A DENGAN MASALAH
UTAMA HIPERTENSI
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas dan Keluarga
Dosen Pembimbing:
Ns. Muhammad Muin.,M.Kep.Sp.Kep.Kom
Pembimbing Klinik:
Ns. Silvi Rizki Novianti Provitasari, S.Kep
Disusun oleh:
Inggita Lailatim Maftukhah
(22020121210028)
4. Pekerjaan : Wirausaha
5. Pendidikan : SLTA
6. Komposisi Keluarga :
7. Genogram :
8.
9.
A
Tn. A Ny.E
An. D
Ket :
a) : Laki- Laki
b) : Perempuan
e)
: Hipertensi
: Penyakit jantung
: Kanker
: Diabetes
: Obesitas
: Arthritis
8. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A termasuk dalam Nuclear Family (Keluarga Inti) yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah
9. Budaya
b. Suku bangsa dan Bahasa yang digunakan
Bahasa keseharian yang digunakan keluarga Tn. A yaitu bahasa Jawa
dan terkadang juga bahasa Indonesia
Ny. E berkata “Saya asli jawa mbak, bapak juga jawa, bahasa sehari-
hari sing dipakai ya kadang bahasa jawa kadang juga bahasa
Indonesia”
c. Pantangan dan kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan atau
hipertensi
Tidak ada pantangan dalam makanan apapun, akan tetapi keluarga Tn.
A rutin mengonsumsi susu putih setiap pagi.
Ny. E berkata “kalau makanan ya tidak ada pantangan mbak, apapun
ya dimakan, kalau rutinitas itu biasane tiap pagi bapak sama saya
minum susu putih itu”
10. Agama
a. Agama yang dianut
Agama yang dianut keluarga Tn. A yaitu Islam
Ny. E berkata “sekeluarga ya agamanya islam mbak dari awal islam semua
tidak ada yang pindah agama”
b. Kegiatan Keagamaan yang diikuti di rumah dan di masyarakat
Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan dirumah yaitu ngaji bersama,
tetapi sangat jarang dilakukan. Untuk kegiatan keagamaan di masyarakat
yaitu ada tahlilan setiap malam jumat atau hari kamis.
Ny. E berkata “nek kegiatan keagamaan dirumah biasane ya ngaji bersama
mbak, tapi semenjak anak saya kerja itu udah jarang, nek di lingkungan
rumah ya tahlilan itu setiap hari kamis malam”
c. Bagaimana agama berdampak pada kesehatan keluarga
Kegiatan keagamaan sangat berdampak pada status kesehatan keluarga Tn.
A. setelah sholat atau mengaji biasanya hati terasa tenang dan nyaman.
Ny. E berkata “kalo kegiatan keagamaan baik dirumah maupub di
lingkungan sangat berpengaruh mbak, tiap habis ngaji itu hati rasanya
adem dan tenang “
11. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga kurang lebih Rp. 2000.000,- / Bulan. Tn. A dulu bekerja
sebagai sopir di salah satu perusahaan roti. Akan tetapi sekarang sudah tidak
bekerja karena sudah merasa lelah dengan pekerjaan sehari-harinya. Ny. E
memiliki toko sembako. An. D juga sudah bekerja di salah satu toko roti di
Semarang. Keluarga Tn. A mengatakan bahwa penghasilan tersebut sangat
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.
a. Kelas social
- Tabungan/asuransi yang dimiliki keluarga
Keluarga Tn. A memiliki tabungan yang dikelola oleh istrinya
Ny. E berkata “kalau tabungan ada mbak, yang mengelola juga saya
semenjak bapak berhenti kerja itu keuangan semua yang mengelola juga
saya”
- Jaminan Kesehatan
Keluarga Tn. A menggunakan BPJS sebagai jaminan kesehatannya.
Ny. E berkata “saya punya BPJS mbak”
b. Penanggung jawab ekonomi
Penanggung jawab ekonomi keluarga Tn. A yaitu istrinya atau Ny. E.
semenjak Tn. A mengalami sakit semua pemasukan dari Ny.E akan tetapi
juga dibantu anaknya yaitu An. D yang bekerja di salah satu took roti.
