Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No.

1 April 2017 1

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL


BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 KENDARI

Tria Melvin1 Surdin2


1
Alumni Pendidikan Geografi FKIP UHO
2
Dosen Pendidikan Geografi FKIP UHO

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak
antara disiplin belajar dengan hasil belajar Geografi siswa kelas X SMA Negeri 10
Kendari.populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 10 Kendari
yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan angket untuk
memperoleh data disiplin belajar dan dokumentasi untuk memperoleh data hasil belajar
siswa tahun ajaran 2015/2016 kelas X SMA Negeri 10 Kendari. Data penelitian ini
dianalisis dengan statistik deskriktif untuk menggambarkan karakteristik distribusi dari
masing-masing kelompok responden dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis
apakah ada hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 10
Kendari. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi product
moment, diperoleh nilai koefisien korelasi r xy = 0,62 > r tabel = 0,374. Hal ini
menunjukkankan pengarah yang kuat antara disiplin belajar dengan hasil belajar.
Selanjutnya hasil signifikasi dengan menggunakan statistik uji-t diperoleh bahwa t hitung
= 4,1814 > t tabel = 2,048,memperoleh nilai korelasi determinasi (r2) adalah sebesar
0,3844 yang ditunjukkan dengan pengaruh sebesar 38% Sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa
kelas X SMA Negeri 10 Kendari.

Kata kunci : Disiplin belajar, siswa, dan hasil belajar.

PENDAHULUAN disempurnakan dengan kebiasaan yang


Pendidikan merupakan suatu baik melalui sarana yang secara artistic
sistem yang terdiri input, proses, dan dibuat dipakai oleh siapa pun untuk
output. Input merupakan peserta didik membantu orang lain atau dirinyasendiri
yang akan melaksanakan aktivitas mencapai tujuan yang ditapkan
belajar, proses merupakan kegiatandari kebiasaan yang baik.
belajar mengajar, sedangkan output
merupakan hasil dari proses belajar. Disiplin belajar merupakan salah
Berhasil atau tidaknya dari proses satu sikap atau perilaku yang harus
pembelajaran dapat dilihat dari hasil dimiliki oleh siswa. Siswa akan
proses itu sendiri melalui berbagai memperoleh hasil belajar yang
penilaian, salah satu penilaian untuk memuaskan apa bila siswa dapat
mengukur berhasil tidaknya sebuah mengatur waktu dan kegiatan
proses pembelajaran. belajarnya. Menurut Tu’u (2004: 93)
menyatakan pencapaian hasil belajar
Sedangkan menurut Mortimer J. yang baik selain karena adanya
Adler, pendidikan adalah dengan mana tingkatan kecerdasan yang cukup, baik
semua kemampuan manusia (bakat dan dan sangat baik, juga diddukung adanya
kemampuan yang diperoleh) yang dapat disiplin sekolah yasng ketat, konsisten,
dipengaruhi oleh pembiasaan, disiplin individu dalam belajar, dan juga

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 2

karena perilaku yang baik.sebaliknya Kendari yang dilaksanakan pada tanggal


ada siswa yang hasil belajarnya kurang 29-30 September 2016. Diperoleh
memuaskan meskipun tingkat gambaran tentang disiplin belajar di
cerdasannya baik atau sangat baik.hal SMA 10 Kendari bahwa, Pada
itu terjadi karena siswa tersebut kurang kenyataannya masih terdapat siswa yang
tertib dan teratur belajar. tidak taat dengan peraturan sekolah
seperti datang terlambat, memakai baju
Salah satu upaya sekolah dalam tidak rapi dan tidak bersungguh-
rangka meningkatkan hasil belajar sungguh dalam belajar. Oleh karena itu,
peserta didik adalah dengan pengenalan tentang efek serta pengaruh
menampakan aspek kepribadian peserta pemberian kedisiplinan belajar dalam
didik merupakan nilai-nilai dasar yang upaya untuk meningkatkan hasil belajar
berhubungan dengan sikap dan perilaku. siswa diharapkan dapat membantu
Untuk mencapai dan memiliki sekolah maupun guru dalam
kepribadian yang mantap, diprilakukan menerapkan kedisiplinan belajar kepada
pribadi beserta didik akan berperilaku siswa. Diharapkan dengan dilakukannya
positif serta dapat meningkatka hasil penelitian terhadap kedisiplinan belajar
belajarnya. siswa, akan memberikan pengetahuan
kepada sekolah maupun guru tentang
Dalam proses belajar mengajar
pengaruh kedisiplinan belajar untuk
tersebut guru berfungsi sebagai pengajar
meningkatkan hasil belajar siswa.
sedangkan siswa berfungsi sebagai
Sehingga dapat dilakukan upaya lebih
individu yang belajar dituntut untuk
lanjut untuk terus meningkatkan sikap
selalu belajar agar memperoleh hasil
kedisiplinan belajar siswa mengingat
belajar geografi yang baik. Hal ini
bahwasannya kedisiplinan memiliki
berarti pencapaian hasil belajar dapat
pengaruh dalam meningkatkan hasil
dikatakan optimal apabila tingkat
belajar siswa.
pencapaian hasil belajar siswa sesuai
yang diharapkan yaitu nilai yang Berdasarkan uraian tersebut
diperoleh memenuhi standar yang Peneliti bermaksud untuk mengadakan
ditetapkan disekolah yaitu sesuai dengan penelitian di SMA Negeri 10 Kendari
standar kriteria ketuntasan minimal dikarenakan para siswa memiliki
(KKM) dengan nilai 70. Rendahnya disiplin belajar yang berbeda-beda pada
ketercapaian nilai hasil belajar siswa masing-masing siswa. Hal tersebut
diduga yaitu disebabkan karena disiplin menjadikan hasil belajar yang
belajar di sekolah, baik di dalam diperolehnya pun berbeda-beda.
(interen) maupun di luar kelas (exteren). Sebagian siswa juga memiliki hasil
belajar yang kurang memuaskan.
Perubahan tingkah laku siswa
Berdasarkan masalah tentang
disekolah diwujudkan dalam hasil
pentingnya disiplin belajar, maka
belajar yang diperolehnya dari hasil
peneliti tertarik untuk membuktikan
belajar itu sendiri. Hasil belajar
apakah ada hubungan antara disiplin
merupakan umpan balik dari proses
belajar dengan hasil belajar siswa.
pembelajaran yaitu tolak ukur yang
Untuk membuktikan hal tersebut, maka
digunakan untuk menentukan
peneliti bermaksud mengadakan
keberhasilan siswa dalam mengetahui
penelitian yang berjudul “Hubungan
dan memahami suatu kompetensi.
Antara Disiplin Belajar di Sekolah
Berdasarkan hasil observasi awal Dengan Hasil Belajar Geografi Pada
yang dilakukan peneliti di SMA 10

