DIARE
PERSIAPAN
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan pada tanggal 26 juli 2017, yang dimulai
dengan pembuatan pre planning serta konsultasi kepada dosen pembimbing.
Selanjutnya dilakukan pembagian tugas pada masing-masing mahasiswa untuk
pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang Diare di warga Warung Bambu Karawang.
Pada tanggal 27 juli 2017 pada pukul 13 : 00 WIB dilaksanakan penyuluhan
kesehatan di kampus STIKes kharisma karawang
1. PELAKSANAAN
a. Kegiatan dimulai pukul 13 : 00 WIB dan berakhir pada pukul 13.20 WIB. Waktu
penyuluhan tidak sesuai dengan yang direncanakan di pre planning.
b. Cara penyampaian menggunakan media kepada peserta cukup jelas.
c. Kegiatan dilakukan di kampus stikes kharisma karawang.
d. Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan,diskusi dan tanya jawab,pembagian leaflet
Diare.
Sehingga kuman kuman dan virus maupun bakteri dapat menyebar secara
cepat melalui jari dan masuk pada makanan yang dikonsumsi anak anak.
1
Adapun susunan acara pada saat penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi
a. 13 : 00 pembukaan:
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
2
3 13.15 Penutup: Crisantina Rosa 5 menit
1. Memberi pertanyaan kepada Correia
peserta
2. Menyimupulkan dan menutup
diskusi
3. Mengucapkan salam
4. TAHAP EVALUASI
a. struktur
Peserta penyuluhan di kampus STIKes Kharisma karawang
Perlengkapan yang digunakan selama diskusi adalah media power point dan
leaflet. Penggunaan bahasa mudah dimengerti, mahasiswa dapat memahami
dengan apa yang telah disampaikan oleh penyaji.
b. Proses
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari kamis tanggal 27 Juli 2017 pada
pukul 13 : 00 WIB ,jadwal ini sesuai yang telah ditentukan.
Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir.
Pertanyaan yang diajukan peserta dapat dijawab dengan baik oleh penyaji.
c. Hasil
70 % peserta dapat menyebutan pengertian Diare
70 % peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Diare
70 % peserta dapat menyebutkan factor penyebab Diare
70 % peserta dapat menyebutkan pencegahan dan pengobatan pada diare
3
LAMPIRAN
I. Identifikasi Masalah
Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara
berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan
kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus, terjadi di dunia pada
sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun.
Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan
menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir dari Departemen
Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah
lima tahun (balita) di Indonesia setelah radang paru atau pneumonia.
Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi dan
balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan
yang meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah
(SPAL), kualitas bakterologis air, dankondisi rumah.
Data terakhir menunjukkan bahwa kualitas air minum yang buruk menyebabkan 300
kasus diare per 1000 penduduk. Sanitasi yang buruk dituding sebagai penyebab
banyaknya kontaminasi bakteri E.coli dalam air bersih yang dikonsumsi masyarakat.
Bakteri E.coli mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia. Kontaminasi bakteri
E.coli terjadi pada air tanah yang banyak disedot penduduk di perkotaan, dan sungai yang
menjadi sumber air baku di PDAM pun tercemar bakteri ini. Hasil penelitian Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) propinsi DKI Jakarta menunjukkan 80
persen sampel air tanah dari 75 kelurahan memiliki kadar E.coli dan fecal coli melebihi
ambang batas.
4
II. Pengantar
Waktu : 20 Menit
tentang :
1. Pengertian diare
V. Materi
Terlampir.
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
5
VII. Media
1. Materi SAP
2. Leaflat
3. Power Point
6
IX. Pengesahan
Karawang,
Pemberi Penyuluhan
Pemateri
Mengetahui
Dosen Pembimbing
X. Evaluasi
7
XI. Lampiran Materi
Diare
1. Pengertian Diare
a. Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali sehari (WHO, 1992).
b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar
yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
c. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal
100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah
2. Penyebab Diare
a. Infeksi
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA) tonsillitis/
Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia, encepalitis dsb. Keadaan ini terutama tedapat pada
anak kurang dari 2 tahun.
Keterangan :
8
Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air
tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada
diare.
b. Faktor Malabsorsi
3. Klasifikasi Diare
1) Akut : jika kurang dari 1 minggu Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah
karena VIRUS , khas berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan
berbau asam.
9
b. Menurut patofisiologi :
c. Menurut penyebab:
2). Konstitusi
3). Malabsorbsi
1). Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat disebabkan oleh:
a). Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic diarrhea atau keracunan
mecholyl.
b). Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya pada: sindroma karsinoid,
penyakit addison’s, thirotoksikosis.
c). Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine, colitis ulserative, perikolil
abses.
a). Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada postgastrektom timbul sindroma
dumping.
d).Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya pada sindroma zollinger
Ellison.
3). Absorbsi abnormal pada pencernaan makanan, misalnya penyakit hati, penyakit pada
intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis atau pada TBC).
10
4. Pathogenesis
Terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic
dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam
rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkanya sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi peningkatan
sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus selanjutnya timbul diare karena terdapat
peningkatan isi rongga usus
a. Gangguan osmotic
b. Muntah
d. Panas
g. Nyeri pinggang
11
Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa mual dan
muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual, muntah dan diare,
virus unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan nafsu makan sehinnga
dapat menyebabkan penderita lesu.
6. Pencegahan Diare
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus,
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa,
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban
7. Pengobatan Diare
b. Mengobati dehidrasi
c. Memberi makan
12
Tips atau cara menanggulangi diare:
Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering buang air besar
maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu digantikan dengan cairan
yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air putih atau air mineral
yang bersih dan sudah dimasak.
Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan
energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain
sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.
Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena
makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik
untuk penderita susah buang air besar.
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi
atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan
energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret
dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta
makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.
Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang bergairah, dan
sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang menderita diare. Tidur
sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan obat harus
teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan diare. Penderita diare
harus memeriksakan sakinya ke pelayanan kesehatan agar mendapat obat yang sesuai.
Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat harus diminum sesuai ketentuan. Biasanya
dokter akan memberikan obat mules, obat diare, vitamin dan antibiotik.
13
XII. Daftar Pustaka
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare.
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=1
14
LEAFLET
15
16