Ny. E berkata “ semenjak bapak sakit itu ya semua penghasilan dari saya
mbak, dulu sih bapak jadi sopir di perusahaan roti, akan tetapi semenjak
mengeluh sakit jadi berhenti kerja dan sekarang saya yang kerja kadang ya
dibantu sama anak saya”
c. Dukungan ekonomi dari pemerintah
Keluarga Tn. A mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa Bantuan
Sosial Tunai (BST) yang didapatkan selama 3 bulan sekali
Ny. E berkata “kalau saya dapetnya BST itu mbak, biasanya 3 bulan sekali
dapatnya”
d. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari keluarga Tn. A cukup.
Ny. E berkata “Alhamdulillah kebutuhan ya cukup mbak, disyukuri ae lah”
Ny. E berkata : “ Saya menikah dengan suami saya itu tahun 1994 mbak. Nikah
ya maunya sendiri mbak nggak dijodohin. Soale sudah pacaran 2 tahun mbak.
Terus tahun 1996 itu saya ngelahirin anak saya yang petama itu. Itu ya anak
saya satu-satunya mbak. Tekanan darah saya itu 150/90 mbak kadang ya
normal 140/90 gak mesti mbak tapi gak pernah melebihi itu “
Tn A berkata : “ Kalau saya itu sekitar tahun 2014 itu sudah merasakan tanda-
tanda hipertensi mbak, tak periksakan terus udah dikasih obat, tapi obate gak
tak minum teratur, apalagi pas pandemi itu saya nggak pernah minum obat
mbak”
16. Riwayat keluarga sebelumnya
- Kedua orang tua Tn. A memiliki penyakit hipertensi, sedangkan kedua Ny. E
tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
- Orang tua Tn. A bekerja sebagai petani sedangkan Orang tua Ny. E bekerja
sebagai pegawai negeri sipil (PNS)
- Hubungan Kelarga Tn. A dan Ny. E baik-baik saja.
Ny. E berkata : “Orang tua saya tidak ada Riwayat penyakit mbak, tapi nek
orang tuane bapak ada Riwayat penyakit hipertensi, terus jadi komplikasi
mbak, ada gula juga”
C. Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
Tn. A dan Ny. S tidak mengetahui dengan pasti rumah yang ditempatinya itu.
Rumahnya juga tampak cukup luas dengan 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan
1 ruang tamu, 1 dapur dan 1 garasi. Setiap ruangan memiliki ventilasi untuk
pertukaran udara kecuali kamar mandi. Sehingga sirkulasi udara dirumah
sangat baik. Lantai rumah terbuat dari keramik sehungga tampak bersih,
sedangkan sumber air dari sumur yang terletak di belakang rumah. Pembuangan
air melalui pipa menuju ke selokan.
Ny. E berkata : “ saya tidak tahu pasti luas rumah ini mbak, tapi ya memang
agak luas ada 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 ruang tamu, 1 dapur dan 1
garasi “
KAMAR TIDUR
Pintu
b. Informal
- Informasi
Untuk informasi, keluarga Tn. A biasanya mendapatkan informasi melalui
Televisi, melalui Grup WA dan biasanya melalui tetangga saat ada
perkumpulan
Ny E berkata “nek informasi ya biasanya dari televisi, dari grup wa ada
yang nyebar informasi dan biasanya juga dari tetangga mbak”
- Sosial
Keadaan sosial keluarga Tn. A baik dan tidak ada kendala
Ny. E berkata “kalau sosial ya baik-baik aja mbak, tidak ada kendala dan
kita juga saling membantu “
D. Struktur Keluarga
23. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. A dan Ny. E memiliki komunikasi secara terbuka, sehingga
anaknya dapat memberi masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa
mengurangi rasa hormat terhadap orang tuanya . Tn. A sangat tegas kepada
anaknya dan tak segan memarahi anaknya ketika salah. Sedangkan Ny.E
seorang ibu rumah tangga dan wirausaha yang santai dan jarang memarahi
anaknya.
