LAPORAN PREKLINIK
KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Oleh:
KELOMPOK IV
DATA UMUM
Data-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan dalam bagian
ini.
1. Nama Keluarga : Bapak. S (49 th)
2. Alamat : Dusun Baru Pulau tengah, Kec. Keliling Danau, Kab.
Kerinci , Profinsi Jambi
3. Telepon :
4. Komposisi Keluarga :
Status Imunisasi
Hub
No Nama JK Umur Pekerjaan BC Polio Hepatitis DPT Cam Ket
dg KK
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pak
Genogram:
Simbol-simbol yang bisa digunakan :
Genogram Keluarga:
Tipe Keluarga Bapak S adalah tipe keluarga nuclear family atau Keluarga Inti karena
keluarga ini terdiri dari Bapak S sebagai suami, Ibu E sebagai istri dan Nn. N sebagai
anak kandung.
7. Identifikasi Religius
Keluarga Bapak S beragama islam dan tidak ada anggota keluarga yang berbeda agama.
Kelurga Bapak S menjalankan ibadah shalat lima waktu sehari semalam dirumah dan
kadang-kadang dimesjid. Namun semenjak Bapak S sakit, pelaksanaan ibadah lebih
banyak dilakukan dirumah. Bapak S dan anggota keluarganya berkeyakinan bahwa segala
sesuatunya sudah diatur oleh Allah SWT, termasuk sakit yang diderita oleh Bapak S.
Keluarga Bapak S merupakan keluarga dengan sosial ekonomi menengah, dimana sumber
penghasilan keluarga adalah dari Bapak S sebagai suami yang bekerja sebagai Seorang
Satpam di salah satu SMA negeri. Pengeluaran keluarga difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari seperti pangan, sandang, papan dan kesehatan termasuk di
dalamnya pembayaran tagihan listrik. Penghasilan Bapak S cukup memadai untuk
menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga. Ibu E mengatakan mampu mengelola keuangan
dan tidak merasa kekurangan. Ibu E mengatakan mereka mempunyai tabungan yang
digunakan untuk biaya kesehatan, dan untuk keperluan biaya selama Bapak S sakit juga
dibantu oleh orang tua Bapak S yang mempunyai perkebunan. Untuk jaminan kesehatan
keluarga menggunakan kartu BPJS.
DATA LINGKUNGAN
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
1. Karakteristik Rumah
Ibu E mengatakan Keluarga Bapak S tinggal di rumah milik sendiri dengan tipe
rumah permanen.
Ibu E mengatakan terdapat 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 3 kamar tidur,
dan 2 kamar mandi, untuk ventilasi dan pencahayaan nya Ibu E mengatakan ada baik
karena cahaya matahari dapat masuk kedalam rumah pada waktu pagi, karena
rumahnya menghadap ke timur. Lantai rumah terbuat dari keramik
Sumber air berasal dari PDAM dengan kondisi air bersih, jernih, dan tidak berbau.
Pembuangan sampah dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan sampah
untuk dibakar.
Keluarga Bapak S memiliki kebiasaan tidur sesuai dengan keinginan masing-masing.
Ibu E mengatakan perkarangan rumah ada tetapi tidak besar ada beberapa bunga
yang sekarang mungkin tidak terawatt lagi semenjak Bapak S sakit.
Kelurga Bapak S merasa puas dengan keadaan rumah mereka.
Ibu E mengatakan Lingkungan tempat tinggal keluarga Bapak S sudah bisa di bilang
di kota karena dekat dengan SMA. Jalanan yang terdapat di depan rumah adalah
jalanan aspal, biasanya dilalui oleh kendaraan bermotor. Interaksi sesama masyarakat
berjalan dengan baik dan damai. Ibu E mengtakan sebelum Bapak S sakit, Bapak S
cukup aktif sering ikut serta dalam kegiatan komunitas yang dilakukan di lingkungan
rumah namun semenjak sakit Bapak S tidak bisa kelelahan, sehingga agak kurang
dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Penduduk disekitar rumah Bapak S
kebanyakan sersuku jawa, minang dan kerinci.
Tipe komunitas umumnya bersifat heterogen di mana terdapat suku yang berbeda-
beda. Hubungan kekeluargaan dan masyarakat masih tinggi dalam komunitas
tersebut karena semuanya masih dalam hubungan kerabat yang sama dan sudah
tinggal disana selama turun-temurun. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai
pedagang, karyawan honorer, PNS, dan ibu rumah tangga.
Di lingkungan tempat tinggal ada praktek bidan dan puskesmas. Jarak puskesas dari
rumah ± 4 km. Terdapat pasar yang menjual makanan dan pakaian yang berjarak
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
lebih kurang 2 km. Terdapat Mushalla didekat rumah keluarga yang digunakan untuk
beribadah lebih kurang 500 m.
Dilingkungan tempat tinggal keluarga terdapat 2 SD, 1 SMP dan 1 SMA yang
memiliki bangunan yang bagus dan digunakan oleh masayarakat
Tidak terdapat fasilitas rekreasi di lingkungan tempat tingal Bapak S
Transportasi umum berupa ankot dan ojek tetapi masyarakat lebih banyak
menggunakan motor pribadi.
