Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diare
Sub Topik : Pencegahan dan Pertolongan Pertama Diare
Sasaran : Pengunjung Puskesmas Telaga
Hari/Tanggal    : 
Jam                    : 10.00 WIB - selesai
Waktu                : 40 menit
Tempat             : Puskesmas Telaga

1. TUJUAN
1.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Pencegaan dan
Penanganan Diare di Puskesmas Telaga selama   40 menit, diharapkan yang
menderita atau beresiko dapat memahami tentang penanganan pertama Diare
dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1.2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diare di Puskesmas
Perak Timur selama 40 menit, diharapkan seluruh pasien atau keluarga dapat
mengetahui tentang:
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Diare pada bayi dan anak-anak kecil
5. Faktor-faktor risiko
6. Komplikasi
7. Hal yang harus diperhatikan sebelum minum obat diare
8. Pencegahan Diare
9. Teknik Mencuci Tangan dengan Benar
10. Pembuatan dan Pemberian Oralit
2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
1. Materi SAP
2. LCD
3. Leaflet

4. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

5. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa Acara
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan’
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yag belum jelas
d. Meginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta
e. Memperagakan atau mempraktekkan teknik mencuci tangan
f. Mengajari cara pembuatan dan pemberian oralit
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan
d. Menyampaikan evaluasi langsung kepada peyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan
5. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pembukaan :
 Memberi salam Menjawab salam,
1 5 menit  Menjelaskan tujuan penyuluhan mendengarkan dan
 Menyebutkan materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan materi
penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
2. Pengertian Diare
3. Penyebab Diare
4. Tanda dan gejala diare
5. Diare pada bayi dan
anak-anak kecil
6. Faktor-faktor risiko Menyimak dan
2 20 menit
7. Komplikasi memperhatikan

8. Hal yang harus


diperhatikan sebelum
minum obat diare
9. Pencegahan Diare
10. Teknik Mencuci Tangan
dengan Benar
11. Pembuatan dan
Pemberian Oralit
Evaluasi :
1. Menyimpulkan inti
penyuluhan.
2. Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan.
3. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk mengulang
teknik cuci tangan yang
Menyimak,
diajarkan
3 10 menit mempraktekkan dan
4. Memberi kesempatan kepada
mendengarkan
peserta untuk mengulang cara
pembuatan dan pemberian
oralit
5. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya.
6. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan.
Penutup :
 Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan.
4 8 menit Menjawab salam
 Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
di berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam

6. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Telaga.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta dapat mempraktekkan teknik cuci tangan dengan benar
d. Peserta dapat mengulang cara pembuatan dan pemberian oralit sesuai
anjuran dan takaran yang disampaikan
e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan
khusus.

Lampiran
MATERI

A. Pengertian
Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air
besar terus menerus. Feses yang keluar saat BAB biasanya lembek atau cair.
Orang awam sering menyebutnya dengan istilah “buang-buang air”
atau mencret. Masalah BAB ini dibedakan jenisnya menjadi dua, tergantung dari
berapa lama kondisinya berlangsung. 
a. Diare akut 
Diare akut adalah buang-buang air yang berlangsung selama kurang
lebih 3 hari hingga seminggu. Kebanyakan orang mengalami diare
jangka pendek karena adanya infeksi pada saluran pencernaan. 
b. Diare kronis 
Diare kronis berlangsung lebih dari 4 minggu atau bahkan lebih.
Kondisi ini kurang umum dan biasanya disebabkan oleh kondisi
medis, alergi, obat-obatan, atau infeksi kronis.
B. Tanda-tanda & gejala
Gejala umum diare adalah:
- Feses lembek dan cair
- Sakit perut
- Kram perut
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
- Haus terus menerus
- Demam
- Dehidrasi
- Darah pada feses
- Feses yang dihasilkan banyak
- Terus menerus ke toilet
C. Diare pada bayi dan anak-anak kecil
Jika bayi terus buang-buang air, ini merupakan suatu hal yang serius dan harus
segera ditangani. Diare pada bayi dapat menyebabkan kondisi dehidrasi serius
dan membahayakan nyawa pada waktu yang singkat. Perlu menghubungi dokter
jika anak Anda mengalami:
- Produksi urin menurun
- Mulut kering
- Lesu 
- Sakit kepala
- Kulitnya kering
- Mengantuk