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 3

Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Demikian halnya dengan pendapat


Kendari’’. Ibrahim dan Syaodiah (2003:86)
mengemukakan bahwa proses belajar
Pandangan yang samadikemukaka mengajar akan diperoleh suatu hasil
n oleh Gagne dan Berliner (1984 : 252 ) yang disebut hasil pengajaran atau hasil
bahwa belajar merupakan proses belajar. Agar memperoleh hasil yang
perubahan tingkah laku untuk setiap optimal, maka proses belajar mengajar
organisme untuk setiap pengalaman. harus dilakukan dengan sadar dan
sengaja serta terorganisasi dengan
Hasil belajar adalah perubahan
baik.Proses belajar mengajar merupakan
yang terjadi pada diri individu yang
suatu proses yang brtujuan. Tujuan
belajar, bukan saja perubahan mengenai
tersebut dinyatakan dalam rumusan
pengetahuan tetapi kemampuan untuk
kemampuan atau perilaku yang
pembentukan kecakapan, kebiasaan
diharapkan dimiliki siswa setelah
sikap, pengertian penguasaan dan
melakukan kegiatan belajar. Untuk
penghargaan dalam diri individu yang
dapat mengetahui tercapai tidaknya
belajar. Hasil belajar merupakan suatu
tujuan pelajaran serta kualitas proses
hasil yang dicapai oleh siswa setelah
belajar mengajar yang telah
pembelajaran dalam selang waktu
dilaksanakan perlu dilakukan suatu
tertentu yang diukur dengan
usaha penilaian atau evaluasi terhadap
menggunakan alat evaluasi tes.
hasil belajar siswa.
Bloom dalam Ahiri ( 2007 )
Berbeda dengan pendapat Ahmadi
mengelompokkan hasil belajar atas tiga
(1991 : 131) menjelaskan hasil belajar
aspek yaitu (1) aspek kognitif
sangat dipengaruhi oleh faktor internal
berhubungan dengan pengetahuan aspek
dan faktor eksternal dan faktor eksternal
afektif berhubungan dengan
dan faktor eksternal. Adapun faktor
perkembangan atau perubahan sikap dan
internal yang dimaksud adalah sebagai
(3) aspek psikomotor berhubungan
berikut : (1) faktor jasmani (fisiologi)
dengan penguasaan keterampilan
baik yang bersifat bawahan maupun
motorik. Aspek kognitif dibagi menjadi
yang diperoleh misalnya penglihatan,
6 tingkatan yaitu ingatan, pemahman,
pendengaran, dan struktur tubuh; (2)
sistesis dan evaluasi. Ke enam aspek ini
faktor psikologis baik yang bersifat
dapat dinyatakan dalam bentuk perilaku
bawahan maupun yang diperoleh dari
akhir yang mengisyaratkan kinerja siswa
lingkungan adalah yang meliputi (a)
yang akan didemonstrasikan.
faktor internal yang terdiri atas : (-)
Berbeda dengan kingsley dalam faktor potensial yaitu kecerdasan atau
sudjana (1995:22) membagi tiga macam pun bakat (-) faktor kecakapan nyata
hasil belajar yakni (1) keterampilan dan yaitu hasil yang telah dimiliki dan (b)
kebiasaan; (2) pengetahuan dan faktor non intelektif yaitu unsur-unsur
keterampilan; (3) sikap dan cita-cita. kepribadian tertentu seperti sikap,
sedangkan Gagne dan Brigs (1997 : 48- kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi,
51) membagi hasil belajar menjadi lima emosi dan pengusaan diri dan (3) faktor
bagian yaitu (1) keterampilan, kemampuan fisik maupun psikis.
intelektual; (2) strategi kognitif; (3) Sedangkan yang tergolong dalam faktor
informasi verbal; (4) keterampilan eksternal, adalah sebagai berikut : (1)
motorik; dan (5) sikap. faktor sosial yang terdiri dari keluarga,
sekolah masyarakat dan kelompok; (2)
faktor budaya faktor budaya seperti adat