Lembaga pelayanan yang ditemukan dikomunitas seperti puskesmas yang jika ada
keluarga Bapak S yang sakit, maka keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut
untuk berobat. Mesjid untuk beribadah dan bermusyawarah, serta toko sembako untuk
membeli kebutuhan rumah tangga.
POLA KOMUNIKASI
Ibu E mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami kerusakan verbal seperti
bisu ataupun tuli, sehingga komunikasi antar anggota keluarga tidak terdapat masalah.
Namun semenjak Bapak S sakit, Bapak S agak kesulitan dalam berkomunikasi karena
berbicara agak pelo dan harus perlahan. Menurut Ibu E komunikasi didalam keluarga ada
terbuka. Setiap anggota keluarga selalu memberikan respons yang baik terhadap suatu
pokok pembicaraan. Ketika ada suatu isu keluarga akan mencari sumber isu tersebut
untuk memvalidasinya. Tidak ada sifat mengahakimi dalam berinteraksi. Jika terdapat
masalah dalam keluarga, anggota keluarga yang memiliki masalah akan menceritakan
serta meminta pendapat anggota keluarga lain untuk penyelesaian maslaah tersebut.
Pesan emosional (afektif) disampaikan didalam keluarga secara terbuka. Ibu E selalu
merespon dengan hangat dan akrab terhadap suami dan anaknya, begitu juga dengan
Bapak S selalu menampilkan keakraban kepada istri dan anaknya walau pun dalam
keadaan sakit. Dan Nn. A sebagai anak juga tampak akrab dengan ibu E dan Bapak S
dimana Nn N juga ikut membantu aktifitas Bapak S yang sedang sakit dengan bergantian
berjaga dengan Ibu E. Emosi yg disampaikan dalam keluarga adalah positif.
Kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan konteks dan
instruksi yang ada, seperti pembagian tugas menjaga Bapak S di rumah sakit.
5. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting bagi
kesejahteraan dan fungsi keluarg yang adekuat?
Tidak ada
Pola komunikasi keluarga dipengaruhi oleh budaya kerinci dan minang berkomunikasi
disesuaikan dengan umur lawan bicaranya.
STRUKTUR KEKUASAAN
Ibu E mengatakan yang membuat keputusan adalah kepala kelurga dan memegang
kata akhir adalah kepala keluarga yaitu Bapak S
Yang mengatur keuangan adalah Ibu E yang kemudian di diskusikan kembali dengan
Bapak S dan juga dengan Nn. N yang juga sudah dewasa.
Ibu E mengatakan pada saat Bapak S sakit, dalam pengambilan keputusan Ibu E
berdiskusi dengan Anak nya Nn. N dan juga berdiskusi dengan orang tua Bapak S,
namun yang mengambil keputusan terakhir tetap Ibu E.
Saat ini dikarenakan Bapak S sedang sakit cara pengambilan keputusan dalam keluarga
adalah berdiskusi, dimana Ibu E akan berkumpul bersama Bapak S dan Nn N kemudian
meminta pendapatnya tentang keputusan yang akan diambil. Begitu juga dengan pendapat
orang tua Bapak S, Ibu E berkomunikasi melalui telepon untuk meminta pendapat dan
memberikan kabar. Kemudian Ibu E memperjelas kembali keputusan yang diambil
tersebut.
3. Dasar-Dasar Kekuasaan
Bapak S sebagai ayah dan kepala keluarga biasanya berkata terakhir atau membuat
keputusan setelah dibicarakan dengan anggota keluarga. Pendapat yang digunakan jika
tidak sepakat adalah pendapat ayah dan anggota keluarga lain menerima hasil keputusan
yang diambil.
STRUKTUR PERAN
Bapak S adalah seorang kepala keluarga, seorang suami dan seorang ayah dari
anaknya yang berperan sebagai pencari nafkah dan pemimpin keluarga, mendidik
dan mengasuh anaknya
Ibu E merupakan seorang istri dan seorang ibu yang memiliki peran provider yaitu
mengurus rumah tangga, menidik dan mengasuh anak dan memelihara hubungan
yang baik antara kelurga pihak Bapak H dan Bapak S sendiri.
Nn. N sebagai anak yang melakukan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik , mental, sosial dan spiritual serta merupakan anak yang
berbakti kepada orang tuanya
Semua peran dijalani dengan baik oleh keluarga dan tidak ada yang mengalami
konflik dalam peran yang dijalaninya
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
Selain sebagai seorang kepala keluarga Bapak S juga berperan sebagai mediator yang
mencari kompromi saat keluarga lain mengalami masalah.
Ibu E memiliki peran pendorong dalam keluarga yaitu menyetujui dan menerima
konstribusi dari anggota lain jika mengalami masalah.
Nn. N sebagai anak berperan sebagi pengikut yang mendengar dan mengikuti, juga
memberikan pendapatnya dalam diskusi keluarga.
Bapak S sebagai kepala keluarga mencontoh gaya memimpin dari orangtuanya. Ibu E
mengatakan juga menjalani peran sebagai ibu mencontoh gaya pola asuh ibunya.
