang relevan dengan pokok pembicaraan siswa. Kegiatan ini merupakan aspek

74
penting dalam pembelajaran langsung, yang mengalami kesulitan belajar, karena
karena tanpa mengetahui hasilnya, latihan hubungan antar teman umumnya lebih
tidak banyak manfaatnya bagi siswa. Guru dekat dibandingkan hubungan guru siswa.
dapat menggunakan berbagai cara untuk Menurut Ahmadi (2004:184),
memberikan umpan balik, contoh: umpan “Pemilihan tutor ini didasarkan atas
balik secara lisan, tes, dan komentar prestasi, punya hubungan sosial baik dan
tertulis. Tanpa umpan balik spesifik, siswa cukup disenangi oleh teman-temannya”.
tidak mungkin dapat memperbaiki Dengan tutor ada kebaikannya, yaitu: (1)
kekurangannya, dan tidak dapat mencapai adanya hubungan yang lebih dekat dan
tingkat penguasaan keterampilan yang akrab, (2) tutor sendiri kegiatannya
mantap. (11) memberikan kesempatan merupakan pengayaan dan menambah
latihan mandiri, pada tahap ini, guru motivasi belajar, (3) dapat meningkatkan
memberikan tugas kepada siswa untuk rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri
menerapkan keterampilan yang baru saja Menurut Mustaqim dan abdul
diperoleh secara mandiri. Kegiatan ini wahib (2003:113) menjelaskan ”Belajar
dilakukan oleh siswa secara pribadi yang tuntas berarti bahwa setiap anak dalam
dilakukan di rumah atau di luar jam kelas yang anda hadapi akan secara tuntas
pelajaran. menguasai pelajaran yang disajikan
Menurut Fakihuddin (2007:12), terlebih dahulu barulah dapat berpindah
”Pembelajaran remedial adalah suatu pada pelajaran berikutnya .”
bentuk pembelajaran (sebagai upaya guru) Caroll (Fakihuddin,2007: 53)
yang bersifat menjelaskan bahwa ketuntasan belajar
menyembuhkan,membetulkan,membuat siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor
menjadi lebih baik sistem pembelajaran yaitu: (1) waktu yang tersedia untuk
agar tercapai tujuan pembelajaran yang menyelesaikan suatu bahan (scope) yang
optimal sebagaiman diharapkan.” telah ditentukan, misalnya satu semester,
Menurut Djamarah dan Zain (2) usaha yang dilakukan individu untuk
(2006:108) menjelaskan kegiatan-kegiatan menguasai bahan tersebut, (3) bakat
yang terdapat dalam pembelajaran seseorang yang sifatnya sangat indidual,
remedial yaitu: (1) mengulang pokok (4) kualitas pembelajaran/pembelajaran
bahasan berikutnya, (2) mengulang bagian atau tingkat kejelasan pembelajaran,
dari pokok bahasan yang hendak dikuasai, misalnya: strategi, penjelasan yang
(3) memecahkan masalah atau diterima, pengaturan waktu dan materi
menyelesaikan soal-soal bersama-sama, pembelajaran, (5) kemampuan siswa untuk
(4) memberikan tugas-tugas khusus. mendapatkan manfaat yang optimal dari
Menurut Abu ahmadi (2004 :154) keseluruhan proses belajar mengajar yang
tujuan kegiatan remedial adalah (1) agar dihadapainya.
siswa dapat memahami dirinya,khususnya
prestasi belajarnya. (2) dapat Penelitian Terdahulu
memperbaiki/mengubah cara belajar siswa Adapun penelitian terdahulu dari
ke arah yang lebih baik. (3) dapat memilih jurnal yang relevan dengan penelitian ini
materi dan fasilitas belajar secara tepat. (4) adalah :
dapat mengembangkan sikap dan Titik nur afifah (2010) dalam
kebiasaan yang dapat mendorong penelitiannya berjudul Penerapan Model
tercapainya hasil belajar yang jauh lebih Pembelajaran Direct Instruction dengan
baik. (5) dapat melaksanakan tugas-tugas Media LCD Proyektor Dalam Upaya
belajar yang diberikan kepada siswa meningkatkatkan Hasil Belajar Siswa
Menurut Ahmadi (2004:184) Tutor Mata pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 1
adalah siswa yang sebaya yang Di SMA Negeri Rengel Tuban. Penelitian
ditunjuk/ditugaskan membantu temannya ini menyimpulkan bahwa Kegiatan belajar

