Anda di halaman 1dari 56

Preklinik Keperawatan Keluarga

Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

LAPORAN PREKLINIK
KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S


DENGAN PENDERITA ABSES OTAK DI RUANGAN NEUROLOGI
RSUP DR M. DJAMIL PADANG

Disusun Oleh:

KELOMPOK IV

SHINTA KENCANA 2111316003


DELFIRA GUSLIANA 2111316012
NILA AFNITA SARI 2111316023
HENDIA ROMI 2111316028

S1 KEPERAWATAN INTAKE D3 KELAS


KERJASAMA RSUP DR M DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

DATA UMUM

Data-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan dalam bagian
ini.
1. Nama Keluarga : Bapak. S (49 th)
2. Alamat : Dusun Baru Pulau tengah, Kec. Keliling Danau, Kab.
Kerinci , Profinsi Jambi
3. Telepon :
4. Komposisi Keluarga :
Status Imunisasi
Hub
No Nama JK Umur Pekerjaan BC Polio Hepatitis DPT Cam Ket
dg KK
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pak

1. Ibu E Pr Istri 49 Th IRT

2. Nn.N Pr Anak 22 Th Exs √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


Mahasiswa

Genogram:
Simbol-simbol yang bisa digunakan :

Laki-laki Perempuan Identifikasi klien Meninggal Menikah Pisah

Cerai Anak angkat Aborsi Kembar

Genogram Keluarga:

5. Tipe bentuk keluarga :


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Tipe Keluarga Bapak S adalah tipe keluarga nuclear family atau Keluarga Inti karena
keluarga ini terdiri dari Bapak S sebagai suami, Ibu E sebagai istri dan Nn. N sebagai
anak kandung.

6. Latar belakang Kebudayaan (Etnik)

Keluarga bapak S merupakan penduduk campuran jambi dengan minang. Bapak S


bersuku minang sedangkan Bapak S bersuku Jambi. Bahasa yang digunakan sehari-
hari dalam keluarga Bapak S adalah bahasa Kerinci. Tempat tinggal keluarga Bapak S
secara etnik bersifat heterogen karena merupakan campuran dari Minang dan Kerinci,
serta Jawa. Aktivitas keagamaan disekitar lingkungan keluarga Bapak S seluruhnya
Islam dan masjid berada dekat dari rumah Bapak S sehingga untuk pelaksanaan
ibadah, keluarga Bapak S tidak ada kendala. Untuk pendidikan terdapat sekolah SD
sampai SMA Negeri yang tidak terlalu jauh dari rumah Bapak S. Bapak S sebagai
kepala keluarga bekerja sebagai Satpam di sebuah sekolah SMA Nageri dan dengan
penghasilan tersebut bisa mencukupi seluruh kebutuhan sehari-hari keluarga. Aktivitas
rekreasi keluarga biasanya dilakukan jika hari libur dengan pergi ke tempat wisata dan
biasanya untuk mengisi waktu luang keluarga berkumpul sambil menonton TV
bersama.
Ibu E mengatakan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat di sekitar tempat tinggal
ada yang berasal dari jawa, minang sehingga ragam masakan juga banyak. Keluarga
Bapak S tidak mempunyai perbedaan dalam hal konsumsi makanan sehari-hari. Jika
ada anggota keluarga yang sakit, Ibu E mengatakan biasanya memeriksakan kesehatan
nya ke bidan atau puskesmas yang dekat dengan rumah.

7. Identifikasi Religius

Keluarga Bapak S beragama islam dan tidak ada anggota keluarga yang berbeda agama.
Kelurga Bapak S menjalankan ibadah shalat lima waktu sehari semalam dirumah dan
kadang-kadang dimesjid. Namun semenjak Bapak S sakit, pelaksanaan ibadah lebih
banyak dilakukan dirumah. Bapak S dan anggota keluarganya berkeyakinan bahwa segala
sesuatunya sudah diatur oleh Allah SWT, termasuk sakit yang diderita oleh Bapak S.

8. Status Kelas Sosial (berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan)


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Keluarga Bapak S merupakan keluarga dengan sosial ekonomi menengah, dimana sumber
penghasilan keluarga adalah dari Bapak S sebagai suami yang bekerja sebagai Seorang
Satpam di salah satu SMA negeri. Pengeluaran keluarga difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari seperti pangan, sandang, papan dan kesehatan termasuk di
dalamnya pembayaran tagihan listrik. Penghasilan Bapak S cukup memadai untuk
menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga. Ibu E mengatakan mampu mengelola keuangan
dan tidak merasa kekurangan. Ibu E mengatakan mereka mempunyai tabungan yang
digunakan untuk biaya kesehatan, dan untuk keperluan biaya selama Bapak S sakit juga
dibantu oleh orang tua Bapak S yang mempunyai perkebunan. Untuk jaminan kesehatan
keluarga menggunakan kartu BPJS.

9. Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Bapak S saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak dewasa, yang dimulai saat anak terakhir meninggalkan
rumah. Lamanya tahap ini bergantung pada banyaknya anak dalam keluarga atau
jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas
perkembangan dalam tahap ini adalah:

 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar


 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu orang tua, suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua.
 Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak
 Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
 Berperan sebagai suami istri, kakek, dan nenek
 Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya
 Membantu anak untuk mandiri di masyarakat(Friedman,et al; 2010)

b. Tahap perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Tugas perkembangan keluarga Bapak S yang belum terpenuhi yaitu


merencanakan keluarga bagi anak dewasa muda, dimana anak satu-satunya yaitu
Nn. N telah berusia 22 tahun.

c. Riwayat Keluarga Inti


Bapak S dan Ibu E menikah selama lebih kurang 24 tahun, yang dikaruniai 1
orang anak perempuan, lahir secara normal. Ibu E mengatakan 1 th yang lalu
Bapak S menderita penyakit TBC dan minum obat 6 bulan, sebulan setelah itu
Bapak S mengalami sakit kepala kanan, kemudian lemah tangan kiri dan kaki
kiri kemudian berobat di rujuk ke RS M Djamil Padang, pada tanggal 26-3-2022
Bapak S di rawat di neurologi dan kemudian pada tanggal 16-4-2022 Bapak S
operasi drainase abses otak.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat Ini