Bapak S mengatakan kedua orang tuanya saat mereka kecil mendidiknya dengan
baik, Selain itu, Bapak S mengatakan kedua orang tuanya tidak otoriter dalam
mengasuh anak-anaknya. Orang tua Bapak S mengedapankan demokrasi dalam
mengasuh anak-anaknya.
Dalam keluarga Bapak S tidak ada masalah peran yang muncul. Ibu E mengatakan
masing-masing anggota keluarga menjalankan peran dan fungsinya masing-masing
dengan baik, tidak ada anggota keluarga yang merasa peran anggota keluarga lain
tidak sesuai. Dalam pengkajian tidak didapatkan peran informal yang disfungsional
Latar belakang kelas sosial tidak begitu mempengaruhi struktur peran informal dan
formal diadalam keluarga.
Pengaruh agama sangat besar terhadap struktur peran dalam keluarga Bapak S
dimana suami bertanggung jawab penuh terhadap istri dan anakmya.
NILAI KELUARGA
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
Dalam keluarga Bapak S nilai keluarga merupakan nilai ajaran agama Islam dan
perpaduan adat istiadat kerinci dengan minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga
Bapak S merujuk pada norma dan nilai di masyarakat. Ibu E mengatakan pencapaian
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari merupakan salah satu nilai utama dalam
keluarga. Ibu E juga mengatakan apapun yang dikerjakan dan hasil pekerjaan saat ini
didukung dan dihargai anggota keluarga lain.
Dalam keluarga Bapak S tidak tampak adanya konflik nilai. Hal ini tampak hubungan
kekuasaan dan pola komunikasi terbuka dalam keluarga. Ibu E mengatakan norma atau
aturan yang berlaku di masyarakat tidak ada yang bertentangan dengan aturan di
keluarganya. Ibu E juga mengatakan sekolah yang berada di lingkungannya tidak
mengajaran apapun yang bertentangan dengan nilai atau aturan di keluarga. Selain itu,
pelayanan kesehatan juga tidak bertentangan dengan keyakinan dan nilai dalam keluarga.
3. Nilai Keluarga
Ibu E mengatakan tidak ada aturan khusus di dalam keluarga, anggota keluarga
mengikuti norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Bapak S mengatakan nilai
dalam keluarga yang paling penting :
1) Nilai agama: nilai agama merupakan nilai tertinggi dalam keluarga yang sangat
penting sebagai pedoman menjalankan hidup. Dalam keluarga Bapak S nilai
agama yang diterapkan adalah ajaran agama islam
2) Pendidikan: pendidikan dianggap sangat penting untuk mencapai karir atau
pekerjaan yang baik. Ibu E juga mengatakan sangat menghargai pendidikan,
karena selain untuk karir atau pekerjaan, pendidikan mempengaruhi cara pandang
dan wawasan seseorang. Nn n sebagai anak sudah menamatkan pendidikan
perguruan tinggi D3.
3) Pekerjaan: Bapak S mengatakan pekerjaan yang baik dapat menjamin kehidupan
keluarga. Ibu E mengatakan selama ini semua kebutuhan cukup dari hasil
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
FUNGSI AFEKTIF
Bapak S memiliki pelekatan yang kuat antar anggota keluarga. Bapak S, Ibu E dan Nn. N
mendukung antar anggota keluarga. Ibu E mengatakan selalu berhubungan dan
berkomunikasi yg baik dengan anak dan suami. Bapak S dan Ibu E juga meminta
perndapat kepada anaknya saat pengambilan keputusan. Seluruh anggota keluarga
bergaul satu sama lain dan menunjukkan rasa saling menyayangi. Dalam keluarga Bapak
S, semua anggota keluarga saling mendukung dan membantu dalam hal pemenuhan
kebutuhan keluarga.
Keluarga menghadapi isu-isu perpisahan dan keterikatan dengan baik, dimana saat Bapak
S harus pergi berobat ke luar kota selalu ditemani Ibu E sebagai istri, Nn. N sebagia anak
terkadang juga ikut mendampingi, namun karena Nn. N juga sudah bekerja, sehingga
tidak bisa mendampingi bapak S dalam perawatan namun tetap saling berkomunikasi
melalui Video Call atau telpone sehingga suasana keakraban dan keintiman keluarga tetap
terjaga. Keluarga Ibu E selalu memberikan dukungan kepada sesama keluarga untuk
selalu memelihara kesatuan.
3. Pola Kebutuhan-Respons Keluarga
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
Ibu E mengatakan setiap anggota keluarga saling membutuhkan satu sama lain dan
saling memenuhi kebutuhan dan membantu sesama anggota keluarga
Setiap kebutuhan dan perbedaan masing masing anggota keluarga di hormati oleh
keluarga lain
Setiap mencurahkan masalah selalu didengar dan disampaikan secara baik baik
FUNGSIONAL SOSIALISASI
Ibu E mengatakan bahwa ia dan suami selalu mengajarkan hal yang baik kepada
anak-anak mereka berdasarkan pada nilai agama, adat dan budaya yang berlaku
dilingkungan tempat tinggalnya. Bapak S dan Ibu E juga memberikan penghargaan
jika anak meraih suatu prestasi dan menasihati jika berbuat kesalahan. Keluarga
Bapak S selalu memberikan cinta dan kasih sayang kepada keluarga nya begitupun
dengan keluarga yang lain. Bapak S mendidik anak sesuai dengan perkembangan
usia, waktu anaknya kecil semua keputusan berada di tangan orang tua sedangkan
ketika anaknya sudah beranjak besar semua keputusan dilakukan dengan cara
diskusi.