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 4

istiadat, ilmu pengetahuan teknologi dan Menurut Howard Kingsley pada


kesenian; (3) faktor lingkungan fisik tahun 1998 membagi tiga macam hasil
seperti rumah, fasilitas belajar, sarana belajar yaitu:
dan prasarana serta iklim.
a. keterampilan dan kebiasaan
Hal ini didukung dengan pendapat
Hamilton (2000:1) mengatakan bahwa keterampilan dan kebiasan dapat
hasil belajar merupakan kemampuan juga diartikan sebagai suatu cara yang di
belajar yang ditunjukan dalam pakai untuk mendapat,
penampilan yang tetap sebagai akibat mempertahankan, dan mengungkapkan
dari proses belajar melalui program pengetahuan serta cara untuk
yang menyediakan fakta-fakta, bukti- menyelesaikan masalah untuk
bukti, keterangan dan sebagainya. memperoleh keterampilan dalam belajar
Pandangan yang sama Brigs, (1997: maupun kebiasaan dalam belajar,
149) mengatakan bahwa hasil belajar sehingga murid akan menyadari
adalah seluruh percakapan dan segala bagaimana cara belajar yang paling baik
hal yang diperoleh melalui proses dan semua ini didahului dengan proses
belajar disekolah yang dinyatakan yang di sebut belajar.
dengan angka dan diukur dengan
b. Pengetahuan dan pengertian
menggunakan tes hasil belajar.
Pengetahuan dan pengertian dapat
Pendapat yang sama, Usman
juga dipahami sebagai proses masuknya
(2001-21) menyatakan bahwa hasil
informasi pada otak manusia kemudian
belajar tidak lain adalah hasil akhir dari
diproses dan dipahami serta mampu
prosesbelajar mengajar sebagai
untuk diaplikasikan.
perwujudan segala upaya yang telah
dilakukan selama proses berlangsung. c. Sikap dan cita-cita
Hasil belajar yang ingin dicapai oleh
siswa dalam bidang studi tertentu dan Sikap dan cita-cita merupakan suatu
untuk memperolehnya menggunakan tes kecenderungan untuk bertindak atau
standar sebagai alat pengukur berbuat pada objek yang menjadi tujuan.
keberhasilan seorang siswa.
pendapat dari Horward Kingsley ini
Menurut Sudjono (1998 : 434) menunjukkan hasil perubahan dari
menjelaskan bahwa hasil belajar adalah semua proses belajar. Hasil belajar ini
nilai-nilai hasil belajar yang pada akan melekat terus pada diri siswa
dasarnya mencerminkan sampai pada karena sudah menjadi dalam kehidupan
sejauh mana tingkat keberhasilan yang siswa tersebut Sudjana (2006: 22).
telah dicapai oleh siswa dalam mencapai
tujuan pendidikan yang ditentukan oleh Gagne Aunurrahman (2010:47)
masing-masing bidang studi. menyimpulkan ada lima macam hasil
belajar yaitu:
Masalah-masalah yang timbul
dapat mempengaruhi hasil belajar Yang 1. Keterampilan intelektual atau
dinyatakan oleh Aunurrahman (2010: pengetahuan prosedural yang
178-195) meliputi: mencakup belajar konsep, prinsp dan
pemecahan masalah yang diperoleh
a. Masalah internal belajar melalui penyajian disekolah.
b. Masalah eksternal 2. Strategi kognitif yaitu kemampuan
untuk memecahkan masalah-masalah

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 5

barudengan jalan mengatur proses psikomotor karena lebih menonjol,


internal masing-masing individu namun hasil belajar psikomotor dan
dalam memperhatikan,belajar, afektif juga harus menjadi bagian dari
mengingat dan berpikir. hasil penilaian dalam proses
pembelajaran di sekolah.
3. Informasi ferbal yaitu kemampuan
untuk mendekripsikan sesuatu Menurut Arifin (2010: 10),
dengan kata-kata, dengan jalan pembelajaran adalah suatu proses atau
mengaturinformasi-informasi yang kegiatan yang sistematis dan sistemik
relevan. yang bersifat interaktif dan komunikatif
antara pendidik (guru) dengan siswa,
4. Keterampilan motorik yaitu sumber belajar dan lingkungan untuk
kemampuan untuk melaksanakan dan menciptakan suatu kondisi yang
mengkoordinasi gerakan-gerakan memungkinkan terjadinya tindakan
yang berhubungan dengan otot. belajar siswa.
5. Sikap yaitu suatu kemampuan Sanjaya (2011: 13-14)
internal yang mempengaruhi tingkah keberhasilan pembelajaran dilihat dari
laku seseorang yang didasari oleh sisi hasil memang mudah dilihat dan
emosi, kepercayaan-kepercayaan ditentukan kriteriannya, akan tetapi hal
serta faktor intelektual. ini dapat mengurangi makna proses
pembelajaran sebagai proses yang
Teori Taksonomi Bloom hasil
mengandung nilai-nilai pendidikan.
belajar dalam angka studi dicapai dalam
Pembelajaran merupakan suatu sistem
tiga kategori pencarian menurut
yang kompleks yang keberhasilannya
munawan (2009:1-2) adalah sebagai
dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek
berikut :
produk dan aspek proses.
1. Ranah kognitif
Menurut Hartono (2011: 7),
Berkenaan dengan hasil belajar Geografi secara harfiah berasal dari
intelektual yang terdiri dari 6 aspek bahasa yunani, geo yang berarti bumi
yaitu pengetahuan, dan grafhien yang berarti tulisan. Jadi
pemahaman,penerapan, analisis, secara harfiah Geografi adalah ilmu
sintesis, dan penilaian. yang melukiskan keadaan bumi. Kata
melukiskan keadaan bumi memiliki
2. Ranah Afektif makna yang lebih dalam, mencakup
unsur-unsur menggambarkan dan
Berkenaan dengan sikap dan menerangkan fenomena (alam dan
nilai. Ranah afektif meliputi lima manusia), sehingga dapat diperoleh
jenjang kemampuan yaitu menerima, suatu kesimpulan terhadap suatu
menjawab atau reaksi, menilaiorganisasi hubungan (interelasi, interaksi, dan
dan karakterisasi dengan suatu nilai atau interdefensi) antara fenomena tersebut
kompleks nilai. (Hartono : 2011).
3. Ranah psikomotor Kedisiplinan diartikan sebagai
perilaku seseorang mengikuti pola-pola
Meliputi keterampilan motorik,
tertentu yang telah ditetapkan atau
manipulasi benda-benda, koordinasi
disetujui terlebih dahulu baik
neuromuscular (menghubungkan,
persetujuan tertulis, lisan maupun
mengamati). Tipe hasil belajar kognitif
berupa peraturan-peraturan atau
lebih dominan dari afektif dan

