Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita setelah
melahirkan dalam mengahadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu
pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, tetapi
sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami
gangguan-gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau sindroma yang
oleh para peneliti dan klinisi disebut post-partum blus.
Post-partum blues sendiri sudah dikenal sejak lama. Savage
pada tahun 187 telah menulis re!rensi di literatur kedokteran mengenai
suatu keadaan dis!oria ringan pas"a salin yang disebut sebagai milk !ewer
karena gejala dis!oria tersebut mun"ul bersamaan dengan laktasi. #ewasa
ini post-partum blues $PPB% atau serig juga disebut maternity blues atau
baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan e!ek ringan yang
sering tampak dalam minggu petama setelah persalinan dan ditandai dengan
gejala-gejala seperti &reaksi depresi'sedih'dis!oria, menangis, mudah
tersinggung $iritabilitas%, "emas, labilitas perasaan, "enderung menyalahkan
diri sendiri, gangguan tidur dan gangguan na!su makan. (ejala-gejala ini
mun"ul setelah persalinan dan pada umumnya akan menghilang dalam
waktu antara beberapa jam sampai beberapa hari. )amun pada beberapa
kasus gejala-gejala tersebut terus bertahan dan baru menghilang setelah
beberapa hari. *inggu atau bulan kemudian bahkan dapat berkembang
menjadi keadaan yang lebih berat.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan ibu dengan post partum blues+
1
1.3. Tujuan Penulsan
1. ,ntuk mengetahui pengertian dari post partum blues
-. ,ntuk mengetahui etiologi dari post partum blues
.. ,ntuk mengetahui mani!estasi klinis dari post partum blues
/. ,ntuk mengetahui pen"egahan dari post partum blues
. ,ntuk mengetahui komplikasi dari post partum blues
0. ,ntuk mengetahui pemeriksaan diagnostik dari post partum blues
7. ,ntuk mengetahui penanganan se"ara umum dari post partum blues
8. ,ntuk mengetahui asuhan keperawatan dari post partum blues
1.! Man"aat
#iharapkan mendatangkan man!aat berupa penambahan
pengetahuan serta wawasan kepada pemba"a tentang asuhan keperawatan
post partum blues, dan dapat di gunakan sebagai penunjang proses belajar
mengajar khususnya untuk mahasiswa jurusan keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHA#AN
2.1 De"ns
2.1.1 Pengertan N"as
*asa ni!as $puerperium% adalah masa setelah keluarnya
pla"enta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan
se"ara normal masa ni!as berlangsung selama 0 minggu atau /1 hari.
$2mbarwati, -111%
2.1.2 Pengertan P$st Partum Blues
Post-partum blues $PPB% atau sering juga disebut
maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma
gangguan a!ek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama
setelah persalinan atau pada saat !ase taking in, "enderung akan
memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam
rentang waktu 1/ hari atau dua minggu pas"a persalinan.
Post-partum blues ini dikategorikan sebagai sindroma
gangguan mental yang ringan oleh sebab itu sering tidak dipedulikan
sehingga tidak terdiagnosis dan tidak ditatalaksanai sebagaimana
seharusnya, akhirnya dapat menjadi masalah yang menyulitkan,
tidak menyenangkan dan dapat membuat perasaan-perasaan tidak
nyaman bagi wanita yang mengalaminya, dan bahkan kadang-
kadang gangguan ini dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih
berat yaitu depresi dan psikosis pas"a-salin, yang mempunyai
dampak lebih buruk, terutama dalam masalah hubungan perkawinan
dengan suami dan perkembangan anak, karena stres dan sikap ibu
yang tidak tulus terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi
anak yang mudah menangis, "enderung rewel, pen"emas, pemurung
dan mudah sakit. 3eadaan ini sering disebut puerperium atau
trimester keempat kehamilan.
3
Baby blues adalah keadaan di mana seorang ibu
mengalami perasaan tidak nyaman $kesedihan atau kemurungan%
atau gangguan suasana hati setelah persalinan, yang berkaitan
dengan hubungannya dengan si bayi, atau pun dengan dirinya
sendiri. 3etika plasenta dikeluarkan pada saat persalinan, terjadi
perubahan hormon yang melibatkan endorphin, progesteron, dan
estrogen dalam tubuh 4bu, yang dapat mempengaruhi kondisi !isik,
mental dan emosional 4bu.
2.2 Et$l$g
5tiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai
saat ini belum diketahui. )amun, banyak !aktor yang diduga berperan
terhadap terjadinya postpartum blues, antara lain&
1. 6aktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen,
progesteron, prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah
melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pas"apartum
karena estrogen memiliki e!ek supresi akti!itas en7im monoamine
oksidase yaitu suatu en7im otak yang bekerja menginakti!asi
noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan
kejadian depresi.
-. 8idak mempunyai pengalaman menjadi orang tua dimasa kanak-kanak
atau remaja. *isalnya tidak mempunyai saudara kandung untuk
dirawat.
.. 8akut tidak menarik lagi bagi suaminya
/. 3elelahan, kurang tidur
. 9emas terhadap kemampuan merawat bayinya
0. 3eke"ewaan emosional $kehamilan,persalinan%
7. :asa sakit pada masa ni!as awal
:egina dkk, -111, mengemukakan / !aktor penyebeb depresi
postpartum sebagai berikut &
4
1. 6aktor konstitusional, gangguan post partum berkaitan dengan status
paritas adalah riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil
sampai bersalin serta apakah ada komplikasi dari kehamilan dan
persalinan sebelumnya dan terjadi lebih banyak pada wanita primipara.
;anita primipara lebih umum menderita blues karena setelah
melahirkan wanita primipara berada dalam proses adaptasi, kalau dulu
hanya memikirkan diri sendiri begitu bayi lahir jika ibu tidak paham
perannya ia akan menjadi bingung sementara bayinya harus tetap
dirawat.
-. 6aktor !isik, perubahan !isik setelah proses kelahiran dan memun"aknya
gangguan mental selama - minggu pertama menunjukkan bahwa !aktor
!isik dihubungkan dengan kelahiran pertama merupakan !aktor penting.
