Anda di halaman 1dari 37

YKP

ASKEP KELUARGA USIA REMAJA

Disusun Oleh :

Anissa Pujianti 1810012


Ceu Ceu Bella 1810022
Dewi Adella 1810103
Mayang Safutri 1810054
Selvy Yunita 1810088
Tedi Novan 1810102

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2021

Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya


YKP

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA


STIKES HANG TUAH SURABAYA
DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

KASUS
Sebuah keluarga dengan kepala keluarga berinisial Tn.A usia 59 tahun. Memiliki seorang istri
berinisial Ny.E berusia 55 tahun. Anak pertama bernama An.S, berjenis kelamin laki-laki, berusia
17 tahun. Anak kedua bernama An.T , berjenis kelamin perempuan, berusia 15 tahun. Tn.A
bekerja sebagai Guru SMP dan Ny.E sebagai ibu rumah tangga. Sebagai Guru SMP, Tn. A
mendapat gaji Rp. 3.000.000 per bulan. Tahun depan Tn. A akan pensiun. Tn. A merasa sedikit
bingung dengan apa kegiatan yang akan ia lakukan setelah pensiun dan memikirkan bahwa
penghasilan juga akan berkurang. Tn. A memiliki penyakit hipertensi sejak 5 tahun lalu. Tn. A
sering merasa pusing dan terasa berat pada tengkuk saat Tn. A merasa terlalu lelah. Akan tetapi
Tn. A tidak segera berobat ke puskesmas, Tn. A hanya beristirahat dan meminum obat warung
karena beranggapan bahwa sakit tersebut akan hilang dengan sendirinya. Rumah cukup bersih tapi
terlihat berantakan, tidak ada pertukaran udara karena kurangnya ventilasi rumah.

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn. A Pendidikan : SMA
Umur : 59 tahun Pekerjaan : Guru SMP
Agama : Islam Alamat : Indralaya
Suku : Palembang Nomor Telpon : 0859180713686

b. Komposisi Keluarga: Ayah, Ibu dan 2 orang anak


No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan

1. Tn. A L 59 tahun Suami Guru SMP SMA

2. Ny. E P 55 tahun Istri IRT SMP

3. An. S L 17 tahun Anak Sekolah SMP

4. An. T P 16 tahun Anak Sekolah SMP

Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya


YKP

c. Genogram:

Tn
A Ny.
E

An. An.
S
T

Keterangan :

= laki – laki = GarisKeturunan

= perempun

= tinggal dalam satu rumah

Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya


d. Tipe Keluarga:
a) Jenis type keluarga: tipe keluarga adalah keluarga inti dengan orang tua dan 2 anak kandung
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut: Tidak ada masalah yang terjadi
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Keluarga ini adalah keluarga dengan latar belakang budaya Sumatera
baik Tn. A maupun Ny. E berasal dari suku Palembang. Keluarga ini memegang adat
budaya Sumatera dalam praktik kehidupan sehari-hari.

b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: Tradisi Ziarah Kubro erat kaitannya dengan nilai vital atau
kehidupan. Nilai vital dalam tradisi ini identik dengan adanya harapan bahwa setelah melaksanakan tradisi
ini akan menjadi lebih sehat dan bugar. Seluruh proses ziarah yang harus dilakukan dengan cara berjalan
kaki akan berdampak positif pada kesehatan para peserta yang melakukan tradisi ini.

f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:


Keluarga memeluk agama islam dan aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan
sekitar. Ny. E sering mengikuti pengajian ibu-ibu setiap satu minggu sekali. Menurut Ny.
E, keluarganya melaksanakan shalat dan puasa. Gerakan shalat dapat bermanfaat untuk
melancarkan peredaran darah. Puasa juga sangat bermanfaat bagi kesehatan, misalnya
mengontrol gula darah, meningkatkan kesehatan jantung dan masih banyak lagi.

g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:


a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. A
b) Penghasilan : 3.000.000/bulan
c) Upaya lain : Tidak ada
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
Rumah beserta perabotannya (seperti tv, kulkas, dll), kendaraan sepeda motor
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:
- Makan sehari-hari : Rp 1.000.000
- Listrik bulanan : Rp 400.000
- PDAM bulanan : Rp 300.000
- Spp Anak : Rp.200.000
- Lain-lain : Rp 300.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Pada hari libur, biasanya keluarga Tn. A berkumpul di rumah untuk membersihkan kebun
kecil dibelakang rumah mereka dan menonton televisi bersama. Waktu luang juga biasa
digunakan Ny. E untuk berbincang dengan tetangga.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Keluarga Tn. A dalam tahap keluarga dengan usia remaja