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 6

kebiasaan. Adapun belajar diartikan yang mengekang dan menunjukkan


sebagai proses usaha yang dilakukan kasadaran akan tanggung jawab
seseorang untuk memperoleh suatu terhadap tugas dan kewajiban.
perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai Dalam disiplin belajar meliputi: (1)
pengalamannya sendiri dalam Taat, terdiri dari disiplin terhadap jam
interaksinya dengan lingkungan yang pelajaran. (2) Tanggung jawab, terdiri
mengarah kepada pengusaan dari kepatuhan terhadap jam pelajaran,
pengetahuan, kecakapan, kebijakan. (2) tanggung jawab, terdiri dari
kepatuhan terhadap aturan sekolah, (3)
Berdasarkan dua pengertian di atas komitmen, terdiri dari kesetiaan
maka dapat disimpulkan kedisiplinan terhadap materi pelajaran, (4) Efektif,
belajar adalah suatu sikap, tingkah laku terdiri dari keteraturan penggunaan
danperuatan siswa untuk melakukan waktu, (5) Kerja sama terdiri dari
aktivitas belajar yang sesuai dengan ketertiban dalam proses pembelajaran
keputusan-keputusan, peraturan- menurut (Gunarsa, 2004). Menurut
peraturan dan norma-norma yang telah Syafrudin dalam jurnal edukasi (2005:
ditetapkan bersama, baik persetujuan 80) membagi indikator disiplin belajar
tertulis maupun tidak tertulis antara menjadi empat, yaitu: 1. Ketaatan
siswa dengan guru di sekolah maupun terhadap waktu belajar, 2. Ketaatan
dengan orangtua di rumah untuk terhadap tugas-tugas pelajaran, 3.
mendapatkan penguasaan Ketaatan terhadap penggunaan fasilitas
pengetahuan,kecakapan, maupun belajar, 4. Ketaatan menggunakan waktu
kebijakan. datang dan waktu pulang.

Sanjaya (2005 : 9) mengemukakan Menurut pendapat Dimyatidan


bahwa disiplin belajar adalah hal yang Mulyono (1999: 244) fasilitas belajar
sangat diperlukan bagi setiap siswa merupakan sarana dan sarana
dengan adanya disiplin belajar, tujuan pembelajaran. Prasarana meliputi
pendidikan akan lebih mudah gedung sekolah, ruang belajar lapangan
tercapai.sementara itu menurut olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian
Djamarah (2000: 83) disiplin belajar dan peralatan olah raga.sarana dan
adalah kebutuhan seseorang pembelajaran meliputi buku pelajaran,
memunculkan kesadaran untuk buku bacaan, alat dan fasilitas
melakukan aktifitas belajar. laborutorium sekolah dan berbagai
media pembelajaran yang lain.
Disiplin belajar terdiri dari dua kata
disiplin dan belajar, kata disiplin yang Fungsi utama disiplin belajar
berarti: (1) suatu cabang pengetahuan, adalah mengajar mengendalikan diri
(2) pelatihan yang mengembangkan diri, dengan mudah, menghormati dan
karakteristik, efisien, dan ketertiban, (3) mentaati peraturan berkaitan dengan hal
kendali tegas untuk menguatkan ketatan, tersebut diatas menerangkan sebagai
(4) perlakuan mengendalikan atau berikut: (a) Menrapkan pengetahuan dan
menghukum, dan (5) suatu sistem pengertian sosial antara lain mengenai
aturan. Menurut Agus (1987) disiplin hak milik orang lain, (b) Mengerti dan
belajar adalah predis posisi segera menurut untuk menjalankan
(kecenderungan) mematuhi aturan, tata kewajiban dan merasa mengerti
tertibdan sekaligus mengendalikan diri, larangan-larangan, (c) Mengerti tingkah
menyesuaikan diri terhadap aturan- laku yang baik dan tidak baik (d)
aturan yang berasal dari luar sekalipun Belajar mengendalikan diri, keinginan