Perubahan hormon se"ara drastis setelah melahirkan dan periode laten
selama dua hari diantara kelahiran dan mun"ulnya gejala. Perubahan ini
sangat berpengaruh pada keseimbangan. 3adang progesteron naik dan
estrogen yang menurun se"ara "epat setelah melahirkan merupakan
!aktor penyebab yang sudah pasti.
.. 6aktor psikologis, peralihan yang "epat dari keadaan <dua dalam satu=
pada akhir kehamilan menjadi dua individu yaitu ibu dan anak
bergantung pada penyesuaian psikologis individu. Pentingnya "inta
dalam menanggulangi masa peralihan ini untuk memulai hubungan baik
antara ibu dan anak..
/. 6aktor so"ial, pemukiman yang tidak memadai lebih sering
menimbulkan depresi pada ibu > ibu, selain kurangnya dukungan dalam
perkawinan.
8erjadinya depresi pas"asalin dipengaruhi oleh !a"tor &
1. Biologis
6aktor biologis dijelaskan bahwa depresi postpartum sebagai akibat
kadar hormon seperti estrogen, progesteron dan prolaktin yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah dalam masa ni!as atau mungkin perubahan
hormon tersebut terlalu "epat atau terlalu lambat.
5
-. 3arakteristik ibu, yang meliputi &
a. 6aktor umur. Sebagian besar masyarakat per"aya bahwa saat yang
tepat bagi seseorang perempuan untuk melahirkan pada usia antara
-1>.1 tahun, dan hal ini mendukung masalah periode yang optimal
bagi perawatan bayi oleh seorang ibu. 6aktor usia perempuan yang
bersangkutan saat kehamilan dan persalinan seringkali dikaitkan
dengan kesiapan mental perempuan tersebut untuk menjadi seorang
ibu.
b. 6aktor pengalaman. Beberapa penelitian diantaranya adalah
pnelitian yang dilakukan oleh Paykel dan 4nwood $:egina dkk,
-111% mengatakan bahwa depresi pas"asalin ini lebih banyak
ditemukan pada perempuan primipara, mengingat bahwa peran
seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya merupakan
situasi yang sama sekali baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan
stres. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh ?e *asters yang
melibatkan suami istri muda dari kelas sosial menengah
mengajukan hipotesis bahwa 8.@ dari mereka mengalami krisis
setelah kelahiran bayi pertama.
". 6aktor pendidikan. Perempuan yang berpendidikan tinggi
menghadapi tekanan sosial dan kon!lik peran, antara tuntutan
sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk bekerja atau
melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan peran mereka sebagai
ibu rumah tangga dan orang tua dari anak>anak mereka
d. 6aktor selama proses persalinan. Aal ini men"akup lamanya
persalinan, serta intervensi medis yang digunakan selama proses
persalinan. #iduga semakin besar trauma !isik yang ditimbulkan
pada saat persalinan, maka akan semakin besar pula trauma psikis
yang mun"ul dan kemungkinan perempuan yang bersangkutan
akan menghadapi depresi pas"asalin.
6
e. 6aktor dukungan sosial. Banyaknya kerabat yang membantu pada
saat kehamilan, persalinan dan pas"asalin, beban seorang ibu
karena kehamilannya sedikit banyak berkurang.
2.3 Man"estas %lns
(ejala-gejala postpartum blues ini bisa terlihat dari perubahan
sikap seorang ibu. (ejala tersebut biasanya mun"ul pada hari ke-. atau ke-0
hari setelah melahirkan. Beberapa perubahan sikap tersebut diantaranya 4bu
sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak bahagia, penakut, tidak mau
makan, tidak mau bi"ara, sakit kepala sering berganti mood, mudah
tersinggung $iritabilitas%, merasa terlalu sensiti! dan "emas berlebihan, tidak
bergairah, khususnya terhadap hal yang semula sangat diminati, tidak
mampu berkonsentrasi dan sangat sulit membuat keputusan, merasa tidak
mempunyai ikatan batin dengan si ke"il yang baru saja di lahirkan, insomnia
yang berlebihan. (ejala-gejala itu mulai mun"ul setelah persalinan dan pada
umumnya akan menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai
beberapa hari. )amun jika masih berlangsung beberapa minggu atau
beberapa bulan itu dapat disebut post partum depression.
2.! Pen&egahan
Berikut ini beberapa kiat yang mungkin dapat mengurangi
resiko Postpartum Blues yaitu &
1. Pelajari diri sendiri
Pelajari dan men"ari in!ormasi mengenai Postpartum Blues, sehingga
2nda sadar terhadap kondisi ini. 2pabila terjadi, maka 2nda akan
segera mendapatkan bantuan se"epatnya.
-. 8idur dan makan yang "ukup
#iet nutrisi "ukup penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik
dengan makan dan tidur yang "ukup. 3eduanya penting selama periode
postpartum dan kehamilan.
.. Blahraga
7
Blahraga adalah kun"i untuk mengurangi postpartum. ?akukan
peregangan selama 1 menit dengan berjalan setiap hari, sehingga
membuat 2nda merasa lebih baik dan menguasai emosi berlebihan
dalam diri 2nda.
/. Aindari perubahan hidup sebelum atau sesudah melahirkan
Cika memungkinkan, hindari membuat keputusan besar seperti membeli
rumah atau pindah kerja, sebelum atau setelah melahirkan. 8etaplah
hidup se"ara sederhana dan menghindari stres, sehingga dapat segera
dan lebih mudah menyembuhkan postpartum yang diderita.
. Beritahukan perasaan
Cangan takut untuk berbi"ara dan mengekspresikan perasaan yang 2nda
inginkan dan butuhkan demi kenyamanan 2nda sendiri. Cika memiliki
masalah dan merasa tidak nyaman terhadap sesuatu, segera beritahukan
pada pasangan atau orang terdekat.
0. #ukungan keluarga dan orang lain diperlukan
#ukungan dari keluarga atau orang yang 2nda "intai selama
melahirkan, sangat diperlukan. 9eritakan pada pasangan atau orangtua
2nda, atau siapa saja yang bersedia menjadi pendengar yang baik.