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:


Menurut Ny. E, suaminya saat ini sedang menjalani masa pensiun. Tn. A bingung dengan
kegiatan apa yang akan ia lakukan setelah pensiun. Karena selama ini sebagai guru SMP
adalah satu-satunya kegiatan Tn. A. Saat ditanya bagaimana perasaan Tn. A menjelang
masa pensiun, Tn. A menjawab bahwa ia bingung dan merasa sedih. Karena selama ini ia
menjalani profesi sebagai guru tetapi sebentar lagi ia tidak akan menjalankan kegiatan
tersebut lagi. Tn. A menjelaskan bahwa pensiun adalah kejadian di mana seseorang harus
berhenti dari pekerjaannya, karena usia yang sudah lanjut dan harus diberhentikan
ataupun atas permintaan sendiri. Tn. A berkata bahwa pensiun bukanlah suatu masalah,
akan tetapi masa setelah pensiun yang merupakan suatu masalah, disamping tidak
memiliki kegiatan, penghasilan pun akan berkurang. Tn. A dan Ny. E mengatakan bahwa
mereka tidak mengetahui tahap perkembangan keluarga usia pertengahan.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti:


a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:

Kedua orang tua saat ini hidup di lingkungan yang sama. Mereka berpacaran terlebih
dahulu sebelum menikah. Saat menikah, keduanya berada pada usia yang sudah
matang yaitu Tn. A 31 tahun dan Ny. E berusia 27 tahun. Keluarga dikaruniai anak
setelah 1 tahun menikah yaitu An. S. Setelah itu Ny. E mengikuti keluarga berencana
dan baru mempunyai anak lagi setelah anak pertama berusia 2 tahun.

Saat ini kondisi Tn. A pusing dan berat pada tengkuk. Tn. A sudah di diagnosis
hipertensi sejak 5 tahun lalu saat berobat ke puskesmas. Saat ditanya mengenai
hipertensi, Ny. E dapat menjelaskan dengan sederhana bahwa hipertensi adalah
tekanan darah tinggi. Tn. A dan Ny. E tidak mengetahui penyebab dari hipertensi,
selain itu Tn. A dan Ny. E tidak mengetahui tanda dan gejala hipertensi selain pusing
dan berat pada tengkuk. Menurut Ny. E, keluhan Tn. A tidak terlalu mengkhawatirkan
karena Tn. A tidak terlihat sakit, dan tetap dapat menjalankan aktivitas seperti biasa.
Tn. A tidak mau berobat ke puskesmas karena merasa bahwa keluhan tersebut akan
hilang dengan sendirinya.
b) Riwayat penyakit keturunan:
- Orang tua Tn. A adalah penderita hipertensi
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Imunisasi Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/Polio/ Yang telah
Kesehatan kesehatan
DPT/HB/ Campak dilakukan
1. Tn. A 59 62 Mengeluh Lengkap Menderita Membeli obat
pusing dan hipertensi warung
tengkuk berat sejak 5 tahun
lalu

2. Ny. E 55 57 Sehat Lengkap Tidak ada


masalah Tidak ada
3. An. S 17 60 Sehat Lengkap Tidak ada
masalah Tidak ada
4. An. T 16 50 Sehat Lengkap Tidak ada
masalah Tidak ada

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Terdapat puskesmas terdekat, tetapi Tn. A tidak mau pergi ke puskesmas karena menganggap
keluhannya akan hilang sendiri
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
- Tn. A menderita hipertensi sejak 5 tahun lalu

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah: Ukuran 9x6 meter. Menurut Ny. E, keluarganya belum mampu merenovasi
rumah karena keterbatasan biaya. Rumah terlihat berantakan. Jarak antara rumah Ny. E
dengan yang lainnya sangat dekat, hanya kurang dari satu meter.
b) Type rumah: hunian tipe 36
c) Kepemilikan: Rumah yang ditempati oleh keluarga merupakan rumah sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: memiliki 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga
sekaligus ruang makan dan dapur
e) Ventilasi/cendela: Kondisi ventilasi kurang karena sehingga cahaya yang masuk sedikit
dan pertukaran udara sangat kurang. Tn. A sering merasa pengap dan sesak dengan
kondisi rumah. Tetapi ia tidak mengatakan dengan istrinya. Istrinya mengatakan bahwa ia
tidak bisa melakukan apa-apa karena ventilasi rumah sudah seperti itu saat mereka
pertama kali tinggal. Untuk mengubahnya tentu membutuhkan biaya.
f) Pemanfaatan ruangan: 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga sekaligus ruang
makan, dapur dan ada sisa halaman belakang untuk kebun kecil
g) Septic tank: ada, letak di samping dekat kamar mandi
h) Sumber air minum: PDAM
i) Kamar mandi/WC: terdapat 1 kamar mandi dengan bak mandi dan wc
j) Sampah: terdapat tempat sampah dan untuk limbah RT akan diangkut menggunakan truk sampah 2x
seminggu
k) Kebersihan lingkungan: Ny. E mengatakan bahwa rumah yang bersih adalah rumah yang
di sapu setiap hari. Ny. E mengatakan rumahnya sudah cukup bersih. Menurut Ny. E ini
tidak menjadi masalah karena semua rumah di sini juga mengalami hal yang sama.
l) Denah Rumah (Gambarkan Denah Rumah Keluarga Binaan)
U