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 7

dan berbuat sesuatu tanpa merasa d. Pemaksaan adalah disiplin dapat


teracam oleh hukum, (e) mengorbankan terjadi karena adanya dorongan dan
kesenangan sendiri tanpa peringatan dari kesadaran dari dalam dirinya
orang lain (Singgi 1985). Jadi dalam sendiri dan ada pula yang muncul
menanamkan pendidikan pada karena adanya pemaksaan dan
anakperlu menanamkan pendidikan tekanan yang berasal dari luar
kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan dirinya. Dengan melakukan
mengembangkan pengertian-pengertian kepatuhan dan ketaatan atas
yang berasal dari luar yang merupakan kesadaran diri, bermanfaat bagi
proses untuk melatih dan mengajakkan kebaikan, kemajuan dan
anak bersikap dan bertingkah laku pengembangan dirinya. Sebaliknya,
sesuai harapan. disiplin dapat pula terjadi karena
adanya pemaksaan dan tekanan dari
Fungsi disiplin menurut Tu’u luar.
(2004): 38) yaitu:
e. Hukuman adalah tata tertib sekolah
a. Menata kehidupan bersama bahwa biasanya hal-hal positif yang harus
disiplin dalam belajar mempuyai dilakukan oleh siswa. Ancaman
fungsi untuk mengatur tata hukum/sanksi, darongan ketaatan
kehidupan manusia, dalam dan kepatuhan dapat diperlemah.
kelompok tertentu atau dalam
masyarakat. Dengan begitu, f. Menciptakan lingkungan yang
hubungan antara individu satu kondusif bahwa disiplin belajar
dengan yang lain menjadi baik dan berfungsi sebagai pendukung
lancer. terlaksananya proses dan kegiatan
pendidikan agar berjalan lancar.
b. Pembangunan kepribadian adalah Hal itu dicapai dengan merancang
suatu lingkungan yang mempunyai peraturan sekolah, yakni peraturan
tingkat kedisiplinan yang baik, akan bagi guru dan bagi para siswa, serta
mempunyai pengaruh yang kuat peraturan yang lain, yang dapat
terhadap kepribadian seseorang. dianggap penting. Kemudian
Siswa merupakan sosok manusia diterapkan secara konsisten dan
mudah yang sedang tumbuh konsumen.Dengan demikian yang
kepribadiannya, apabila dalam aman, tenang, tentram, tertib dan
lingkungan sekolah terdapat erat.
suasana yang tertib, teratur, tenang
dan tentram maka akan sangat Menurut Hurlock (1970: 74)
berperan dalam membangun mengemukakan unsur-unsur disiplin
kepribadian yang baik. yang diharapkan mampu mendidik anak
untuk berperilaku sesuai dengan standar
c. Melatih kepribadian adalah suatu yang diterapkan kelompok sosial
sikap, perilaku dan pola kehidupan mereka.
yang baik dan berdisiplin tidak
berbentuk serta-merta dalam waktu Gunarsa (1990) menyatakan bahwa
singkat. Namun, terbentuk melalui salah satu faktor yang menyebabkan
suatu proses untuk membentuk tinggi rendahnya hasil belajar anak
kepribadian tersebut dilakukan adalah disiplin belajar. Rendahnya hasil
melalui latihan. belajar merupakan kegagalan dalam
belajar, sebaliknya tingginya hasil
belajar menunjukkan keberhasilan

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 8

proses belajar mengajar. untuk atau dependent yaitu hasil belajar siswa
mendapatkan hasil belajar yang baik pada mata pelajaran geografi. Penelitian
dibutuhkan disiplin belajar. Hasil belajar ini dimaksudkan untuk mengetahui
yang baik akan dicapai bila disiplin apakah ada hubungan antara variabel
belajar juga tinggi. bebas dan variabel terikat.

Menurut Rahardjo (2003) apabila Populasi dalam penelitian ini adalah


individu atau peserta didik berperilaku seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10
disiplin atau bersedia menaati segala Kendari semester ganjil tahun ajaran
peraturan (tata tertib) yang ada dalam 2016/2017 yang terdiri dari 5 kelas
kegiatan belajar, merupakan suatu paralel yaitu kelas X1 sebanyak 28
modal dasar yang sangat penting dalam siswa, X2 26 siswa, X3 27 siswa, X4 25
menunjang tercapainya kegiatan siswa, dan X5 26 siswa dengan jumlah
pembelajaran. siswa sebanyak 132 orang .

Berdasarkan uraian diatas dapat Arikunto (1998: 217),


disimpulkan bahwa : a) disiplin mengemukakan bahwa apabila subjek
merupakan jembatan untuk menuju kurang dari 100, maka lebih baik
kesuksesan, b) hubungan disiplin belajar diambil semuanya, sehingga dapat
dan hasil belajar bersifat psikologis, dikatakan dengan penelitian populasi.
artinya dengan melakukan disiplin Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat
belajar, timbul rasa aman dan tenang diambil antara 10-15 atau 15-25% atau
dalam diri anak didik sehingga lebih. Berdasarkan hal tersebut, maka
berpengaruh terhadap hasil belajar baik penelitian mengambil 25% dari populasi
di rumah maupun di sekolah, c) disiplin masing-masing kelas X1 dan X2
belajar akan menghasilkan prestasi yang sehingga diperoleh ukuran sampel 30
baik dengan bentuk hasil penilaian orang dari 132 orang keseluruhan siswa
tertinggi yang merupakan kebanggaan kelas X SMA Negeri 10 Kendari.
bagi setiap anak didik di sekolah.
HASIL PENELITIAN DAN
METODE PENELITIAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada Deskriptif hasil penelitian


bulan September di SMA Negeri 10 Deksripsi data penelitian ini
Kendari Tahun Ajaran 2016/2017 pada dimaksudkan untuk memberikan
semester ganjil. gambaran secara jelas mengenai tiap-
tiap variabel penelitian yakni disiplin
Jenis penlitian ini adalah belajar (X) dan hasil belajar siswa (Y).
penelitian deskriptif korelasional yakni 1. Disiplin Belajar
penelitian yang dimaksudkan bertujuan Data variabel disiplin belajar siswa
untuk mengetahui ada tidaknya diukur dengan menggunakan angket
pengaruh antara dua atau beberapa yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan
variabel tanpa ada upaya untuk menggunakan skala 1 sampai 4.
mengetahui variabel tersebut sehingga sehingga skor tertinggi setiap
tidak terdapat manipulasi variabel. pertanyaan adalah 4 dan skor terendah
adalah 1. Ada 30 responden (siswa)
Variabel dalam penelitian ini Besarnya skor disiplin belajar siswa
terdiri dari dua variabel, satu variabel nilai terendah 62 dan nilai tertinggi 75.
bebas atau independent yaitu displin Adapun nilai rata-rata yang diperoleh
belajar (X) dan (Y) satu variabel terikat

