Anda di halaman 1dari 23

Praktek Profesi Keperawatan Keluarga

Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.E
b. Alamat dan Telepon : Kelurahan Ampang RT.02
c. Pekerjaan KK : Petugas Kebersihan
d. Pendidikan KK : SD
e. Komposisi Keluarga
Status Imunisasi
Hub dg Umur Hepat
No Nama JK Pekerjaan Polio DPT Camp
KK BCG itis
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny.Y P Istri 47 thn Ibu Rumah - - - - - - - - - - - -
Tangga
2. Tn.A L Anak 28 thn Swasta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Tn. B L Anak 27 thn Swasta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Tn. A L Anak 26 thn Swasta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5. Nn. M P Anak 20 thn Swasta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. An. S L Anak 18 thn Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. An.R L Anak 16 thn Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8 An.A P Anak 15 thn Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9. An.Z P Anak 13 thn Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10. Ny.S P Mertua 72 thn Ibu Rumah - - - - - - - - - - - -


Tangga

f. Genogram

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Keterangan :
: Perempuan : identifikasi klien

: laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan meninggal

: Laki-laki meninggal : orang terdekat

a) Tipe Bentuk Keluarga


Tipe bentuk keluarga Tn.E adalah keluarga tradisional yang
termasuk kedalam jenis Keluarga Besar atau Extended Familyyaitu
keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan
darah, misalnya kakek, bebek, bibi dan paman (Friedman, 2014).
Keluarga ini terdiri seorang suami dan istri dengan yang anak dan seorang
nenek dalam satu rumah (Friedman, 2014). Dalam keluarga Tn.E terdiri
dari Ny. Y sebagai istri, Ny.C, Tn.A, Tn.B, Tn.A, Nn.M, An.S, An. M,
An.A, An.Zsebagai anak dan Ny.S sebagai Mertua.

b) Suku Bangsa

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

1) Asal Suku Bangsa


Tn.E mengatakan bahwa keluarganya merupakan penduduk asli
minang. Tn.E bersuku Melayu sedangkan Ny.Y bersuku Chaniago.
Minangkabau menganut sistem matrilineal dimana kesukuan anak
mengikuti suku ibu sehingga anak-anak Tn.E semuanya bersuku
Chaniago. Bahasa yang digunakan sehari-hari dalam keluarga Tn.E
dalam keluarga adalah bahasa minang. Tn.E mengatakan ia adalah
penduduk asli di daerah Ampang ini, dan menikah dengan Ny.Y yang
berasal dari Pesisir Selatan dan berdiam di Ampang sejak menikah
dengan istrinya sampai saat ini.
Keluarga Tn.E tinggal di lingkungan yang homogen akan budaya,
yaitu budaya minang dengan rata-rata penduduknya suku Tanjuang
dan Koto. Tn.E mengatakan diwilayah tempat tinggalnya terdapat
fasilitas umum seperti tempat ibadah, posyandu, warung, pasar,
praktek bidan, serta gor olahraga. Tn.E mengatakan bahwa kegiatan
keagamaan keluarga seperti ibadah dilakukan di rumah, di musholla
dan masjid dekat rumah. Namun belakangan ini Tn.E melakukan
ibadah keagaman di rumah saja.
2) Budaya yang Berhubungan dengan Kesehatan
Saat pengkajian, rumah Tn.E merupakan jenis rumah semi
permanen dengan alas tanah yang dialasi dengan karpet plastik.
Dirumah Tn.E terdapat tv dan lemari.. Tn.E mengatakan menu
makanan dalam keluarganya adalah makanan tradisional minang,
seperti goreng ikan, ayam, goreng tahu tempe, gulai sayur, dll. Ny.S
sebagai Ibu dari Ny.Y mengatakan sudah menderita sakit Tubercolosis
sejak kurang lebih 20 Tahun yang lalu dan tidak teratur konsumsi
obat. Ny.Y mengatakan tidak ada pengawasan saat makan dan minum
obat bagi ibu nya yang menderita Tubercolusis. Makanan di rumah
Tn.E tidak ada dibeda-bedakan berdasarkan masalah kesehatannya.
Menurut Tn.E jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan
dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Biasanya jika ada

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

anggota keluarga yang memiliki penyakit biasanya memeriksakan


kesehatan nya ke Puskesmas Alai yang dekat dengan rumah nya,
sedangkan jika penyakit yang cukup berat maka akan dibawa
langsung ke rumah sakit Ibnu Sina Padang.
c) Agama
1) Agama
Tn.E mengatakan bahwa semua anggota keluarganya beragama
islam. Tn.E mengatakan bahwa dalam keseharian anggota
keluarganya jarang pergi ke masjid untuk beribadah.
2) Keyakinan yang Mempengaruhi Kesehatan
Tn.E mengatakan bahwa dirinya dan anggota keluarganya
berkeyakinan bahwa segala sesuatunya sudah diatur oleh Allah SWT,
termasuk sakit yang diderita Ny.S. Beliau mengatakan sebelum sakit
menjalankan ibadah nya setiap hari, dan sesudah sakit Tn.E lebih
sering beribadah di rumah dari pada ke masjid.
d) Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Keluarga Tn.E tergolong ke kelas sosial menengah ke bawah. Tn.E
merupakan kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga dibantu
dengan anak Tn.E. Penghasilan Tn.E perbulannya rata-rata
±Rp.1.000.000,- s/d Rp. 1,500.000/bulan. Tn.E bekerja sebagai Petugas
Kebersihan yang bekerja hampir setiap hari. Tetapi anak-anak Tn.E sudah
banyak yang bekerja Sehingga tanggungan Tn.E adalah Ny.Y, Ny.S dan
beberapa anak yang belum bekerja dan masih bersekolah, Tn.E
mengatakan keluarga menggunakan JKN KIS sebagai jaminan
kesehatannya yang di dapat dari pemerintah.Tn.E mengatakan bahwa
pendapatan keluarganya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Tn.E mengatakan tidak memiliki tabungan pribadi.