 Ibu E tidak memiliki riwayat peyakit apapun.
 Pada saat ini Ibu E mengatakan bahwa saat ini Bapak S dirawat di bangsal
neurologi hari pertama untuk kedua kalinya. Pada tanggal 20-20-2022 Bapak
S mengalami kejang pada saat melakukan kontrol ke 2 ke poliklinik syaraf,
saat Bapak S kejang, Ibu E sedang tidak ada bersama karena sedang
membeli makanan, Ibu E mendapatkan informasi dari dokter yang ada di
poliklinik kalau Bapak S mengalami kejang seluruh tubuh selama kurang
lebih 20 menit. Saat di tanyakan ke Bapak S apakah ingat kejadiannya
Bapak S mengatakan tidak ingat peristiwa kejangnya, Bapak S siuman saat
sudah berada di IGD, dan Bapak S di rawat untuk kedua kalinya di bangsal
neurologi. Ibu E mengatakan saat mendapat kabar bahwa Bapak S kejang,
Ibu E sangat cemas, dan tidak tau untuk melakukan apa-apa, saat di tanya
apakah ibu E mengetahui tentang kejang, Ibu S mengatakan tidak tau apa
pun tentang kejang, yang Ibu E tau hanya kalau kejang itu badan gemetar,
tubuh mengeras dan tidak sadar, untuk penanggulangan nya ibu E
mengatakan tidak tahu.
 Nn. N memiliki riwayat gastritis namun jarang sekali kambuh. Kambuh
apabila sudah salah makan dan telat makan.

DATA LINGKUNGAN
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

1. Karakteristik Rumah

 Ibu E mengatakan Keluarga Bapak S tinggal di rumah milik sendiri dengan tipe
rumah permanen.
 Ibu E mengatakan terdapat 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 3 kamar tidur,
dan 2 kamar mandi, untuk ventilasi dan pencahayaan nya Ibu E mengatakan ada baik
karena cahaya matahari dapat masuk kedalam rumah pada waktu pagi, karena
rumahnya menghadap ke timur. Lantai rumah terbuat dari keramik
 Sumber air berasal dari PDAM dengan kondisi air bersih, jernih, dan tidak berbau.
 Pembuangan sampah dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan sampah
untuk dibakar.
 Keluarga Bapak S memiliki kebiasaan tidur sesuai dengan keinginan masing-masing.
 Ibu E mengatakan perkarangan rumah ada tetapi tidak besar ada beberapa bunga
yang sekarang mungkin tidak terawatt lagi semenjak Bapak S sakit.
 Kelurga Bapak S merasa puas dengan keadaan rumah mereka.

2. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar

 Ibu E mengatakan Lingkungan tempat tinggal keluarga Bapak S sudah bisa di bilang
di kota karena dekat dengan SMA. Jalanan yang terdapat di depan rumah adalah
jalanan aspal, biasanya dilalui oleh kendaraan bermotor. Interaksi sesama masyarakat
berjalan dengan baik dan damai. Ibu E mengtakan sebelum Bapak S sakit, Bapak S
cukup aktif sering ikut serta dalam kegiatan komunitas yang dilakukan di lingkungan
rumah namun semenjak sakit Bapak S tidak bisa kelelahan, sehingga agak kurang
dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Penduduk disekitar rumah Bapak S
kebanyakan sersuku jawa, minang dan kerinci.
 Tipe komunitas umumnya bersifat heterogen di mana terdapat suku yang berbeda-
beda. Hubungan kekeluargaan dan masyarakat masih tinggi dalam komunitas
tersebut karena semuanya masih dalam hubungan kerabat yang sama dan sudah
tinggal disana selama turun-temurun. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai
pedagang, karyawan honorer, PNS, dan ibu rumah tangga.
 Di lingkungan tempat tinggal ada praktek bidan dan puskesmas. Jarak puskesas dari
rumah ± 4 km. Terdapat pasar yang menjual makanan dan pakaian yang berjarak
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

lebih kurang 2 km. Terdapat Mushalla didekat rumah keluarga yang digunakan untuk
beribadah lebih kurang 500 m.
 Dilingkungan tempat tinggal keluarga terdapat 2 SD, 1 SMP dan 1 SMA yang
memiliki bangunan yang bagus dan digunakan oleh masayarakat
 Tidak terdapat fasilitas rekreasi di lingkungan tempat tingal Bapak S
 Transportasi umum berupa ankot dan ojek tetapi masyarakat lebih banyak
menggunakan motor pribadi.

2. Mobilitas Geografis Keluarga

Bapak S merupakan penduduk asli di wilayah tersebut, sementara Ibu E adalah


pendatang, awal mereka menikah Ibu E tinggal bersama Bapak S di rumah Bapak S,
setelah 3 tahun mereka membeli rumah dan tinggal disana sampai saat ini jadi keluarga
Bapak S tidak pernah berpindah pindah tempat ataupun merantau.

3. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas

Lembaga pelayanan yang ditemukan dikomunitas seperti puskesmas yang jika ada
keluarga Bapak S yang sakit, maka keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut
untuk berobat. Mesjid untuk beribadah dan bermusyawarah, serta toko sembako untuk
membeli kebutuhan rumah tangga.

POLA KOMUNIKASI

Ibu E mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami kerusakan verbal seperti
bisu ataupun tuli, sehingga komunikasi antar anggota keluarga tidak terdapat masalah.
Namun semenjak Bapak S sakit, Bapak S agak kesulitan dalam berkomunikasi karena
berbicara agak pelo dan harus perlahan. Menurut Ibu E komunikasi didalam keluarga ada
terbuka. Setiap anggota keluarga selalu memberikan respons yang baik terhadap suatu
pokok pembicaraan. Ketika ada suatu isu keluarga akan mencari sumber isu tersebut
untuk memvalidasinya. Tidak ada sifat mengahakimi dalam berinteraksi. Jika terdapat
masalah dalam keluarga, anggota keluarga yang memiliki masalah akan menceritakan
serta meminta pendapat anggota keluarga lain untuk penyelesaian maslaah tersebut.

1. Bagaimana pesan-pesan emosional (efektif) disampaikan di dalam keluarga dan


subsistem keluarga?
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Pesan emosional (afektif) disampaikan didalam keluarga secara terbuka. Ibu E selalu
merespon dengan hangat dan akrab terhadap suami dan anaknya, begitu juga dengan
Bapak S selalu menampilkan keakraban kepada istri dan anaknya walau pun dalam
keadaan sakit. Dan Nn. A sebagai anak juga tampak akrab dengan ibu E dan Bapak S
dimana Nn N juga ikut membantu aktifitas Bapak S yang sedang sakit dengan bergantian
berjaga dengan Ibu E. Emosi yg disampaikan dalam keluarga adalah positif.

2. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam, jaringan


komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan?

 Ibu E mengatakan Keluarganya berkomunikasi sehari hari meggunakan bahasa


Kerinci jarang sekali ada pertengkaran.
 Setiap informasi yang penting disampaikan dengan tegas dan jelas.
 Tidak ada perantara dalam komunikasi, yang berkaitan langsung
mengkomunikasikannya
 Pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan anggota keluarga.

3. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan


konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal).
Jika tidak, siapa yang menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak
sesuai?

Kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan konteks dan
instruksi yang ada, seperti pembagian tugas menjaga Bapak S di rumah sakit.

4. Proses disfungsional apa yang terlihat dalam pola komunikasi?

Tidak ada proses disfungsional terlihat dalam komunikasi

5. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting bagi
kesejahteraan dan fungsi keluarg yang adekuat?

Tidak ada

6. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi keluarga:


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Pola komunikasi keluarga dipengaruhi oleh budaya kerinci dan minang berkomunikasi
disesuaikan dengan umur lawan bicaranya.

STRUKTUR KEKUASAAN

1. Hasil akhir Kekuasaan

 Ibu E mengatakan yang membuat keputusan adalah kepala kelurga dan memegang
kata akhir adalah kepala keluarga yaitu Bapak S
 Yang mengatur keuangan adalah Ibu E yang kemudian di diskusikan kembali dengan
Bapak S dan juga dengan Nn. N yang juga sudah dewasa.
 Ibu E mengatakan pada saat Bapak S sakit, dalam pengambilan keputusan Ibu E
berdiskusi dengan Anak nya Nn. N dan juga berdiskusi dengan orang tua Bapak S,
namun yang mengambil keputusan terakhir tetap Ibu E.

2. Proses Pengambilan Keputusan

Saat ini dikarenakan Bapak S sedang sakit cara pengambilan keputusan dalam keluarga
adalah berdiskusi, dimana Ibu E akan berkumpul bersama Bapak S dan Nn N kemudian
meminta pendapatnya tentang keputusan yang akan diambil. Begitu juga dengan pendapat
orang tua Bapak S, Ibu E berkomunikasi melalui telepon untuk meminta pendapat dan
memberikan kabar. Kemudian Ibu E memperjelas kembali keputusan yang diambil
tersebut.

3. Dasar-Dasar Kekuasaan

Dasar keluarga mengambil keputusan adalah dengan melakukan musyawarah dan


mufakat untuk mencapai suatu pengambilan keputusan.

4. Variabel yang Memengaruhi Kekuasaan Keluarga

Variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga adalah gender, dimana Bapak S


sebagai lelaki mempunyai jiwa pemimpin dalam memimpin keluarganya. Ibu E
mengatakan saat Bapak S sakit maka kekuasaan berada di tangan Ibu E sebagai Istri.
Selain itu kekuasaan keluarga Bapak S juga dipengaruhi oleh budaya kerinci dan minang,
yaitu dalam mengambil keputusan suatu kegiatan dan masalah tetap melibatkan
pemimpin keluarga dan keluarga besar.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

5. Keseluruhan Kekuasaan Sistem dan Subsistem keluarga

Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa landasan kekuasaan keluarga Bapak H


merupakan kekuasaan legitimasi berkenaan dengan keyakinan dan persepsi bersama dari
anggota keluarga dan ditandai dengan adanya satu orang yang mempunyai hak
mengendalikan perilaku anggota keluarga. Sesuai dengan hakikat peran dan posisi yang
dimiliki seseorang, maka mendapatkan hak-hak istimewa terkait dengan peran dari
posisinya (Friedman, 2014). Ibu E mengatakan jika dalam keluarga ada masalah dan
dapat diselesaikan cukup dengan keluarga inti saja, maka keputusan akhir ada pada Bapak
S sebagai kepala keluarga. Tetapi jika masalah tidak dapat diselesaikan dengan keluarga
inti, maka sesuai dengan kebudayaan kerinci dan minang, pendapat keluarga besar juga
dipertimbangkan dan berperan dalam pengambilan keputusan.

6. Kontinum Kekuasaan Keluarga

Bapak S sebagai ayah dan kepala keluarga biasanya berkata terakhir atau membuat
keputusan setelah dibicarakan dengan anggota keluarga. Pendapat yang digunakan jika
tidak sepakat adalah pendapat ayah dan anggota keluarga lain menerima hasil keputusan
yang diambil.

STRUKTUR PERAN

1. Struktur Peran Formal

 Bapak S adalah seorang kepala keluarga, seorang suami dan seorang ayah dari
anaknya yang berperan sebagai pencari nafkah dan pemimpin keluarga, mendidik
dan mengasuh anaknya
 Ibu E merupakan seorang istri dan seorang ibu yang memiliki peran provider yaitu
mengurus rumah tangga, menidik dan mengasuh anak dan memelihara hubungan
yang baik antara kelurga pihak Bapak H dan Bapak S sendiri.
 Nn. N sebagai anak yang melakukan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik , mental, sosial dan spiritual serta merupakan anak yang
berbakti kepada orang tuanya
 Semua peran dijalani dengan baik oleh keluarga dan tidak ada yang mengalami
konflik dalam peran yang dijalaninya
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

 Nn N, Ibu E dan Bapak S saling membantu dalam mengurus rumah sehari-hari.

2. Struktur Peran Informal

 Selain sebagai seorang kepala keluarga Bapak S juga berperan sebagai mediator yang
mencari kompromi saat keluarga lain mengalami masalah.
 Ibu E memiliki peran pendorong dalam keluarga yaitu menyetujui dan menerima
konstribusi dari anggota lain jika mengalami masalah.
 Nn. N sebagai anak berperan sebagi pengikut yang mendengar dan mengikuti, juga
memberikan pendapatnya dalam diskusi keluarga.

3. Analisis Model Peran (kapan masalah peran muncul)

 Bapak S sebagai kepala keluarga mencontoh gaya memimpin dari orangtuanya. Ibu E
mengatakan juga menjalani peran sebagai ibu mencontoh gaya pola asuh ibunya.
Bapak S mengatakan kedua orang tuanya saat mereka kecil mendidiknya dengan
baik, Selain itu, Bapak S mengatakan kedua orang tuanya tidak otoriter dalam
mengasuh anak-anaknya. Orang tua Bapak S mengedapankan demokrasi dalam
mengasuh anak-anaknya.

 Dalam keluarga Bapak S tidak ada masalah peran yang muncul. Ibu E mengatakan
masing-masing anggota keluarga menjalankan peran dan fungsinya masing-masing
dengan baik, tidak ada anggota keluarga yang merasa peran anggota keluarga lain
tidak sesuai. Dalam pengkajian tidak didapatkan peran informal yang disfungsional

4. Variabel yang Memengaruhi Struktur Peran

 Latar belakang kelas sosial tidak begitu mempengaruhi struktur peran informal dan
formal diadalam keluarga.
 Pengaruh agama sangat besar terhadap struktur peran dalam keluarga Bapak S
dimana suami bertanggung jawab penuh terhadap istri dan anakmya.

NILAI KELUARGA
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

1. Penggunaan metode “perbandingan” dan “membedakan” memberikan kesan


(dengan nilai dari kebudayaan yang dominan dan kelompok rujukan keluarga-
kelompok etnik yang diidentifikasi mereka-atau keduanya).

Dalam keluarga Bapak S nilai keluarga merupakan nilai ajaran agama Islam dan
perpaduan adat istiadat kerinci dengan minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga
Bapak S merujuk pada norma dan nilai di masyarakat. Ibu E mengatakan pencapaian
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari merupakan salah satu nilai utama dalam
keluarga. Ibu E juga mengatakan apapun yang dikerjakan dan hasil pekerjaan saat ini
didukung dan dihargai anggota keluarga lain.

2. Perbedaan dalam Sistem Nilai

Dalam keluarga Bapak S tidak tampak adanya konflik nilai. Hal ini tampak hubungan
kekuasaan dan pola komunikasi terbuka dalam keluarga. Ibu E mengatakan norma atau
aturan yang berlaku di masyarakat tidak ada yang bertentangan dengan aturan di
keluarganya. Ibu E juga mengatakan sekolah yang berada di lingkungannya tidak
mengajaran apapun yang bertentangan dengan nilai atau aturan di keluarga. Selain itu,
pelayanan kesehatan juga tidak bertentangan dengan keyakinan dan nilai dalam keluarga.

3. Nilai Keluarga

 Ibu E mengatakan tidak ada aturan khusus di dalam keluarga, anggota keluarga
mengikuti norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Bapak S mengatakan nilai
dalam keluarga yang paling penting :
1) Nilai agama: nilai agama merupakan nilai tertinggi dalam keluarga yang sangat
penting sebagai pedoman menjalankan hidup. Dalam keluarga Bapak S nilai
agama yang diterapkan adalah ajaran agama islam
2) Pendidikan: pendidikan dianggap sangat penting untuk mencapai karir atau
pekerjaan yang baik. Ibu E juga mengatakan sangat menghargai pendidikan,
karena selain untuk karir atau pekerjaan, pendidikan mempengaruhi cara pandang
dan wawasan seseorang. Nn n sebagai anak sudah menamatkan pendidikan
perguruan tinggi D3.
3) Pekerjaan: Bapak S mengatakan pekerjaan yang baik dapat menjamin kehidupan
keluarga. Ibu E mengatakan selama ini semua kebutuhan cukup dari hasil
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

pekerjaan Bapak H yang sebagai seorang satpam.


4) Kesehatan: Ibu E mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, karena
untuk menjalankan semua aktivitas sehari-hari sangat dibutuhkan jiwa raga yang
sehat.
 Ibu E mengatakan tidak ada aturan khusus dalam keluarganya. Hanya saja ada
perilaku yang menjadi kebiasaan dalam keluarga, seperti Nn. N selalu mengucapkan
salam dan cium tangan ketika akan berpamitan bepergian, menawarkan (basa-basi)
ketika makan kepada anggota keluarga lain
 Keluarga Bapak S merupakan keluarga dengan kelas sosial menengah. Hal ini dapat
mempengaruhi nilai yang ada di dalam keluarga. Ibu E mengatakan dalam keseharian
dipengaruhi oleh budaya masyarakat sekitar yang beragam seperti budaya kerinci,
minang dan jawa.

FUNGSI AFEKTIF

1. Saling asuh, Keakraban, dan Identifikasi

Bapak S memiliki pelekatan yang kuat antar anggota keluarga. Bapak S, Ibu E dan Nn. N
mendukung antar anggota keluarga. Ibu E mengatakan selalu berhubungan dan
berkomunikasi yg baik dengan anak dan suami. Bapak S dan Ibu E juga meminta
perndapat kepada anaknya saat pengambilan keputusan. Seluruh anggota keluarga
bergaul satu sama lain dan menunjukkan rasa saling menyayangi. Dalam keluarga Bapak
S, semua anggota keluarga saling mendukung dan membantu dalam hal pemenuhan
kebutuhan keluarga.

2. Keterpisahan dan Keterkaitan

Keluarga menghadapi isu-isu perpisahan dan keterikatan dengan baik, dimana saat Bapak
S harus pergi berobat ke luar kota selalu ditemani Ibu E sebagai istri, Nn. N sebagia anak
terkadang juga ikut mendampingi, namun karena Nn. N juga sudah bekerja, sehingga
tidak bisa mendampingi bapak S dalam perawatan namun tetap saling berkomunikasi
melalui Video Call atau telpone sehingga suasana keakraban dan keintiman keluarga tetap
terjaga. Keluarga Ibu E selalu memberikan dukungan kepada sesama keluarga untuk
selalu memelihara kesatuan.
3. Pola Kebutuhan-Respons Keluarga
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

 Ibu E mengatakan setiap anggota keluarga saling membutuhkan satu sama lain dan
saling memenuhi kebutuhan dan membantu sesama anggota keluarga
 Setiap kebutuhan dan perbedaan masing masing anggota keluarga di hormati oleh
keluarga lain
 Setiap mencurahkan masalah selalu didengar dan disampaikan secara baik baik

FUNGSIONAL SOSIALISASI

1. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.

Ibu E mengatakan bahwa ia dan suami selalu mengajarkan hal yang baik kepada
anak-anak mereka berdasarkan pada nilai agama, adat dan budaya yang berlaku
dilingkungan tempat tinggalnya. Bapak S dan Ibu E juga memberikan penghargaan
jika anak meraih suatu prestasi dan menasihati jika berbuat kesalahan. Keluarga
Bapak S selalu memberikan cinta dan kasih sayang kepada keluarga nya begitupun
dengan keluarga yang lain. Bapak S mendidik anak sesuai dengan perkembangan
usia, waktu anaknya kecil semua keputusan berada di tangan orang tua sedangkan
ketika anaknya sudah beranjak besar semua keputusan dilakukan dengan cara
diskusi.

2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk sebuah


bentuk keluarga dan situasi tertentu?

Bapak S dan Ibu E membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang dan selalu
mengajarkan untuk menjadi disiplin kepada anaknya

3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau
fungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika demikian, bagaimana
hal ini diatur?

Tanggung jawab untuk peran membesarkan anak dipikul bersama oleh Bapak S dan Ibu E
yang mana hal ini tidak diatur secara tegas hanya berdasarkan komunikasi siapa yg punya
waktu luang dan tidak ada kesibukan jadi saling mengerti aja dengan situasi yg ada.

4. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga ini?


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Anak sangat dihargai dikeluarga ini, setiap keputusan yang diambil anak jika baik akan
disetujui oleh keluarga

5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam membesarkan


anak?

Keluarga Bapak S merupakan penduduk asli kerinci dan Ibu E dari minang dalam
membesarkan anak sesuai dengan adat istiadat kerinci dan minang. Bapak S menanam
ajaran agama pada anaknya sejak dari kecil seperti wajib untuk sholat 5 waktu, wajib
berpuasa pada bulan Ramadhan, menghormati orang tua dan yang lebih tua. Ibu E
mengatakan tidak pernah menghukum anak dengan membentak ataupun memukul anak.
Ibu E mengatakan mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dengan keluarga besar dan
masyarakat sekitarnya

6. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?

Tidak ada

7. Apakah keluarga ini beresiko tinggi mengalami masalah membesarkan anak?


Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?

Tidak ada

9. Apakah lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain anak-anak


(sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah peralatan permainan yang
ada sesuai dengan usia anak?

Saat ini Nn. N sudah dewasa. Ibu E mengatakan Linkungan rumah cukup luas.

FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

1. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan:

Ibu E mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dalam keluarga. Untuk
meningkatkan kesehatan keluarga, Ibu E sering memasak masakan yang bergizi, makan
sayur dan stok buah dikulkas untuk dikonsumsi. Keluarga mengatakan jika ada anggota
keluarga yang sakit maka anggota keluarga lainnya membawa berobat ke puskesmas
terdekat. Ibu E berharap Bapak S segera sembuh dan pulih seperti semula sehingga bisa
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

tetap beraktivitas sehari-hari.

2. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:

Menurut Ibu E, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa melakukan aktivitas sehari-
hari seperti biasanya tanpa ada gangguan. Sedangkan sakit adalah saat kita memiliki
keluhan kesehatan yang dapat mengganggu aktifitas. Saat pengkajian, Ibu S mengatakan
tidak megerti secara detail tentang penyakit Bapak S kenapa Bapak S sampai kejang, Ibu
E juga tidak mengetahui bagai mana menghadapai pasien kejang, karena pada saat Bapak
S kejang Ibu E sedang tidak berada di tempat. Saat melakukan pengkajian pada pukul
15.00 Ibu E sedang menyiapkan obat-obat yang akan di konsumsi oleh bapak S, sewaktu
mempersiapkan obat tampak ibu S kesulitan untuk melumatkan obat dan mempergunakan
giginya untuk melumatkan obat dengan cara menggigit obat yang masih dalam bunkus
kemudian baru mengeluarkan obat dari bungkusnya, dan saat bapak S meminum obat
juga terlihat bapak S kesulitan untuk meminumnya karena obat yang digerus olah Ibu E
masih besar besar dan sebagian obat di keluarkan lagi oleh bapak S. sewaktu di tanya
tentang obat apa saja ibu E mengatakan tidak mengetahui secara tepat, saat di tanya obat
tersebut untuk jam berapa, Ibu E mengatakan itu adalah obat siang Bapak S.

3. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:

Ibu E mengatakan Bapak S pertamanya menderita penyakit TBC dan rutin memakan obat
TBC selama 6 bulan. Setelah itu Bapak S mulai merasas sakit kepala di bagian kanan dan
kemudian tangan dan kaki kiri terasa lemah, sulit di gerakkan. Ibu E membawa Bapak S
berobat ke rumah sakit di kerinci dan kemudian di rujuk ke RS M Djamil Padang, dan
pada tanggal 16-04-2022 Bapak S menjalani operasi drainase abses otak, setelah
dibolehkan pulang, Bapak S dapat beraktifitas walaupun kekuatan tangan dan kaki kiri
tidan sempurna, namun Bapak S masih bisa beraktifitas dengan mandiri, saat kontol ke
poliklinik pada tanggal 20-05-2022, Bapak S mengalami kejang, saat di tanyakan ke
Bapak S apakah mengetahui kejadian tersebut, Bapak S mengatakan tidak tahu atau tidak
sadar, dan tidak mengetahui kenapa saat itu beliau kejang. Saat dilakukan pengkajian
Bapak S mengatakan saat ini tidak ada keluhan, tidak ada sakit kepala atau pun mual. Ibu
E juga mengatakan jika Bapak S berkeinginan pulang saja karena merasa tidak perlu
dirawat, namun anak dan Ibu S mencemaskan kondisi Bapak S dan menyarankan Bapak
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

S untuk tetap di rawat guna dilakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih lanjut.

4. Praktik diet keluarga:

Saat ini menu makanan Bapak S selama di rawat disediakan dari rumah sakit.
Untuk menu Ibu E hanya beli makanan di warung dekat rumah sakit seperti nasi bungkus.

5. Kebiasaan tidur dan beristirahat:

Ibu E mengatakan kebiasaan tidur keluarganya sesuai dengan keinginan masing- masing.
Kebutuhan tidur anggota keluarga ada yang terpenuhi. Jam tidur dikeluarga Bapak S
tidak diatur. Setiap anggota keluarga memiliki cara masing-masing untuk beristirahat
disiang hari dan Setiap anggota keluarga tidur dimasing masing kamar yang telah
disediakan.

6. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi:

Ibu E mengatakan saat ini aktifitas fisik Bapak S hanya di atas tempat tidur karena bapak
S terpasang infus ditangan kanan dan terpasang kateter. Ibu E mengatakan aktifitas bapak
S dibantu oleh Ibu E dan Nn. N seperti membantu meyuapkan makan, memandikan, dan
mengganti baju. Anggota keluarga yang lain juga tidak memiliki jadwal olahraga khusus.
Ibu E mengatakan tidak ada jadwal khusus untuk berekreasi, Dalam beberapa bulan
belakangan dan kedepannya belum bisa berekreassi karena menunggu kondisi Bapak S
pulih dulu, saat ini waktu luang keluarga biasanya dihabiskan dengan menonton video
youtube di HP dan bercerita.

7. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta tembakau di


keluarga: Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau
teh? (Kafein dan teobromin adalah stimulan).

Keluarga tidak ada memakai obat penenang, alkohol dan tembakau di rumah. Bapak S
sudah 5 tahun terakhir berhenti merokok. Bapak S sebelum sakit sering mengkonsumsi
kopi setiap pagi atau sore hari dan sudah menjadi kebiasaan, saat sakit Bapak S tidak
pernah mengkonsumsi kopi. Anggota keluarga lain lebih menyukasi teh dan susu. Untuk
pemakaian obat Bapak S tidak bisa menelan obat sehingga Ibu E harus menggerus obat
terlebih dahulu. Saat pengkajian di dapatkan Ibu E menggerus obat dengan menggunakan
gigi dan melarutkan dengan air sehingga obat tidak hancur yang menyebabkan Bapak S
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

kesulitan menelan dan sebagian obat yang masih agak besar di keluarkan lagi oleh Bapak
S. dan waktu pemberian obat obatan juga tidak tetap. Swaktu ditanyakan apakah Ibu E
mengetahui apa saja obat Bapak S, Ibu E mengatakan tidak tahu.

8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:

Untuk peran keluarga dalam membantu dan merawat Bapak S tidak ada masalah, Ibu E
dan Nn. N bergantian menjaga Bapak S dan membantu aktifitas Bapak S. Tetapi keluarga
saat ditanya tentang penyakit Bapak S dan bagaimana bisa Bapak S kejang keluarga
mengatakan tidak tahu dan tidak mengerti kemungkinan saat itu Bapak S hanya
kelelahan, dan Ibu E juga tidak mengerti tentang kejang Bapak S bagaimana karena tidak
melihat secara langsung Bapak S kejang.

9.1. Tindakan pencegahan secara medis:

Status imunisasi keluarga lengkap. Pemeriksaan kesehatan keluarga dilakukan jika ada
anggota keluarga merasakan gejala yang mengganggu. Oral hygiene dilakukan secara
rutin 2x/hari. Bapak S dan Ibu E tidak pernah memeriksakan mata, dan pemeriksaan
pendengaran, kecuali anak dilakukan di sekolah pada saat penjaringan kesehatan anak
usia sekolah.

9.2. Terapi komplementer dan alternatif:

Tidak ada

9.3. Riwayat Kesehatan Keluarga:

Orang tua Bapak S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan yaitu hipertensi dan
jantung. Anggota keluarga Bapak S jika ada masalah kesehatan segera ke puskesmas
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh
keluarga cukup membantu dalam mengurangi gejala sakit yang dialami.

9.4. Layanan perawatan kesehatan yang diterima:

Untuk layanan kesehatan keluarga mendapatkan dari puskesmas terdekat.

9.5. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan:


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Jenis pelayanan kesehatan yang sudah dimanfaatkan oleh keluarga adalah puskesmas,
rumas sakit umum daerah dan RSUP DR M Djamil Padang. Ibu E mengatakan sangat
puas akan pelayanan yang mereka terima saat Bapak S berobat dan di rujuk, di RSUP DR
M Djamil sendiri, Ibu E mengatakan puas berobat di hanya saja saat di poliklinik
memang pasien yang berobat sangat lah banyak sehingga mau tidak mau pasien tetap
harus antri walau pun antrian tidak lama. Untuk bangasl Neurologi tempat saat ini dirawat
untuk yang ke dua kalinya mengatakan pelayanan ada baik.

9.6. Pelayanan kesehatan darurat:

Puskesmas di wilayah keluarga Bapak S memiliki layanan gawat darurat dan tersedia
tenaga medis. Keluarga memiliki nomor telpon ambulans jika diperlukan.

9.7. Sumber pembayaran:

Keluarga memliki BPJS untuk membayar pelayanan kesehatan yang diterima. Keluarga
mendapatkan informasi tentang manfaat BPJS yang mereka miliki.

9.8. Logistik untuk mendapatkan perawatan:

Fasilitas kesehatan keluarga (Puskesmas) berjarak ±15 menit dari rumah, yang dapat
ditempuh menggunakan sepeda motor. Sedangkan rumah sakit berjarak tempuh 45 menit
dari rumah. Untuk transportasi ke unit pelayanan kesehatan keluarga menggunakan
kendaraan pribadi.

FUNGSI REPRODUKSI

Ibu E dan Bapak S memiliki 1 orang anak. Anak lahir secara normal. Ibu E dan anak
perempuannya tidak memiliki masalah seputar menstruasi.

FUNGSI EKONOMI

 Upaya pemenuhan sandang dan pangan


Upaya pemenuhan sandang dan pangan untuk keluarga Bapak S yaitu didapatkan dari
pengahsilan Bapak S sebagai satpam di salah satu SMA. yang cukup untuk kebutuhan
sehari-hari
 Pemanfaatan sumber yang ada dimasyarakat
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Dilingkungan tempat tinggal Bapak S tidak ada sumber yang bisa dimanfaatkan

STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA

1. Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga

Ibu E mengatakan stressor jangka pendek yang dirasakan adalah cemas terhadap
penyakit Bapak S saat ini ditambah Bapak S kejang sewaktu kunjungan di poliklinik.
Stressor jangka panjang yang dirasakan Bapak S adalah takut jika penyakit semakin
parah dan kekuatan otot tangan kiri dan kanan nya tidak bisa pulih yang dapat
memnyebabkan Bapak S tidak bisa lagi bekerja sebagai satpam dan akan
menyusahkan anggota keluarga yang lain.
Keluarga saat ini mampu mengatasi stress dan ketegangan yang terjadi dengan
mendekatkan diri kepada Tuhan dan saat ini Ibu E mengatakan yang paling utama
adalah mendapatkan kesembuhan dan pemulihan Bapak S, untuk biaya hidup tidak
ada masalah karena anak nya Nn N sudah bekerja sehingga bisa membantu
perekomomian keluarga.

2. Strategi Koping Keluarga

Keluarga menggunakan koping yang adaptif dalam keluarga yaitu dengan bersikap
terbuka terhadap semua masalah yang ada di keluarga. Dalam hal penyelesaian masalah,
keluarga menyelesaikan dengan cara bermusyawarah dan berdiskusi bersama anggota
keluarga yang lainnya hingga mendapatkan solusi

2.2 Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?

Bapak S mengatakan menggunakan strategi koping internal dalam pemecahan masalah


bersama dan mendapatkan informasi dan pengetahuan.

2.3 Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal berikut?

Dalam startegi koping eksternal keluarga lebih menggunakan dukungan spritual dimana
keluarga yakin akan keputusan Tuhan adalah yang terbaik bagi keluarga, dimana
keluarga senantiasa berdoa buat kebaikan keluarga dimasa saat ini dan yg akan datang.

2.4 Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau
apakah keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

disfungsional seperti yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan
sejauh mana tanda tersebut digunakan?

Tidak ada strategi koping disfungsional yg digunakan keluarga.

3. Adaptasi Keluarga

Ibu E mengatakan bahwa ketika ada masalah dalam keluarga, baik itu Bapak S maupun
anggota keluarga yang lain akan merasa pusing, sakit kepala, dan susah tidur. Namun,
ketika sudah dibicarakan bersama, semuanya kembali membaik lagi.

4. Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu

Sebelum perawat keluarga mengkaji keluarga stress, koping dan adaptasi keluarga sudah
baik. Namun Bapak S mengatakan ketika masalah dibicarakan bersama maka semuanya
akan kembali membaik lagi.

