Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE PADA ANAK

Oleh:
WULANDARI
(1411011026)

S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH JEMBER
Jl. Karimata 49, telp.(0331) 336728, fax. 337957. Kotak pos 104 Jember 68121
Website: http//unmuhjember.ac.id/ e-mail: kantor pusat@unmuhjember.ac.id

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIARE PADA ANAK

Topik : Diare pada Anak


Sasaran : Masyarakat
Tempat : Dusun Kebun Langsep Rt 001 Rw 003, Desa Silo
Hari/ tanggal : Minggu, 5 November 2017
Waktu : 09.00 WIB

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan menambah wawasan mengena
i diare pada anak.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu:
1. Menyebutkan pengertian penyakit diare
2. Menyebutkan klasifikasi (pembagian) penyakit diare
3. Menyebutkan penyebab diare
4. Menyebutkan tanda dan gejala diare
5. Menjelaskan cara mengatasi diare di rumah
6. Mengetahui cara pencegahan diare
C. Materi
1. Pengertian diare
2. Klasifikasi diare
3. Penyebab diare
4. Tanda dan gejala diare
5. Cara mengatasi diare di rumah
6. Pencegahan diare
D. Metode
Ceramah
E. Media
1. Leaflet
F. Pengorganisasian
1. Penyaji : Wulandari
2. Moderator :
3. Observer :
4. Fasilitator :
Job Description
Moderator : Mengarahkan jalannya acara
Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif
dalam diskusi
Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi
jalannya penyuluhan.
G. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pembukaan Mendengarkan pembukaan
a. membuka kegiatan dengan yang disampaikan oleh
mengucapkan salam moderator.
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
e. Menyampaikan kontrak waktu
2. 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan balik
a. Menggali tehadap materi yang
pengetahuan peserta tentang disampaikan.
diare
b. Menjelaskan tentang
pengertian diare
c. Menyebutkan penyebab diare
d. Menyebutkan tanda dan
gejala diare
e. Menjelaskan
tentang penanganan diare di
rumah
f. Menjelaskan
tentang pencegahan diare
3. 4 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah diberikan
dan reinforcement kepada peserta
yang dapat menjawab pertanyaan
4. 5 menit Penutup Mendengarkan dengan
a. Menjelaskan kesimpulan dari seksama dan menjawab
materi penyuluhan salam
b. Ucapan terima kasih
c. Salam penutup

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Kesiapan materi
c. Kesiapan media meliputi : Leaflet.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Dusun Kebun Langsep Rt 001
Rw 003, Desa Silo, Kabupaten Jember. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
Pada saat penyuluhan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti
dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
Lampiran

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DIARE PADA ANAK

A. PENGERTIAN
Diare adalah buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anak yang biasanya tinja encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur
dengan lender dan darah.
B. KLASIFIKASI (Macam-macam Diare)
Menurut (Wong, Donna L, 2008), diare dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu:
1. Diare Akut
Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi
defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI. Diare akut
biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit kurang dari 14 hari.
2. Diare Kronis
Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekeunsi defekasi dan kandungan air
dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari 14 hari.
C. PENYEBAB
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1. Faktor infeksi (Wong, Donna L, 2008)
a. Infeksi enteral: infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak, meliputi
a) infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb)
b) infeksi virus : Enterovirus ( virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis)
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll)
c) infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris, strongyloideus),
protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas
hominis)
b. Infeksi parenteral: merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.
Kuman masuk dn berkembang dalam usus adanya toksin dalam
dinding usus halus hipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus
meningkat DIARE
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa
merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu
dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

Tekanan osmotik meningkat pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus


isi rongga usus meningkat DIARE

3. Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.

Toksin tidak dapat diserap hiperperistaltik kemampuan absorbsi


menurun DIARE

4. Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)

psikologis hiperperistaltik kemampuan absorbs menurun DIARE

D. TANDA DAN GEJALA

1. Mula-mula anak atau bayi cengeng, gelisah dan nafsu makan berkurang.
2. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja
cair atau encer di sertai muntah
3. Nafsu makan menurun
4. Demam
5. Badan anak terasa lemah.
6. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
7. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
8. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta
penurunan berat badan.
9. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
10. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

E. PENANGANAN DIARE DIRUMAH


1. Berikan ASI lebih lama pada setiap kali pemberian (Bila masih diberi ASI).
2. Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai tambahan.
3. Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut : oralit, kuah sayur,
air tajin atau air matang.
4. Sari buah segar atau pisang yang dihaluskan
5. Berikan oralit , dengan cara
a. 1 bungkus oralit masukkan kedalam 200 ml (1 gelas) air matang
b. Usia sampai 1 tahun berikan 50-100 ml oralit setiap habis berak
c. Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok. Jika muntah tunggu sampai 10
menit, kemudian berikan lagi. Tetapi jika anak muntah lebih sering atau
berak-berak terus hingga lebih dari 5 hari atau semakin memburuk sehingga
pemberian oralit tidak dapat menolong supaya segera dibawa berobat ke
pelayanan kesehatan agar tidak terlambat. Jelaskan bahwa oralit tidak untuk
mengobati diarenya tetapi hanya untuk mencegah agar anak tidak jatuh
dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan agar pasien terus diberi
minum untuk mencegah bertambahnya dehidrasi.
6. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan
yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).

F. KOMPLIKASI

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik).


2. Renjatan hipovolemik.
Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada gerakan-
gerakan tangan kaki.
3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektrokardiagram).
4. Hipoglikemia.
5. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena
kerusakan vilimukosa, usus halus.
6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
G. Kapan anak dibawa ke rumah sakit
a. jika menemukan tanda-tanda anak muntah tiap kali minum, karena hal
tersebut bisa menjadikan diare dengan dehidrasi berat.
b. Demam
c. Adanya lender dan darah dalam tinja.

H. PENCEGAHANNYA
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:

1. Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan pakai sabun sebelum makan
dan setiap habis bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.
2. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar,
sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
3. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih 10-15 menit.
4. Membiasakan anak membuang air besar dan air kecil pada tempatnya,
sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.
5. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
6. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas 5 menit baru digunakan lagi.
7. Menjaga kebersihan diri dan menjaga kebersihan adiri anak.
8. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang
baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup
agar makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain),
membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA

OTC DIGEST. (2011). Diare dan Obatnya (61 ed.). Jakarta: PT.Tripakarsa Media Utama.
Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: ECG.

Anda mungkin juga menyukai