75
mengajar untuk model pembelajaran Imam Bonjol no 13, Kraksaan. Penelitian
langsung dikatakan berhasil, sehingga ini dilaksanakan pada semester genap
dapat dijadikan acuan untuk kegiatan tahun ajaran 2011/2012 di kelas XI IPS 1
belajar mengajar selanjutnya dengan Mata Pelajaran Akuntansi tahun ajaran
menerapkan model pembelajaran 2011/2012. Fokus penelitian ini di kelas
langsung. (2009) XI IPS 1 dengan jumlah peserta didik 33
Penelitian oleh Alfiyatul khasanah siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 19
yang berjudul Pelaksanaan remedial dan siswa perempuan berjumlah 14 siswa.
melalui Tutor sebaya ntuk Meningkatkan Subjek penelitian ini adalah siswa
Ketuntasan belajar Siswa Mata pelajaran kelas XI IPS tahun ajaran 2011-2012 di
Ekonomi Pada Siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kraksaan yang terdiri atas
SMAN 1 Taman. Penelitian ini 2 kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan IPS 2
menyimpulkan bahwa Melalui tutor yang masing-masing kelas terdiri dari 33
sebaya dapat mencapai ketuntasan belajar siswa. Dipilihnya subjek penelitian ini
siswa. karena kelas tersebut tingkat ketuntasan
Kerangka Berfikir belajarnya masih rendah.
Fakta : Harapan: Objek penelitian adalah
ketuntasan belajar Siswa lebih mudah
siswa dalam mata memahami materi pembelajaran akuntansi dan ketuntasan
pelajaran akuntansi pembelajaran sehingga
aktivitas dan ketuntasan
belajar akuntansi.
rendah
belajar tercapai Penelitian ini dilakukan sebanyak
dua kali putaran karena untuk menambah
tingkat kepercayaan bahwa penerapan
Model Pembelajaran Langsung dengan
Masalah :
remedial melalui tutor sebaya dapat
Ketuntasan belajar
siswa kelas XI IPS1 di
menuntaskan hasil belajar siswa
SMA Negeri 1 khususnya pada kompetensi menyusun
Kraksaan masih rendah
laporan keuangan. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai guru dan pengamatan
METODE PENELITIAN dilakukan oleh guru mata pelajaran
Jenis penelitian Solusi :
ini merupakan akuntansi kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
penelitian tindakan kelas (Classroom
penerapan pembelajaran Kraksaan dan mahasiswa Kanjuruan
yang cocok (model
Action Research). Menurut
pembelajaran langsung Wina sanjaya Malang jurusan pendidikan akuntansi
(2009:26), “Penelitian
dengan remedial
tutor sebaya)
Tindakan Kelas
melalui 2008.
diartikan sebagai proses pengkajian Rancangan penelitian yang
masalah pembelajaran di dalam kelas digunakan dalam penelitian ini dijelaskan
melalui refleksi diri dalam upaya untuk
Ketuntasan belajar akuntansi
pada gambar berikut ini:
memeecahkan masalah siswa tercapaitersebut dengan

cara melakukan berbagai tindakan yang


terencana dalam situasi nyata serta Perencanaan
menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut”. Penelitian ini akan Refleksi SIKLUS I Tindakan
meneliti tentang Penerapan Model Pengamatan
Pembelajaran Langsung dengan remedial
n
melalui tutor sebaya untuk mencapai Perencanaan
ketuntasan belajar siswa pada kompetensi
menyusun laporan keuangan kelas XI IPS Refleksi SIKLUS II Tindakan
1 Di SMA Negeri 1 Kraksaan.
Lokasi yang digunakan untuk Pengamatan
melakukan penelitian adalah di SMA
Negeri 1 Kraksaan, yang terletak di Jl