Ny. E berkata : “ nek komunikasi keluarga ya semua diceritain mbak mau
masalah apapun diceritain, tidak ada yang ditutup-tutupi. Nek bapak e yo
sangat tegas sama anak saya mbak nek nakal yo dimarahi. Nek ibuk yo diem
ae mau anak e nakal atau enggak paling ya Cuma di nasihati tok.”
E. Fungsi Keluarga
27. Fungsi Afektif
Tn. A dan Ny. E menganggap anaknya sudah menjadi anak yang baik,
dan dewasa. Meskipun ada pertengkaran kecil dalam keluarga, tetapi hubungan
mereka biasanya cepat baik kembali.
Ny. E Berkata : “ anak saya sudah dewasa semua mbak, ,misal ada
pertengkaran antara bapak sama anak atau saya sama anak mesti satu sama
lain saling mengerti kemudian memaafkan”
Ny. E berkata : “saya juga sudah memakai tabungan buat mbuka warung mbak buat
bantu perekonomian keluarga, Inshaallah modal e mbalik yen ditekun i ae, lak gitu ya
mbak”
No. Pertanyaan
1. Sekitar pukul berapa anda biasanya tidur di malam hari? Ny. E berkata
“Biasanya jam 9 atau jam 10 mbak”
2. Berapa menit anda membutuhkan waktu untuk dapat tertidur di malam
hari? Ny. E berkata “saya bisa langsung tidur ok mbak”
3. Sekitar pukul berapa anda biasanya bangun tidur di pagi hari? Ny. E berkata
“Bangun jam 5 terus sholat subuh mbak”
4. Selama satu bulan terakhir, berapa jam anda tidur di malam hari? Ny. E
berkata “Kurang lebih 8 jam mbak.”
5. Seberapa sering anda Tidak <1 kali 1 atau 2 3 kali lebih
terjaga karena... pernah seminggu kali Dalam
seminggu Seminggu
b. Tidak dapat √
tertidur dalam
waktu 30 menit
c. Terbangun √
ditengah malam
atau dini hari
d. Terbangun karena √
ingin ke kamar
mandi
e. Terganggu √
pernafasan
f. Batuk/mendengkur √
terlalu keras
g. Merasa kedinginan √
h. Merasa kepanasan √
i. Mimpi buruk √
j. Merasa kesakitan √
k. Alasan lain:
6. Selama satu bulan Sangat Cukup Cukup Sangat
terakhir bagaimana Baik Baik Buruk Buruk
anda menilai kualitas
tidur anda?
7. Seberapa sering anda √
mengkonsumsi obat
untuk membantu agar
anda dapat tertidur
(resep/bebas)?
8. Selama satu bulan √
terakhir, seberapa
sering anda mengalami
kesulitan untuk tetap
terjaga/segar/tidak
mengantuk ketika
makan atau melakukan
aktivitas lain?
9. Seberapa antusias anda Tidak Kecil Sedang Besar
ingin meyelesaikan Antusias
masalah yang anda
hadapi?
SKOR TOTAL Interpretasi:
No. Pertanyaan
1. Sekitar pukul berapa anda biasanya tidur di malam hari? An. G berkata
“Biasanya jam 11 atau jam 12 mbak”
2. Berapa menit anda membutuhkan waktu untuk dapat tertidur di malam
hari? An. D berkata “saya bisa langsung tidur sih mbak”
3. Sekitar pukul berapa anda biasanya bangun tidur di pagi hari? An. G
berkata “banguntidur jam 5 mbak habis itu sholat terus berangkat kerja”
4. Selama satu bulan terakhir, berapa jam anda tidur di malam hari? An. K
berkata “Kurang lebih 6 jam mbak”
5. Seberapa sering anda Tidak <1 kali 1 atau 2 3 kali lebih
terjaga karena... pernah seminggu kali Dalam
seminggu Seminggu
c. Tidak dapat √
tertidur dalam
waktu 30 menit
d. Terbangun √
ditengah malam
atau dini hari
e. Terbangun karena √
ingin ke kamar
mandi
f. Terganggu √
pernafasan
g. Batuk/mendengkur √
terlalu keras
h. Merasa kedinginan √
i. Merasa kepanasan √
j. Mimpi buruk √
k. Merasa kesakitan √
l. Alasan lain:
6. Selama satu bulan Sangat Cukup Cukup Sangat
terakhir bagaimana Baik Baik Buruk Buruk
anda menilai kualitas
tidur anda?
