Disusun Oleh :
KASUS
Sebuah keluarga dengan kepala keluarga berinisial Tn.A usia 59 tahun. Memiliki seorang istri
berinisial Ny.E berusia 55 tahun. Anak pertama bernama An.S, berjenis kelamin laki-laki, berusia
17 tahun. Anak kedua bernama An.T , berjenis kelamin perempuan, berusia 15 tahun. Tn.A
bekerja sebagai Guru SMP dan Ny.E sebagai ibu rumah tangga. Sebagai Guru SMP, Tn. A
mendapat gaji Rp. 3.000.000 per bulan. Tahun depan Tn. A akan pensiun. Tn. A merasa sedikit
bingung dengan apa kegiatan yang akan ia lakukan setelah pensiun dan memikirkan bahwa
penghasilan juga akan berkurang. Tn. A memiliki penyakit hipertensi sejak 5 tahun lalu. Tn. A
sering merasa pusing dan terasa berat pada tengkuk saat Tn. A merasa terlalu lelah. Akan tetapi
Tn. A tidak segera berobat ke puskesmas, Tn. A hanya beristirahat dan meminum obat warung
karena beranggapan bahwa sakit tersebut akan hilang dengan sendirinya. Rumah cukup bersih tapi
terlihat berantakan, tidak ada pertukaran udara karena kurangnya ventilasi rumah.
c. Genogram:
Tn
A Ny.
E
An. An.
S
T
Keterangan :
= perempun
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: Tradisi Ziarah Kubro erat kaitannya dengan nilai vital atau
kehidupan. Nilai vital dalam tradisi ini identik dengan adanya harapan bahwa setelah melaksanakan tradisi
ini akan menjadi lebih sehat dan bugar. Seluruh proses ziarah yang harus dilakukan dengan cara berjalan
kaki akan berdampak positif pada kesehatan para peserta yang melakukan tradisi ini.
Kedua orang tua saat ini hidup di lingkungan yang sama. Mereka berpacaran terlebih
dahulu sebelum menikah. Saat menikah, keduanya berada pada usia yang sudah
matang yaitu Tn. A 31 tahun dan Ny. E berusia 27 tahun. Keluarga dikaruniai anak
setelah 1 tahun menikah yaitu An. S. Setelah itu Ny. E mengikuti keluarga berencana
dan baru mempunyai anak lagi setelah anak pertama berusia 2 tahun.
Saat ini kondisi Tn. A pusing dan berat pada tengkuk. Tn. A sudah di diagnosis
hipertensi sejak 5 tahun lalu saat berobat ke puskesmas. Saat ditanya mengenai
hipertensi, Ny. E dapat menjelaskan dengan sederhana bahwa hipertensi adalah
tekanan darah tinggi. Tn. A dan Ny. E tidak mengetahui penyebab dari hipertensi,
selain itu Tn. A dan Ny. E tidak mengetahui tanda dan gejala hipertensi selain pusing
dan berat pada tengkuk. Menurut Ny. E, keluhan Tn. A tidak terlalu mengkhawatirkan
karena Tn. A tidak terlihat sakit, dan tetap dapat menjalankan aktivitas seperti biasa.
Tn. A tidak mau berobat ke puskesmas karena merasa bahwa keluhan tersebut akan
hilang dengan sendirinya.
b) Riwayat penyakit keturunan:
- Orang tua Tn. A adalah penderita hipertensi
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/Polio/ Yang telah
Kesehatan kesehatan
DPT/HB/ Campak dilakukan
1. Tn. A 59 62 Mengeluh Lengkap Menderita Membeli obat
pusing dan hipertensi warung
tengkuk berat sejak 5 tahun
lalu
Ny. E: Ibu dan istri, merupakan ibu rumah tangga. Ia selalu berusaha memberikan yang
terbaik dan mengasuh anak-anaknya dengan sebaik-baiknya. Ia pun merasa sangat
dihargai oleh suaminya sehingga tidak mau mengecawakan Tn. A.
An. S: Merupakan anak pertama. Menurut Ny. E, An. S merupakan tumpuan harapan
keluarga ketika dia lulus sekolah. Begitupun dengan An. T.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Tn. A dan Ny. E selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang baik antara mereka
berdua untuk anak-anaknya. Tidak ada perbendaan antara anak pertama dan kedua.
Mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi terbuka dalam segala hal sehingga
jarang jarang terjadi perselisihan antara Tn. A dan Ny. E.
b. Fungsi Sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: keluarga hidup rukun karena mampu menjalankan peran masing-masing
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi baik antar keluarga
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: semua keputusan akan didiskusikan
bersama terlebih dahulu
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: menonton televise bersama dan berkebun
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial: aktif mengikuti pengajian, kerja bakti dan lain lain
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya : Tn. A dan Ny. E hanya tau pengertian hipertensi secara sederhana dan
tidak tahu penyebab serta tanda gejala dari hipertensi. Tn. A tidak mau dibawa ke
puskesmas dan hanya membeli obat warung karena menurutnya keluhannya akan hilang
dengan sendirinya dan tidak mengganggu aktivitasnya.
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: dengan bekerja. Tn. A bekerja sebagai guru smp dengan gaji Rp
3.000.000 per bulan.
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat: tidak ada
d. Strategi koping:
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa lalu dan berpusat
pada musyawarah atau diskusi untuk menangani masalah pada keluarga. Keluarga juga
menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu
mereka saat membutuhkan pertolongan.
e. Strategi adaptasi disfungsional: Keluarga terutama Ny. E secara sadar telah melakukan
adaptasi disfungsional yaitu apabila tidak memiliki biaya untuk membeli sayuran, Ny. E
masih dapat memetik sayur di kebun belakang rumah mereka.
Obyektif :
a. TD 140/90 mmHg
b. Nadi 88 kali per menit
c. RR 18 kali per menit
Obyektif :
a. Kondisi ventilasi kurang
karena sehingga cahaya
yang masuk sedikit dan
pertukaran udara sangat
kurang
b. Gaji Tn. A Rp 3.000.000
per bulan
Obyektif :
a. Tn. A dan Ny. E terlihat
bingung saat diberi
pertanyaan terkait
hipertensi
C. Perumusan Diagnosis Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemia)
2 Defisit pengetahuan Defisit pengetahuan Kriteria hasil : tingkat pengetahuan a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan dengan membaik menerima informasi
kurang terpapar Tujuan : Setelah dilakukan intervensi
informasi keperawatan selama 1x45 menit, b. Berikan kesempatan bertanya terkait
diharapkan perilaku sesuai anjuran hipertensi
meningkat, kemampuan menjelaskan c. Jelaskan faktor risiko dan tanda gejala
Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya
YKP
pengetahuan tentang suatu topik
hipertensi
meningkat, perilaku sesuai dengan
pengetahuan meningkat, persepsi yang d. Ajarkan perilaku pencegahan dan
keliru terhadap masalah menurun dan penanganan hipertensi
perilaku membaik e. Ajarkan strategi untuk meningkatkan
perilaku sehat
2. 18 maret 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan 18 maret S: Pasien mengatakan sudah mulai
Defisit pengetahuan
2021/ menerima informasi 2021/ paham dengan penyakit hipertensi
berhubungan dengan
10.00 10.00 M
kurang terpapar informasi 2. Memberikan kesempatan bertanya terkait hipertensi O: pasien aktif bertanya terkait hipertensi
3. Menjelaskan faktor risiko dan tanda gejala dan dapat menjawab pertanyaan
hipertensi
A: Tujuan tercapai
4. Mengajarkan perilaku pencegahan dan penanganan
P: intervensi di hentikan
hipertensi
5. Mengajarkan strategi untuk meningkatkan perilaku
sehat
Perilaku kesehatan
3. cenderung berisiko S: Pasien mengatakan ingin
berhubungan dengan 18 maret berperilaku yang sehat mulai saat ini
1. Mengidentifikasi penyebab kurangnya menerapkan 18 maret
status ekonomi rendah 2021/ 2021/
perilaku kesehatan
14.00 14.00 O: pasien aktif bertanya terkait M
2. Memotivasi untuk berlatih meningkatkan perilaku berperilaku sehat dan dapat menjawab
kesehatan pertanyaan
3. Memberi umpan balik positif
A: Tujuan tercapai
4. Melibatkan keluarga selama berlatih
5. Menjelaskan tujuan melatih perilaku kesehatan P: intervensi di hentikan
H. EVALUASI SUMATIF
A: Tujuan tercapai
P: intervensi di hentikan
A: Tujuan tercapai
P: intervensi di hentikan
4 S:
O:
A:
P:
Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya
Departemen Keperawatan Komunitas & Keluarga STIKES Hang Tuah Surabaya