e) Aktivitas Rekreasi Keluarga

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Aktifitas rekreasi keluarga Tn.E biasanya adalah berjalan-jalan ke


pantai dan makan diluar bersama anak-anak jika ada waktu libur panjang.
Jika tidak biasanya Tn.E bersama anaknya menghabiskan waktu libur di
rumah sambil bersantai ataupun menonton TV.

2. Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.Esaat ini adalah tahap
perkembangan keluarga dengan melepas anak usia dewasa muda, dengan
tugas perkembangan sebagai berikut : (Friedman, 2014)
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga
baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia yang sakit-sakitan dari pihak suami
maupun istri. (Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller
(1985)).
Menurut Friedman tahun 2014, Tahap perkembangan keluarga dengan
melepas anak usia dewasa muda, dengan perhatian pelayanan kesehatan
sebagai berikut :
1) Komunikasikan isu antara orangtua dan anak dewasa muda
2) Masalah transisi peran bagi suami dan istri
3) Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda
4) Perhatian terhadap menopause
5) Efek berkaitan dengan meminum alkohol, merokok, dan praktik diet
yang buruk yang telah berlangsung dalam jangka panjang
6) Gaya hidup sehat
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Tn.Eyang belum terpenuhi sampai saat
ini adalah memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak, dimana dari


9 orang anak Tn.E, Baru 1 anak Tn.E yang sudah menikah, padahal
beberapa orang anak Tn.E sudah berusia yang ideal untuk,Sehingga tugas
perkembangan melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan
kembali hubungan perkawinan dan membantu orang tua lanjut usia yang
sakit-sakitan dari pihak suami maupun istri, belum bisa terpenuhi juga.
c. Riwayat Keluarga Inti
Tn.Emengatakan jika pernikahannya karena saling suka dan diizinkan
oleh keluarga, mereka bertemu saat Tn.E bekerja di daerah pesisir selatan
Setelah itu Tn.E dan Ny. Y memutuskan untuk menikah pada tahun 1990.
Anak pertama berusia 30 tahun sudah menikah. Anak kedua berusia
28 tahun belum menikah dan saat ini masih bekerja sebagai karyawan
swasta. Anak ketiga berusia 27 tahun belum menikah dan sedang bekerja
karyawanswasta, Anak keempat berusia 26 tahun tamatan SMA dan masih
tidak bekerja. Anak kelima berusia 20 tahun tamatan SMA dan masih
tidak bekerja anak ke enam berusia 18 Tahun sebagai pelajar SMA, anak
ke tujuh berusia 16 tahun sebagai pelajar, anak ke delapan berusia 15
tahun sebagai pelajar, dan anak terakhir ke sembilan berusia 13 Tahun
sebagai pelajar. Ny.Y mengatakan riwayat imunisasi seluruh anak-anaknya
lengkap.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn.Emengatakan kedua orangtuanya asli bersuku minang dengan suku
Melayu. Tn.Emengatakan hubungannya dengan keluarga orang tua baik-
baik saja. Tn.E mengatakan kedua orang tuanya berasal dari keluarga
sederhana, yaitu seorang petani.

3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah : 250 m2
b) Tipe Rumah : Semi permanen
c) Kepemilikan : Pribadi / milik sendiri

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

d) Jumlah dan Ratio Kamar : 3 kamar


e) Ventilasi Jendela

Kamar tidur tidak ada ventilasi

Ruang tamu ada ventilasi, tetapi jendela tidak terbuka

Dapur ada ventilasi

Kamar mandi ada ventilasi

f) Pemanfaatan Ruangan : Baik dengan penerangan di dalam rumah


yang cukup
g) Septic Tank : Ada, jarak antara sumur gali dengan septic
Tank < 10 meter
h) Sumber Air : Menggunakan sumur gali dengan cincin
i) Kamar Mandi / WC : Terdapat 1 kamar mandi yang menyatu
dengan WC.
j) Sampah : Pembuangan sampah di kumpul di depan
halaman rumah kemudian di bakar, sesekali
sampah di kumpul dan dibuang ke tempat
pengumpulan sampah di BLT setempat.
k) Kebersihan Lingkungan : agak kotor karna terdapat beberapa bak
penampungan sampah dikarenakan Tn.E
merupakan petugas kebersihan kelurahan