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 9

sebesar 70,3 dan standar deviasi sebesar Adapun nilai rata-rata yang diperoleh
4,48. siswa untuk mata pelajaran geografi
2. Hasil Belajar 77,1dan standar deviasi sebesar 7,33.
Data variabel hasil belajar Persyaratan Analisis
diukur dengan menggunakan tes hasil a. Analisis dekriptif
belajar siswa yang terdiri dari 20 butir Analisis dekriptif berfungsi untuk
pertanyaan secara teoritik nilai tertinggi mendeskripsikan hasil jawaban
dari tes hasil belajar adalah 100 dan responden pada masing-masing
terendah adalah 0. Bahwa dari 30 variabel. Dari hasil analisis hasil belajar
responden (siswa) yang diteliti dalam geografi di SMAN 10 Kendari terlihat
penelitian ini, berada pada nilai pada tabel 9. Dibawah ini :
tertinggi 90 dan nilai terendah 65.

Tabel 1.1 Hubungan antara disiplin belajar di sekolah dengan hasil belajar geografi pada
siswa kelas X SMA negeri 10 Kendari

Disiplin belajar siswa Hasil belajar siswa


No.
(X) (Y)
1 62 65
2 65 70
3 70 75
4 72 80
5 74 75
6 72 80
7 70 70
8 74 80
9 71 75
10 74 85
11 75 80
12 75 80
13 73 75
14 70 80
15 75 80
16 70 85
17 71 75
18 70 75

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 10

19 75 70
20 65 70
21 75 75
22 72 85
23 65 70
24 73 85
25 71 80
26 70 70
27 70 80
28 65 70
29 73 90
30 75 85
Data Diolah tahun 2016/2017

Dari table diatas mengemukakan b. Analisis Statistik Inferensial


deskripsi hasil penelitian berdasarkan 1. Pengujian Normalitas Data
hasil instrumen penelitian disiplin Ujian normalitas data bertujuan
belajar dan hasil belajar siswa di SMA untuk mengetahui apakah data dalam
Negeri 10 Kendari selaku sampel penelitian ini berdistribusi normal atau
penelitian. Data yang dideskripsikan tidak. Pengujian normalitas data
merupakan acuan untuk mengetahui dilakukan dengan menggunakan rumus
lebih jelas mengenai Hubungan Antara Chi-Kuadrat. Setelah uji Chi-Kuadrat
Disiplin Belajar disekolah dengan Hasil pada data disiplin belajar, diperoleh nilai
Belajar Geografi pada Siswa Kelas X x2 hitung = 6,981 (lampiran 8). Jika nilai x
SMA Negeri 10 Kendari. Deskripsi tabelpada taraf signifikasi α = 5% dengan
hasil penelitian ini adalah analisis db = k-3 atau Xtabel = 7,815, maka nilai
deskripsi disiplin belajar yaitu X2hitung = 6,981˂ nilai x tabel = 7,815
mendeskipsikan sampel dari skor angket dengan demikian, data disiplin belajar
disiplin belajar yang diambil dari siswa berdistribusi normal.
di SMA Negeri 10 Kendari.hasil analisis 2. Pengujian hipotesis
deskripsi (lampiran 7) menunjukkan a. Uji Korelasi
disiplin belajar merentang dari skor 62 Berdasarkan hasil perhitungan
(skor rendah) sampai dengan 75 (skor pada lampiran 10, diperoleh koefisien
tinggi ) dengan rata-rata 70,3 dan korelasi disiplin belajar dengan hasil
standar deviasi sebesar 4,480. Dan hasil belajar geografi siswa kelas X di SMA
analisis deskripsi hasil belajar geografi Negeri 10 Kendari sebesar 0,62 yaitu
mempunyai rentang 65 (skor rendah) termasuk dalam kategori kuat. hal ini
dan 90 (skor tinggi) dengan rata-rata menyatakan menurut Prof Sugiono
77,1 dan standar deviasi sebesar 7,337. (2007) dalam pengkategorian korelasi.
Nilai tesebut bila dibandingkan dengan
nilai r tabel = 0,374 pada taraf signifikan