76
Gambar 3.1: Alur Penelitian Tindakan refleksi rancangan untuk tindakan
Kelas perbaikan untuk dilaksanakan pada
Sumber: Arikunto, Suharsimi (2009 : 16) putaran berikutnya.
Posedur penelitian dilakukan
Gambar diatas menjelaskan bahwa dengan langkah langkah berupa
dalam tiap siklus terdapat empat tahap, perencanan, pelaksanaan, pengamatan dan
yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, refleksi pada siklus I dan siklus II. Berikut
pengamatan, dan refleksi serta revisi. Hasil ini adalah prosedur penelitian yang
revisi yang berupa evaluasi merupakan digunakan pada tiap siklusnya: Tahap
acuan untuk pelaksanaan pada putaran perencanaan pada siklus I, peneliti
berikutnya. Tahapannya dapat dijelaaskan menyusun instrument pembelajaran terdiri
sebagai berikut: dari RPP, silabus dan instrument penelitian
Tahap perencanan yang terdiri dari lembar pengamatan
Tahap ini peneliti menentukan dan aktivitas guru, lembar pengamatan
merencanakan hal-hal yang nantinya akan aktivitas siswa, dan soal post test I.
digunakan dalam kegiatan pembelajaran Sedangkan tahap perencanaan pada siklus
yang berupa perangkat pembelajaran yaitu II, peneliti menyusun instrument
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari RPP, silabus dan
pembelajaran. Pada tahap ini juga instrument penelitian yang terdiri dari
disiapkan instrument penelitian berupa lembar pengamatan aktivitas guru, lembar
lembar pengamatan,tes dan angket respon pengamatan aktivitas siswa, dan soal post
siswa terhadap penerapan Model test II dan angket respon siswa.
Pembelajaran Langsung dengan remedial Selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan pada
melalui tutor sebaya. siklus I, peneliti melakukan kegiatan
Pelaksanaan belajar mengajar dikelas melalui
Tahap ini peneliti melaksanakan penerapan model pembelajaran langsung
kegiatan atau tindakan pokok dalam dengan remedial melalui tutor sebaya pada
siklus Penelitian Tindakan Kelas sebagai kompetensi menyusun laporan keuangan
upaya perubahan menuju arah perbaikan. dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Guru menerapkan model pembelajaran Kegiatan Awal
langsung dengan dilakukan pengamatan Salam pembuka dan mengecek kehadiran
dampak dari pembelajaran tersebut, serta siswa
diakhir pelajaran guru memberikan tes Memotivasi siswa dengan bertanya
tertulis berupa post test. “menurut kalian apakah yang dimaksud
Pengamatan laporan keuangan? (Fase -1 MPL)
Tahap pengamatan ini dilakukan Menyampaikan kompetensi dan indicator
analisis data untuk mengevaluasi yang hendak dicapai serta tujuan
kegiatan pembelajaran yang telah pembelajaran. (Fase-1 MPL)
dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan Kegiatan inti
pengamatan sehingga diketahui Guru mendemonstrasikan pengetahuan
kekurangan dan kelebihan yang terjadi dan keterampilan dengan menjelasakan
selama proses pembelajaran berlangsung tentang pengertian laporan keuangan,
yang dilakukan oleh dua pengamat. Data macam-macam laporan keuangan,fungsi
diperoleh dari lembar aktivitas guru, dan tujuan laporan keuangan, pengertian
lembar pengamatan aktivitas siswa, data laporan laba rugi, isi laporan laba rugi,
yang berupa tes hasil belajar dan data bentuk laporan laba rugi dan menyusun
respon siswa dari angket. laporan laba rugi. (Fase-2 MPL)
Refleksi Guru memberikan latihan soal kepada
Berdasarkan hasil refleksi siswa (Fase-3 MPL)
pembelajaran, peneliti melakukan