Bapak S dan Ibu E membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang dan selalu
mengajarkan untuk menjadi disiplin kepada anaknya
3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau
fungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika demikian, bagaimana
hal ini diatur?
Tanggung jawab untuk peran membesarkan anak dipikul bersama oleh Bapak S dan Ibu E
yang mana hal ini tidak diatur secara tegas hanya berdasarkan komunikasi siapa yg punya
waktu luang dan tidak ada kesibukan jadi saling mengerti aja dengan situasi yg ada.
Anak sangat dihargai dikeluarga ini, setiap keputusan yang diambil anak jika baik akan
disetujui oleh keluarga
Keluarga Bapak S merupakan penduduk asli kerinci dan Ibu E dari minang dalam
membesarkan anak sesuai dengan adat istiadat kerinci dan minang. Bapak S menanam
ajaran agama pada anaknya sejak dari kecil seperti wajib untuk sholat 5 waktu, wajib
berpuasa pada bulan Ramadhan, menghormati orang tua dan yang lebih tua. Ibu E
mengatakan tidak pernah menghukum anak dengan membentak ataupun memukul anak.
Ibu E mengatakan mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dengan keluarga besar dan
masyarakat sekitarnya
Tidak ada
Tidak ada
Saat ini Nn. N sudah dewasa. Ibu E mengatakan Linkungan rumah cukup luas.
Ibu E mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dalam keluarga. Untuk
meningkatkan kesehatan keluarga, Ibu E sering memasak masakan yang bergizi, makan
sayur dan stok buah dikulkas untuk dikonsumsi. Keluarga mengatakan jika ada anggota
keluarga yang sakit maka anggota keluarga lainnya membawa berobat ke puskesmas
terdekat. Ibu E berharap Bapak S segera sembuh dan pulih seperti semula sehingga bisa
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
Menurut Ibu E, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa melakukan aktivitas sehari-
hari seperti biasanya tanpa ada gangguan. Sedangkan sakit adalah saat kita memiliki
keluhan kesehatan yang dapat mengganggu aktifitas. Saat pengkajian, Ibu S mengatakan
tidak megerti secara detail tentang penyakit Bapak S kenapa Bapak S sampai kejang, Ibu
E juga tidak mengetahui bagai mana menghadapai pasien kejang, karena pada saat Bapak
S kejang Ibu E sedang tidak berada di tempat. Saat melakukan pengkajian pada pukul
15.00 Ibu E sedang menyiapkan obat-obat yang akan di konsumsi oleh bapak S, sewaktu
mempersiapkan obat tampak ibu S kesulitan untuk melumatkan obat dan mempergunakan
giginya untuk melumatkan obat dengan cara menggigit obat yang masih dalam bunkus
kemudian baru mengeluarkan obat dari bungkusnya, dan saat bapak S meminum obat
juga terlihat bapak S kesulitan untuk meminumnya karena obat yang digerus olah Ibu E
masih besar besar dan sebagian obat di keluarkan lagi oleh bapak S. sewaktu di tanya
tentang obat apa saja ibu E mengatakan tidak mengetahui secara tepat, saat di tanya obat
tersebut untuk jam berapa, Ibu E mengatakan itu adalah obat siang Bapak S.
Ibu E mengatakan Bapak S pertamanya menderita penyakit TBC dan rutin memakan obat
TBC selama 6 bulan. Setelah itu Bapak S mulai merasas sakit kepala di bagian kanan dan
kemudian tangan dan kaki kiri terasa lemah, sulit di gerakkan. Ibu E membawa Bapak S
berobat ke rumah sakit di kerinci dan kemudian di rujuk ke RS M Djamil Padang, dan
pada tanggal 16-04-2022 Bapak S menjalani operasi drainase abses otak, setelah
dibolehkan pulang, Bapak S dapat beraktifitas walaupun kekuatan tangan dan kaki kiri
tidan sempurna, namun Bapak S masih bisa beraktifitas dengan mandiri, saat kontol ke
poliklinik pada tanggal 20-05-2022, Bapak S mengalami kejang, saat di tanyakan ke
Bapak S apakah mengetahui kejadian tersebut, Bapak S mengatakan tidak tahu atau tidak
sadar, dan tidak mengetahui kenapa saat itu beliau kejang. Saat dilakukan pengkajian
Bapak S mengatakan saat ini tidak ada keluhan, tidak ada sakit kepala atau pun mual. Ibu
E juga mengatakan jika Bapak S berkeinginan pulang saja karena merasa tidak perlu
dirawat, namun anak dan Ibu S mencemaskan kondisi Bapak S dan menyarankan Bapak
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
S untuk tetap di rawat guna dilakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih lanjut.
Saat ini menu makanan Bapak S selama di rawat disediakan dari rumah sakit.