b. Denah Rumah

Dapur WC

Kamar 2

Kamar 1

Ruang makan
Ruang Tamu

Perkarangan depan

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Tn.E mengatakan bahwa rumah yang ia tempati saat ini adalah miliknya,
Rumah Tn.E terdiri dari ruang tamu yang sekaligus menjadi ruang keluarga, 2
kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur. Setiap kamar tidak terdapat lubang
ventilasi, dan tidak memiliki jendela. Diruang tamu memiliki jendela tetapi
tidak pernah dibuka. Ruang tamu dan ruang keluarga Tn.E menjadi satu,
Pencahayaan dan ventilasi rumah tidak mencukupi dan tidak sesuai kriteria
rumah sehat. Lantai rumah dari semen yang dilapisi dengan karpet plastik.
Kondisi rumah lembab dan lusuh.
Tn.E mengatakan sumber air di rumah merupakan sumur gali cincin.
Didapur terdapat peralatan masak dan berlantaikan semen. Penataan dapur
agak sedikit berantakan, tidak terdapat wastafel untuk mencuci piring.
Keluarga mencuci piring dilantai disebelah kamar mandi. Di wc terdapat
kamar mandi dan terdapat bak mandi. Sanitasi air di kamar mandi mencukupi
dan bersih. Dikamar mandi tersedia perlengkapan mandi untuk masing-masing
anggota keluarga seperti sikat gigi, sabun, sampo, dan lainnya. Keluarga
menggunakan sabun mandi dan sampo bersama.
Tn.E mengatakan puas dengan keadaan rumah dan fasilitas yang terdapat
di rumah tersebut.Tn.E mengatakan terdapat 3 kamar tidur di rumah.
c. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tn.E dan keluarga tinggal di Ampang RT02/RW01 Kelurahan Ampang,
Kecamatan Kuranji Kota Padang. Tipe lingkungan tempat tinggal keluarga
Tn.E adalah perumahan warga dengan jarak antara satu rumah dengan yang
lainnya sangat berdekatan dan padat. Tidak ada industri disekitar rumah
keluarga. Tn.E mengatakan di komunitasnya sudah masuk air PDAM, tetapi
sumber air bersih yang digunakan keluarga adalah sumur gali cincin.
Pembuangan limbah rumah tangga keluarga Tn.E adalah ke selokan yang
berada di belakang rumah. Di rumah Tn.E terdapat septitank yang berjarak <
10 meter dari sumur. Untuk pembuangan sampah Tn.E mengumpulkannya di
depan rumah kemudian di bakar, sebagian di kumpul dan dibuang ke tempat
penampungan sampah.

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Tipe komunitas tempat tinggal Tn.E adalah homogen. Penduduk di


lingkungan rumah Tn.E merupakan penduduk asli dan hampir semuanya
bersuku Tanjuang dan Koto,dan beberapa tetangga merupakan saudara satu
keturunan. Karakteristik komunitas tempat tinggal Tn.E adalah kelas
menengah kebawah. Lingkungan di RT 02 merupakan lingkungan yang cukup
padat penduduk, jarak satu rumah ke rumah yang lain ada yang sangat
berdempetan ada juga yang berjarak 1-2 meter.
Fasilitas-fasilitas umum yang tersedia di komunitas di area RT 02 adalah
toko keperluan rumah tangga, pasar,gor olahraga, dan mushalla. Pelayanan
kesehatan yang berada di komunitas adalah praktek bidan swasta dan
posyandu di RT 01, jarak dari rumah keluarga Jarak rumah Tn.E dengan
posyandu ± 150 m dan jarak rumah Tn.E dengan puskesmas kurang lebih
ditempuh dalam waktu 15 menit. Tn.E mengatakan lebih sering menggunakan
jasa pelayanan kesehatan dipraktik dokter di kalawi. Tempat ibadah atau
mesjid dan musholla juga tersedia di lingkungan keluarga Tn.E. Sekolah yang
tersedia di lingkungan adalah sekolah dasar dan MDA berada sekitar 1km dari
tempat tinggal keluarga Tn.E.
Ditempat tinggal Tn.E ada transportasi umum, baik itu angkot, ojek,dll.
Namun Tn.E harus berjalan sedikit ke depan untuk mendapatkan angkot. Tn.E
mengatakan jarang menggunakan transportasi umum karena beliau memiliki
kendaraan pribadi yaitu motor.
d. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn.E mengatakan keluarga telah tinggal di lingkungan tersebut sejak beliau
kecil. Setelah menikah Tn,D memutuskan tinggal dirumah saat ini hingga
sekarang
e. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Tn.E mengatakan mempunyai hubungan baik dengan siapapun yang


ada di komunitasnya. Tetapi Tn.E dan keluarga akan bersedia membantu jika
ada kegiatan masyarakat di komunitasnya. Tn.E mengatakan anggota
keluarga jika ingin membeli keperluan rumah tangga selalu belanja di pasar
atau kedai kecil yang ada dikomunitas. Tn.E mengatakan menerima jika ada

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

yang melakukan kunjungan ke rumah seperti dari pihak puskesmas maupun


kunjungan lainnya. Tn.E mengatakan senang dengan adanya transportasi
umum (ojek) yang ada di komunitasnya. Hal tersebut mempermudah akses
anggota keluarga jika ingin ke tempat tertentu. Walapun keluarga jarang
menggunakan transportasi umum tersebut.

