HASIL PENELITIAN
Kabupaten Malang yang berlokasi di JL. Raya Sengon No 29 RT. 8 RW. 3, Desa
gudang. Jumalah tenaga pengajar yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 8 orang
guru, 1 orang guru UKS, 1 orang penjaga sekolah dan jumlah siwa baru tiap tahun
Data umum pada penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, kelas, tinggal
bersama dan mendapatkan pendidikan krakter. Data umum pada penelitian ini
Tabel 5.1 Data umum penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, kelas, tinggal
bersama dan mendapatkan pendidikan krakter di SDN Bedalisodo 01
Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
Karakteristik f (%)
Usia
9-11 Tahun (Masa kanak-kanak) 52 94,5
12 Tahun (Renaja awal) (Depkes RI. 2009) 3 5,5
Jenis Kelamin
Laki-Laki 26 47,3
Perempuan 29 52,7
Kelas
IV 22 40,0
V 33 60,0
Tinggal Bersama
Orang tua 44 80,0
Keluarga 11 20,0
Mendapatkan Pendidikan Krakter
Ya 55 100,0
Tidak 0 0,0
Jumlah 55 100
berada pada rentang usia 9-11 tahun (43,6%), sebagian besar responden berjenis
Tabel 5.3 Kejadian Bullying Pada Anak Usia Sekolah Di SDN Bedalisodo 01
Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
Variabel f (%)
Kejadian Bullying
Bullying 15 27,3
Tidak terjadi Bullying 40 72,7
Total 55 100
Tabel 5.4 Hubungan Karakteristik Anak Usia Sekolah Dengan Kejadian Bullying
Di SDN Bedalisodo 01 Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
karakteristik anak sekolah dasar yang baik akan berdampak pada tidak terjadi
bullying sebesar (60,0%). Hasil uji fisher's exact test menunjukkan bahwa ada
PEMBAHASAN
Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Karakteristik anak usia sekolah yang baik
dapat dilihat pada indikator jawaban kuesioner yakni sebagian besar anak sekolah
siswa suka berteman dengan siapapun, sebagian besar responden anak sekolah
selalu mengerjakan tugas sekolah yang diberikan guru, sebagian besar anak
sekolah berteman yang bukan geng/kelompokku dan sebagain besar anak sekolah
tidak ingin menjadi oarang yang ditakuti oleh teman sekolah saya.
Karakteristik anak usia sekolah yang baik dipengaruhi oleh faktor umur.
Hampir seluruhnya responden berada pada rentang usia 9-11 tahun. Usia 9-11
tahun merupakan usia anak sekolah dasar yang sebentar lagi akan memasuki usia
remaja awal, pada usia ini sudah bisa memahami dengan perilaku kehidupan yang
baik, seperti siswa sudah ada pembinaan karakter yang dapat berdampak pada
karakteristik anak yang baik. Menurut Pamuji & Sodikin (2020) menjelaskan
bahwa karakter individu juga dipengaruhi juga oleh usia seseoarang, semakain
bertambah usia makan tingkat karakter juga semakin baik dan terlihat.
Karakteristik anak usia sekolah yang baik dipengaruhi oleh jenis kelamin.
perempuan memiliki sikap yang lemah lembut dan melibatkan perasaan dalam
bersikap dan bertindak sehingga berdampak pada karakteristik yang dimiliki, pada
perempuan yang baik. Menurut Mariyati (2019) juga menjelaskan bahwa
lembut kepada temannya, hal ini akan berdampak pada karakteristik anak sekolah
yang baik .
Karakteristik anak usia sekolah yang baik dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
sudah mendapatkan pendidikan krakter seperti cara perilaku baik dan perilaku
sopan yang akan berdampak karakteristik anak usia sekolah yang baik. Menurut
disebabkan oleh pendidikan, dimana sekolah menjarkan tentang krakter yang baik
sperti berperilaku yang biak dan sopan, sehingga pendidikan karakter dapat
yang hidup dalam lingkungan keluarga yang baik secara langsung atau tidak
baik. Jadi dapat dipahami bahwa dengan menentukan secara benar tempat atau
dimunculkan anak. Asmita, dkk (2021) juga menjelaskan bahwa semakin tinggi
Kabupaten Malang. Tidak terjadinya bullying pada anak dapat dilihat pada hasil
jawaban kuesioner yakni sebagian besar responden tidak pernah dijauhi oleh
teman memanggil saya dengan panggilan yang saya sukai, sebagian besar
responden suka berteman dengan siapa saja dan sebagian besar responden tidak
pernah menyebarkan berita yang tidak benar tentang teman saya agar ia dijauhi
Tidak terjadinya bullying pada anak dipengaruhi oleh faktor usia. Hampir
seluruhnya responden berada pada rentang usia 9-11 tahun. Pada usia ini akan
memasuki usia anak sekolah dasar, tentunya sudah memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang atauran berperilaku yang baik dan tidak melanggar yang
berdampak pada perilaku yang baik, sehigga tidak terjadi bullying pada anak
sekolah. Tingkat usia sangat menetukan tinggi rendahnya bullying, anak sekolah
usia lebih dari 9 tahun meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai
sehingga dapat berdampak pada perilaku yang baik (Wakhid, dkk. 2017). Sejalan
dengan penelitian Mustayah & Wulandari (2018) menyatakan bahwa usia anak
Tidak terjadinya bullying pada anak dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin.