HARAPAN KELUARGA

 Terhadap masalah kesehatan


Ibu E berharap penyakit Bapak S segera sembuh dan tidak ada komplikasi yang
serius. Bapak S berharap kekuatan tangan kiri dan kaki kirinya dapar pulih seerti
semula sehingga bisa tetap bekerja sebagai seotrang satpam.

PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

No Pemeriksaan Fisik Bapak S Ibu E Nn. N

1. Keadaan Umum Baik Baik Baik

2. Kesadaran CMC CMC CMC

TD: 120/80 TD: 130/80 TD: 110/70

mmHg mmHg mmHg

3. Tanda-tanda vital N: 87 x/i N: 90 x/i N: 81x/i

P: 18x/i P: 19x/i P: 17x/i

S: 36,30C S: 36,80C S: 370C

4. Simetris, Simetris, Simetris,

Kepala : Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)

Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)

Lurus, tidak Lurus, tidak Ikal, tidak

rontok, dan rontok, dan tidak rontok, dan tidak

tidak mudah mudah dicabut, mudah dicabut,


 Rambut
dicabut, terdapat terdapat berwarna hitam.

beberapa helai beberapa helai

uban uban

Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva

tidak anemis, tidak anemis tidak anemis,


 Mata
sklera tidak sklera tidak sklera tidak

ikterik. iktenik. ikterik.

 Telinga Bentuk normal Bentuk normal Bentuk normal

cerumen(-) cerumen (-) cerumen(-)


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

No Pemeriksaan Fisik Bapak S Ibu E Nn. N

pendengaran pendengaran pendengaran

baik, simetris baik, simetris baik, simetris

Polip (-), Polip (-), Polip (-),

sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-),

Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-),

Penciuman baik, Penciuman baik, Penciuman baik,


 Hidung
Simetris, Simetris Simetris

terpasang

Oksigen binasal

3 L/i

Lidah bersih, Lidah bersih, Lidah bersih,

caries dentisc (+), caries dentisc (+), caries dentisc (-),

 Mulut Sariawan (-), Sariawan (-), Sariawan (-),

membrane membrane mukosa membrane mukosa

mukosa lembab. lembab lembab.

Bersih,turgor Bersih, turgor kulit Bersih,turgor kulit

5. Kulit kulit baik, warna baik, warna sawo baik, warna

sawo matang matang kuning langsat

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran pembesaran


6. Leher
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid

dan KGB dan KGB dan KGB

Thoraks Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,

tidak ada lecet tidak ada lecet tidak ada lecet


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

No Pemeriksaan Fisik Bapak S Ibu E Nn. N

atau lesi, atau lesi, retraksi atau lesi, retraksi

retraksi dinding dinding dada (-) dinding dada (-)

Inspeksi dada (-) penggunaan otot penggunaan otot

penggunaan otot bantu nafas (-) bantu nafas (-)

bantu nafas (-)

Fremitus kiri Fremitus kiri dan Fremitus kiri dan


Palpasi
dan kanan sama kanan sama kanan sama

Perkusi Sonor kiri kanan Sonor kiri kanan Sonor kiri kanan

Auskultasi Bronkovesikuler Bronkovesikuler Bronkovesikuler

Abdomen

Inspeksi Simetris Simetris Simetris

Tidak teraba Teraba benjolan Tidak teraba


Palpasi
benjolan benjolan

8.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Perkusi
tekan tekan tekan

Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak

Auskultasi pemeriksaan pemeriksaan dilakukan

pemeriksaan

Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak

9. Genitalia/ anus pemeriksaan pemeriksaan dilakukan

pemeriksaan
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

No Pemeriksaan Fisik Bapak S Ibu E Nn. N

Ekstremitas Ekstremitas tidak Ekstremitas

tidak edema, edema, tidak tidak edema,

tidak nyeri nyeri varises (-) tidak nyeri


10. Ekstrimitas
varises (-) varises (-)

kekuatan otot
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

ANALISA DATA

Data Intruksi Kerja

Mayor Subjektif Mengungkapkan (Depdikbud, 1994: 74), mengatakan  Ibu E mengatakan tidak tahu apa abses
tidak memahami pemahaman adalah suatu proses, cara cerebri atau abses otak, ibu mengatakan
masalah memahami, cara mempelajari baik-baik supaya dokter menyampaikan kalau kepala Bapak S
kesehatan yang paham dan mengetahui banyak. infeksi dan harus di operasi
diderita
Memahami tentang abses cerebri meliputi
pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pengobatan, dan komplikasi nya. (Lampiran I)

Greenberg MS. Handbook of Neurosurgery  Ibu E mengatakan kesulitan untuk


Mengungkapkan mengatakan Secara garis besar, tatalaksana menemani Bapak S berobat ke RS M Djamil
kesulitan abses otak ialah pemberian obat dan operasi. karena jauh, sehingga hanya berdua saja
menjalankan Pengobatan abses otak harus diikuti dengan dengan Bapak S.
perawatan yang pengobatan pada sumber utama infeksi.  Ibu E mengatakan Bapak S kejang di saat
ditetapkan Setelah operasi, pasien akan dirawat inap ditinggal sendirian ketika Ibu E sedang pergi
selama beberapa waktu agar kondisinya dapat bembeli makanan.
terus dipantau.  Ibu E mengatakan Bapak S tidak mau
dirawat karena merasa tidak kejang lagi

Mayor Objektif Gejala penyakit Brook I dalam Brain Abcess 2007  Saat pengkajian pada tanggal 26 Mei 2022,
anggota keluaga mengatakan tanda-tanda abses otak makin tampak Bapak S terpasang Oksigen binasal 3l/i
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
semakin memberat adakah adanya sakit kepala hebat,  Saat pengkajian pada tanggal 26 Mei 2022,
memberat kejang, sesak nafas, sampai penurunan tampak aktifitas pasien di bantu keluarga.
kesadaran.  Skor Bartel Indeks 70 (Ketergantungan sedang)
Lampiran 2
Bartel Indeks merupakan suatu alat ukur
pengkajian yang berfungsi mengukur
kemandirian fungsional dalam hal perawatan
diri dan mobilitas dengan sistem penilaian
yang didasarkan pada kemampuan seseorang
untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari secara mandiri

Aktivitas keluarga Cara mencegah kekambuhan abses secerebri  Saat pengkajian tanggal 26 Mei 2022, pukul
untuk mengatasi antara lain dengan melakukan pengobatan 15.00 wib Ibu S tampak sedang mempersiapkan
masalah sampai tuntas jika penyakit infeksi, menjaga obat-obat yang akan di minum Bapak S. yang
kesehatan tidak kesehatan gigi, mulut dan telinga, menjalani seharusnya diminum jam 13.00.
tepat hidup sehat, dan tidak mengkonsumsi obat  Saat mempersiapkan obat tempak ibu E sedang
secara sembarangan. (dr. Merry Dame Cristy menggigit-gigit obat yang masih dalam
Pane, 2020) bungkusnya sebelum di larutkan dengan air
minum.
 Saat Bapak S meminum obat yang sudah
dilarutkan, tampak bapak S mengeluarkan obat
yang belum larut.