Dakinkan diri 2nda, bahwa mereka akan selalu berada di sisi 2nda
setiap mengalami kesulitan.
7. Persiapkan diri dengan baik
Persiapan sebelum melahirkan sangat diperlukan.
8. Senam Aamil
3elas senam hamil akan sangat membantu 2nda dalam mengetahui
berbagai in!ormasi yang diperlukan, sehingga nantinya 2nda tak akan
terkejut setelah keluar dari kamar bersalin. Cika 2nda tahu apa yang
diinginkan, pengalaman traumatis saat melahirkan akan dapat dihindari.
E. ?akukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga sedikitnya dapat membantu 2nda melupakan
golakan perasaan yang terjadi selama periode postpartum. 3ondisi
2nda yang belum stabil, bisa 2nda "urahkan dengan memasak atau
8
membersihkan rumah. *intalah dukungan dari keluarga dan lingkungan
2nda, meski pembantu rumah tangga 2nda telah melakukan segalanya.
11. #ukungan emosional
#ukungan emosi dari lingkungan dan juga keluarga, akan membantu
2nda dalam mengatasi rasa !rustasi yang menjalar. 9eritakan kepada
mereka bagaimana perasaan serta perubahan kehidupan 2nda, hingga
2nda merasa lebih baik setelahnya.
11. #ukungan kelompok Postpartum Blues
#ukungan terbaik datang dari orang-orang yang ikut mengalami dan
merasakan hal yang sama dengan 2nda. 9arilah in!ormasi mengenai
adanya kelompok Postpartum Blues yang bisa 2nda ikuti, sehingga
2nda tidak merasa sendirian menghadapi persoalan ini.
2.' %$m(lkas
1. 4ritabilitas
-. 2nFietas Berlebihan
.. 4nsomnia
2.) Pemerksaan Dagn$stk
Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat
mendiagnosa se"ara langsung post partum blues. Se"ara medis, dokter
menyimpulkan beberapa simptom yang tampak dapat disimpulkan sebagai
gangguan depresi post partum blues bila memenuhi kriteria gejala yang ada.
3ekurangan hormon tyroid yang ditemukan pada individu yang mengalami
kelelahan luar biasa $!atigue% ditemukan juga pada ibu yang mengalami post
partum blues mempunyai jumlah kadar tyroid yang sangat rendah.
Skrining untuk mendeteksi gangguan mood atau depresi sudah
merupakan a"uan pelayanan pas"a salin yang rutin dilakukan. ,ntuk
skrining ini dapat dipergunakan beberapa kuesioner dengan sebagai alat
bantu. 5ndinburgh Posnatal #epression S"ale $5P#S% merupakan kuesioner
dengan validitas yang teruji yang dapat mengukur intensitas perubahan
9
perasaan depresi selama 7 hari pas"a salin. Pertanyaan-pertanyaannya
berhubungan dengan labilitas perasaan, ke"emasan, perasaan bersalah serta
men"akup hal-hal lain yang terdapat pada post-partum blues . 3uesioner ini
terdiri dari 11 $sepuluh% pertanyaan, di mana setiap pertanyaan memiliki /
$empat% pilihan jawaban yang mempunyai nilai skor dan harus dipilih satu
sesuai dengan gradasi perasaan yang dirasakan ibu pas"a salin saat itu.
Pertanyaan harus dijawab sendiri oleh ibu dan rata-rata dapat diselesaikan
dalam waktu menit. 9oF et. 2l., mendapati bahwa nilai skoring lebih besar
dari 1- $dua belas% memiliki sensiti!itas 80@ dan nilai prediksi positi! 7.@
untuk mendiagnosis kejadian post-partum blues. 5P#S juga telah teruji
validitasnya di beberapa negara seperti Belanda, Swedia, 2ustralia, 4talia,
dan 4ndonesia. 5P#S dapat dipergunakan dalam minggu pertama pas"a salin
dan bila hasilnya meragukan dapat diulangi pengisiannya - $dua% minggu
kemudian.
2.* Penanganan #e&ara Umum
2da - "ara penanganan post partum blues yaitu &
1. 8erapi bi"ara
Sesi bi"ara dengan terapi, psikologi atau pekerja sosial untuk mengubah
apa yang di!ikir,rasa dan lakukan oleh penderita akibat menderita
depresi.
-. Bbat medis
Bbat anti depresi yang diresepkan oleh dokter, sebelum mengkonsumsi
obat anti depresi,sebaiknya didiskusikan benar obat mana yang tepat
dan aman bagi bayi untuk dikonsumsi olehibu hamil atau ibu menyusui.
10
BAB III
A#UHAN %EPERA+ATAN TE,RITI#
P,#T PARTUM BLUE#
3.1 PEN-%A.IAN
1. #e&ara umum
Pengkajian pada pasien postpartum blues menurut Bobak $-11/%, dapat
dilakukan pada pasien dalam beradaptasi menjadi orang tua baru.
Pengkajiannya meliputi &
a. #ampak pengalaman melahirkan
Banyak ibu memperlihatkan suatu kebutuhan untuk
memeriksa proses kelahiran itu sendiri dan melihat kembali
perilaku mereka saat hamil dalam upaya retrospeksi diri $3onrad,
1E87%. Selama hamil, ibu dan pasangannya mungkin telah membuat
suatu ren"ana tertentu tentang kelahiran anak mereka, hal > hal
yang men"akup kelahiran pervagina dan beberapa intervensi medis.
2pabila pengalaman mereka dalam persalinan sangat berbeda dari
yang diharapkan $misalnya G induksi, anestesi epidural, kelahiran
sesar%, orang tua bisa merasa ke"ewa karena tidak bisa men"apai
yang telah diren"anakan sebelumnya. 2pa yang dirasakan orang tua
tentang pengalaman melahirkan sudah pasti akan mempengaruhi
adaptasi mereka untuk menjadi orang tua.
b. 9itra diri ibu
Suatu pengkajian penting mengenai konsep diri, "itra
tubuh, dan seksualitas ibu. Bagaimana perasaan ibu baru tentang
diri dan tubuhnya selama masa ni!as dapat mempengaruhi perilaku
dan adaptasinya dalam menjadi orang tua. 3onsep diri dan "itra
tubuh ibu juga dapat mempengaruhi seksualitasnya.
