perilaku seksual remaja berbasis Theory Health Belief Model di SMA Negeri 10
umum lokasi penelitian, data umum karakteristik responden, dan data khusus
(variabel penelitian).
Provinsi Jawa Timur. Jumlah sumber daya manusia (SDM) di SMA Negeri 10
seluruh siswa kelas X, XI, XII. Terdapat fasilitas antara lain, 5 laboratorium
dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 209 responden siswa kelas 11. Data
diberikan melalui link google form dengan membagikan pada siswa di SMA
Negeri 10 Surabaya. Sementara itu wilayah SMA Negeri 10 Surabaya berbatasan
dengan:
besar berusia 16 tahun sebanyak 131 responden (62,7%), usia 17 tahun sebanyak
besar berjenis kelamin laki – laki sebanyak 108 responden (51,7%), dan untuk
besar memiliki perilaku seksual sedang sebanyak 124 responden (59,3%), dan
besar yang memiliki Precieved Benefits tinggi sebanyak 206 responden (98,6%),
besar yang memiliki Precieved Barriers tinggi sebanyak 193 responden (92,3%),
Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Self Efficacy Pada Anak
Remaja di SMA Negeri 10 Surabaya pada tanggal 5 – 9 Agustus 2022
(n=209)
Precieved Barriers Frekuensi (f) Presentase (%)
Rendah 0 0
Sedang 2 1,0
Tinggi 207 99,0
Total 209 100
Berdasarkan Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 209 responden sebagian
besar yang memiliki Self Efficacy tinggi sebanyak 207 responden (99,9%), dan
0,000, yang berarti ρ < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
kedua variabetl tersebut sebesar (r=-0,309) yang artinya terdapat hubungan positif
(+) antar kedua variabel dengan tingkat hubungan yang rendah. Hal ini
rendah.
0,097, yang berarti ρ > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1
Surabaya.
besar memiliki preceived benefits tinggi sebanyak 121 responden (57,9%) dengan
0,150, yang berarti ρ > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1
Surabaya.
besar memiliki preceived barriers tinggi sebanyak 114 responden (54,5%) dengan
responden (4,8%) dengan perilaku seksual sedang, dan preceived barriers sedang
0,019, yang berarti ρ < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
variabel tersebut sebesar (r=-0,789) yang artinya terdapat hubungan negatif (-)
antar kedua variabel dengan tingkat hubungan yang kuat. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi preceived barriers remaja maka perilaku seksualnya akan
semakin rendah.
11. Hubungan Faktor Self Efficacy Terhadap Perilaku Seksual Remaja di SMA
Negeri 10 Surabaya
Tabel 5.13 Hubungan Faktor Self Efficacy Terhadap Perilaku Seksual Remaja di
SMA Negeri 10 Surabaya pada tanggal 5 – 9 Agustus 2022 (n=209)
Perilaku Seksual
Self Efficacy Rendah Sedang Tinggi Total
F % F % F % F %
Rendah 0 0% 0 0% 0 0% 0 0,0%
Sedang 1 0,5% 1 0,5% 0 0% 2 1,0%
Tinggi 84 40,2% 123 58,9% 0 0% 207 99,9%
Total 85 40,7% 124 59,3% 0 0% 209 100%
Nilai Uji Spearman’s Rho = 0,028 (α < 0,05) (r = -0,688)
Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 209 responden sebagian
besar memiliki self efficacy tinggi sebanyak 123 responden (58,9%) dengan
dengan perilaku seksual rendah, self efficacy sedang sebanyak 1 responden (0,5%)
dengan perilaku seksual rendah, dan self efficacy sedang sebanyak 1 responden
0,028, yang berarti ρ < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
variabetl tersebut sebesar (r=-0,688) yang artinya terdapat hubungan negatif (-)
antar kedua variabel dengan tingkat hubungan yang kuat. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi self efficacy remaja maka perilaku seksualnya akan semakin
rendah.
5.2 Pembahasan
5.3 Keterbatasan
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran