Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah mengalami pubertas, wanita memiliki resiko lebih tinggi mengalami
depresi daripada pria. Episode depresi dapat mempengaruhi fungsi individu dan
keluarga. Selama masa postpartum, seorang ibu rawan menderita postpartum
blues (maternal blues), postpartum depression, atau postpartum psychosis.
Postpartum Depression (PPD) adalah sebuah gangguan yang serius, setiap
tahunnya diderita oleh 10-15 % wanita yang melahirkan anak. Diperkirakan 50%80% ibu baru mengalami symptom mood depresi dengan perubahan mood,
iritabilitas, sering menangis, dan keluar dari realitas pada 10 hari pertama setelah
melahirkan.
Meski prevalensinya tinggi, terdapat kemungkinan PPD tidak terdeteksi dan tidak
ditangani. Hampir 50% dari kasus PPD adalah lanjutan dari episode depressive
yang terjadi selama atau sebelum kehamilan. Untuk itu di Amerika telah disusun
House Bill 341 (Andrea Yates Bill) bagi para wanita hamil agar lebih mudah
untuk mencari informasi, konseling untuk PPD dan trauma emosional lainnya
yang berhubungan dengan kehamilan dan mengasuh anak.
Kehamilan dan periode setelah melahirkan merupakan transisi besar dalam hidup
dengan perubahan dan tantangan pada seorang wanita. Perbedaan antara respons
alami terhadap transisi ini dan pengobatan gangguan yang membutuhkan bisa
sulit untuk dideteksi, baik untuk ibu baru dan untuk orang-orang di sekelilingnya.
Bagi banyak wanita, pada periode ini terjadi peningkatan kerentanan psikologis
dan kesusahan, yang terdeteksi di seluruh spektrum baik bagi kesejahteraan
wanita itu, ikatan antara ibu dan anak, dan untuk seluruh keluarga.1

Seorang wanita akan mengalami perubahan hormon dalam tubuhnya, rutinitas


sehari-hari dan tidur pola. Tidaklah mengherankan bahwa banyak wanita merasa
sedih, kewalahan dan menangis pada periode ini.2
Literatur umumnya menggambarkan tiga jenis distress: postnatal blues/baby
blues, depresi pasca melahirkan, dan psikosis pasca kelahiran. Baby blues
(ketidakstabilan mood dan depresi ringan) adalah reaksi yang relatif normal
dalam kehidupan yang dapat dianggap sebagai pelepas ketegangan setelah
kelahiran. Ketidakstabilan emosional selama hari-hari pertama setelah lahir
dialami oleh 50-80% dari semua wanita. Masalah tidur, gangguan konsentrasi,
mudah menangis dan nafsu makan berkurang adalah tanda-tanda umum baby
blues setelah melahirkan. Jika kondisi ini tidak hilang dalam waktu singkat, baby
blues mungkin merupakan tanda munculnya depresi postnatal. Praktisi kesehatan
dalam perawatan primer memainkan peran penting dalam mengenali reaksi baby
blues mungkin parah dan berkepanjangan.1
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan pada awal tulisan ini,
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut Apakah ada hubungan antara
Baby Blues Sindrom dengan tingkat pendidikanyang rendah?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dibagi atas 2 (dua) tujuan, yaitu :
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh post partum
terhadap

1.3.2 Tujuan Khusus


1.3.2.1 Mengidentifikasi gambaran Baby Blues Sindrome pada ibu
postpartum
1.3.2.2 Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang Baby Blues Sindrome
1.3.2.3 Menganalisis hubungan antara Baby Blues Sindrome dengan tingkat
pengetahuan ibu tentang Baby Blues Sindrome

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan mengaplikasikan
mata kuliah mata kuliah metodelogi penelitian serta dapat melatih
mahasiswa berfikir kritis, kreatif, dan memiliki keterampilan.
1.4.2 Bagi Pasien
Diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan mengenai Baby
Blues Sindrome agar bisa mengontrol stress setelah persalinan dan
mencegah terjadinya Baby syndrome yang lebih parah
1.4.3 Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga dalam memperhatikan
Baby Blues Sindrome pasca persalinan
1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lain yang ingin
melakukan penelitian lanjutan hubungan antara Baby Blues Sindrome
dengan usia ibu hamil.
1.5 Keasliaan Penelitian
Sepengetahuan penulis, belum pernah menemukan dan membaca adanya
penelitian dengan judul Hubungan antara Baby Blues Sindrome dengan tingkat
pendidikan ibu hamil
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penelitian :

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Baby Blues Sindrome
Baby blues/postnatal blues/ maternity blues adalah fenomena ringan dan
sementara ditandai terutama oleh perasaan menangis, lelah, cemas, pelupa,
kacau, overemotional, perubahan suasana hati dan tidak bersemangat yang
terjadi selama hari-hari pertama masa nifas.3,4 Umumnya terjadi antar 7-10
hari pertama setelah melahirkan.5

Anda mungkin juga menyukai