PENDAHULUAN
seorang pengajar dan karakteristik siswa itu sendiri. Berkaitan dengan hal
dalam proses belajar sebagai berikut: 1) semangat belajar rendah, 2) mencari jalan
pintas, 3) tidak tahu belajar untuk apa, 4) pasif dan acuh. Untuk mengantisipasi
lama dikenal dengan memakai belajar tuntas dengan belajar sampai habis dengan
demikian, belajar tuntas semestinya terarah pada upaya yang diharapkan dapat
penentu keberhasilan dari setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya
manusia yang berhasil dari upaya pendidikan selalu bermuara dari faktor guru
1
2
adanya suatu proses pembelajaran yang ada di suatu lembaga pendidikan. Sebab,
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
kecerdasan peserta didik. Sedangkan penalaran yang tinggi merupakan salah satu
penguasaan materi pelajaran yang diberikan guru sekolah, namun dari beberapa
dimiliki oleh siswa relatif masih lemah. Hal ini disebabkan karena kurang aktif
kooperatif.
maka siswa banyak terlibat dalam pembelajaran dan memiliki banyak pengalaman
yang dapat berimbas pada peningkatan Prestasi Belajar . Salah satu model
lebih mudah dalam menangani dan menemukan konsep-konsep yang sulit jika
yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang lebih tinggi
siswa dalam belajar. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang cenderung hanya
mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan guru. Siswa tidak mau
kondisi ini, peneliti berusaha untuk mencarikan Metode lain yaitu Metode diskusi.
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada pelajaran IPA kelas VII-A
4
di SMP Negeri 4 Pagerwojo tidak dapat berjalan lebih baik, perlu dilakukan
penelitian mengenai Peningkatan Prestasi dan Prestasi Belajar IPA dengan Model
Belajar IPA Materi Bagian Tumbuhan Melalui Metode Kooperatif STAD Pada
2023/2024”.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
Tahun 2023/2024.
C. Tujuan Penelitian
Klasifikasi Tumbuhan Melalui Metode Kooperatif STAD Pada Siswa Kelas VII-
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
pembelajaran IPA.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa,
Negeri 4 Pagerwojo .
b) Bagi guru,
c) Bagi sekolah,
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri atas dua kata yaitu prestasi dan belajar.
adalah :
dicapai oleh siswa setelah menjalani proses Ilmu Pengetahuan Alam secara
formal dalam jangka waktu tertentu dan hasil belajar tersebut berupa angka-
angka (Sumadi Suryabrata, 2006: 6). Hakikat prestasi belajar adalah sebagai
berikut:
materi pembelajaran di sekolah dalam bentuk skor yang diperoleh dari test
7
8
mengenai sejumlah materi tertentu (Hadari Nawawi, 2001 :58). Selain itu
Azwar, 1987 : 58). Aspek kognitif berisi hal – hal yang menyangkut aspek
ilmu pengetahuan. Prestasi ini dituangkan dengan nilai atau angka yang
“prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah
yang telah ditetapkan.” Hal ini ditegaskan oleh Dimyati Mahmud (2001: 82)
bahwa “prestasi belajar diukur dengan nilainilai tes hasil belajar dari lamanya
rapor siswa”.
merupakan hasil belajar yang berasal dari informasi yang telah diperoleh pada
9
tugas. Menurut Sardiman A.M. (2004: 46) Prestasi adalah kemampuan nyata
Pengetahuan Alam.
Ada tiga ranah yang harus dilihat dalam tingkat keberhasilan yang dapat
a. Ranah kogntif
siswa, pengukuran ini dapat dilakukan setiap saat dengan cara test
b. Ranah afektif
c. Ranah psikomotorik
observasi dalam hal ini dapat diartikan jenis test mengenai peristiwa,
kata yang searti dan relatif lebih dikenal dalam dunia Ilmu
Syah, 2007:195).
tujuan yang hendak dicapai. pada hakekatnya, belajar untuk mencapai sesuatu
yang pada akhirnya mencapai suatu hasil hasil belajar, dan hasil belajar sering
disebut dengan prestasi belajar. Dari beberapa pendapat para ahli datas, dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu hasil yang telah dicapai
12
prestasi belajar adalah nilai – nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir
yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar siswa
bukti usaha siswa yang telah dicapai dalam waktu tertentu dan dapat diukur
dengan suatu alat tes, dengan diketahuinya prestasi belajar maka seorang guru
dapat dilihat melalui nilai–nilai yang diperoleh dalam bentuk rapor secara
prestasi belajar adalah hasil penilaian dan pengukuran, tingkah laku yang
tersebut.
belajar siswa. Penentuan nilai prestasi belajar pada rapor menurut Winkel
1) Nilai akhir diperoleh dari rerata nilai tes formatif dengan nilai tes
sumatif.
2) Nilai akhir diperoleh dari nilai rerata nilai tugas, kegiatan
ekstrakulikuler yang diikuti, nilai ulangan harian dan nilai umum.
mengajar berikutnya.
a. Ulangan harian
siswa dengan usaha secara sadar setelah melalui poses belajar. Prestasi dapat
kemampuannya setelah melakukan suatu kegiatan belaar. Tes ini bersifat tidak
peserta tes. Dengan demikian prestasi belajar dapat diartikan sebagai tingkat
yang hendak dicapai. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenis penyelenggaraan dan jenis
jenjang Ilmu Pengetahuan Alam. Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan Ilmu Pengetahuan Alam itu bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa (Muhibbin Syah 2007 :88). Untuk mengetahui sejauh mana
materi Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dapat diukur dalam bentuk skor
yang diperoleh dari hasil tes, ini nantinya dapat digunakan untuk menilai hasil
dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa untuk kehdupan sosialnya
baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Dimana prestasi
belajar dinilai dari proses belajar IPA selama jangka waktu tertentu yang
dapat diukur dengan tes dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk angka.
Prestasi belajar IPA adalah hasil yang dicapai siswa (kemampuan siswa)
dalam usahanya untuk menguasai bidang studi IPA setelah jangka waktu
tertentu atau dengan kata lain prestasi belajar IPA adalah hasil belajar IPA.
Prestasi belajar IPA siswa atau proses belajar IPA siswa perlu diketahui
dengan baik oleh individu yang belajar maupun orang lain yang bersangkutan
belajar/ prestasi belajar IPA yang digunakan dapat berbentuk tes, baik tertulis,
sebuah mata pelajaran. Test tersebut dapat terlaksana maka akan diberikan
16
penilaian secara obyektif oleh guru mata pelajaran, atau guru bidang studi
sehingga akan terlihat hasil dari tes yang telah dilaksanakan yang selanjutnya
menyerap materi yang telah diberikan oleh guru tersebut. Jika tujuan tersebut
atau hasil dari usaha yang telah dilakukannya. sesuai dengan tingkat
kepuasan tertentu pada diri manusia. Baik prestasi dalam pekerjaan, maupun
meraihnya.
institusi pendidikan.
anak didik.
diantaranya :
maka siswa diharapkan untuk selalu berusaha mencapai prestasi belajar yang
seoptimal mungkin.
intelektual saja, melainkan harus meliputi tiga aspek yang dimiliki siswa yaitu
Penelitian ini hanya terfokus pada prestasi belajar ranah kognitif saja,
Prestasi belajar yang diperoleh peserta didik tidak sama karena ada beberapa
golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern
1) Faktor-faktor Intern
a) Faktor Fisiologis
c) Bakat
d) Minat
20
berpendapat bahwa minat yaitu suatu rasa lebih suka pada rasa
yang tinggi terhadap suatu obyek akan menjadikan siswa lebih sungguh-
e) Perhatian
mata pelajaran yang dipelajarinya. Prestasi belajar siswa akan baik bila
berkurang.
f) Motivasi Siswa
g) Sikap Siswa
(respon tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang,
21
2) Faktor-faktor Ekstern
a) Faktor Keluarga
anak.
cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah
belakang kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk
kegiatan pembelajaran.
c) Lingkungan Masyarakat
siswa.
a. Pengertian IPA
natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam
atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan.
Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science dapat disebut sebagai ilmu
tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini.
Menurut Rom Harre (Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis, 1993: 4),
Science is a collection of well attested theories which explain the patterns and
23
artinya sebagai berikut: IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji
Pendapat Harre ini memuat dua hal yang penting yaitu Pertama, bahwa IPA
Lebih lanjut Jacobson & Bergman (1980: 4), mendefinisikan IPA sebagai
physical environment and within our bodies”. IPA merupakan penyelidikan dan
mempunyai objek dan permasalahan jelas yaitu berobjek benda-benda alam dan
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Powler (Usman Samatowa, 2006: 2), IPA
yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa
mengajar dan belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dipisahkan dalam
proses belajar yang harmoni. Proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung
hanya dalam satu arah, melainkan dari berbagai arah (multiarah) sehingga
memungkinkan siswa untuk belajar dari berbagai sumber belajar yang ada.
tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Anak perlu dilatih
berpikir serta bertindak secara ilmiah. Adapun IPA untuk anak Sekolah Dasar
dalam Usman Samatowa (2006: 12) didefinisikan oleh Paolo dan Marten yaitu
sebagai berikut: mengamati apa yang terjadi, mencoba apa yang diamati,
keaktifan anak secara penuh (active learning) dengan cara guru dapat
2006: 146), pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan
diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat
IPA didasarkan pada hakikat IPA sendiri yaitu dari segi proses, produk, dan
didasarkan pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam raya ini dapat
dan analisis rasional. Dalam hal ini juga digunakan sikap tertentu, misalnya
mengevaluasi data. Proses dan sikap ilmiah ini akan melahirkan penemuan-
penemuan baru yang menjadi produk IPA. Jadi dalam pembelajaran IPA siswa
tidak hanya diberi pengetahuan saja atau berbagai fakta yang dihafal, tetapi siswa
penciptanya;
tinggi.
Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah agar peserta didik
Nya.
2010: 111).
proses dan dapat melatih siswa untuk dapat berpikir serta bertindak secara
rasional dan kritis terhadap persoalan yang bersifat ilmiah yang ada di
sehari-hari.
sehari-hari.
4) Bersikap ingin tahu, tekun, kritis, bertanggung jawab, bekerja sama dan
mandiri.
BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN
a. Akar
Tunjang, akar gantung, akar pelekat, akar nafas. Fungsi akar untuk:
1) Menopang batang
2) Menahan batang
4) Mencegah banjir
7) Bernafas
Bagian bagian akar terdiri dari : Bulu akaryang berfungsi untuk meyerap air
danzzat hara, sedangkan ujung akar yang dilindungi tudung akar untuk
b. Batang
lurus, bercabang – cabang , lunak, berongga, dan ada yang berkayu keras.
1) Fungsi batang
bagian tumbuhan
c. Untuk bernafas
Fungsi daun :
b. Mengubah CO2 dan air dengan bantuan sinar matahari menjadi zat
gula dan O2
3) Bunga
a. kepala putik
b. mahkota bunga
c. tangkai putik
d. kelopak bunga
e. bakal buah
f. benang sari
Keterangan :
Serbuksari : Berasal dari kotak sari yang ada di dalam kepala sari
1. Fungsi Bunga
yang berbeda-beda. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling
paling awal ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John
31
dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk
pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran yang
masalah.
keterampilan berdiskusi.
mengajar berbeda.
kooperatif.
34
B. Hipotesis Penelitian
sebuah kesimpulan, tetapi kesimpulan ini belum final dan masih harus dibuktikan
lagi kebenarannya.
adalah sebagai berikut: “Jika Pembelajaran IPA materi Bagian Tumbuhan Guru
menerapkan Metode Kooperatif Model STAD maka prestasi belajar pada siswa
meningkat”.