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a) Kebiasaan: Terdapat banyak rumah petak atau rumah kontrakan disekitar rumah Ny. E.
Antar tetangga sangat rukun, mereka terkadang menghabiskan waktu untuk mengobrol di
teras salah satu rumah.
b) Aturan/kesepakatan: saling menghormati dan menghargai antar tetangga
c) Budaya: dilakukan kerja bakti dan gotong royong sesuai jadwal yang ditentukan
c. Mobilitas Geografis Keluarga:
Sejak menikah, mereka sudah tinggal di lingkungan yang saat ini mereka tempati dan
tidak pernah pindah rumah.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Hubungan keluarga dengan masyarakat sangat baik, Ny. E selalu mengikuti pengajian
tiap minggu.

d. System Pendudukung Keluarga


Dukungan dari keluarga besar sangat membantu keluarga Tn. A dan Ny. E. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit, maka orang tua dari Ny. E akan membantu pekerjaan rumah.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga:
Komunikasi antara Tn. A dan Ny. E tidak mengalami kesulitan, apabila terdapat hal yang
penting dibicarakan biasanya mereka langsung membicarakannya. Menurut Ny. E,
mereka sama-sama orang Sumatera jadi jika berbicara tanpa basa basi. Tn. A dan Ny. E
dekat dengan anak-anak mereka.

b. Struktur Kekuatan Keluarga:


Di keluarga Tn. A, kekuasaan dibagi menurut peran masing-masing. Untuk masalah-
masalah yang berhubungan dengan kepentingan rumah tangga, Tn. A menyerahkan
sepenuhnya pada Ny. E namun apabila tidak bisa diatasi, Ny. E selalu meminta bantuan
dan pertimbangan Tn. A. Tn. A selalu memberikan tanggung jawab keuangan kepada Ny.
E. Apabila terdapat keputusan penting dan mendesak, Tn. A lah yang bertanggungjwab
mengambil keputusan dan semua keluarga akan mematuhi.

c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)


Tn. A: Ayah dan suami, ia merupakan pencari nafkah satu-satunya dan merupakan
pemimpin keluarga. Perannya di keluarga dilakukan sebaik-baiknya, menurut Tn. A ia
selalu berusaha menjadi suami dan ayah yang baik.ia selalu berusaha memenuhi
keinginan istri dan anaknya. Tn. A tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu
melibatkan Ny. E untuk memberikan masukan. Tn. A selalu memanfaatkan waktu sebaik-
baiknya dengan keluarga.

Ny. E: Ibu dan istri, merupakan ibu rumah tangga. Ia selalu berusaha memberikan yang
terbaik dan mengasuh anak-anaknya dengan sebaik-baiknya. Ia pun merasa sangat
dihargai oleh suaminya sehingga tidak mau mengecawakan Tn. A.

An. S: Merupakan anak pertama. Menurut Ny. E, An. S merupakan tumpuan harapan
keluarga ketika dia lulus sekolah. Begitupun dengan An. T.

d. Nilai dan Norma Keluarga


Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai sumatera karena mereka berasal dari suku yang
sama. Namun menurut Ny. E ia tidak tahu seperti apa nilai Sumatera sehingga mereka
menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa. Norma yang dianut adalah norma agama.
Apabila menurut agama tidak baik, maka mereka tidak akan melakukan hal tersebut.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Tn. A dan Ny. E selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang baik antara mereka
berdua untuk anak-anaknya. Tidak ada perbendaan antara anak pertama dan kedua.
Mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi terbuka dalam segala hal sehingga
jarang jarang terjadi perselisihan antara Tn. A dan Ny. E.