4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
Berdasarkan pengkajian,anggota keluarga dalam keluarga Tn.E tidak
ada seorang pun yang mengalami kerusakan verbal seperti bisu maupun
tuli, sehingga komunikasi dilakukan secara normal. Interaksi antar anggota
keluarga menggunakan proses komunikasi fungsional. Dimana anggota
keluarga menyatakan maksud pembicaraannya dengan tegas dan jelas.
Tn.E mengatakan jika ia terlambat atau tidak bisa pulang maka beliau
selalu menghubungi anaknya, begitu pula sebaliknya. Komunikasi dalam
keluarga Tn.E dilakukan lebih intens ketika semua anggota keluarga
berkumpul bersama. Saat pengkajian, Tn.E tampak berkomunikasi dengan
baik kepada anak.
Pesan emosional (afektif): pesan afektif diekspresikan secara terbuka
diantara Tn.E berespon afektif terhadap Tn. E dan Ny. Y. Tn.E
mengatakan jika pekerjaannya sebagai Petugas Kebersihanbekerja dari
dari siang hingga sore, membuat ia sangat letih ketika pulang kerumah.
Walaupun dengan keadaan seperti itu Tn.E tetap berkomunikasi dengan
baik terhadap anaknya. Menurut Tn.E keluarganya sangat mengerti dirinya
sehingga hubungan keluarga tetap harmonis. Ny.Y juga mengatakan hanya
sekali-sekali ia marah dengan anak-anaknya itupun dikarenakan ia merasa
tekanan darahnya naik sehingga ia lebih emosional.
Karakteristik jaringan komunikasi keluarga: Tn.E mengatakan pola
komunikasi antara dia dan anaknya santai dan menyenangkan. Terkadang
ia berbicara keras ke Tn.E dan Ny. Y anaknya disaat emosinya terasa tidak
terkontrol. Tn.E selalu mengatakan secara langsung jika ada hal yang

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

dibutuhkannya pada anak-anaknya. Tn.E juga sangat dekat dengan


anaknya yang paing kecil yang berusia 13 tahun. Hubungan keluarga
dengan Tn.E terjalin harmonis karena Tn.E dipandang orangtua yang
hebat, kuat, dan suka bercanda sehingga komunikasi keluarga tidak
berjalan kaku.
Dari hasil pengamatan pada keluarga Tn.E didapatkan pola
komunikasi yang digunakan adalah komunikasi fungsional dimana
penerima mampu menyatakan maksud dengan jelas dan tegas serta
penerima mampu memberikan umpan balik dan validasi kepada pengirim.
pesan disampaikan sesuai dengan konteks dan instruksi. Ekspresi pengirim
pesan sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.Pola komunikasi keluarga
tidak dipengaruhi oleh latar belakang budaya ataupun gender.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
a) Dari Segi Finansial
Tn.E mengatakan rumah yang ditempatinya sekarang adalah
miliknya. Tn.Emengatakan semua anggaran rumah tangga diatur oleh
istrinya Ny.Y. Tn.E mengatakan anak-anaknya membantu dalam
mencari dan memberikan nafkah.
b) Dari Segi Pengambilan Keputusan
Tn.E mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga
dengan cara musyawarah. Keputusan diambil dengan cara
kesepakatan oleh semua anggota keluarga.Tn.E mengatakan jika ada
masalah kekeluargaan yang tidak bisa diselesaikan dengan keluarga
inti saja maka keluarga melibatkan ninik mamak sebagai orang yang
dituakan dan dihormati. Berdasarkan keterangan tersebut dapat
disimpulkan bahwa dasar-dasar kekuasan yang dipegang oleh
keluarga Tn.E adalah kekuasaan legitimasi dimana berkenaan dengan
keyakinan dan persepsi anggota keluarga ditandai dengan adanya
seorang yang mempunyai hak untuk mengendalikan perilaku dalam
hal ini adalah Tn.E atau ninik mamak. Sesuai dengan hakikat dan

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

peran ninik mamak dalam kebudayaan minang memiliki peran


istimewa (Friedman, 2014).
c) Variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga
Kekuasaan keluarga Tn.E dipengaruhi oleh hirarki kekuatan
keluarga, dimana yang lebih tua seringkali mengembangkan dan
mempertahankan kekuasaannya terhadap yang lebih tua hampir selalu
lebih berkuasa dari pada yang lebih muda (Friedman, 2014). Selain itu
juga kekuasaan keluarga Tn.E dipengaruhi oleh budaya minang, yaitu
dalam mengambil keputusan suatu kegiatan dan masalah tetap
melibatkan pemimpin keluarga dan ninik mamak.
d) Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem keluarga
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa landasan kekuasaan
keluarga Tn.E merupakan kekuasaan legitimasi berkenaan dengan
keyakinan dan persepsi bersama dari anggota keluarga dan ditandai
dengan adanya satu orang yang mempunyai hak mengendalikan
perilaku anggota keluarga. Sesuai dengan hakikat peran dan posisi
yang dimiliki seseorang, maka mendapatkan hak-hak istimewa terkait
dengan peran dari posisinya (Friedman, 2014). Tn.E mengatakan jika
dalam keluarga ada masalah dan dapat diselesaikan cukup dengan
keluarga inti saja, maka keputusan akhir ada pada dirinyasebagai
kepala keluarga. Tetapi jika masalah tidak dapat diselesaikan dengan
keluarga inti, maka sesuai dengan kebudayaan minang, ninik mamak
berperan dalam mengambil keputusan.
c. Struktur Peran
a) Struktur Peran Formal
Peran-peran dalam keluarga Tn.E:
Tn.E berperan sebagai kepala keluarga bagi istri dan anaknya, ,
Tn.E berperan sebagai pencari nafkah anggota keluarganya dan
pemimpin keluarga. Tn.E merupakan pengambil keputusan tertinggi
dalam keluarganya.Tn.E bekerja sebagai petugas kebersihan dan
mengurusi semua keperluan di rumah dibantu istrinya Ny.