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 11

5% dengan nilai N= 30, maka nilai r Maka r hitung = 0,62 >r tabel = 0,374
hitung= 0,62> nilai r tabel = 0,374 sehingga sehingga hasil ini kemudian
dapat dinyatakan bahwa harga hubungan mengisyaratkan bahwa ada korelasi
disiplin belajar dengan hasil belajar yang kuat antara disiplin belajar dengan
geografi siswa kelas X di SMA Negeri hasil belajar siswa di SMA Negeri 10
10 Kendari tergolong kuat. Kendari. Dari nilai korelasi (r) yang
b. Uji-t memperoleh nilai sebesar 0,62
Untuk mengetahui apakah ada sedangkan nilai koefisien determinasi
hubungan yang signifikan antara dari (r2) adalah sebesar 0,3844. Nilai
variabel disiplin belajar dan hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa 0,38%
siswa maka dilakukan uji-t.Nilai thitung hasil belajar pada mata pelajaran
tersebut selanjutnya dibandingkan geografi ditentukan oleh disiplin belajar
dengan nilai t tabel pada taraf signifikasi siswa.
5% dengan d.b = n-2 sehingga nilai t tabel Untuk mengetahui apakah
yang di bandingkan dengan nilai t hitung hubungan variabel disiplin belajar dan
adalah nilai kritis t dengan d.b = 28 ( t hasil belajar siswa maka dilakukan uji-t.
tabel= 2,048 ). Oleh karena nilai t hitung = Nilai t hitung tersebut selanjutnya
4,1814 > nilai ttabel = 2,048 maka Ho dibandingkan dengan nilai t tabel pada
ditolak. Dengan demikian berarti ada taraf signifikasi α = 5% dengan d.b = n-
korelasi yang signifikan antara disiplin 2, sehingga nilai t tabel yang
dengan hasil belajar siswa di SMA dibandingkan dengan nilai thitung adalah
Negeri 10 Kendari. nilai kritis t dengan d.b = 28 (ttabel =
Pembahasan Hasil Penelitian 2,048). Oleh karena nilai thitung = 4,1814
Dari hasil analisis deskriktif > nilai ttabel = 2,048, maka Ho
menunjukkan bahwa disiplin belajar ditolak.dengan demikan berarti ada
siswa kelas X SMA Negeri 10 Kendari korelasi yang signifikan antara disiplin
berada pada rentang dari skor 62 (skor dengan hasil belajar siswa di SMA
rendah) sampai dengan 75 (skor tinggi) Negeri 10 Kendari.
dengan rata-rata 70,3 dan standar Berdasarkan pengujian hipotesis
deviasi sebesar 4,481. Dan hasil analisis diketahui bahwa terdapat korelasi yang
deskriktif hasil belajar geografi siswa kuat antara disiplin belajar dengan hasil
kelas X SMA Negeri 10 Kendari belajar di SMA Negeri 10 Kendari.
mempunyai rentang 65 (skor rendah ) Hubungan antara dua variabel ini
sampai dengan 90 (skor tinggi) dengan menunjukkan bahwa semakin baik
rata-rata 77,1 dan standar deviasi disiplin belajar siswa maka semakin
sebesar 7,337. baik dan meningkat hasil belajar siswa.
Berdasarkan uji Chi-Kuadrat Hal ini sejalan dengan apa yang
pada data disiplin belajar, diperoleh nilai dikemukakan oleh Nursisto (2002: 78),
x2hitung = 6,981 (lampiran 8 ). Jika nilai masalah disiplin belajar siswa menjadi
ini dibandingkan dengan nilai x tabel pada sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Di
taraf signifikasi α = 5% dengan db = K- sekolah yang tertib akan selalu
3 atau x tabel = 7,815, maka nilai x 2hitung = menciptakan proses pembelajaran yang
6,981 ˂ nilai x tabel = 7,815 dengan baik. Sebaliknya, pada sekolah yang
demikian, data disiplin distribusi tidak tertib kondisinya akan jauh
normal. berbeda. Pelanggaran-pelanggaran yang
Melalui perhitungan koefisien terjadi sudah dianggap barang biasa dan
korelasi sebesar 0,13 . Bila hasil tersebut untuk memperbaiki keadaan yang
dibandingkan dengan r tabel = 0,62 pada demikian tidaklah mudah. Hal ini kerja
taraf signifikasi α 5% dengan N = 30. keras dari berbagai pihak untuk

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 12

mengubahnya, sehingga berbagai jenis


pelanggaran terhadap disiplin belajar KESIMPULAN
dan tata tertib sekolah tersebut pula
dicegah dan ditangkal. Proses Berdasarkan hasil analisis data dan
pembelajaran yang baik dalam hal ini pembahasan hasil penelitian, maka
adalah siswa harus mampu menerapkan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
displin belajar dalam diri maupun diluar
dirinya, untuk memperoleh hasil belajar 1. Ada hubungan yang signifikan antara
yang sesuai dengan kriteria yang telah disiplin belajar terhadap hasil belajar
ditentukan untuk dapat dan mampu siswa di SMA Negeri 10 Kendari
memajukan sekolahnya sesuai dengan yaitu dimana t hitung = 4,1814 > ttabel =
hasil yang ia peroleh yang dilihat dari 2,048.
prestasinya, salah satu faktor sekolah
2. Nilai dari koefisien korelasi (r) yang
dikatakan telah maju dilihat dari proses
diperoleh nilai sebesar thitung = 0,62
disiplin belajar yang berada dalam
>ttabel 0,374 sedangkan nilai koefisien
sekoah tersebut karena disiplin belajar
determinasi (r2) adalah sebesar
dapat mencerminkan perolehan hasil
0,3844 dan terdapat 38% hasil
akhirnya yakni prestasi yang dimilikinya
belajar siswa ditentukan oleh disiplin
yakni perolehan akhir dari hasil
belajar siswa, maka terdapat korelasi
belajarnya.
yang kuat antara Disiplin Belajar
Keterbatasan Penelitian
dengan Hasil Belajar Siswa Di SMA
Penelitian ini telah dilaksanakan
Negeri 10 Kendari.
dan diupayakan secara optimal yang
berpedoman secara prosedur metode
penelitian agar diperoleh penelitian yang
baik dan ilmiah, namun peneliti tetap DAFTAR PUSTAKA
menyadari adanya kekurangan dan
keterbatasan disebabkan oleh data Aunurrahman, 2010. Belajar dan
variabel disiplin belajar siswa (X) Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
diperoleh dengan menggunakan angket
Ahmadi. 1991. Sosiologi Pendidikan.
yang mampu mengungkapkan
Jakarta: Remaja Rosdakarya.
keseluruhan aspek yang diteliti,
meskipun sudah diuji secara empirik Arikunto, Suharsimi, 2001. Dasar-dasar
dan yang diambil sebagai instrumen Evaluasi Pendidikan. Bumi
peneliti butir-butir yang valid dan Aksara Jakarta
memiliki reabilitas yang tinggi, tetapi
tetap ada keterbatasan. Salah satu Asmawati, 2011. Hubungan Peran
keterbatasan yang tidak dapat dikontrol Orang Tua Dengan Disiplin
dan diukur dengan variabel disiplin Belajar Anak Dirumah (Usia 11-
belajar siswa dalam penelitian ini 15 Tahun) Pada Desa Loghia
adanya kemungkinan siswa tidak Kecamatan Loghia Kabupaten
memberikan jawaban yang mereka Muna. Skripsi, Universitas Halu
alami, namun demikian peneliti sudah Oleo.
menyampaikan kepada responden untuk
memberikan jawaban yang sesuai Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur
dengan apa yang mereka alami. Oleh Penelitian Pendidikan. Jakarta:
kerena, itu peneliti dengan senang hati Rineka Cipta.
menerima saran dan kritik demi
Abdulrahman, Mulyono. 1999.
kesempurnaan hasil penelitian ini.
Pendidikan Bagi Anak