Menurut Ilham, dkk (2021) menjelaskan bahwa perempuan memilki sikap dan
perilaku yang lemah lembut dan memiliki rasa mengehargai terhadap seseoarng,
diajarkan cara berperilaku yang baik, berteman dan cara berkomikasi yang baik,
hal ini secara tidak langsung siswa diajarkan tidak melakukan bullying, sehingga
tidak adanya indikasi resiko terjadinya bullying pada siswa. Menurut Suib &
berbicara, mengahargai teman dan orangtua, hal ini akan memberikan kesadaran
siswa sekolah dasar bagaiman berperilaku yang baik dan sospan sehingga
Aswat, dkk (2022) juga menjelaskan bahwa dalam upaya pencegahan bullying
dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan karakter sejak usia dini, sehingga
Hampir seluruhnya responden tinggal bersama orang tua. Peran keluarga dalam
tumbuh kembang anak sangat mempengaruhi salah satunya perilaku anak, namun
ketika orangtua menjalan fungsi keluarga dengan baik seperti membina anak,
membiasakan anak berperilaku soapan, menghargai yang lebih tua, hal dengan
secara tidak langsung bahwa anak akan mengitu dan terbiasa dengan melakukan
perilaku yang baik tanpa menyakiti temannya. Menurut Utami & Renaldi (2022)
perilaku bullying pada siswa, dimana adanya pengawasan orang tau dan didikan
orang tua terhadap anak, maka akan berdampak pada perilaku anak yang baik dan
kekerasan, persepsi, gander, usia, kontrol psikologis, dan penggunaan zat adiktif.
Faktor eksternal: Faktor keluarga meliputi pola asuh, dukungan keluarga, dan
stress orang tua dan media. Sejalan dengan penelitian Mutiara (2021) yang
dan ekstrenal.
yang baik akan berdampak pa da tidak terjadi bullying sebesar (60,0%). Hasil uji
fisher's exact test menunjukkan bahwa ada hubungan karakteristik anak usia
bullying, karena karakter siswa yang baik makan akan berdampka pada tidak
terjadinya buulying atau sebaliknya,. Anak usia sekolah merupakan seorang anak
yang berusia 6-12 tahun, pada usia ini juga masih terjadi proses tumbuh kembang
hal yang lebih besar atau dewasa, karakteristk anak dipengaruh oleh beberapa
dan lingkungan, ketika faktor ini terjadi maka akan memunculkan sikap anak yang
baik dan yang buruk, hal buruk seperti adanya sikap yang menyimpang dan
Diyantini, dkk (2015) menjelaskan bahwa usia anak 6-12 tahun) adalah
kepribadian anak. Anak akan diarahkan untuk mulai keluar dari kelompok
keluarga menuju ke kelompok yang lebih luas, dengan harapan dapat mencapai
selain dapat memperluas dunia anak dapat juga menjadi tempat berkembangnya
agresif yang bersifat merusak yang dilakukan dengan sengaja dan berulang-ulang
dengan tujuan untuk merugikan korbannya serta dapat disertai dengan adanya
perbedaan atau ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban (Latifah,
2012).
diakui sebagai masalah sosial yang berarti dan umumnya terjadi pada anak
sekolah dasar periode terakhir yaitu pada rentang usia 9-12 tahun. Karakteristik
menunjukkan bahwa perilaku bullying tidak berhubungan dengan usia anak. Akan
tetapi perilaku bullying berhubungan dengan jenis kelamin dan kelompok geng.
Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam penyusunan
dikalangan anak sekolah merupakan sebuah fenomena yang sudah lama terjadi.
dari individu anak itu sendiri dan lingkungan keluarga anak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur, jenis kelamin, kelas, pekerjaan
ibu, media kekerasan, perkelahian, dan makian dengan perilaku bullying pada
anak usia sekolah. Sedangkan untuk variabel kepunyaan geng, pola asuh orang
tua, dan pekerjaan ayah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku
6.4 Keterbatasan
7.1 Kesimpulan
2. Sebagian besar responden tidak terjadi bullying pada anak usia sekolah di
7.2 Saran-Saran
1. Sekolah
bullying
2. Orang tua
Orang tua dapat mendorong anak dalam berperilaku yang baik sehingga tidak
3. Siswa
Siswa dapat mengikuti cara aturan berperilaku yang diberikan guru dan
keluarga.
4. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian dalam meneliti yang berhubungan
dengan bullying pada anak sekolah dasar