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Tn.E mengatakan tidak ada masalah dengan peran-peran


tersebut. Mereka saling membantu dalam menjalankan tugas yang
biasa dilakukan di rumah.Tn.E mengatakan masing-masing anggota
keluarga menjalankan perannya dengan baik.Tn.E mengatakan saling
membantu dalam menjalankan peran jika anggota keluarga
membutuhkan bantuan anggota keluarga lain.
b) Struktur Peran Informal
Peran informal dalam keluarga Tn.S
1) Tn.E merupakan seorang martir dan koordinator keluarga. Seorang
martir yaitu tidak menginginkan apapun untuk dirinya tetapi
mengorbankan apapun untuk kebaikan anggota keluarga yang
lain.Tn.E juga seorang yang pekerja keras dan suka bergaul
bersama tetangga. Koordinator keluarga mengatur dan
merencanakan aktivitas keluarga, dengan demikian menigkatakan
kohesivitas dan melawan perpecahan keluarga (Friedman, 2014).

2) Ny.Ylebih berperan sebagai pengikut. Pengikut sejalan dengan


pergerakan kelompok , kurang lebih menerima ide orang lain
secara pasif, berfungsi sebagai pendengar dalam diskusi dan
keputusan kelompok (Friedman, 2014).
Peran informal dalam keluarga biasanya menunjukkan
kebutuhan integrasi dan adaptasi anggota kelompok. Misalnya
kehadiran peran perantara, ketika wawancara perantara menjawab
untuk anggota keluarga lain saat tidak secara langsung ditanya
(Friedman, 2014).Dari hasil pengkajian tidak ada peran informal
yang disfungsional dalam keluarga Tn.E. Tidak ada peran yang
dapat mempengaruhi keluarga dalam waktu yang lama.Anggota
keluarga menyadari adanya peran informal pada dirinya.
c) Analisis Model Peran
Tn.E sebagai kepala keluarga mencontoh gaya memimpin dari
orangtuanya. Ny.Y mengatakan menjalani peran sebagai ibu

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

mencontoh gaya pola asuh ibunya.Tn.E mengatakan mengikuti gaya


orang tua mereka sebagai orang tua. Tn.E mengatakan kedua
orangtuanya saat mereka kecil mendidiknya dengan baik, Sehingga
Tn.E mencontoh gaya mendidik anak-anaknya dari orangtua nya.
Selain itu, Tn.E mengatakan kedua orang tuanya tidak otoriter dalam
mengasuh anak-anaknya. Orang tua Tn.E mengedapankan demokrasi
dalam mengasuh anak-anaknya sehingga Tn.E mencontoh mereka.
Dalam keluarga Tn.E tidak ada masalah peran yang muncul.
Tn.E mengatakan masing-masing anggota keluarga menjalankan
peran dan fungsinya masing-masing dengan baik, tidak ada anggota
keluarga yang merasa peran anggota keluarga lain tidak sesuai. Dalam
pengkajian tidak didapatkan peran informal yang disfungsional.
d) Variabel yang Mempengaruhi Struktur Peran
Latar belakang kelas sosial keluarga Tn.E adalah kelas
menengah ke bawah. Dimana Tn.E bekerja di luar rumah. Tn.E
sebagai petugas kebersihanyang jam kerjanya setiap hari. Ny.Y juga
sebagai ibu rumah tangga. Tn.E mengatakan tidak ada masalah
dengan jam kerja. Tn.E mengatakan walaupun begitu dia tetap
menjaga komunikasi dengan anaknya. Dalam keluarga,Tn.E adalah
seorang pemimpin atau kepala keluarga yang kuat dan hebat.
d. Nilai dan Norma Budaya
Dalam keluarga Tn.E nilai keluarga merupakan nilai ajaran agama
Islam dan adat istiadat minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga
Tn.E merujuk pada norma di masyarakat. Tn.E mengatakan pencapaian
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari merupakan salah satu nilai utama
dalam keluarga. Tn.E mengatakan anggota keluarganya sebagian besar
adalah karyawanswasta.Tn.E mengatakan walaupun begitu, apapun yang
dikerjakan dan hasil pekerjaan saat ini didukung dan dihargai anggota
keluarga lain. Tn.E memiliki kendaraan pribadi berupa sepeda motor.Tn.E
mengatakan keberhasilan sesorang tidak hanya dilihat dari material dan
pekerjaan, tetapi dari kebahagiaan yang dihasilkan untuk keluarga.