Segera ke dokter atau rumah sakit jika gejala berikut terjadi pada anak Anda:

- Gejala dehidrasi seperti tangan dan kaki yang dingin, kulit pucat, jarang
buang air kecil, mudah marah, atau mengantuk
- Demam tinggi
- Feses anak mengandung darah dan nanah
- Feses anak  berwarna hitam
- Diare pada orang dewasa

Berikut adalah beberapa gejala diare pada orang dewasa yang jika terjadi harus segera
diperiksakan ke dokter atau rumah sakit. 

- Feses berwarna gelap yang menandakan adanya darah pada feses


- Mual dan muntah
- Kurang tidur
- Penurunan berat badan.

D. Penyebab
Diare dapat disebabkan karena adanya gangguan pencernaan. Gangguan
tersebut bisa berupa:
1. Keracunan makanan
Makanan tidak steril yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan sakit
perut melilit, mual, dan buang-buang air. Ini disebabkan oleh racun yang
dikeluarkan bakteri meninfeksi organ dalam sistem pencernaan Anda.
2. Infeksi bakteri, parasit, virus
Kuman yang dapat menyerang pencernaan sampai menyebabkan diare
termasuk  bakteri (C. difficile, E. coli, Salmonella, Shigella,
dan Campylobacter), parasit atau amuba (Giardia dan Entamoeba
histolytica), dan virus (Rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus).
Kuman-kuman tersebut dapat masuk ke dalam pencernaan melalui makanan
dan air yang terkontaminasi.
3. Intoleransi laktosa
Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk olahan
susu. Intoleransi laktosa adalah gangguan sistem pencernaan yang terjadi
ketika tubuh tidak mampu memecah gula alami tersebut. Ketika gangguan
pencernaan ini terjadi, laktosa yang tidak bisa dicerna akan masuk ke usus
besar. Bakteri di usus besar akan berinteraksi dengan laktosa sehingga
menyebabkan gejala seperti kembung dan diare. Risiko intoleransi laktosa
dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Ini karena kadar enzim yang
membantu mencerna laktosa turun setelah masa kanak-kanak. 
4. Fruktosa
Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan
madu. Terkadang bila ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman
tertentu. Pada orang yang kesulitan mencerna fruktosa, dapat menyebabkan
diare.
5. Pemanis buatan
Sorbitol dan manitol atau pemanis buatan lainnya dapat menyebabkan buang
air besar cair berlebih. Pemanis buatan tersebut banyak ditemukan pada
permen karet dan produk permen lainnya. 
6. Mengonsumsi obat tertentu
Buang-buang air dapat terjadi karena efek samping mengonsumsi beberapa
jenis obat. Obat ini termasuk:
o Antibiotik
o Antasida 
o Obat untuk kemoterapi
o Obat jantung
o Antidepresan
o Obat tekanan darah tinggi
o Obat diuretik
7. Penyakit radang usus (IBD)
Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa dapat menyebabkan diare kronis yang
dapat terjadi kambuhan. Selain buang air besar cair berlebih, Anda juga bisa
mengalami sakit perut, perdarahan yang keluar dari anus , demam, dan
penurunan berat badan.
E. Faktor-faktor risiko
Ada banyak faktor risiko kondisi buang air besar berlebih ini terjadi, yaitu:
- Jarang mencuci tangan setelah ke toilet
- Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih
- Jarang membersihkan dapur dan toilet
- Sumber air yang tidak bersih
- Makan makanan sisa yang sudah dingin