Untuk menu Ibu E hanya beli makanan di warung dekat rumah sakit seperti nasi bungkus.
Ibu E mengatakan kebiasaan tidur keluarganya sesuai dengan keinginan masing- masing.
Kebutuhan tidur anggota keluarga ada yang terpenuhi. Jam tidur dikeluarga Bapak S
tidak diatur. Setiap anggota keluarga memiliki cara masing-masing untuk beristirahat
disiang hari dan Setiap anggota keluarga tidur dimasing masing kamar yang telah
disediakan.
Ibu E mengatakan saat ini aktifitas fisik Bapak S hanya di atas tempat tidur karena bapak
S terpasang infus ditangan kanan dan terpasang kateter. Ibu E mengatakan aktifitas bapak
S dibantu oleh Ibu E dan Nn. N seperti membantu meyuapkan makan, memandikan, dan
mengganti baju. Anggota keluarga yang lain juga tidak memiliki jadwal olahraga khusus.
Ibu E mengatakan tidak ada jadwal khusus untuk berekreasi, Dalam beberapa bulan
belakangan dan kedepannya belum bisa berekreassi karena menunggu kondisi Bapak S
pulih dulu, saat ini waktu luang keluarga biasanya dihabiskan dengan menonton video
youtube di HP dan bercerita.
Keluarga tidak ada memakai obat penenang, alkohol dan tembakau di rumah. Bapak S
sudah 5 tahun terakhir berhenti merokok. Bapak S sebelum sakit sering mengkonsumsi
kopi setiap pagi atau sore hari dan sudah menjadi kebiasaan, saat sakit Bapak S tidak
pernah mengkonsumsi kopi. Anggota keluarga lain lebih menyukasi teh dan susu. Untuk
pemakaian obat Bapak S tidak bisa menelan obat sehingga Ibu E harus menggerus obat
terlebih dahulu. Saat pengkajian di dapatkan Ibu E menggerus obat dengan menggunakan
gigi dan melarutkan dengan air sehingga obat tidak hancur yang menyebabkan Bapak S
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
kesulitan menelan dan sebagian obat yang masih agak besar di keluarkan lagi oleh Bapak
S. dan waktu pemberian obat obatan juga tidak tetap. Swaktu ditanyakan apakah Ibu E
mengetahui apa saja obat Bapak S, Ibu E mengatakan tidak tahu.
Untuk peran keluarga dalam membantu dan merawat Bapak S tidak ada masalah, Ibu E
dan Nn. N bergantian menjaga Bapak S dan membantu aktifitas Bapak S. Tetapi keluarga
saat ditanya tentang penyakit Bapak S dan bagaimana bisa Bapak S kejang keluarga
mengatakan tidak tahu dan tidak mengerti kemungkinan saat itu Bapak S hanya
kelelahan, dan Ibu E juga tidak mengerti tentang kejang Bapak S bagaimana karena tidak
melihat secara langsung Bapak S kejang.
Status imunisasi keluarga lengkap. Pemeriksaan kesehatan keluarga dilakukan jika ada
anggota keluarga merasakan gejala yang mengganggu. Oral hygiene dilakukan secara
rutin 2x/hari. Bapak S dan Ibu E tidak pernah memeriksakan mata, dan pemeriksaan
pendengaran, kecuali anak dilakukan di sekolah pada saat penjaringan kesehatan anak
usia sekolah.
Tidak ada
Orang tua Bapak S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan yaitu hipertensi dan
jantung. Anggota keluarga Bapak S jika ada masalah kesehatan segera ke puskesmas
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh
keluarga cukup membantu dalam mengurangi gejala sakit yang dialami.
Jenis pelayanan kesehatan yang sudah dimanfaatkan oleh keluarga adalah puskesmas,
rumas sakit umum daerah dan RSUP DR M Djamil Padang. Ibu E mengatakan sangat
puas akan pelayanan yang mereka terima saat Bapak S berobat dan di rujuk, di RSUP DR
M Djamil sendiri, Ibu E mengatakan puas berobat di hanya saja saat di poliklinik
memang pasien yang berobat sangat lah banyak sehingga mau tidak mau pasien tetap
harus antri walau pun antrian tidak lama. Untuk bangasl Neurologi tempat saat ini dirawat
untuk yang ke dua kalinya mengatakan pelayanan ada baik.
Puskesmas di wilayah keluarga Bapak S memiliki layanan gawat darurat dan tersedia
tenaga medis. Keluarga memiliki nomor telpon ambulans jika diperlukan.
Keluarga memliki BPJS untuk membayar pelayanan kesehatan yang diterima. Keluarga
mendapatkan informasi tentang manfaat BPJS yang mereka miliki.
Fasilitas kesehatan keluarga (Puskesmas) berjarak ±15 menit dari rumah, yang dapat
ditempuh menggunakan sepeda motor. Sedangkan rumah sakit berjarak tempuh 45 menit
dari rumah. Untuk transportasi ke unit pelayanan kesehatan keluarga menggunakan
kendaraan pribadi.
FUNGSI REPRODUKSI
Ibu E dan Bapak S memiliki 1 orang anak. Anak lahir secara normal. Ibu E dan anak
perempuannya tidak memiliki masalah seputar menstruasi.
FUNGSI EKONOMI
Dilingkungan tempat tinggal Bapak S tidak ada sumber yang bisa dimanfaatkan
Ibu E mengatakan stressor jangka pendek yang dirasakan adalah cemas terhadap
penyakit Bapak S saat ini ditambah Bapak S kejang sewaktu kunjungan di poliklinik.
Stressor jangka panjang yang dirasakan Bapak S adalah takut jika penyakit semakin
parah dan kekuatan otot tangan kiri dan kanan nya tidak bisa pulih yang dapat
memnyebabkan Bapak S tidak bisa lagi bekerja sebagai satpam dan akan
menyusahkan anggota keluarga yang lain.
Keluarga saat ini mampu mengatasi stress dan ketegangan yang terjadi dengan
mendekatkan diri kepada Tuhan dan saat ini Ibu E mengatakan yang paling utama
adalah mendapatkan kesembuhan dan pemulihan Bapak S, untuk biaya hidup tidak
ada masalah karena anak nya Nn N sudah bekerja sehingga bisa membantu
perekomomian keluarga.
Keluarga menggunakan koping yang adaptif dalam keluarga yaitu dengan bersikap
terbuka terhadap semua masalah yang ada di keluarga. Dalam hal penyelesaian masalah,
keluarga menyelesaikan dengan cara bermusyawarah dan berdiskusi bersama anggota
keluarga yang lainnya hingga mendapatkan solusi
Dalam startegi koping eksternal keluarga lebih menggunakan dukungan spritual dimana
keluarga yakin akan keputusan Tuhan adalah yang terbaik bagi keluarga, dimana
keluarga senantiasa berdoa buat kebaikan keluarga dimasa saat ini dan yg akan datang.
2.4 Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau
apakah keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
disfungsional seperti yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan
sejauh mana tanda tersebut digunakan?
3. Adaptasi Keluarga
Ibu E mengatakan bahwa ketika ada masalah dalam keluarga, baik itu Bapak S maupun
anggota keluarga yang lain akan merasa pusing, sakit kepala, dan susah tidur. Namun,
ketika sudah dibicarakan bersama, semuanya kembali membaik lagi.
Sebelum perawat keluarga mengkaji keluarga stress, koping dan adaptasi keluarga sudah
baik. Namun Bapak S mengatakan ketika masalah dibicarakan bersama maka semuanya
akan kembali membaik lagi.
HARAPAN KELUARGA
uban uban
terpasang
Oksigen binasal
3 L/i
Perkusi Sonor kiri kanan Sonor kiri kanan Sonor kiri kanan
Abdomen
8.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Perkusi
tekan tekan tekan
pemeriksaan
pemeriksaan
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
kekuatan otot
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
ANALISA DATA
Mayor Subjektif Mengungkapkan (Depdikbud, 1994: 74), mengatakan Ibu E mengatakan tidak tahu apa abses
tidak memahami pemahaman adalah suatu proses, cara cerebri atau abses otak, ibu mengatakan
masalah memahami, cara mempelajari baik-baik supaya dokter menyampaikan kalau kepala Bapak S
kesehatan yang paham dan mengetahui banyak. infeksi dan harus di operasi
diderita
Memahami tentang abses cerebri meliputi
pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pengobatan, dan komplikasi nya. (Lampiran I)
Mayor Objektif Gejala penyakit Brook I dalam Brain Abcess 2007 Saat pengkajian pada tanggal 26 Mei 2022,
anggota keluaga mengatakan tanda-tanda abses otak makin tampak Bapak S terpasang Oksigen binasal 3l/i
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
semakin memberat adakah adanya sakit kepala hebat, Saat pengkajian pada tanggal 26 Mei 2022,
memberat kejang, sesak nafas, sampai penurunan tampak aktifitas pasien di bantu keluarga.
kesadaran. Skor Bartel Indeks 70 (Ketergantungan sedang)
Lampiran 2
Bartel Indeks merupakan suatu alat ukur
pengkajian yang berfungsi mengukur
kemandirian fungsional dalam hal perawatan
diri dan mobilitas dengan sistem penilaian
yang didasarkan pada kemampuan seseorang
untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari secara mandiri
Aktivitas keluarga Cara mencegah kekambuhan abses secerebri Saat pengkajian tanggal 26 Mei 2022, pukul
untuk mengatasi antara lain dengan melakukan pengobatan 15.00 wib Ibu S tampak sedang mempersiapkan
masalah sampai tuntas jika penyakit infeksi, menjaga obat-obat yang akan di minum Bapak S. yang
kesehatan tidak kesehatan gigi, mulut dan telinga, menjalani seharusnya diminum jam 13.00.
tepat hidup sehat, dan tidak mengkonsumsi obat Saat mempersiapkan obat tempak ibu E sedang
secara sembarangan. (dr. Merry Dame Cristy menggigit-gigit obat yang masih dalam
Pane, 2020) bungkusnya sebelum di larutkan dengan air
minum.
Saat Bapak S meminum obat yang sudah
dilarutkan, tampak bapak S mengeluarkan obat
yang belum larut.