7. Seberapa sering anda √
mengkonsumsi obat
untuk membantu agar
anda dapat tertidur
(resep/bebas)?
8. Selama satu bulan √
terakhir, seberapa
sering anda mengalami
kesulitan untuk tetap
terjaga/segar/tidak
mengantuk ketika
makan atau melakukan
aktivitas lain?
37. Eliminasi
- Pengkajian fungsi eliminasi pada Tn. A
BAB
Parameter Intensitas
Frekuensi Setiap hari
Konsistensi Padat lunak
Warna Kuning kecoklatan
Bau Khas fases
Darah Tidak ada
Keluhan Tidak ada
BAK
Parameter Intensitas
Frekuensi 6-7 kali/hari
Konsistensi Cair
Warna Jernih
Bau Khas urine
Darah Tidak ada
Keluhan Tidak ada
Parameter Intensitas
Frekuensi Setiap hari
Konsistensi Padat lunak
Warna Kuning kecoklatan
Bau Khas fases
Darah Tidak ada
Keluhan Tidak ada
BAK
Parameter Intensitas
Frekuensi 6-7 kali/hari
Konsistensi Cair
Warna Jernih
Bau Khas urine
Darah Tidak ada
Keluhan Tidak ada
Parameter Intensitas
Frekuensi Setiap hari
Konsistensi Padat lunak
Warna Kuning kecoklatan
Bau Khas fases
Darah Tidak ada
Keluhan Tidak ada
- BAK
Parameter Intensitas
Frekuensi 6-7 kali/hari
Konsistensi Cair
Warna Jernih
Bau Khas urine
Darah Tidak ada
Parameter Intensitas
Keluhan Tidak ada
Kebutuhan eliminasi Tn. A juga tidak memiliki kendala. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki masalah pada kebutuhan eliminasi. Warna urine anggota
keluarga normal yaitu bening dan tidak kuning pekat. Selain itu pada kebutuhan
eliminasi alvi anggota keluarga juga normal tergantung dengan makanan yang sudah
dimakan. Fasilitas untuk melakukan eliminasi juga sudah terpenuhi, tersedia kamar
mandi dengan closet jongkok dan kamar mandi juga sudah memiliki lantai.
Ny. E berkata : “ kalau hal itu keluarga saya tidak punya masalah mbak, air minum
juga sudah tercukupi. Warna urine saya juga bening normal. Kamar mandi juga sudah
lengkap fasilitasnya ada closet duduk dan kamar mandi juga sudah keramik mbak”
H. Pengkajian Psikiatrik
39. Konsep Diri
- Citra Tubuh
Pandangan keluarga Tn.A selalu positif dan sesuai. Tidak memiliki
kerusakan pada bagian tubuhnya dan tidak melakukan proses pengobatan
seperti radiasi dan kemoterapi.
- Harga Diri
Harga Diri Keluarga Tn. A tinggi. Tidak ada penolakan ataupun persaingan
dalam anggota keluarga. Tidak ada kesalahan dan kegagalan yang berulang
dalam keluarga.
- Ideal diri
Ideal Diri Keluarga Tn. A Realistis. Tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi
didalam keluarga. Harapan keluarga juga realistis dan sesuai dengan kenyataan.
Ideal diri keluarga Tn.A jelas dan realistis.
- Peran
Penampilan peran memuaskan.
- Identitas Diri
Jelas. Tidak ada perubahan struktur sosial dalam masyarakat dan tidak ada
tekanan ataupun ancaman dari orang lain.
No PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah √
karena hal-hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering. √
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan √
perasaan positif.
Saya mengalami kesulitan bernafas
4 (misalnya: seringkali terengah-engah atau √
tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan
aktivitas fisik sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk √
melakukan suatu kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap √
suatu situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa √
mau ’copot’).
8 Saya merasa telah menghabiskan banyak √
energi untuk merasa cemas.