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

a) Perbedaan Dalam Sistem Nilai


Dalam keluarga Tn.E tidak tampak adanya konflik nilai. Hal ini
tampak hubungan kekuasaan dan pola komunikasi terbuka dalam
keluarga. Tn.E mengatakan norma atau aturan yang berlaku di
masyarakat tidak ada yang bertentangan dengan aturan di
keluarganya. Tn.E mengatakan sekolah yang berada di lingkungannya
tidak mengajaran apapun yang bertentangan dengan nilai atau aturan
di keluarga. Selain itu, pelayanan kesehatan juga tidak bertentangan
dengan keyakinan dan nilai dalam keluarga.
b) Nilai Keluarga
Tn.E mengatakan tidak ada aturan khusus di keluarga, anggota
keluarga mengikuti norma atau aturan yang berlaku di masyarakat.
Tn.E mengatakan nilai dalam keluarga yang paling penting :
1) Nilai agama: nilai agama merupakan nilai tertinggi dalam keluarga
yang sangat penting sebagai pedoman menjalankan hidup.
2) Pendidikan: pendidikan dianggap penting untuk mencapai
karir/pekerjaan yang baik. Tn.E mengatakan sangat menghargai
pendidikan, namun itu tergantung pada keinginan anaknya masing-
masing.
3) Pekerjaan: Tn.E mengatakan pekerjaan yang baik dapat menjamin
kehidupan keluarga. Tn.S mengatakan selama ini semua kebutuhan
cukup dari hari pekerjaan dirinya.
4) Kesehatan: Tn.E mengatakan kesehatan juga paling utama, karena
untuk menjalankan semua aktivitas sehari-hari sangat dibutuhkan
jiwa raga yang sehat.
Tn.E mengatakan tidak ada aturan khusus dalam keluarganya. Hanya
saja ada perilaku yang menjadi kebiasaan dalam keluarga, seperti anggota
keluarga selalu mengucapkan salam ketika akan keluar rumah,
menawarkan (basa-basi) ketika makan kepada anggota keluarga lain, dsb.
Perawatan dan praktek kesehatan keluarga Tn.E masih belum
terlaksana dengan baik. Ny.Ymerasa tidak mampu jika harus membatasi

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

makanan dan memilih-milih makanan. Ny.Ytidak membatasi dirinya untuk


makan makanan berlemak, digoreng, bergaram, manis, dan makanan yang
dijual dipasaran. Ny.Y memiliki kebiasaan minum kopi di pagi hari. Selain
itu, Tn.B (anaknya) memiliki kebiasaan merokok yang buruk. Tn.Bsudah
merokok sejak remaja. Tn.Bmampu menghabiskan satu bungkus rokok
dalam waktu dua hari. Saat ini Tn.Bhanya bisa menghabiskan rokok satu
bungkus dalam empat hari. Keinginan untuk berhenti merokok dari
Tn.Bbelum ada karena faktor lingkungan juga membuat Tn.Bsusah untuk
berhenti merokok. Ny.Stelah berobat untuk Tubercolosisnya sejak 20
Tahun terakhir dan tidak teratur mengkonsumsi obat OAT Ny.S minum
obat hanya jika ingat saja dan tidak ada pengawas minum obat (PMO).
Gejala seperti batuk berdarah, kurang nya nafsu maan dan berkeringat
dingin dimalam hari. Latar belakang pendidikan keluarga yang rendah
membuat Ny.Ytidak mampu melakukan perawatan kesehatan. Keluarga
cenderung tidak mengetahui tentang Tubercolosis, dampak, faktor
pencetus, dan perawatannya.
Keluarga Tn.E merupakan keluarga dengan kelas sosial menengah ke
bawah. Hal ini dapat mempengaruhi nilai yang ada di dalam keluarga.
Keluarga Tn.E berada di lingkungan dengan penduduk asli adalah suku
minang, keluarga pun merupakan suku minang, sehingga nilai dalam
keluarga dipengaruhi oleh adat istiadat minang.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Tn.E memiliki pelekatan yang kuat antar anggota keluarga. Tn.E
mengatakan berhubungan komunikasi yang baik dengan anak-
anaknya.Tn.E memberikan pujian pada anaknya saat melakukan hal yang
baik. Keluarga Tn.E saling mendukung untuk kemandirian dalam
masyarakat. Dalam keluarga Tn.E semua anggota keluarga saling
mendukung dan membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan keluarga.

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

b. Fungsi Sosialisasi
Banyak tantangan dan masalah yang di hadapi saat harus menjadi
peran seorang ayah bgi anak-anaknya. Tn.E mengatakan membesarkan
anak-anaknya berdasarkan pada nilai agama, adat dan budaya yang
berlaku di Minang Kabau.Tn.E menanam ajaran agama pada anak-anaknya
sejak dari kecilseperti menghormati orang tua dan yang lebih tua. Tn.E
mengatakan tidak pernah menghukum anak dengan membentak ataupun
memukul anak-anak. Anak Tn.E telah masuk dewasa muda dan mereka
mampu untuk menentukan pilihan jalan hidupnya masing-masing. Tn.E
mengatakan mengajarkan anak-anaknya untuk bersosialisasi dengan
keluarga besar dan masyarakat sekitarnya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan :
Tn.E mengatakan kesehatan adalah hal yang penting bagi keluarga.
Tn.E dan anggota keluarga lain akan saling mengingatkan untuk menjaga
kesehatan. Saat ini, dalam keluarga Tn.E yang sakit adalah Ny.S. Saat
pengkajian Ny.S mengatakan mengkonsumsi obat anti tubercolusis dari
dokter namun dan tidak meminumnya secara rutin.
Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:
Menurut Ny.S, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan
seperti demam, sakit kepala, sesak nafas, batuk, sakit gigi dan lain-lain.
Sedangkan sakit adalah saat kita memiliki keluhan kesehatan yang
mengakibatkan keterbatasan dalam beraktifitas. Menurut Ny.S sakit adalah
keadaan tidak mampu melakukan aktivitas, dan sehat adalah keadaan
mampu beraktivitas dan tidak merasakan keluhan apapun. Saat pengkajian
keluarga Ny.S belum dapat mengenali gejala penyakit yang saat ini
diderita oleh Ny.S yaitu gejala penyakit Tubercolosis adalahpenyakit yang
menyerang paru paru. Tetapi keluarga belum mampu melakukan cara
perawatan pada anggota keluarga dengan penyakit Tubercolosis.