b. Fungsi Sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: keluarga hidup rukun karena mampu menjalankan peran masing-masing
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi baik antar keluarga
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: semua keputusan akan didiskusikan
bersama terlebih dahulu
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: menonton televise bersama dan berkebun
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial: aktif mengikuti pengajian, kerja bakti dan lain lain
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya : Tn. A dan Ny. E hanya tau pengertian hipertensi secara sederhana dan
tidak tahu penyebab serta tanda gejala dari hipertensi. Tn. A tidak mau dibawa ke
puskesmas dan hanya membeli obat warung karena menurutnya keluhannya akan hilang
dengan sendirinya dan tidak mengganggu aktivitasnya.

b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang


tepat: belum mampu, karena terkesan masih meremehkan keluhan yang terjadi
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Kurang baik. Apabila ada keluarga yang sakit, jika tidak terlalu mengganggu maka tidak diberi obat.
Apabila sudah merasa tidak enak badan, akan membeli obat di warung
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Kurang baik, karena sistem ventilasi di rumah belum sesuai standart. Anggota keluarga merasakan
pengap
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Kurang baik, karena Tn. A tidak mau berobat ke puskesmas terdekat terkait keluhannya
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: 2
b) Akseptor: Ya, yang digunakan pil KB, lamanya 15 tahun
d) Keterangan lain: tidak ada

e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: dengan bekerja. Tn. A bekerja sebagai guru smp dengan gaji Rp
3.000.000 per bulan.
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat: tidak ada

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek: Tn.A merasa sedih karena sebentar lagi pensiun dan takut penghasilannya
berkurang
b. Stressor jangka panjang: tidak merasakan adanya stressor
c. Respon keluarga terhada stressor:
Keluarga memiliki sumber daya untuk berespon terhadap stressor yaitu:
1) Sistem dukungan sosial keluarga kuat. Keluarga besar selalu memberikan bantuan
kepada keluarga Tn. A
2) Tempat tinggal yang memadai dengan sarana kesehatan yang tersedia
3) Pola komunikasi yang baik dalam keluarga

d. Strategi koping:
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa lalu dan berpusat
pada musyawarah atau diskusi untuk menangani masalah pada keluarga. Keluarga juga
menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu
mereka saat membutuhkan pertolongan.

e. Strategi adaptasi disfungsional: Keluarga terutama Ny. E secara sadar telah melakukan
adaptasi disfungsional yaitu apabila tidak memiliki biaya untuk membeli sayuran, Ny. E
masih dapat memetik sayur di kebun belakang rumah mereka.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi: gizi keluarga terpenuhi karena memakan makanan bergizi
Upaya lain : terkadang anggota keluarga juga mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan imun
tubuh
VIII. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya:
Keluarga sangat ingin sekali Tn. A tidak memiliki keluhan lagi
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Keluarga sangat mengharapkan bantuan dari perawat untuk membantu mengatasi
masalah Tn. A

PENGKAJIAN KELUARGA TAHAP II


1. Bagaimana kemampuan keluarga mengenal masalah?
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan yang dihadapi Tn. A
2. Bagaimana kemampuan keluarga memutuskan tindakan untuk mengatasi masalah?
Keluarga khususnya Tn. A kurang mampu dalam memutuskan tindakan karena tidak mau pergi berobat ke
puskesmas untuk mengatai masalahnya
3. Bagaimana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan?
Kurang baik, karena akan merawat jika masalahnya sudah cukup parah, itupun hanya membeli obat di warung
4. Bagaimana kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan?
Kurang baik, karena kekurangan biaya untuk memodifikasi ventilasi rumahnya
5. Bagaimana kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan?
Kurang baik, karena puskesmas terdekat tidak dimanfaatkan

Surabaya, 18 Maret 2021


Mahasiswa
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, pada keluarga secara umum kondisi kesehatan secara fisik,
Ny. E tidak memiliki gangguan. Sedangkan Tn. A merasa pusing dan berat pada tengkuk. An. S
dan An. T belum terkaji karena mereka tidak ada dirumah saat dilakukan pengkajian. Dibawah ini
akan dijabarkan hasil pemeriksaan fisik Tn. A dan Ny. E

No Pemeriksaan Tn. A Ny. E


1. Keadaan umum Lemah karena Baik
pusing
2. Tanda – tanda vital :
140/90 mmHg 120/80 mmHg
- TD 88x/menit 80x/menit
- Nadi 36,5 derajat 36 derajat celcius
- Suhu celcius 20x/menit
- RR 18x/menit
3. TB & BB 168 cm dan 62 160 cm dan 57
kg kg