9 Saya menemukan diri saya berada dalam √
situasi yang membuat saya merasa sangat
cemas dan saya akan merasa sangat lega jika
semua ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat √
diharapkan di masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa √
kesal.
12 Saya merasa kesulitan untuk tenang √
13 Saya merasa sedih dan tertekan. √
14 Saya menemukan diri saya menjadi tidak √
sabar ketika mengalami penundaan
(misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu
sesuatu).
15 Saya merasa diri saya mudah panik √
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan √
segala hal.
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga √
sebagai seorang manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung. √
19 Saya berkeringat secara berlebihan √
(misalnya: tangan berkeringat), padahal
temperatur tidak panas atau tidak melakukan
aktivitas fisik sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas. √
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat. √
TOTAL 2
Kategori:
0-7 : Normal
8-9 : Ringan
10-12 : Sedang
13-16 : Berat
≥ 17 : Sangat Berat
Interpretasi:
Dari hasil pengkajian risiko kecemasan menggunakan skala Pengukuran
Depression Anxiety Stress Scale (DASS) didapatkan hasil 2 yang artinya
Tn. A tidak merasakan kecemasan atau dalam keadaan normal.
b. Ny. E
Skala Pengukuran Depression Anxiety Stress Scale (DASS)
No PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah √
karena hal-hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering. √
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan √
perasaan positif.
Saya mengalami kesulitan bernafas
4 (misalnya: seringkali terengah-engah atau √
tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan
aktivitas fisik sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk √
melakukan suatu kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap √
suatu situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa √
mau ’copot’).
8 Saya merasa telah menghabiskan banyak √
energi untuk merasa cemas.
9 Saya menemukan diri saya berada dalam √
situasi yang membuat saya merasa sangat
cemas dan saya akan merasa sangat lega jika
semua ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat √
diharapkan di masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa √
kesal.
12 Saya merasa kesulitan untuk tenang √
13 Saya merasa sedih dan tertekan. √
Saya menemukan diri saya menjadi tidak √
14
sabar ketika mengalami penundaan
(misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu
sesuatu).
15 Saya merasa diri saya mudah panik √
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan √
segala hal.
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga √
sebagai seorang manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung. √
19 Saya berkeringat secara berlebihan √
(misalnya: tangan berkeringat), padahal
temperatur tidak panas atau tidak melakukan
aktivitas fisik sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas. √
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat. √
TOTAL 3
Kategori:
0-7 : Normal
8-9 : Ringan
10-12 : Sedang
13-16 : Berat
≥ 17 : Sangat Berat
Interpretasi:
Dari hasil pengkajian risiko kecemasan menggunakan skala Pengukuran
Depression Anxiety Stress Scale (DASS) didapatkan hasil 3 yang artinya Ny. E
tidak merasakan kecemasan atau dalam keadaan normal.
c. An. D
d. Skala Pengukuran Depression Anxiety Stress Scale (DASS)
No PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah √
karena hal-hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering. √
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan √
perasaan positif.
Saya mengalami kesulitan bernafas
4 (misalnya: seringkali terengah-engah atau √
tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan
aktivitas fisik sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk √
melakukan suatu kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap √
suatu situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa √
mau ’copot’).
8 Saya merasa telah menghabiskan banyak √
energi untuk merasa cemas.
9 Saya menemukan diri saya berada dalam √
situasi yang membuat saya merasa sangat
cemas dan saya akan merasa sangat lega jika
semua ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat √
diharapkan di masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa √
kesal.
12 Saya merasa kesulitan untuk tenang √
13 Saya merasa sedih dan tertekan. √
Saya menemukan diri saya menjadi tidak √
14
sabar ketika mengalami penundaan
(misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu
sesuatu).
15 Saya merasa diri saya mudah panik √
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan √
segala hal.