77
Guru membimbing siswa mengerjakan belajar sebagai media belajar dengan
latihan soal (Fase-3 MPL) bimbingan tutor sebaya (Fase-5)
Guru mengecek pemahaman siswa Guru memberikan soal remedi kepada
dengan cara memberikan soal post test siswa yang belum mencapai ketuntasan
dan memberikan umpan balik (Fase-4 belajar (Fase-5)
MPL) Kegiatan Akhir
Guru memberikan soal kepada siswa Guru memberikan kesimpulan kegiatan
yang belum mencapai ketuntasan pembelajaran
belajar sebagai media belajar dengan Guru menyampaikan bahan ajar untuk
bimbingan tutor sebaya (Fase-5) materi berikutnya.
Guru memberikan soal remedi kepada Selanjutnya adalah tahap
siswa yang belum mencapai ketuntasan pengamatan pada siklus I dan II yang
belajar (Fase-5) dibantu oleh guru mata pelajaran akuntansi
Kegiatan Akhir dan rekan mahasiswa universitas
Guru memberikan kesimpulan kegiatan kanjuruan malang sebagai pengamat untuk
pembelajaran mengisi lembar pengamatan aktivitas guru
Guru menyampaikan bahan ajar untuk dan lembar aktivitas siswa. Tahap
materi berikutnya. selanjutnya adalah refleksi, refleksi
Tahap pelaksanaan pada siklus II merupakan ulasan dari hasil tindakan dan
yaitu: observasi, dari refleksi di ungkapkan
Kegiatan Awal kelebihan dan kekurangan yang terjadi
Salam pembuka dan mengecek selama kegiatan belajar mengajar.
kehadiran siswa Kekurangan yang terjadi selama kegiatan
Memotivasi siswa dengan bertanya belajar mengajar akan menjadi acuan
“menurut kalian apakah yang untuk melaksanakan kegiatan belajar
dimaksud laporan perubahan modal? mengajar pada putaran selanjutnya.
(Fase -1 MPL) Instrumen pembelajaran dalam
Menyampaikan kompetensi dan penelitian ini digunakan untuk membantu
indikator yang hendak dicapai serta dan memudahkan kegiatan belajar dan
tujuan pembelajaran. (Fase-1 MPL) memberikan variasi pengalaman belajar
Kegiatan inti kepada siswa dalam rangka mencapai
Guru mendemonstrasikan pengetahuan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
dan keterampilan dengan menjelasakan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
tentang pengertian laporan perubahan instrument pembelajaran yang terdiri dari
modal, isi laporan perubahan modal, silabus dan Rencana Pelaksanaan
menyusun laporan perubahan modal, Pembelajaran (RPP).
menjelaskan pengertian laporan Silabus
neraca, isi laporan neraca,bentuk Rencana pembelajaran pada suatu
laporan neraca dan menyusun laporan kelompok mata pelajaran yang mencakup
neraca. (Fase-2 MPL) standard kompetensi, kompetensi dasar,
Guru memberikan latihan soal kepada materi pokok atau pembelajaran kegiatan
siswa (Fase-3 MPL) pembelajaran, indikator pencapaian
Guru membimbing siswa mengerjakan kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu
latihan soal (Fase-3 MPL) dan sumber belajar.
Guru mengecek pemahaman siswa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dengan cara memberikan soal post test (RPP)
dan memberikan umpan balik (Fase-4 merupakan pedoman dalam
MPL) pelaksanaan pembelajaran yang digunakan
Guru memberikan soal kepada siswa oleh guru setiap kali pertemuan atau tatap
yang belum mencapai ketuntasan muka