Selain faktor risiko di atas, perubahan pola makan baru-baru ini juga dapat
menyebabkan diare akut. Ini termasuk asupan kopi, teh, minuman bersoda, atau permen
karet yang mengandung gula yang sulit diserap. Kondisi buang air besar cair berlebih
ini  juga dapat terjadi pada pelancong, wisatawan, atau traveler. Di mana ini bisa terjadi
saat Anda bepergian ke negara-negara berkembang yang banyak mengalami kasus
infeksi bakteri E. coli.  Pelancong yang minum air terkontaminasi, makan makanan
terkontaminasi, atau makan makanan mentah, juga dapat terinfeksi bakteri sampai
diare.

F. Cara mengobati diare


1. Minum air yang banyak 
Diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Maka, dokter biasanya
dapat memberikan cairan elektrolit atau oralit yang dapat dibeli di apotek.
Cairan ini umum digunakan sebagai pertolongan pertama masalah buang-
buang air.  Cairan elektrolit dapat memberikan tubuh asupan glukosa, garam
dan mineral penting lainnya yang hilang selama mengalami dehidrasi.
Cairan rehidrasi cocok diberikan untuk anak-anak dan orang tua. 
2. Istirahat
Saat terserang diare, diusahakan untuk beristirahat sebanyak mungkin.
Orang yang terkena atau sedang mengalami kondisi ini, harus berhenti
beraktivitas sementara. Gunanya untuk  memulihkan tenaga yang habis
untuk bolak-balik ke toilet. 
3. Makan makanan sehat
Saat diare, sebaiknya berikan makanan yang mudah dicerna lewat menu
makan BRAT (banana, rice, applesauce, and toast), yakni nasi, saus apel,
dan roti. Makanan tersebut baik dikonsumsi anak-anak atau orang dewasa
saat sedang buang-buang air. Pola makan BRAT terdiri dari makanan
berserat rendah dengan rasa hambar yang mudah dikunyah sampai halus.
Jenis makanan ini baik bagi organ pencernaan yang sedang bermasalah.
Jangan lupa untuk menghindari makanan pedas, berminyak, atau berlemak.
4. Obat-obatan 
a. Loperamide
Loperamide adalah obat yang digunakan untuk memperlambat
pergerakan pada sistem pencernaan Anda, khususnya usus. Obat ini
memungkinkan lebih banyak cairan yang diserap oleh tubuh dan
membuat feses Anda kembali padat. Minum obat ini sehabis buang air
besar. 
b. Attapulgite
Obat diare umumnya mengandung zat attapulgite. Zat attapulgite bekerja
dengan merangsang pencernaan Anda, terutama usus, dapat menyerap
cairan lebih banyak. Sehingga feses Anda tidak cair, melainkan padat
karena cairannya diserap attapulgite.  Anda bisa minum obat ini sesudah
makan. Kemungkinan ada efek samping sembelit dan kembung. 

G. Hal yang harus diperhatikan sebelum minum obat diare


- Saat minum atau menggunakan obat untuk mengatasi diare, Anda harus
mematuhi aturan pakainya. Minum sesuai petunjuk  yang direkomendasikan
pada label obat.
- Jangan berasumsi bahwa lebih banyak obat akan bekerja lebih baik atau
lebih cepat. Minum obat yang dengan jumlah berlebih dapat menimbulkan
efek samping tertentu. 
- Jika Anda menggunakan obat resep, tanyakan kepada dokter Anda apakah
boleh meminum lebih dari 1 merek atau jenis obat pereda buang air besar.
Kemungkinan keduanya mungkin memiliki bahan aktif serupa dan bisa
berubah menjadi overdosis obat. 