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga √
sebagai seorang manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung. √
19 Saya berkeringat secara berlebihan √
(misalnya: tangan berkeringat), padahal
temperatur tidak panas atau tidak melakukan
aktivitas fisik sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas. √
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat. √
TOTAL 5
Kategori:
0-7 : Normal
8-9 : Ringan
10-12 : Sedang
13-16 : Berat
≥ 17 : Sangat Berat
Interpretasi:
Dari hasil pengkajian risiko kecemasan menggunakan skala Pengukuran
Depression Anxiety Stress Scale (DASS) didapatkan hasil 5 yang artinya An. D
tidak merasakan kecemasan atau dalam keadaan normal.
b. Resiko Infeksi
Resiko infeksi di lingkungan klien sangat rendah, karena keadaan lingkungan
rumah cukup dengan penerangan dan lantai yang sudah berupa keramik dan
sudah di bersihkan setiap harinya. Di lingkungan sekitar rumah Tn. A juga tidak
ada penyakit menular.
K. Pemeriksaan Fisik
Keluhan Utama Tn. A : Nyeri di tengkuk dan persendian
No. Pemeriksaan Tn.A Ny.E An.D
Fisik
1 Kepala Simetris, rambut Simetris, rambut Simetris, rambut
berwarna hitam berwarna hitam berwarna hitam,
dan sedikit dan tidak ada tidak ada
beruban, tidak ketombe ketombe
ada ketombe
2 Leher Leher tidak Leher tidak Leher tidak
nampak adanya nampak adanya nampak adanya
peningkatan peningkatan peningkatan
tekanan vena tekanan vena tekanan vena
jugularis dan jugularis dan jugularis dan
carotis, tidak carotis, tidak carotis, tidak
teraba adanya teraba adanya teraba adanya
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
(struma) (struma) (struma)
DS :
Tn. A
mengatakan
bahwa
akhir-akhir
ini ia sering
nyeri di
bagian
tengkuk dan
persendian
dan leher
terasa kaku.
Tn. A berkata : “
akhir-akhir ini saya
kerasa nyeri di
sekitar tengkuk dan
persendian mbak”
Tn. A
mengatakan
bahwa saat
nyeri ia
susah untuk
tidur
Tn. A berkata : “
nek nyeri biasane
tidur e ya susah
mbak. Tapi nek
tidak ada nyeri ya
tidur e gampang”
Pengkajian
Nyeri
Pasien :
- P : Nyeri
semakin
terasa saat
kelelahan.
- Q : Nyeri
seperti
ditusuk-
tusuk dan
terasa berat.
- R : Lokasi
nyeri berada
di bawah
leher dan
persendian
- S : Skala 5
- T : Kadang-
kadang.
DS :
Ny. E dan
Tn. A
mengatakan
bahwa
kurang
memahami
cara
merawat
penyakitnya
dengan baik.
Ny. E : “ saya
kurang memahami
cara-cara merawat
penyakit ini mbak.
Nek sakit ya Cuma
minum obat.
Ny. E dan
Tn. A
mengatakan
bahwa
makanan
sehari-hari
tetap seperti
biasa tidak
menghindari
garam
ataupun
gorengan.
Ny. E berkata : “
tidak ada pantangan
dalam keluarga,
makan ya seperti
biasa pada
umumnya mbak
makan gorengan”
B. Pohon Masalah
Nyeri Akut
Peningkatan tekanan
vaskular serebral
C. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri Akut b.d peningkatan tekanan vaskular serebral
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan
keluarga dalam mengenal karakteristik penyakit hipertensi dan
perawatannya
D. RENCANA KEPERAWATAN
- Mengajarkan
penggunaan teknik
non farmakologi
(seperti, biofeed back,
TENS, hypnosis,
relaksasi, bimbingan
antisipatif, terapi
musik, terapi bermain,
terapi aktivitas,
akupressure, aplikasi
panas/dingin, dan
pijatan sebelum dan
sesudah dan jika
memungkinkan ketika
melakukan aktivitas
yang menimbulkan
nyeri sebelum nyeri
terjadi atau meningkat
dan bersamaan dengan
tindakan penurunan
rasa nyeri lainnya.
-Keluarga
dapat
mengetahui
kisaran
Normal untuk
tekanan darah
sistolik
(183701)
-Keluarga
dapat
mengetahui
kisaran
normal untuk
tekanan darah
diastolik.
-keluarga
dapat
mengetahui
diet yang
dianjurkan
(183721)