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 13

Berkesulitan Belajar: PT Rieneka Gunarsa.2004. Bunga Rampai Psikologi


Cipta. Abdurrahman, Perkembangan Dari Anak Sampai
Mulyono.1999. Pendidikan Bagi Usia Lanjut.Jakarta: BPK Gunung
Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta Mulia.
: PT Rieneka Cipta.
Gunarsa,1990. Psikologi
Arifin. 2010. Penelitian Pendidikan Perkembangan. Jakarta : BPK
Metode dan Paradigma Baru. Gunung Mulia.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamilton. 2000. "Tes Kemampuan
Agus. 1987. Disiplin Belajar [Online]. Belajar".
Tersedia pada situs: http://www.orgenestonga.
https://aersmile159.wordpress.co blogspot.com/2011/03/pengertian-
m/elearning/pembelajaran/pengert hasil-belajar.html.
ian-dan-hakikat-disiplin-
belajar.html. Howard Kingsley. (1998). Definisi
Hasil Belajar. Diakses (diunduh)
Bloom Ahiri. 2007. dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Bloo http://www.infogue.com/viewstor
m's _Taxonomy#Cognitive. y/2009/06/13/hasil
belajar_pengertian –dan-definisi–
Depdikbud, (2001). Kamus Besar /?url=http://indramunawar.blogsp
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai ot.com/2009/06/hasil-belajar-
Pustaka. pengertian-dan-defmisi.html pads
tanggal 20 Nopember 2012.
Djamarah. 2000. Gurudan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Hartono. 2011. Metodologi Penelitian.
Rineka Cipta. Yogyakarta: Zanafa Publising.

Dimiyati,Mulyono. Pendidikan Bagi Hurlock, Elizabeth. 1970.


Anak Berkesulitan Belajar. Jakata. Perkembangan Anak. Erlangga:
Rineka Cipta. 1999. Jakarta. - See more at:
http://www.indotesis.com/pengert
Gagne, Briggs. 1997. Principles of ian-unsur-dan-cara-menanamkan-
Instructional Design. New York: disiplin/#sthash.Yq8g8Okn.dpuf.
Holt, Rinehart and Winston.
Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003.
Gagne dan Berliner. 1984. Teori Belajar Perencanaan Pengajaran.
Behavioristik dan Bandung: PT. Remaja
PenerapannyadalamPembelajara Rosdakarya.
n.(Online)http://www.maziatul.co
m/2009/07/teori-belajar- Kingsley Sudjana.1995. Penilaian Hasil
behavioristik-dan.html.(diakses Proses Belajar Mengajar.
pada tanggal 27 Februari 2011). Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya.
Gagne Aunurrahman. (2010). Belajar
dan Pembelajaran. Bandung : Munawan, I.(2009). Hasil Belajar.
Penerbit AlfabetaSlameto. (2003). [Online]. Tersedia pada situs:
Belajar dan Faktor-Faktor yang http://indramunawar. blogspot
Mempengaruhinya. Jakarta: PT. .com/2009/06/hasil-belajar-
Rineka Cipta.

Tria Melvin, Surdin


Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017 14

pengertian-dan-
definisi.htm1[24july 2012]

Raharjo, Budi. 2003. Managemen


Berbasis Sekolah. Jakarta :
Depdiknas.

Syafruddin. 2005. Hubungan antara


Disiplin Belajar danPerhatian
Orang Tua dengan Hasil
BelajarBahasa Indonesia SMA
PGRI SungguminasaKabupaten
Gowa. Jurnal Edukasi. No. 2. Hal
79 –85. FIP. Universitas Negeri
Makasar.

Sanjaya, Wina, 2005. Pembelajaran


dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Edisi
Pertama Cetakan Kedua. Kencana
Prenada Group. Jakarta.

Sudjana.2006. Penilaian Hasil Belajar


Mengajar.https://rimaferdiah.wor
dpress.com/2012/12/15/disiplin-
konstruktif-untuk-a Jakarta:
Remaja Rosdakarya.

Singgi. 1985. Tujuan Utama Disiplin


Belajar [Online]. Tersedia pada
situs: ud/html.

Sujono. 1998. Pengajaran Matematika


untuk Sekolah Menengah. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Sanjaya. 2011. Pembelajaran dalam


Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Kencana.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada


Perilaku dan Prestasi Siswa.
Jakarta: Grasindo.

Usman .2001. Upaya Optimalkan


Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja rosdakarya.

Tria Melvin, Surdin

Anda mungkin juga menyukai