4. Kepala : Bentuk kepala Bentuk kepala


simetris. simetris.
Bentuk kepala
Rambut dan Rambut dan
Keadaan rambut kulit kepala kulit kepala
terlihat bersih, terlihat bersih,
Keadaan kulit kepala
warna rambut warna rambut
hitam, tebal, hitam, tebal,
tekstur halus, tekstur halus,
jumlah dan jumlah dan
distribusi distribusi
normal, tidak normal, tidak
terdapat lesi terdapat lesi
pada kulit pada kulit
kepala. kepala.
5. Mata : Mata simetris, Mata simetris,
konjungtiva konjungtiva
Bentuk
berwarna berwarna
Conjungtiva merah muda, merah muda,
sklera sklera
Sclera
berwarna berwarna
Fungsi penglihatan putih. putih.
6. Hidung : Hidung Hidung
terlihat terlihat
Bentuk
simetris, tidak simetris, tidak
Keadaan ada lesi ada lesi
maupun maupun
Fungsi penciuman
cairan. cairan.
7. Mulut : Warna bibir Warna bibir
merah muda, merah muda,
Bentuk
lembab, tidak lembab, tidak
Keadaan terdapat caries terdapat caries
gigi, tidak ada gigi, tidak ada
Fungsi menelan
gigi berlubang gigi berlubang
dan tidak ada dan tidak ada
bau mulut. bau mulut.
8. Telinga: Telinga tidak Telinga tidak
ada kelainan, ada kelainan,
Bentuk Keadaan
tidak ada les, tidak ada les,
Fungsi pendengaran bengkak bengkak
maupun nyeri maupun nyeri
tekan. tekan.
9. Dada : Pernapasana Pernapasana
normal, 18 normal, 20
Bentuk
kali per menit, kali per menit,
Pergerakan Tn. A tidak Tn. A tidak
mengalami mengalami
Suara nafas
gangguan gangguan
pernapasan. pernapasan.
Terdengar Terdengar
suara suara
bronchial pada bronchial pada
trakea, trakea,
bronkhovesiku bronkhovesiku
ler pada ler pada
bronkus, bronkus,
vesikuler pada vesikuler pada
paru-paru. paru-paru.
Tidak Tidak
terdengar terdengar
suara atau suara atau
bunyi napas bunyi napas
tambahan. tambahan.
Jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
normal, normal,
terdengar terdengar
suara S1 dan suara S1 dan
S2. Tidak S2. Tidak
terdengar terdengar
suara murmur. suara murmur.
TD 140/90 TD 120/90
mmHg, nadi mmHg, nadi
88 kali per 80 kali per
menit. menit.
10. Leher : Leher terlihat Leher terlihat
simetris, tidak simetris, tidak
Bentuk
ada gangguang ada gangguang
Gerakan fungsi dan fungsi dan
kelainan kelainan
Masa
anatomis. anatomis.
Akan tetapi
Tn. A
mengatakan
terasa berat
pada tengkuk.
11. Abdomen : Bising usus Bising usus
terdengar jelas terdengar jelas
Bentuk
pada kuadran pada kuadran
Nyeri tekan kanan atas, kanan atas,
frekuensi 10 frekuensi 10
kali per menit, kali per menit,
turgor elastis. turgor elastis.
12. Ekstermitas Bawah :
Bentuk
Pergerakan
Oedema
Ekstremitas Ekstremitas
Kuku tidak ada tidak ada
kelainan, tidak kelainan, tidak
ada gangguan ada gangguan
Ekstermitas Atas : fungsi maupun fungsi maupun
kelainan kelainan
Bentuk anatomis.
anatomis.
Pergerakan
Oedema
Kuku
13. Integumen : Kulit terlihat Kulit terlihat
bersih, bersih,
Turgor
pigmentasi pigmentasi
Keadaan kulit kulit merata, kulit merata,
turgor kulit turgor kulit
elastis, elastis,
permukaan permukaan
kulit tidak kulit tidak
kering, kering,
tekstrur kulit tekstrur kulit
lembut, tidak lembut, tidak
terdapat lesi, terdapat lesi,
sensitivitas sensitivitas
baik. baik.
14. Kebiasaan :
- BAB : Warna Kecokelatan Kecokelatan
Konsistensi Agak lunak Agak lunak
Tidak ada Tidak ada
Keluhan keluhan keluhan
- BAK : Warna Jernih Jernih
Bau Baunya tidak Baunya tidak
tajam tajam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan
15 Pemeriksaan Penunjang Tidak terkaji Tidak Terkaji
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

I. Analisis Dan Sintesis Data


No Data Masalah Penyebab
1 Subyektif : Nyeri akut Agen pencedera
a. Tn. A mengatakan fisiologis (iskemia)

kepalanya terasa pusing (SDKI D.0077 hal 172)