H. Komplikasi
1. Kehilangan banyak nutrisi
Diare yang kronis dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi. Pasalnya,
buang air berlebih dalam waktu lebih dari sebulan bisa menyebabkan tubuh
Anda kehilangan terlalu banyak cairan.  Selain cairan, Anda juga bisa
kehilangan vitamin, mineral, protein, dan lemak ketika terkena kondisi ini.
Diare kronis juga dapat menurunkan berat badan jika tubuh Anda tidak
menyerap cukup karbohidrat dan kalori dari makanan yang Anda makan.
2. Perdarahan dan iritasi
Diare kronis dapat menyebabkan iritasi pada usus besar atau rektum. Iritasi
bisa berupa luka yang menyebabkan jaringan di usus rapuh. Iritasi ini juga
dapat membuat perdarahan di usus maupun pada feses yang keluar. 
3. Dehidrasi
Ketika Anda sedang buang-buang air, Anda dapat mengalami dehidrasi
karena kehilangan banyak cairan tubuh. Dehidrasi ringan dapat mudah
diatasi dengan memperbanyak asupan cairan. Baik dari air putih, oralit, atau
makanan berkuah. Namun, diare kronis dapat menyebabkan dehidrasi parah
yang mengakibatkan penurunan volume urin, urin gelap, kelelahan, sakit
kepala ringan, dan tekanan darah rendah. 

I. Pencegahan 
Selama masih mencret, hindari makanan dan minuman yang dapat
memperburuk kondisi Anda. Berikut adalah makanan dan minuman yang harus
Anda hindari saat diare:
- Minuman dan makanan yang terbuat dari susu
- Makanan berat, berlemak, berminyak, dan pedas
- Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan cola

J. Untuk mengurangi risiko diare yaitu :


- Perhatikan apa yang Anda makan. Makanlah makanan yang masih panas
dan dimasak dengan baik. Hindari buah dan sayuran mentah kecuali Anda
yang mencuci dan mengupasnya sendiri. Hindari juga daging mentah atau
kurang matang dan makanan yang terbuat olahan susu.
- Perhatikan apa yang Anda minum. Minum air dari air, soda, bir atau anggur
kemasan atau yang disajikan dalam wadah aslinya. Hindari air keran dan es
batu selama bepergian. Gunakan air kemasan bahkan untuk menyikat gigi
dan tutup mulut Anda saat Anda mandi.
- Minuman yang dibuat dengan air matang, seperti kopi dan teh, mungkin
aman untuk dikonsumsi saat bepergian. Namun ingat bahwa alkohol dan
kafein dapat memperburuk diare dan memperburuk dehidrasi.

K. Teknik cuci tangan

Cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun
untuk membersihkan jari-jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran,
kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit

Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai


prosedur yang benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci
tangan paki sabun baik sebelum makan ataupun sebelum memuali pekerjaan, akan
menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang
menempel di tangan. Berikut langkah cuci tangan yang baik dan benar :

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan tangan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan


7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan
air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk bersih atau tisu.

a. Cara pembuatan dan takaran pemberian oralit


Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat oralit adalah :
 1 sendok teh gula
 Seperempat (1/4) sendok teh garam
 1 gelas air putih (200 ml)

Cara membuatnya adalah dengan melarutkan bahan-bahan di atas yaitu 1


sendok teh gula dan seperempat sendok teh garam ke dalam 1 gelas air putih (200
ml). Kemudian aduk perlahan hingga semuanya larut lalu bisa diminum.
Untuk memberian oralit, tentu ada takarannya sehingga tidak terlalu
berlebihan yang malah akan membahayakan. Dan juga jangan terlalu sedikit
sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut aturannya :
 Untuk anak di bawah 1 tahun, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas oralit.
Selanjutnya 0,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di bawah 5 tahun (balita), 2 jam pertama diberikan 3 gelas oralit.
Selanjutnya 1 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas oralit. Selanjutnya
1,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 12 tahun dan dewasa, 3 jam pertama diberikan 12 gelas
oralit. Selanjutnya 2 gelas setiap kali selesai berak/mencret.

Anda mungkin juga menyukai