Diagnosa Keperawatan : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program perawatan
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
RENCANA KEPERAWATAN
SLKI SIKI
LUARAN KRITERIA HASIL/ KETERANGAN HASIL
INTERVENSI TINDAKAN KEGIATAN
EKSPEKTASI
Manajemen Kemampuan Dukungan Observasi 1. Identifikasi Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan Dengan
Kesehatan menjelaskan Keluarga kebutuhan dan keluarga tentang kesehatan pada pasien abses memberikan
Keluarga masalah Merencakan harapan keluarga otak merupakan salah satu cara memenuhi dan pendidikan
(L.12105 hal. kesehatan yang Perawatan tentang kesehatan membantu keluarga agar penanganan pada kesehatan
63) pasien abses cerebri dapat terlaksana. Menurut
dialami.(4/cukup (I.13477 hal. mengenai abses
penelitian, kurangnya dukungan keluarga yang
meningkat) 26) diterima oleh seseorang dapat disebabkan
otak
kurangnya informasi yang didapat keluarga dan maka kebutuhan
Aktivitas keluarga cenderung mengikuti kebiasaan yang terdapat dan harapan
mengatasi masalah dikeluarganya untuk dijadikan perbandingan keluarga tentang
kesehatan secara dan evaluasi perawatan. (Handayani et al., kesehatan dapat
tepat. (4/cukup 2019). tercapai
meningkat)
Konsekuensi artinya akibat dari suatu
Verbalisasi kesulitan perbuatan atau pendirian (KBBI)
dalam menjalani Abses otak dapat menyebabkan komplikasi
2. Identifikasi Pasien dan keluarga
program
konsekuensi tidak seperti kerusakan jaringan otak, defisit mengetahui
perawatan/pengobata
n. (4/cukup melakukan neurologis, kejang, dan kematian dampak lanjut dari
menurun) tindakan bersama (Greenberg MS. Handbook gastritis dan dapat
keluarga Neurosurgery,2016) menyebutkan
Gejala penyakit Menurut Fitri Rahman, dalam Jurnal bahwa tidak ada
anggota keluarga Keterlibatan Keluarga sebagai Pendamping komplikasi yang
(4/cukup menurun) Pasien demi mencegah bahaya dan adverse terjadi pada pasien.
events di pelayanan kesehatan,
menyimpulkan tentang Proses
penyembuhan bagi pasien di pelayanan
kesehatan tidak terlepas dari peran
keluarga. Keluarga merupakan bagian yang
penting dalam proses penyembuhan bagi
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
pasien. Dukungan keluaga sangat
diperlukan untuk memotivasi selama
pengobatan dan peawatan di pelayanan
kesehatan.
CATATAN PERAWATAN
Selasa / Dukungan Edukasi : melakukan edukasi ttg perawatan dirumah : penatalaksanaan kejang (materi terlampir)
31 Mei Keluarga
Merencanakan Hasil: keluarga dapat menjelaskan kembali penatalaksaan kejang dg bantuan leaflet
2022
Perawatan
EVALUASI KEPERAWATAN
A:
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan dengan dukungan keluarga merencanakan perawatan
menggunakan pendidikan kesehatan
A:
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan dengan dukungan keluarga
merencanakan perawatan menggunakan pendidikan kesehatan
P:
Intervensi dihentikan
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Bapak S dengan masalah kesehatan Abses otak
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Data umum keluarga
2. Tahap perkembangan, riwayat keluarga
3. Data Lingkungan
4. Karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan komunitas RW
5. Informasi tentang perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
6. Struktur Keluarga
7. Struktur peran
8. Nilai dan norma keluarga
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
b. Rencana tindakan
1. Membina hubungan terapeutik dengan anggota keluarga Bapak S
2. Menjelaskan tujuan kunjungan kesehatan kepada keluarga Bapak S
3. Membuat kontrak waktu sesuai dengan keluarga Bapak S
4. Memberikan informed consent kepada keluarga sebagai persetujuan
bersedia mengikuti kegiatan/intervensi yang akan dilakukan oleh
mahasiswa.
5. Mengkaji data umum keluarga, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, serta data lingkungan.
6. Melakukan pengkajian tentang struktur keluarga
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Bapak S merupakan tipe keluarga tradisional. Keluarga ini terdiri
atas ibu dan ayah dengan satu orang anak yang tinggal dalam satu rumah
(Friedman, 2014). Berdasarkan kunjungan pertama yang telah dilakukan pada
keluarga Bapak S didapatkan data mengenai data umum keluarga, tahap
perkembangan dan riwayat keluarga, serta data lingkungan.
Ibu E mengatakan 1 th yang lalu Bapak S menderita penyakit TBC dan
minum obat 6 bulan, sebulan setelah itu Bapak S mengalami sakit kepala kanan,
kemudian lemah tangan kiri dan kaki kiri kemudian berobat di rujuk ke RS M
Djamil Padang, pada tanggal 26-3-2022 Bapak S di rawat di neurologi dan
kemudian pada tanggal 16-4-2022 Bapak S operasi drainase abses otak.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ibu E
bahwa akan dilaksanakan pertemuan kedua, yaitu pengkajian mengenai fungsi
dan harapan keluarga serta pengetahuan keluarga tentang penyakit Abses otak.
a. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
2. Harapan Keluarga
3. Pengetahuan keluarga tentang penyakit Abses otak
b. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Ibu E berharap penyakit Bapak S segera sembuh dan tidak ada komplikasi
yang serius. Bapak S berharap kekuatan tangan kiri dan kaki kirinya dapar pulih
seerti semula sehingga bisa tetap bekerja sebagai seotrang satpam.