P : hipertensi
Q : cenut cenut
R : kepala
S:3
T : hilang timbul
b. Terasa berat pada tengkuk
c. tengkuk

Obyektif :

a. TD 140/90 mmHg
b. Nadi 88 kali per menit
c. RR 18 kali per menit

2 Subyektif : Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko Status Ekonomi


a. Tn. A mengatakan sering Rendah
merasa pengap dan sesak
dengan kondisi ventilasi (SDKI D.0099 hal
216)
rumah

b. Ny. E mengatakan bahwa


ia tidak bisa melakukan
apa-apa karena ventilasi
rumah sudah seperti itu
saat mereka pertama kali
tinggal. Untuk
mengubahnya tentu
membutuhkan biaya.

Obyektif :
a. Kondisi ventilasi kurang
karena sehingga cahaya
yang masuk sedikit dan
pertukaran udara sangat
kurang
b. Gaji Tn. A Rp 3.000.000
per bulan

3 Subyektif : Defisit Pengetahuan Kurang terpapar


informasi
a. Tn. A dan Ny. E
mengatakan tidak
mengetahui penyebab
dari hipertensi (SDKI D.0111 hal
b. Tn. A dan Ny. E tidak 246)
mengetahui tanda dan
gejala hipertensi selain
pusing dan berat pada
tengkuk

c. Tn. A tidak mau


berobat ke puskesmas

Obyektif :
a. Tn. A dan Ny. E terlihat
bingung saat diberi
pertanyaan terkait
hipertensi
C. Perumusan Diagnosis Keperawatan

No Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemia)

2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan status ekonomi rendah

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi


D. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan
1. Diagnosis Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
(iskemia)

No Kriteria nilai bobot Skor pembenaran


Dx
1 SIFAT MASALAH 1 Masalah hipertensi
- TDK/KURANG SEHAT 3 telah terjadi pada
- ANCAMAN KES 2 3 Tn. A, sejak di
- KEADAAN SEJAHTERA 1
diagnosa hipetensi 5
tahun lalu. Saat ini
Tn. A mengeluh
pusing dan berat
pada tengkuk.
2 KEMUNGKINAN MSL DPT 2 Keluarga memiliki
DIUBAH
- MUDAH 2 sumber daya yang
- SEBAGIAN 1 2 cukup kuat untuk
- TDK DAPAT 0
mengatasi masalah
yaitu:
a. Pola
komunikasi
yang baik dalam
keluarga
b. Keluarga besar
selalu
memberikan
bantuan
c. Tersedianya
pelayanan
kesehatan yaitu
puskesmas yang
berjarak 200
meter
d. Ny. E tidak
bekerja di luar
rumah sehingga
memiliki
banyak waktu
untuk merawat
Tn. A
3 POTENSIAL MSL UTK 1 Masalah sudah
DICEGAH berlangsung cukup
- TINGGI 3 lama, yaitu 5 tahun
- CUKUP 2 2 lalu. Jarak rumah
- RENDAH 1
dengan pelayanan
kesehatan dekat.
4 MENONJOLNYA MASALAH 1 Saat Tn. A
- MSL BERAT HRS 2
SEGERA DITANGANI mengeluh pusing
- ADA MSL, TTP TDK 1 2
PERLU SGR DITANGANI
dan berat pada
- MSL TDK DIRASAKAN 0 tengkuk, keluarga
tidak langsung
membawa ke
palayanan
kesehatan. Tn. A
hanya istirahat dan
meminum obat
warung. Ny. E
mengatakan keluhan
akan hilang dengan
sendirinya.