Perasaan > perasaan yang berkaitan dengan
penyesuaian perilaku seksual setelah melahirkan seringkali
11
menimbulkan kekhawatiran pada orang tua baru. 4bu yang baru
melahirkan bisa merasa enggan untuk memulai hubungan seksual
karena takut merasa nyeri atau takut bahwa hubungan seksual akan
mengganggu penyembuhan jaringan perineum.
". 4nteraksi Brang tua > Bayi
Suatu pengkajian pada masa ni!as yang menyeluruh
meliputi evaluasi interaksi orang tua dengan bayi baru. :espon
orang tua terhadap kelahiran anak meliputi perilaku adapti! dan
perilaku maladati!. Baik ibu maupun ayah menunjukkan kedua
jenis perilaku maupun saat ini kebanyakan riset hanya ber!okus
pada ibu.
Banyak orang tua baru mengalami kesulitan untuk
menjadi orang tua sampai akhirnya keterampilan mereka membaik.
3ualitas keibuan atau kebapaan pada perilaku orang tua membantu
perawatan dan perlindungan anak. 8anda > tanda yang
menunjukkan ada atau tidaknya kualitas ini, terlihat segera setelah
ibu melahirkan, saat orang tua bereaksi terhadap bayi baru lahir dan
melanjutkan proses untuk menegakkan hubungan mereka.
d. Perilaku 2dapti! dan Perilaku *aladapti!
Perilaku adapti! berasal dari penerimaan dan persepsi
realistis orang tua terhadap kebutuhan bayinya yang baru lahir dan
keterbatasan kemampuan orangtua, respon sosial yang tidak matur,
dan ketidakberdayaannya. Brang tua menunjukkan perilaku yang
adapti! ketika mereka merasakan suka"ita karena kehadiran
bayinya dan karena tugas > tugas yang diselesaikan untuk dan
bersama anaknya, saat mereka memahami yang dikatakan bayinya
melalui ekspresi emosi yang diperlihatkan bayi dan yang kemudian
menenangkan bayinya, dan ketika mereka dapat memba"a gerakan
bayi dan dapat merasa tingkat kelelahan bayi.
12
Perilaku maladapti! terlihat ketika respon orang tua
tidak sesuai dengan kebutuhan bayinya. *ereka tidak dapat
merasakan kesenangan dari kontak !isik dengan anak mereka. Bayi
> bayi ini "enderung akan dapat diperlakukan kasar. Brang tua
tidak merasa tertarik untuk melihat anaknya. 8ugas merawat anak
seperti memandikan atau mengganti pakaian, dipandang sebagai
sesuatu yang menyebalkan. Brang tua tidak mampu membedakan
"ara berespon terhadap tanda yang disampaikan oleh bayi, seperti
rasa lapar, lelah keinginan untuk berbi"ara dan kebutuhan untuk
dipeluk dan melakukan kontak mata. 8ampaknya sukar bagi
mereka untuk menerima anaknya sebagai anak yang sehat dan
gembira.
e. Struktur dan !ungsi keluarga
3omponen penting lain dalam pengkajian pada
pasien post partum blues ialah melihat komposisi dan !ungsi
keluarga. Penyesuaian seorang wanita terhadap perannya sebagai
ibu sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan pasangannya,
ibunya dengan keluarga lain, dan anak > anak lain.
Perawat dapat membantu meringankan tugas ibu
baru yang akan pulang dengan mengkaji kemungkinan kon!lik
yang bisa terjadi diantara anggota keluarga dan membantu ibu
meren"anakan strategi untuk mengatasi masalah tersebut sebelum
keluar dari rumah sakit.
Pengkajian pada pasien postpartum blues menurut :eeder, dkk $-111%
yaitu &
:iwayat depresi pas"apartum, gangguan a!ekti! dalam
keluarga, atau depresi! yang tidak berhubungan dengan kehamilan
harus mewaspadakan perawat terhadap adanya kemungkinan masalah.
6aktor resiko lainnya men"akup status sosio ekonomi yang rendah,
13
ketidakstabilan perkawinan, orana tua tunggal dengan sistem
pendukung yang terbatas, ambivalensi dan negativitas mengenai peran
menjadi orang tua, riwayat penganiayaan atau pengabaian saat masih
kanak-kanak, keke"ewaan dan kritik terhadap diri, perasaan tidak
kompeten dalam merawat bayi, dan peristiwa kehidupan baru-baru ini
yang menimbulkan stress. Selama periode pas"apartum, sebaiknya
perawat juga mengkaji perilaku ibu dan interaksi ibu dengan bayinya
apakah ada tanda-tanda sebagai berikut &
a. 4bu tidak memiliki pengunjung dan tidak berbagi kabar tentang
kelahiran kepada kerabat atau teman.
b. Pasangan atau suami mereka tidak menunjukkan sikap hangat,
mendukung atau peduli terhadap ibu.
". 4bu mengekspresikan sikap menolak atau ambivalensi terhadap
kehamilan, kelahiran atau bayi baru lahir.
d. 4bu memandang bayinya menolak dirinya, atau berperilaku nakal
atau agresi!, klien dapat menyebut bayinya sebagai monster.
e. 4bu mengalami gangguan tidur atau mimpi buruk yang hebat.
!. 4bu memperlihatkan sikap kurang hangat dan tertarik pada bayinya
ketika member makan atau merawatnya, mungkin tidak ingin
memeluk bayinya, sangat sedikit ber"akap-"akap, kurang kontak
mata dengan bayinya, menunjukkan timbale balik yang sedikit.
g. 4bu mengekspresikan perasaan yang intens mengenal kehilangan
yang berhubungan dengan "itra tubuh, kemandirian, kegiatan rutin
pribadi, status, tujuan.
h. 4bu memperlihatkan perasaan kesedihan, ke"emasan, perasaan
bersalah, marah, serta sering menangis se"ara ekstrem.