78
Instrumen pengumpulan data yang daya pembeda, tinkat kesukaran,dan
digunakan dalam penelitian ini adalah: reliabilitas.
Lembar Observasi aktivitas guru Metode pengumpulan data dalam
Lembar observasi ini digunakan penelitian ini terdiri dari metode observasi
untuk mengetahui aktivitas guru dalam untuk mengetahui aktivitas guru dan
penerapan model pembelajaran langsung aktivitas siswa pada saat proses
dengan remedial melalui tutor sebaya yaitu pembelajaran dalam penerapan model
berupa lembar pengamatan yang di isi oleh pembelajaran langsung dengan remedial
dua pengamat (Guru akuntansi sebagai melalui tutor sebaya. Pengamat aktivitas
pengamat 1 dan rekan mahasiswa guru dan siswa terdiri dari 2 orang yaitu
universitas kanjuruan malang sebagai guru mata pelajaran akuntansi dan
pengamat 2). mahasiswa akuntansi Universitas
Lembar observasi aktivitas siswa kanjuruan Malang dengan mengisi lembar
Lembar observasi ini digunakan pengamatan, metode tes untuk mengetahui
untuk mengetahui aktivitas siswa dalam hasil ketuntasan belajar siswa kelas XI IPS
penerapan model pembelajaran langsung 1 SMA Negeri 1 Kraksaandan metode
dengan remedial melalui tutor sebaya yaitu angket untuk mengetahui hasil respon
berupa lembar pengamatan yang di isi oleh siswa terhadap pelaksanaan penerapan
dua pengamat (Guru akuntansi sebagai model pembelajaran langsung dengan
pengamat 1 dan rekan mahasiswa remedial melalui tutor sebaya yang
universitas kanjuruan malang sebagai diberikan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA
pengamat 2). Negeri 1 Kraksaan. Dari hasil respon siswa
Lembar angket respon siswa dapat diperoleh gambaran tentang berhasil
Lembar angket respon siswa atau tidaknya penerapan model
berupa sejumlah pertanyaan tertulus untuk pembelajaran langsung. Dengan remedial
memperoleh informasi atau tanggapan melalui tutor sebaya.
siswa terhadap penerapan model Teknik analisis data dalam
pembelajaran langsung melalui tutor penelitian ini menggunakan analisis
sebaya. aktivitas guru dan aktivitas siswa pada
Soal post test penerapan model pembelajaran langsung
Alat yang digunakan untuk dengan remedial melalui tutor sebaya.
mengukur kemampuan siswa dalam Digunakan ketentuan sebagai berikut:
penelitian ini adalah tes. Tes dilaksanakan 1 = Buruk Sekali
setelah kegiatan belajar mengajar 2 = Buruk
berlangsung untuk mengadakan evaluasi 3 = Sedang
hasil belajar siswa, sehingga dapat 4 = Baik
mengetahui sejauh mana ketuntasan 5 = Baik Sekali
belajar siswa dapat dicapai. (Riduwan, 2010:13)
Soal tes ini disusun dengan langkah-
langkah sebagai berikut: Analisis ketuntasan belajar siswa
Tahap Penyusunan Tes dihitung dengan cara sebagai berikut: (a)
Bentuk tes hasil belajar adalah tes Untuk menilai ulangan atau tes formatif,
obyektif Peneliti melakukan penjumlahan nilai
Tahap Uji Coba Tes yang diperoleh siswa yang berasal dari
Uji coba tes hasil belajar dilakukan oleh perolehan nilai secara individual,
siswa berdasarkan skor yang telah ditetapkan.
Tahap Analisis Butir Soal. Untuk memperoleh rata-rata kelas diambil
Tujuan analisis butir soal adalah untuk dari penjumlahan nilai seluruh siswa yang
memperoleh informasi tentang validitas, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa
yang ada dikelas tersebut sehingga

79
diperoleh rata-rata tes formatif yang dapat Analisis respon siswa
dirumuskan sebagai berikut : Untuk mengetahui respon siswa
terhadap penerapan kegiatan remedial
dengan metode tutor sebaya pada
kompetensi menyusun laporan keuangan,
maka data yang diperoleh dianalisis secara
deskriptif kuantitatif. Perhitungan
persentase jawaban responden atas
pernyataan dalam angket digunakan rumus
Dengan : sebagai berikut:
: Nilai rata-rata
Persentase Respon Siswa = x
100 %
: Jumlah semua nilai
(Trianto, 2009:243)
siswa
Keterangan :
: Jumlah siswa A : Proporsi siswa yang memilih
(b) Untuk ketuntasan belajar, B : Jumlah siswa (responden)
Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu Kriteria persentase respon
secara perorangan dan secara siswa adalah sebagai berikut :
kasikal.Siswa dikatakan tuntas belajarnya 0% - 20% : buruk
(ketuntasan Individu) jika proporsi sekali
jawaban benar siswa ≥ 65 %, dan suatu 21% - 40% : Buruk
kelas dikatakan tuntas belajarnya 41% - 60% : sedang
(ketuntasan klasikal) jika dalam kelas 61% - 80% : baik
tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah 81% - 100% : baik sekali
tuntas belajarnya (Trianto,2009:241).
Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal PEMBAHASAN
(KKM) mata pelajaran Akuntansi di SMA Aktivitas Guru
Negeri 1 Kraksaan siswa dikatakan tuntas Hasil analisis lembar pengamatan
belajar apabila telah mencapai skor aktivitas guru selama menerapkan model
minimal 76%. Hal ini merupakan pembelajaran langsung dengan remedial
ketentuan Kurikulum di SMA Negeri 1 melalui tutor sebaya yang telah di isi oleh
Kraksaan 2 pengamat yaitu Tasron, S.Pd. M.Pd.
Untuk menghitung persentase selaku guru akuntansi dan Narjus salam
ketuntasan belajar digunakan rumus rekan mahasiswa jurusan akuntansi
sebagai berikut: universitas kanjuruan malang selama 2
(1) Ketuntasan Individu siklus. Hasil penilaian aktivitas guru dapat
disajikan sebagai berikut:

(Trianto, 2009:241) Gambar Diagram 4.1


Dimana: Rata-rata Penilaian Aktivitas
KB = Ketuntasan belajar Guru Tiap Siklus
T = jumlah skor yang diperoleh
siswa
Tt = jumlah skor total
(2) Ketuntasan klasikal
%Ketuntasan = banyak siswa
tuntas
Klasikal Jumlah siswa

80
sebaya padatiap siklus mengalami
peningkatan. Pada siklus I aktivitas siswa
mendapat rata-rata nilai sebesar 3,38 yang
termasuk dalam criteria sedang.
Sedangkan pada siklus II aktivitas siswa
mendapata rata-rata nilai sebesar 4 yang
termasuk dalam criteria baik. Hal ini
menunjukkan bahwa setelah guru lebih
memperhatikan aktivitasnya, yaitu dengan
lebih meningkatkan untuk memotivasi
sisawa, siswa yang semula malu menjadi
lebih aktif bertanya.
Ketuntasan Belajar Siswa
Pada tiap siklus dapat diketahui
bahwa siswa kelas XI IPS 1 di SMA
Negeri 1 Kraksaan telah mencapai
Berdasarkan diagram 4.1 diatas, ketuntasan belajar setelah diterapkan
dapat diketahui bahwa hasilpengamatan model pembelajaran langsung dengan
aktivitas guru selama modelpembelajaran remedial melalui tutor sebaya dan
langsung dengan remedial melalui tutor mengalami peningkatan dimana pada
sebaya pada tiap siklus mengalami siklus I rata rata nilai sebesar 79,54 dan
peningkatan. Pada siklus I aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan dari
mendapat nilai rata-rata sebesar 3,6 siklus I menjadi 83,48. Hal ini
dengan kriteria sedang. Sedangkan pada menunjukkan penerapan model
kegiatan pembelajaran siklus II aktivitas pembelajaran langsung dengan remedial
guru mendapatkan nilai rata-rata sebesar melaui tutor sebaya efektif dapat mencapai
4,23 dengan kriteria baik. Hal ini ketuntasan belajar siswa. Selanjutnya
menunjukkan bahwa guru telah melakukan dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal
perbaikan atas kekurangan-kekurangan mengalami peningkatan pada tiap
pada siklus I. siklusnya. Hal ini terlihat pada siklus I
Aktivitas Siswa ketuntasan klasikal sebesar 93,94%,
Hasil Penilaian aktivitas siswa sedangkan pada siklus II ketuntasan
dapat disajikan sebagai berikut: klasikal mengalami peningkatan menjadi
Gambar Diagram 4.2 100%. Dari keseluruhan nilai yang
Rata-rata Penilaian Aktivitas Siswa diperoleh dapat diketahui bahwa pada tiap
Tiap Siklus siklus siswa mampu mencapai ketuntasan
belajar.

Respon siswa
Dapat diketahui bahwa respon
siswa terhadap penerapan model
pembelajaran langsung dengan remedial
melaui tutor sebaya diperoleh dari
instrument angket sebesar 84,84%.
Sebagian besar siswa setuju bahwa dengan
Berdasarkan diagram 4.2 diatas, menggunakan model pembelajaran
dapat diketahui bahwa aktivitas siswa langsung dengan remedial melalui tutor
selama penerapan model pembelajaran sebaya dapat membantu siswa mencapai
langsung dengan remedial melalui tutor ketuntasan belajar. Pertanyaan tersebut