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:


Saat pengkajian didapatkan anggota keluarga yang sakit, Ny.Y
menderita penyakit hipertensi dan ibu dari Ny.Y, Ny.S menderita penyakit
TBC sejak 20 Tahun yang lalu dan masih dalam masa konsumsi OAT,
Ny.Y mengatakan untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarga selalu
memeriksakan terlebih dahulu ke pelayanan kesehatan. Tn.E mengatakan
memeriksakan kesehatan ketika terjadi keluhan-keluhan tertentu pada
anggota keluarga. Misalnya, ada anggota yang mengeluh pusing, lemas,
dan flu, batuk, atau keluhan lain.. Ny.Y mengatakan cemas akan kondisi
ibunya saat ini, karena Ny.S walaupun mengetahui bahwa ia menderita
TBC yang mengharuskan minum obat secara teratur, terkadang Ny.S
masih suka lupa dan enggan untuk minum OAT nya.
Praktik Diit Keluarga
Makan Makanan Yang Perbedaan Individual
Disajikan
Makan Pagi Lontong Semua anggota keluarga

Kopi
Cemilan Teh Tn.E

Makan Siang Nasi Semua anggota keluarga makan makanan yang


Lauk pauk disediakan
Sayur
Makan Malam Nasi Semua anggota keluarga makan makanan yang
Lauk pauk disediakan
sayur
Cemilan gorengan atau
makanan manis

Ny.S mengatakan dirinya tidak membatasi porsi makan dan juga


memiliki pantangan makan. Tn.E mengatakan anggota keluarga dan dirinya
tidak ada yang memiliki alergi dan pantangan makan. Ny.Y mengatakan yang
merencanakan menu sehari-hari dalam keluarga adalah dirinya. Tidak ada
menu khusus dalam keluarga Tn.E. Makanan disajikan di meja makan. Tn.E
mengatakan masing-masing anggota keluarga sering makan bersama.

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Kebiasaan tidur dan istirahat


Tn.E mengatakan tidak ada anggota keluarga dengan kebiasaan
khusus sebelum tidur. Tn.E mengatakan dalam keluarga Tn.E tidak ada jam
khusus untuk tidur. Mereka tidur ketika sudah mengantuk, dan jika belum
mengantuk anggota keluarga melakukan aktivitas seperti menonton dan
kumpul bersama. Tn.E mengatakan tidak ada masalah tidur, tetapi sering
terbangun dimalam hari untuk kekamar mandi. Sedangkan Ny.S yang sebagai
penderita TBC sering tidur dan banyak beristirahat sepanjang hari, karena
badan nya terasa lemah dan letih.
Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alcohol serta tembakau di
keluarga:
Tn.E mengatakan dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang
mengkonsumsi obat penenang, dan alkohol. Tn.Emengatakan ada beberapa
anak laki - laki nya yang sudah lama memiliki kebiasaan merokok.

6. Tugas Perawatan Keluarga:


1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
a. Mengenal Masalah Tubercolosis
1) Ny.S mengatakan mengalami Tubercolosis sejak kurang lebih 20
Tahun yang lalu
2) Ny.S mengatakan tanda dan gejala Tubercolosis adalah sering batuk
dan sesak nafas
3) Ny.S mengatakan Tubercolosis adalah sakit pada paru - paru
4) Ny.Y dan Ny.S mengatakan tidak mengetahui cara perawatan klien
dengan Tubercolosis.
5) Ny.S tidak mengetahui penyebab Tubercolosis dan penyakit lebih
lanjut akibat Tubercolosis.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tentang tindakan kesehatan yang
tepat