2. Pemerksaan /sk
a. 3eadaan & 3eadaan ibu masih dapat berkomunikasi dengan baik
atau kemungkinan terjadi perilaku menarik diri.
14
b. 8anda-tanda vital &
8# & 9enderung meningkat $terjadi hipertensi%
)adi & 9enderung meningkat $8akikardi%
Suhu & 8erjadi peningkatan suhu tubuh $hipertermi%
:: & #apat normal, turun, atau meningkat
". Pemeriksaan Aead to toe
$1% 3epala
8idak ditemukan kelainan.
$-% ;ajah
#itemukan ekspresi wajah "emas, murung, marah dan
biasanya mun"ul "loasma gravidarum.
$.% *ata
3emungkinan terdapat konjungtiva yang anemis.
$/% Aidung
3emungkinan mun"ul gangguan pen"iuman.
$% *ulut
3emungkinan mun"ul gangguan penge"apan.
$0% 8elinga
3emungkinan mun"ul gangguan pendengaran.
$7% ?eher
3emungkinan ditemukan pembesaran kelenjar tyroid dan
vena jugolaris.
$8% #ada
8idak ada kelainan.
$E% Payudara
Simetris kanan'kiri, puting menonjol'tidak menonjol, terjadi
pembengkakan, "olostrum keluar banyak dan terkadang
merembes ke pakaian.
$11% 2bdomen
86, tidak teraba, tidak ada nyeri tekan, terdapat strie albi"an,
kemungkinan juga terdapat luka hea"ting S9.
15
$11% (enetalia
3emungkinan terdapat luka heating episiotomi, lo"hea,
terkadang genetalia kurang bersih.
$1-% 5kstremitas
2tas & simetris kanan dan kiri, tidak ada "a"at, bebas
digerakkan, kurang bersih, kuku pada jari tangan panjang-
panjang dan kotor
Bawah & simetris kanan-kiri, tidak ada "a"at, bebas di
gerakan, kurang bersih, kuku pada jari kaki panjang dan kotor
tidak ada vari"es dan oedema.
3. Pengkajan 0ata 0asar menurut D$ng$es 2111
$1% 2ktivitas ' istirahat
4nsomnia mungkin teramati.
$-% Sirkulasi
5pisode dia!oretik lebih sering terjadi pada malam hari.
$.% 4ntegritas 5go
Peka rangsang, takut ' menangis $ H Post partum blues H sering
terlihat
kira > kira . hari setelah kelahiran %.
$/% 5liminasi
#iuresis diantara hari ke-- dan ke-.
$% *akanan ' "airan
$0% 3ehilangan na!su makan mungkin dikeluhkan mungkin hari > hari
ke-..
$7% )yeri ' ketidaknyamanan
)yeri tekan payudara ' pembesaran dapat terjadi diantara hari ke-
. sampai ke- pas"apartum.
$8% ,terus 1 "m diatas umbili"us pada 1- jam setelah kelahiran
menurun kira-kira 1 lebar jari setiap harinya.
I ?okhea rubra berlanjut sampai hari ke- > . , berlanjut
menjadi lokhea serosa dengan aliran tergantung pada posisi
16
$mis, rekumben versus ambulasi berdiri% dan aktivitas $mis,
menyusui%.
I Payudara & produksi kolostrum /8 jam pertama, berlanjut
pada susu matur, biasanya pada hari ke .G mungkin lebih
didini, tergantung kapan menyusui dimulai.
!. Pemerksaan Penunjang
#apat terjadi penurunan kadar tyroid pada ibu yang mengalami
kelelahan yang luar biasa $!atigue%
4.2 Dagn$sa %e(era2atan
#iagnosa keperawatan pada klien post partum blues diantaranya adalah &
1. )yeri akut ' ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma
mekanis edema ' pembesaran jaringan atau distensi, e!ek-e!ek
hormonal.
-. :esiko gangguan proses menyusuiberhubungan dengan tingkat
pengetahuan, pengalaman sebelumnya, usia gestasi bayi, tingkat
dukungan, struktur ' karakteristik !isik payudara ibu.
.. :esiko terhadap perubahan peran menjadi orang tua berhubungan
dengan pengaruh komplikasi !isik dan emosional.
/. :esiko perubahan emosional yang tidak stabil pada ibu
berhubungan dengan ketidake!ekti!an koping individu
. (angguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal dan
psikologis $ sangat gembira, ansietas, kegirangan %, nyeri '
ketidaknyamanan, proses persalinan dan kelahiran melelahkan.
0. 3urang pengetahuan mengenai perawatan diri dan perawatan
bayi berhubungan dengan kurang paparan in!ormasi, kesalahan
interprestasi, tidak mengenal sumber-sumber.
7. Potensial terhadap pertumbuhan koping keluarga berhubungan
dengan ke"ukupan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu dan
tugas-tugas adapti! memungkinkan tujuan aktualisasi diri mun"ul ke
permukaan.
17
4.3 Peren&anaan
1. )yeri akut ' ketidaknyamanan berhubungan dengan teruma
mekanis, edema ' pembesaran jaringan atau distensi, e!ek-e!ek
hormonal.
8ujuan & *engidenti!ikasi kebutuhan dan mengunakan intervensi untuk
mengatasi ketidaknyamanan.
4ntervensi 3eperawatan &
a. 8entukan adanya, lokasi dan si!at ketidaknyamanan.
:' *engidenti!ikasi kebutuhan-kebutuhan khusus dan intervensi
yang tepat.
b. 4nspeksi perbaikan perineum dan epiostomi.
:' #apat menunjukan trauma berlebihan pada jaringan perineal dan
terjadinya komplikasi yang memerlukan evaluasi ' intervensi lanjut.
". Berikan kompres es pada perineum, khususnya selama -/ jam
pertama setelah melahirkan.
:' *emberi anesthesia lokal, meningkatkan vasokontriksi,
dan mengurangi edema dan vasodilatasi.
d. Berikan kompres panas lembab $misalnya & rendam duduk '
bak mandi%.