81
mendapat persentase sebesar 84,84%. model pembelajaran langsung dapat
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa membantu siswa mencapai ketuntasan
penerapan model pembelajaran langsung belajar dengan persentase sebesar 84,84%.
dengan remedial melalui tutor sebaya pada Saran
kompetensi menyusun laporan keuangan Dari hasil penelitian yang telah
mendapatkan respon positif dari siswa dilakukan terdapat saran dari peneliti,
kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Kraksaan. antara lain sebagai berikut : (1) Penerapan
model pembelajaran langsung dengan
SIMPULAN DAN SARAN remedial melalui tutor sebaya hendaknya
Simpulan dijadikan salah satu alternatif yang dapat
Berdasarkan penyajian data dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
pembahasan tentang penerapan model akuntansi pada kompetensi dasar yang
pembelajaran langsung dengan lainnya. (2) Siswa diharapkan
remedialmelalui tutor sebaya pada mempersiapkan terlebih dahulu segala
kompetensi dasar menyusun laporan sesuatunya sebelum pelaksanaan kegiatan
keuangan, maka dapat disimpulkan bahwa: belajar di kelas, sehingga akan
(1) Aktivitas guru selama menerapkan memudahkan guru dalam memulai
model pembelajaran langsung dengan pelajaran dan pembelajaran dapat
remedial melalui tutor sebaya pada setiap terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
siklus mengalami peningkatan. Pada siklus
I aktivitas guru mendapatkan nilai rata-rata DAFTAR PUSTAKA
3,6 dengan kriteria sedang, sedangkan
pada kegiatan pembelajaran siklus II Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar
aktivitas guru mendapatkan nilai rata-rata Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
4,23 dengan kriteria baik. (2) Aktivitas Bumi Aksara.
siswa selama penerapan model
pembelajaran langsung dengan remedial Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
melalui tutor sebaya pada setiap siklus Penelitian Suatu Pendekatan
mengalami peningkatan. Pada siklus I Praktek. Jakarta: PT Asdi
aktivitas siswa mendapatkan nilai rata-rata Mahasatya.
3,38 dengan kriteria sedang, sedangkan
pada kegiatan pembelajaran siklus II Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.
aktivitas siswa mendapatkan nilai rata-rata 2006. Strategi Belajar Mengajar.
4 dengan kriteria baik. (3) Penerapan Jakarta: PT Rineka Cipta.
model pembelajaran langsung dengan
remedial melalui tutor sebaya dapat Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi
meningkakan ketuntasan belahjar siswa. Pendidikan Dengan Pendekatan
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya Baru. Bandung: PT Remaja
ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I Rosdakarya
ketuntasan klasikal sebesar 93,94%
sedangkan pada siklus II ketuntasan Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono.
klasikal mengalami peningkatan yaitu 2004.Psikologi Belajar. Jakarta: PT
sebesar 100%, (4) Penerapan model Rineka Cipta.
pembelajaran langsung dengan remedial
melalui tutor sebaya mendapatkan respon Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
yang positif dari siswa kelas XI IPS 1 di yang mempengaruhi. Jakarta: PT
SMA Negeri 1 Kraksaan. Untuk respon Rineka Cipta.
yang terbesar menjawab setuju yaitu pada
butir pertanyaan no.8 yaitu sebagian besar Trianto. 2010. Mendesain Model
siswa setuju bahwa dengan menggunakan Pembelajaran Inovatif Pogresif,

82
Konsep, Landasan dan
Implementasinya Pada kurikulum Chasanah, Alfiyaul. 2009. Pelaksanaan
Tingkat Satuan Pendidikan. Remedial Melalui tutor sebaya
Jakarta: Kharisma putra utama. Untuk Meningkatkan Ketuntasan
Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Fakihuddin. 2007. Pembelajaran Remedial Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMAN
dan Pengayaan. Malang: 1Taman. Surabaya: UNESA
Bayumedia Publishing
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan
Mustaqim dan Abdul wahid. 2003. Kelas. Jakarata: Kencana prenada
Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT media group.
Rineka Cipta.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran
Nur afifah, Titik. 2010. Penerapan Model Variabel-Variabel Penelitian.
Pembelajaran Direct Instruction Bandung: Alfabeta.
dengan Media LCD Proyektor
Dalam Upaya meningkatkatkan
Hasil Belajar Siswa Mata
pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 1
Di SMA Negeri Rengel Tuban.
Surabaya: UNESA

83

Anda mungkin juga menyukai