Pada pertemuan ke dua di dapatkan data Ibu E mengatakan tidak tahu apa
abses cerebri atau abses otak, ibu mengatakan dokter menyampaikan kalau kepala
Bapak S infeksi dan harus di operasi Ibu E juga tidak mengetahui tentang
penyebab abses otak, pencegahan abses otak dan komplikasi abses otak.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ibu E
bahwa akan dilaksanakan pertemuan ketiga, yaitu Edukasi keluarga tentang
penyakit Abses otak.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Kesiapan keluarga dalam menerima edukasi tentang penyakit abses otak
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
Leafleat I
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan pertemuan pertama tanggal 26 Mei 2022, pukul 15.00 wib Ibu
S tampak sedang mempersiapkan obat-obat yang akan di minum Bapak S. yang
seharusnya diminum jam 13.00. Saat mempersiapkan obat tempak ibu E sedang
menggigit-gigit obat yang masih dalam bungkusnya sebelum di larutkan dengan
air minum. Kemudian saat Bapak S meminum obat yang sudah dilarutkan,
tampak bapak S mengeluarkan obat yang belum larut.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ibu E
bahwa akan dilaksanakan pertemuan keempat, yaitu pengkajian mengenai
pengetahuan Ibu E tentang obat-obatan yang dikonsumsi Bapak S dan cara
pemberian.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Pengetahuan keluarga tentang obat-obatan yang dikonsumsi Bapak S dan cara
pemberian.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
Leaflet 2
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan pertemuan pertama dan kedua tanggal, Ibu E mengatakan
Bapak S mengalami kejang saat kontrol ke poliklinik, dan itu merupakan kejang
yang pertama, Ibu E tidak mengetahui saat Bapak S kejang karena sedang tidak
berada di tempat, dokter mengatakan kepada Ibu E jika Bapak S mengalami
kejang lebih kurang 20 menit, saat di tanya apakah Ibu S mengetahui tentang
penanganan pasien abses cerebri di rumah dan pencegahan pasien cidera saat
kejang, Ibu E mengatakan tidak mengetahui penanganan penanganan pasien
abses cerebri di rumah dan pencegahan pasien cidera saat kejang.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ibu E
bahwa akan dilaksanakan pertemuan lima, yaitu pengkajian mengenai
pengetahuan Ibu E tentang penanganan abses otak di rumah dan pencegahan
pasien cidera saat kejang.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Pengetahuan keluarga tentang :
Penanganan abses otak di rumah.
Pencegahan pasien cidera saat kejang.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
Leaflet Kejang
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
Lampiran I
Data Mayor Subjektif I
LAMPIRAN 2
CARA PEMBERIAN OBAT
1. Benar Pasien
Dapat di pastikan dengan melihat nama pada label obat dan mencocokkan dengan
nama, usia, dan jenis kelamin.
2. Benar Obat
Pastikan obat yang diberikan harus sesuai resep dokter yang merawat, dari nama
obat, bentuk dan warna, serta membaca label obat sampai 3 kali yaitu :
saat melihat kemasan obat,
saat menuangkan obat,
sesudah menuangkan obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke
bagian apotek.
3. Benar Dosis
Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan catatan
pemberian obat. Contoh intruksi yang di berikan dokter yang tertera:
2 x 1 tab, sesudah makan ini artinya:
Dalam 1 hari di minum sebanyak 2 kali, pagi dan malam dan obat yang diminum
sebanyak 1 tablet, dan saat meminum obat pasien harus makan terlebih dahulu.
. https://web.rshs.or.id/pemberian-obat-yang-tepat/
Lampiran 3
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
Pengertian Kejang
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik yang tiba-tiba dan tidak terkendali di otak yang
dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku, gerakan atau perasaan, hingga tingkat
kesadaran, yang merupakan tanda adanya kelainan di sistem saraf pusat (otak) atau
masalah lain yang mengganggu fungsi otak, yang ditandai dengan gerakan tubuh yang
tidak terkendali, bahkan bisa menyebabkan penurunan kesadaran.
Penyebab kejang
1. Gangguan di otak, seperti Tumor otak, abses otak, stroke, cedera kepala,epilepsy,
infeksi otak, kelainan pembuluh darah di otak, dan lumpuh otak.
2. Penyalahgunaan Obat-obat.
3. Sengatan listrik dan sengatan hewan berbisa.
4. Penyakit seperti: Demam tinggi, penyakit jantung.
5. Keracunan ekstrem.
Gejala Kejang:
Sebelum kejang, penderitanya sering kali mengalami gejala peringatan, yaitu cemas, mual,
vertigo, dan seperti melihat ada kilatan cahaya di mata.
Gejala pada kejang yang melibatkan sebagian area otak antara lain:
Gangguan sensasi pada penglihatan, pendengaran, atau penciuman
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022