Total Skor 4 2/3

2. Diagnosis Keperawatan : Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan status


ekonomi rendah

No Kriteria nilai bobot Skor pembenaran


Dx
1 SIFAT MASALAH 1 Rumah terlihat
- TDK/KURANG SEHAT 3 berantakan, ventilasi
- ANCAMAN KES 2 2 kurang, sirkulasi dan
- KEADAAN SEJAHTERA 1
cahaya yang masuk
juga kurang. Rumah
dengan sirkulasi
udara yang buruk
akan menimbulkan
penyakit paru-paru,
salah satunya adalah
TB paru.
2 KEMUNGKINAN MSL DPT 2 Keluarga memiliki
DIUBAH
- MUDAH 2 1 sumber daya yang
- SEBAGIAN 1
cukup kuat untuk
- TDK DAPAT 0
mengatasi masalah
yaitu:
a. Pola
komunikasi
yang baik
dengan An. S
b. Sistem
dukungan
keluarga yang
sangat kuat
c. Hubungan
keluarga yang
harmonis
d. Ny. E selalu
berada di rumah
sehingga
memiliki
banyak waktu
untuk
merapikan
rumah
3 POTENSIAL MSL UTK 1 Keluarga tidak
DICEGAH pernah
- TINGGI 3 2 memanfaatkan
- CUKUP 2
fasilitas kesehatan
- RENDAH 1
untuk menambah
informasi tentang
pentingnya kerapian
di dalam rumah serta
tidak adanya
motivasi yang kuat
untuk hidup rapi.
4 MENONJOLNYA MASALAH 1 Keluarga tidak
- MSL BERAT HRS 2
SEGERA DITANGANI merasa adanya
- ADA MSL, TTP TDK 1 1 masalah dengan
PERLU SGR DITANGANI
rumahnya. Keluarga
- MSL TDK DIRASAKAN 0
tidak pernah
menderita sakit yang
diakibatkan oleh
sirkulasi udara
ruangan yang buruk
Total Skor 2 5/6
3. Diagnosis Keperawatan: defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

No Kriteria nilai bobot Skor pembenaran


Dx
1 SIFAT MASALAH 1 Tn. A menderita
- TDK/KURANG SEHAT 3
- ANCAMAN KES 2
hipertensi sejak 5
3
- KEADAAN SEJAHTERA 1 tahun yang lalu dan
mengatakan bahwa
tidak tau penyebab
serta tanda gejala
dari hipertensi
2 KEMUNGKINAN MSL DPT DIUBAH 2 Keluarga memiliki
- MUDAH
- SEBAGIAN 2 1 sumber daya yang
- TDK DAPAT 1
0 cukup kuat untuk
mengatasi masalah
yaitu:
a. Pola
komunikasi
yang baik
dengan An. S
b. Sistem
dukungan
keluarga yang
sangat kuat
c. Hubungan
keluarga yang
harmonis
d. An. S yang
selalu
mendengar saat
dinasehati oleh
kedua orang tua
3 POTENSIAL MSL UTK DICEGAH 1 Tn. A dan Ny. E
- TINGGI 3
- CUKUP 3
ingin keluhan Tn. A
- RENDAH 2 segera hilang
1
4 MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah sangat
- MSL BERAT HRS SEGERA 2
DITANGANI berat karena Tn. A
- ADA MSL, TTP TDK PERLU 1 2
SGR DITANGANI menderita hipertensi
- MSL TDK DIRASAKAN 0 sejak 5 tahun yang
lalu dan sampai saat
ini keluarga tidak
mengetahui seluk
beluk penyakit itu
Total Skor 4

E. Prioritas Diagnosis Keperawatan


Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis 4 2/3
2 Defisit pengetahuan berhubungan kurang terpapar informasi 4
3 Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan status 2 5/6
ekonomi rendah
YKP

F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


No Dx Masalah Kesehatan
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
1 Nyeri akut Nyeri akut Kriteria hasil : keluhan nyeri menurun
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan intervensi
fekuensi, kualitas, intensitas nyeri
agen pencedera keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan
fisiologis (iskemia) tingkat nyeri menurun, tekanan darah b. Identifikasi skala nyeri
membaik dan kemampuan menuntaskan c. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
aktivitas meningkat tentang nyeri
d. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri misalnya terapi pijat,
aromaterapi atau kompres hangat
e. Fasilitas istirahat atau tidur
f. Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
g. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
h. Kolaborasi pemberian analgesik

2 Defisit pengetahuan Defisit pengetahuan Kriteria hasil : tingkat pengetahuan a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan dengan membaik menerima informasi
kurang terpapar Tujuan : Setelah dilakukan intervensi
informasi keperawatan selama 1x45 menit, b. Berikan kesempatan bertanya terkait
diharapkan perilaku sesuai anjuran hipertensi
meningkat, kemampuan menjelaskan c. Jelaskan faktor risiko dan tanda gejala
Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya
YKP
pengetahuan tentang suatu topik
hipertensi
meningkat, perilaku sesuai dengan
pengetahuan meningkat, persepsi yang d. Ajarkan perilaku pencegahan dan
keliru terhadap masalah menurun dan penanganan hipertensi
perilaku membaik e. Ajarkan strategi untuk meningkatkan
perilaku sehat