:' *eningkatkan sirkulasi pada perineum, meningkatkan
oksigenasi dan nutrisi pada jaringan, menurunkan edema dan
meningkatkan penyembuhan.
e. 2njurkan duduk dengan otot gluteal terkontraksi diatas
perbaikan episiotomy.
:' Pengunaan pengen"angan gluteal saat duduk menurunkan stress
dan tekanan langsung pada perineum.
!. 3olaborasi dalam pemberian obat analgesi" .1-01 menit
sebelum menyusui.
:' *emberikan kenyamanan, khususnya selama laktasi, bila
a!terpain paling hebat karena pelepasan oksitoksin.
18
-. :esiko gangguan proses menyusui berhubungan dengan tingkat
pengetahuan, pengalaman sebelumnya, usia gestasi bayi, tingkat
dukungan, struktur ' karakteristik !isik payudara ibu.
8ujuan & *engungkapkan pemahaman tentang proses ' situasi menyusui
mendemonstrasikan teknik e!ekti! dari menyusui, menunjukan
kepuasan regimen menyusui satu sama lain.
4ntervensi 3eperawatan &
a. 3aji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui
sebelumnya.
:' *embantu dalam mengidenti!ikasi kebutuhan saat ini dan
mengembangkan ren"ana perawatan.
b. 8entukan system pendukung yang tersedia pada klien, dan
sikap pasangan ' keluarga.
:' *empunyai dukungan yang "ukup meningkatkan
kesempatan untuk pengalaman menyusui dengan berhasil.
". Berikan in!ormasi, verbal dan tertulis, mengenai !isiologi
dan keuntungan menyusui, perawatan putting dan payudara,
kebutuhan diet khusus, dan !a"tor-!aktor yang memudahkan
atau menganggu keberhasilan menyusui
:' *embantu menjamin suplai susu adekuat, men"egah putting
pe"ah dan luka, memberikan kenyamanan, dan membuat peran
ibu menyusui.
d. #emonstrasikan dan tinjau ulang teknik-teknik menyusui
:' Posisi yang tepat biasanya men"egah luka putting, tanpa
memperhatikan lamanya menyusui.
e. 4denti!ikasi sumber-sumber yang tersedia di masyarakat sesuai
indikasi misalnya G program kesehatan ibu dan anak $ 342 %.
:' Pelayanan ini mendukung pemberian 2S4 melalui pendidikan
klien dan nutrisional.
19
.. :esiko terhadap perubahan peran menjadi orang tua berhubungan
dengan pengaruh kompliksi !isik dan emosional.
8ujuan & *engungkapkan masalah dan pertanyaan tentang menjadi
orang tua, mendiskusikan peran menjadi orang tua se"ara realistis, dan
se"ara akti! mulai melakukan tugas perawatan bayi baru lahir dengan
tepat.
4ntervensi 3eperawatan &
a. 3aji kekuatan, kelemahan, usia , status perkawianan,
ketersediaan sumber pendukung dan latar belakang budaya.
:' *enidenti!ikasi !a"tor-!aktor resiko dan sumber-sumber
pendukung, yang mempengaruhi kemampuan klien'pasangan
untuk menerima tantangan peran menjadi orang tua.
b. Perhatikan respon klien'pasangan terhadap kelahiran dan
peran menjadi orang tua.
:' 3emampuan klien untuk beradaptasi se"ara positi! untuk
menjadi orang tua mungkin dipengaruhi oleh reaksi ayah dengan
kuat.
". 5valuasi si!at dari menjadi orang tua se"ara emosi dan !isik
yang pernah dialami klien'pengalaman selama kanak-kanak.
:' Peran menjadi orang tua dipelajari, dan individu memakai peran
orang tua mereka sendiri menjadi model peran.
d. 8injau ulang "atatan intrapartum terhadap lamanya
persalionan, adanya komplikasi dan peran pasangan pada
persalinan.
:' Persalinan lama dan sulit, dapat se"ara sementara
menurunkan energy !isik dan emosional yang perlu untuk
mempelajari peran menjadi ibu dan dapat se"ara negative
mempengaruhi menyusui.
e. 5valuasi status !isik masa lalu dan saat ini dan kejadian komplikasi
prenatal, intranatal dan pas"apartal.
:' kejadian seperti persalinan praterm, hemoragi, in!eksi,atau
20
adanya komplikasi ibu dapat mempengaruhi kondisi psikologis
klien.
!. 5valuasi kondisi bayi G komunikasikan dengan sta! perawatan
sesuai dengan indikasi.
:' 4bu sering mengalami kesedihan karena mendapati bayinya tidak
seperti bayi yang diharapkan.
g. Pantau dan dokiumentasikan interaksi klien'pasangan dengan bayi.
:' Beberapa ibu atau ayah mengalami kasih saying bermakna pada
pertama kali G selanjutnya, mereka dikenalkan pada bayi
se"ara bertahap.
h. 2njurkan pasangan untuk mengunjungi dan mengendong bayi
dan berpartisipasi terhadap akti!itas perawatan bayi sesuai i7in.
:' *embantu meningkatkan ikatan dan men"egah perasaan putus
asa.
i. 3olaborasi dalam merujuk untuk konseling bila keluarga
beresiko tinggi terhadap masalah menjadi orang tua atau bila
ikatan positi! diantara klien'pasanngan dan bayi tidak terjadi.
:' perilaku menjadi orang tua yang negative dan
ketidake!ekti!an koping memerlukan perbaikan melalui konseling,
pemeliharaan atau bahkan psikoterapi yang lama.
/. :esiko perubahan emosional yang tidak stabil pada ibu
berhubungan dengan ketidake!ekti!an koping individu
8ujuan & *engungkapkan ansietas dan respon emosional,
mengidenti!ikasi kekuatan individu dan kemampuan koping
pribadi, men"ari sumber-sumber yang tepat sesuai kebutuhan.
4ntervensi 3eperawatan &
a. 3aji respon emosional klien selama prenatal dan periode
inpartum dan persepsi klien tentang penampilannya selama
persalinan.
:' 8erhadap hubungan langsung antara penerimaan yang positi!