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

a. Masalah Tubercolosis
1) Ny.Smengatakan jika ia batuk dan batuk nya berdarah maka dia
akan beristirahat sebentar dan meminum obat Tubercolosis.
2) Ny.S mengatakan perawatan Tubercolosis dengan cara periksa ke
pelayanan kesehatan dan minum obat
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.Y mengatakan tidak mengetahuicara perawatan terhadap penyakit
Tubercolosis. Ny.Y hanya mengetahui bahwa jika Tubercolosis hanya perlu
minum obatnya.
4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat
Ny.Y mengetahui pentingnya pemeliharaan kebersihan lingkungan dan
pentingnya menjaga kekompakan antara anggota keluarga dalam menjaga
kebersihan rumah. Akan tetapi, Ny.Y masih belum mengetahui cara
memodifikasi lingkungan tempat tinggal untuk penderita Tubercolosis.
Namun demikian, keluarga tetap mengusahakan lingkungan rumah selalu
bersih.
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Ny.Y mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit, jika sakit
yang dirasakan berat mereka selalu memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan, seperti praktek bidan atau ke puskesmas. Namun jika hanya
demam, pilek, batuk dan penyakit-penyakit ringan maka keluarga hanya
mengupayakan dengan obat warung dan kadang hanya disuruh banyak
minum air putih. Keluarga memahami pentingnya pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Selama ini, keluarga sangat merasakan manfaat adanya pelayanan
kesehatanyang ada mudah untuk dijangkau keluarga. Keluarga percaya
dengan tenaga kesehatan.

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

7. Stres dan Koping Keluarga


a. Stressor Jangka Pendek
Ny.Y mengatakan hal yang menjadi stressor jangka pendek adalah
anak-anaknya. Seluruh anaknya belum menikah dan pekerjaan ketiga
anaknya masih kontrak, lalu ada beberapa anak yang masih bersekolah.
b. Stressor Jangka Panjang

Tn.E menginginkan anak – anak nya mampu mandiri, tidak selalu


bergantung kepada keluarga dan mampu bertanggung jawab pada diri
sendiri.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap / Stressor
Tn.E mengatakan selalu bermusyawarah dengan istri dan anak-
anaknya jika mengalami masalah untuk dipecahkan bersama-sama.
d. Strategi Koping yang Digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga Tn.E adalah strategi
koping yang fungsional. Tn.E mengatakan saat menghadapi masalah
biasanya langsung dibicarakan dan diselesaikan bersama dengan cara
bermusyawarah dengan keluarganya.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga selalu menggunakan pendekatan adaptif dan edukatif jika


anaknya mengalami keterlambatan ataupun tidak sesuai target yang
diharapkan. Tidak ada koping yang tidak sesuai terjadi pada keluarga.

8. Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan Fisik Ny.Y Ny.S


1. Keadaan Umum Baik Baik
2. Kesadaran CMC CMC
3. Tanda-Tanda Vital TD: 170/110 mmHg TD: 130/90 mmHg
N: 100x/i N: 92x/i
P: 20x/i P: 30x/i
S :36,5oC S: 36,8oC

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

4. Kepala Simetris, Benjolan(-) Simetris, Benjolan(-)


Lesi (-) Lesi (-)

Rambut lurus, tidak rontok, dan tidak lurus, beruban, rontok, dan mudah
mudah dicabut dicabut

Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera Konjungtiva tidak anemis, sklera


tidak ikterik, penglihatan cukup tidak ikterik, penglihatan cukup baik
baik

Telinga Bentuk normal, serumen(-), Bentuk normal serumen(+)


pendenga-ran baik, simetris pendenga-ran baik, simetris
Hidung Polip (-), sinusitis(-), Lendir (-), Polip (-), sinusitis (-), Lendir (-),
Penciuman baik, Simetris Penciuman baik, Simetris
Mulut Lidah bersih, caries dentisc(-), Lidah bersih, caries dentisc (-),
Sariawan Sariawan
(-), mukosa lembab, gigi ompong (-), mukosa lembab
5. Kulit Cukup bersih,turgor kulit baik Cukup bersih,turgor kulitbaik
6. Leher Tidak ada pembesaran tiroid dan Tidak ada pembesaran tiroid dan
KGB KGB
7.
Inspeksi Bentuk simetris, tidak ada lecet Bentuk simetris, tidak ada lecet atau
atau lesi, retraksi dinding dada (-) lesi, retraksi dinding dada (+)
penggunaan otot bantu nafas (-) penggunaan otot bantu nafas (+)

Palpasi Tidak teraba benjolan Tidak teraba benjolan


Perkusi Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksa-an
Auskultasi Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
8.
Inspeksi Membuncit Membuncit
Palpasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perkusi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Auskultasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
9. Genitalia Tidak dilakukan Tidak dilakukan
10 Ekstremitas Ekstremitas tidak edema, nyeri (-), Ekstremitas tidak edema, tidak nyeri
benjolan di ekstremitas varises (-)

Dara Aviolin
1941313016
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

9. Harapan Keluarga

a. Terhadap Masalah Kesehatan

Keluarga Tn.E berharap agar keluarganya tidak memiliki penyakit


yang sama dengan yang diderita mertuanya Ny.S yaitu Tubercolosis.
Keluarga akan lebih waspada serta menjaga kebersihan dan kesehatan di
lingkungan. Keluarga akan mengatur pola makan makanan di rumah.
b. Terhadap Petugas Kesehatan yang Ada
Tn.E berharap agar petugas kesehatan memberikan informasi
mengenai penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga nya. Tn.E
mengatakan penyuluhan dapat dilakukan secara individu misalnya datang
ke rumah ataupun secara kelompok. Tn.E berharap pelayanan di
Puskesmas lebih ditingkatkan lagi dengan memberikan informasi tentang
keterangan saat obat diberikan ketika sedang berobat.

Dara Aviolin
1941313016

Anda mungkin juga menyukai