3 Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan Kriteria hasil : perilaku kesehatan


cenderung berisiko cenderung berisiko membaik a. Identifikasi penyebab kurangnya menerapkan
berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan intervensi perilaku kesehatan
status ekonomi rendah keperawatan selama 1x45 menit, b. Motivasi untuk berlatih meningkatkan
diharapkan penerimaan terhadap perilaku kesehatan
perubahan status kesehatan meningkat,
kemampuan melakukan tindakan c. Beri umpan balik positif
pencegahan masalah kesehatan meningkat, d. Libatkan keluarga selama berlatih
dan kemampuan peningkatan kesehatan
meningkat e. Jelaskan tujuan melatih perilaku kesehatan
f. Anjurkan mengungkapkan perasaan akibat
masalah yang dialami
g. Edukasi keluarga untuk berperilaku yang
sehat

Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya


G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosis Tgl & Tgl & Evaluasi Paraf


No Implementasi
Keperawatan Jam Jam (SOAP)
1. Nyeri akut berhubungan 18 maret 18 maret S: Pasien mengatakan nyeri sedikit
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 2021/
dengan agen pencedera 2021/ berkurang M
08.00 fekuensi, kualitas, intensitas nyeri 14.00
fisiologis (iskemia)
2. Mengidentifikasi skala nyeri O:
3. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan P : Nyeri terjadi hipertensi
tentang nyeri Q : Nyeri cenut-cenut
R : Nyeri di rasakan pada
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk tengkuk/kepala bagian belakang
mengurangi rasa nyeri misalnya terapi pijat, S : Skala 2 (0-4)
aromaterapi atau kompres hangat T : Hilang timbul
5. Memfasilitas istirahat atau tidur
A: Tujuan tercapai sebagian
6. Menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri
7. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk P: Lanjutkan intervensi no. 2, 4, 5, 8
mengurangi rasa nyeri
8. Mengkolaborasi pemberian analgesik

2. 18 maret 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan 18 maret S: Pasien mengatakan sudah mulai
Defisit pengetahuan
2021/ menerima informasi 2021/ paham dengan penyakit hipertensi
berhubungan dengan
10.00 10.00 M
kurang terpapar informasi 2. Memberikan kesempatan bertanya terkait hipertensi O: pasien aktif bertanya terkait hipertensi
3. Menjelaskan faktor risiko dan tanda gejala dan dapat menjawab pertanyaan
hipertensi
A: Tujuan tercapai
4. Mengajarkan perilaku pencegahan dan penanganan
P: intervensi di hentikan
hipertensi
5. Mengajarkan strategi untuk meningkatkan perilaku
sehat
Perilaku kesehatan
3. cenderung berisiko S: Pasien mengatakan ingin
berhubungan dengan 18 maret berperilaku yang sehat mulai saat ini
1. Mengidentifikasi penyebab kurangnya menerapkan 18 maret
status ekonomi rendah 2021/ 2021/
perilaku kesehatan
14.00 14.00 O: pasien aktif bertanya terkait M
2. Memotivasi untuk berlatih meningkatkan perilaku berperilaku sehat dan dapat menjawab
kesehatan pertanyaan
3. Memberi umpan balik positif
A: Tujuan tercapai
4. Melibatkan keluarga selama berlatih
5. Menjelaskan tujuan melatih perilaku kesehatan P: intervensi di hentikan

6. Menganjurkan mengungkapkan perasaan akibat


masalah yang dialami
7. Mengedukasi keluarga untuk berperilaku yang sehat
YKP

H. EVALUASI SUMATIF

Prioritas Diagnosis Keperawatan Evaluasi Paraf


1. Nyeri akut berhubungan dengan S : : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang M
agen pencedera fisiologis
(iskemia) O:
P : Nyeri terjadi hipertensi
Q : Nyeri cenut-cenut
R : Nyeri di rasakan pada tengkuk/kepala bagian
belakang
S : Skala 2 (0-4)
T : Hilang timbul

A: Tujuan tercapai sebagian

P: Lanjutkan intervensi no. 2, 4, 5, 8

2. Defisit pengetahuan S: Pasien mengatakan sudah mulai paham dengan


berhubungan dengan kurang penyakit hipertensi M
terpapar informasi
O: pasien aktif bertanya terkait hipertensi dan dapat
menjawab pertanyaan

A: Tujuan tercapai

P: intervensi di hentikan

3. Perilaku kesehatan cenderung S: Pasien mengatakan ingin berperilaku yang sehat


berisiko berhubungan dengan mulai saat ini M
status ekonomi rendah
O: pasien aktif bertanya terkait berperilaku sehat dan dapat
menjawab pertanyaan

A: Tujuan tercapai

P: intervensi di hentikan

4 S:

O:

A:

P:
Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya
Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya

Anda mungkin juga menyukai