21
akan peran !eminism dan keunikan !ungsi !eminism serta
adaptasi yeng psositi! terhadap kelahiran anak, menjadi ibu, dan
menyusui.
b. 2njurkan diskusi oleh klien ' pasangan tentang persepsi
pengalaman kelahiran.
:' *embantu klien'pasangan bekerja melalui proses dan
memperjelas realitas dari pengalaman !antasi.
c. 3aji terhadap gejala depresi yang !ana $ perasaan sedih
pas"apartum %, pada hari ke-- sampai ke-. pas"a partum $
misalnya, ansietas, menangis, kesedihan, konsentrasi yang
buruk, dan depresi ringan atau berat %.
:' Sebanyak 81 @ ibu-ibu mengalami depresi sementara atau
perasaan emosi ke"ewa setelah melahirkan.
d. 5valuasi kemampuan koping masa lalu klien, latar belakang
budaya, system pendukung, dan ren"ana untuk bantuan
domesti" pada saat pulang.
:' *embantu dalam mengkaji kemampuan klien untuk
mengatasi stress.
e. Berikan dukungan emosional dan bimbingan antisipasi
untuk membantu klien mempelajari peran baru dan strategi
untuk koping terhadap bayi baru lahir.
:' 3eterampilan menjadi ibu'orang tua bukan se"ara insting
tetapi harus dipelajari.
f. 2njurkan pengungkapan raa bersalah, kegagalan pribadi, atau
keragu- raguan tentang kemampuan menjadi orang tua.
:' *embantu pasangan mengevaluasi kekuatan dan area
masalah se"ararealistis dan mengenali kebutuhan terhadap
bantuan pro!essional yang tepat.
g. 3olaborasi dalam merujuk klien'pasangan pada kelompok
pendukungan menjadi orang tua, pelayanan so"ial, kelompok
komunitas, atau pelayanan perawat berkunjung.
22
:' 3ira-kira /1@ wanita dengan depresi pas"apartum ringan
mempunyai gejala-gejala yang menetap sampai 1 tahun dan
dapat memerlukan evaluasi lanjut.
. (angguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal dan
psikologis $sangat gembira, ansietas dan kegirangan%,
nyeri'ketidaknyamanan, proses persalinan dan kelahiran melelahkan.
8ujuan & *enidenti!ikasi penilaian untuk mengakomodasi perubahan
yang diperlukan dengan kebutuhan terhadap anggota keluarga
baru, melaporkan peningkatan rasa sejaterah dan istirahat.
4ntervensi 3eperawatan &
a. 3aji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat.
:' Persalinan atau kelahiran yang lama dan sulit, khususnya
bila ini terjadi malam meningkatkan tingkat kelelahan.
b. 3aji !aktor-!aktor, bila ada yang mempengaruhi istirahat.
:' *embantu meningkatkan istirahat, tidur dan relaksasi dan
menurunkan rangsangan.
c. Berikan in!ormasi tentang kebutuhan untuk tidur'istirahat
setelah kembali ke rumah.
:' :en"ana yang kreati! yang membolehkan unruk tidur dengan
bayi lebih awal serta tidur siang membantu untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.
d. Berikan in!ormasi tentang e!ek-e!ek kelelahan dan ansietas pada
suplai 2S4.
:' 3elelahan dapat mempengaruhi penilaian psikologis, suplai
2S4, dan penurunan re!leF se"ara psikologis.
e. 3aji lingkungan rumah, dan bantuan di rumah.
:' *ultipara dengan anak dirumah memerlukan tidur lebih
banyak dirumah sakit untuk mengatasi kekurangan tidur dan
memenuhi kebutuhannya.
23
0. 3urang pengetahuan mengenai perawatan diri dan perawatan bayi
berhubungan dengan kurang pemanjanan'mengingat, kesalahan
interprestasi, tidak mengenal sumber-sumber.
8ujuan & *engungkapkan berhubungan dengan pemahaman
perubahan !isiologis, kebutuhan individu,hasil yang diharapkan,
melakukan aktivitas ' prosedur yang perlu menjelaskan alas an-
alasan untuk tindakan.
4ntervensi 3eperawatan &
a. Pastikan persepsi klien tentang persalinan dan kelahiran,
lama persalinan, dan tingkat kelelahan klien.
:' 8erhadap hubungan antara lama persalinan dan kemampuan
untuk melakukan tanggung jawab tugas dan akti!itas-akti!itas
perawatan diri'perawatan bayi.
b. 3aji persiapan klien dan motivasi untuk belajar.
:' Periode pas"anatal dapat merupakan pengalaman ibu, maturasi,
dan kompetensi.
c. Berikan in!ormasi tentang perawatan diri, termasuk perawatan
perineal dan hygiene, perubahan !isiologis.
:' *embantu men"egah in!eksi, memper"epat pemulihan dan
penyembuhan, dan berperan pada adaptasi yang positi!
dari perubahan !isik dan emosional.
d. #iskusikan kebutuhan seksualitas dan ren"ana untuk kontrasepsi.
:' Pasangan mungkin memerlukan kejelasan mengenaik
ketersediaan metode kontrasepsi dan kenyataan bahwa
kehamilan dapat terjadi bahkan sebelum kunjungan minggu ke-0.
7. Potensial terhadap pertumbuhan koping keluarga berhubungan
dengan ke"akupan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu dan
tugas-tugas adapti!.
8ujuan & *engungkapkan keinginan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang mengarah pada kerjasama dari anggota keluarga baru,
24
mengekspresikan perasaan per"aya diri dan kepuasan dengan
terbentuknya kemajuan dan adaptasi.
4ntervensi 3eperawatan &
a. 3aji hubungan anggota keluarga satu sama lain.
:' Perawat dapat membantu memberikan pengalaman positi! di
rumah sakit dan menyiapkan keluarga terhadap pertumbuhan
melalui tahap-tahap perkembangan.
b. 2njurkan partisipasi seimbang dari orang tua pada perawatan bayi.
:' 6leksibilitas dan sensiti!itas terhadap kebutuhan
keluarga membantu mengembangkan harga diri dan rasa
kompoten dalam perawatan bayi baru lahir setelah pulang.
c. Berikan bimbingan antisipasi mengenai perubahan emosi
normal berkenaan dengan periode pas"a partum.
:' *embantu menyiapkan pasangan untuk kemunkinan
perubahan yang mereka alami, menurunkan stress dan
meningkatkan koping positi!.
e. Berikan in!ormasi tertulis mengenai buku-buku yang dianjurkan
untuk anak-anak $sibling % tntang bayi baru.
:' *embantu mengidenti!ikasi dan mengtasi perasaan akan
kemungkinan pergantian atau penolakan.
f. 3olaborasi dalam merujuk klien'pasangan pada kelompok orang
tua pas"a partum dikomunitas.
:' *eningkatkan pengetahuan orang tua tentang membesarkan
anak dan perkembangan anak.
!.! Im(lementas
Pelaksanaan keperawatan merupakan proses keperawatan yang
mengikuti rumusan dari ren"ana keperawatan. Pelaksanaan keperawatan
men"akup melakukan, membantu, memberikan askep untuk men"apai
tujuan yang berpusat pada klien, men"atat serta melakukan pertukaran
in!ormasi yang relevan
25
Proses pelaksanaan keperawatan mempunyai lima tahap, yaitu &
a. *engkaji ulang klien
6ase pengkajian ulang terhadap komponen implementasi
memberikan mekanisme bagi perawat untuk menentukan apakah
tindakan keperawatan yang diusulkan masih sesuai.
b. *enelaah dan modi!ikasi ren"ana asuhan keperawatan yang ada
*odi!ikasi ren"ana asuhanyang telah ada men"akup beberapa
langkah. Pertama, data dalam kolom pengkajian direvisi sehingga
men"erminkan status kesehatan terbaru klien.3edua, diagnose
keperawatan direvisi. #iagnose keperawatan yang tidak relevan
dihapuskan, dan diagnose keperawatan yang terbaru ditambah dan
diberi tanggal. 3etiga, metoda implementasi spesi!ik direvisi untuk
menghubungan dengan diagnose keperawatan yang baru dan tujuan
klien yang baru.
". *engidenti!ikasi bidang bantuan Situasi yang membutuhkan
tambahan tenaga beragam. Sebagai "ontoh, perawat yang
ditugaskan unutk merawat klien imobilisasi mungkin
membutuhkan tambahan tenaga untuk membantu membalik,
memindahkan, dan mengubah posisi klien karena kerja !isik yang
terlibat.
d. *engimplementasikan intervensi keperawatan
Berikut metode untuk men"apai tujuan asuhan keperawatan &
1% *embantu dalam melakukan aktivitas sehari > hari
-% *engonsulkan dan menyuluhkan pasien dan keluarga
.% *engawasi dan mengevaluasi kerja anggota sta! lainnya.
!.' E3aluas
*enurut :eeder, dkk $-111% kriteria hasil evaluasi untuk klien yang
mengalami post partum bluesdan depresi a!ekti! ringan adalah sebagai
berikut &
1. 3lien mengungkapkan perasaannya se"ara terbuka.
26
-. 3lien mengidenti!ikasi pola koping yang adekuat dan akibatnya.
.. 3lien mengidenti!ikasi kekuatan yang ada pada dirinya dan menerima
dukungan dari orang lain.
/. 3lien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, yang diikuti dengan
tindakan untuk men"apai tujuan atau membuat perubahan yang
diinginkan.
. #epresi klien se"ara signi!ikan sembuh atau berkurang,
0. 3lien menunjukkan sikap positi! dan menerima tanggung jawab untuk
merawat bayi dan keluarganya.
27
BAB I4
PENUTUP
!.1 %esm(ulan
Post partum blues yaitu suatu perasaan ber"ampur aduk,
merupakan kemurungan dan kesediahan. Penyebab post partum blues
belum diketahui se"ara pasti. Penderita post partum blues dapat di
deteksi melalui skrining yaitu dengan kuesioner yang berupa pertanyaan
tentang rasa "emas. 2suhan keperawatan pada pasien post partum blues
pada dasarnya harus holisti" yaitu menyeluruh dari Bio-Psiko-Sosial-
Spiritual dan melibatkan orang tua si anak yaitu ayah dan ibu si anak.
!.2 #aran
#iharapkan makalah ini dapat menambauh pengetahuan
mahasiswa dalam memberikan pelayanan keperawatan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. #an untuk para pelayanan
kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan sehingga dapat
memaksimalkan kita untuk memberikan Aealth 5du"ation dalam
perawatan depresi post partum blues.
28
DA/TAR PU#TA%A
Bobak, ?owdermilk, Censen. $-11/%. Buku Ajar : Keperawatan maternitas edisi
4. Cakarta& 5(9.
9hili, 2l!ie #. $-111%. 2skep Post Partum Blues
$http&''vievie"hili.blogspot."om'-111'11'askepJ--.html% diakses
pada tanggal / 2pril -11/
Aasgur, Dahya. $-111%. 2suhan 3eperawatan *aternitas Post Partum Blues
$http&''hasgurstika.blogspot."om'-111'1-'askep-post-partum-
blues.html% diakses pada tanggal / 2pril -11/
*arylin 5. #oengoes, *ary 6ran"es *oorhouse, 2li"e 9.(eissler. $-111%.
:en"ana 2suhan 3eperawatan& Pedoman ,ntuk Peren"anaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien 5disi .. Penerbit Buku
3edokteran 5(9, Cakarta.
:eeder, *artin, 3oniak-(ri!!in. $-111%. 3eperawatan *aternitas 3esehatan
;anita, Bayi, dan 3eluarga Kolume -. Cakarta & 5(9
:egina, Pudjibudojo, C. 3 dan *alinton, P. 3. -111. Aubungan 2ntara #epresi
Postpartum #engan 3epuasan Seksual Pada 4bu Primipara. 2nima
4ndonesian Psy"hologi"al Cournal. Kol. 10 & )o. .. .11 > .1/.
29

Anda mungkin juga menyukai