Diagnosa Keperawatan : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program perawatan
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
RENCANA KEPERAWATAN
SLKI SIKI
LUARAN KRITERIA HASIL/ KETERANGAN HASIL
INTERVENSI TINDAKAN KEGIATAN
EKSPEKTASI
Manajemen  Kemampuan Dukungan Observasi 1. Identifikasi Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan Dengan
Kesehatan menjelaskan Keluarga kebutuhan dan keluarga tentang kesehatan pada pasien abses memberikan
Keluarga masalah Merencakan harapan keluarga otak merupakan salah satu cara memenuhi dan pendidikan
(L.12105 hal. kesehatan yang Perawatan tentang kesehatan membantu keluarga agar penanganan pada kesehatan
63) pasien abses cerebri dapat terlaksana. Menurut
dialami.(4/cukup (I.13477 hal. mengenai abses
penelitian, kurangnya dukungan keluarga yang
meningkat) 26) diterima oleh seseorang dapat disebabkan
otak
kurangnya informasi yang didapat keluarga dan maka kebutuhan
 Aktivitas keluarga cenderung mengikuti kebiasaan yang terdapat dan harapan
mengatasi masalah dikeluarganya untuk dijadikan perbandingan keluarga tentang
kesehatan secara dan evaluasi perawatan. (Handayani et al., kesehatan dapat
tepat. (4/cukup 2019). tercapai
meningkat)
Konsekuensi artinya akibat dari suatu
 Verbalisasi kesulitan perbuatan atau pendirian (KBBI)
dalam menjalani Abses otak dapat menyebabkan komplikasi
2. Identifikasi Pasien dan keluarga
program
konsekuensi tidak seperti kerusakan jaringan otak, defisit mengetahui
perawatan/pengobata
n. (4/cukup melakukan neurologis, kejang, dan kematian dampak lanjut dari
menurun) tindakan bersama (Greenberg MS. Handbook gastritis dan dapat
keluarga Neurosurgery,2016) menyebutkan
 Gejala penyakit Menurut Fitri Rahman, dalam Jurnal bahwa tidak ada
anggota keluarga Keterlibatan Keluarga sebagai Pendamping komplikasi yang
(4/cukup menurun) Pasien demi mencegah bahaya dan adverse terjadi pada pasien.
events di pelayanan kesehatan,
menyimpulkan tentang Proses
penyembuhan bagi pasien di pelayanan
kesehatan tidak terlepas dari peran
keluarga. Keluarga merupakan bagian yang
penting dalam proses penyembuhan bagi
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
pasien. Dukungan keluaga sangat
diperlukan untuk memotivasi selama
pengobatan dan peawatan di pelayanan
kesehatan.

Mengidentifikasi sumber-sumber yang Dengan adanya


3. Identifikasi sumber-sumber
dimiliki keluarga, sumber sumber yang
sumber-sumber yang dimiliki
dimiliki keluarga berupa ekonomi atau
yang dimiliki keluarga, maka
materi.
keluarga fungsi keluarga
Menurut Handayani (2017), semakin
tinggi tingkat ekonomi seseorang, maka dalam mencapai
ia akan lebih cepat tanggap terhadap perawatan
masalah kesehatan yang dialami oleh kesehatan dapat
dirinya dan keluarganya. tercapai.
Menurut Friedman (2010), fungsi
ekonomi melibatkan penyediaan
keluarga yang cukup finansial, ruang
dan materi serta alokasi yang sesuai
melalui proses pengambilan keputusan.
Melalui sumber-sumber yang dimiliki keluarga
tersebut mampu mendukung
keluarga disaat keadaan terdesak
walaupun memerlukan biaya tambahan
4. Identifikasi Pasien dan keluarga
Tindakan yang dapat dilakukan
tindakan yang dapat mengetahui
keluarga adalah dengan mengingatkan
dapat dilakukan tindakan apa yang
dan mengawasi pasien agar dapat mencegah
keluarga dilakukan untuk
kekambuhan abses otak antara lain dengan
penderita abses otak
melakukan pengobatan sampai tuntas jika
penyakit infeksi, menjaga kesehatan gigi,
mulut dan telinga, menjalani hidup sehat,
dan tidak mengkonsumsi obat secara
sembarangan. (dr. Merry Dame Cristy
Pane, 2020)
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
Terapeutik 1. Motivasi Keluarga dapat
pengembangan memberikan
sikap dan emosi Motivasi pengembangan sikap dan dukungan kepada
yang mendukung emosi yang mendukung upaya pasien untuk
upaya kesehatan kesehatan dapat dilakukan dengan menjaga dan
memberikan dukungan kepada memelihara
penderita abses otak. Dukungan dapat kesehatan agar
dilakukan oleh keluarga agar penderita terhindar dari
abses otak selalu melakukan tindakan komplikasi abses
pencegahan sehingga tidak terjadi otak
kekambuhan atau komplikasi penyakit.
Dukungan keluarga yang dapat
dilakukan yaitu selalu mengingatkan
penderita abses otak untuk melakukan
pengobatan sampai tuntas jika penyakit
infeksi, menjaga kesehatan gigi, mulut dan
telinga, menjalani hidup sehat, dan tidak
2. Gunakan sarana mengkonsumsi obat secara sembarangan.
Sarana dan
dan fasilitas yang (dr. Merry Dame Cristy Pane, 2020)
fasilitias yang ada
ada dalam dalam keluarga
keluarga Faktor eksternal dapat dijadikan
berupa dukungan
sebagai sarana dan fasilitas dapat
terhadap keluarga
berupa dukungan keluarga, dukungan
yang mengalami
lingkungan, dan fasilitas pelayanan
abses otak agar
kesehatan yang tersedia (Prasetyowati,
kesehatannya tetap
et al., 2022). Sarana dan fasilitas yang
terjaga
ada dalam keluarga seperti adanya
dukungan keluarga terhadap pasien
yang mengalami abses otak agar tidak
semakin parah. Contoh dukungan yang
dapat diberikan yaitu: membantu aktifitas,
membantu mengingatkan jadwal minum
obat, menjaga kebersihan gigi mulut dan
telingan dengan control teratur ke
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
pelayanan kesehatan (dr. Merry Dame
Cristy Pane, 2020) Keluarga dapat
3. Ciptakan
menciptakan
perubahan
lingkungan rumah
lingkungan
secara optimal
rumah secara Menciptakan perubahan lingkungan untuk menjaga dan
optimal rumah secara optimal dapat dilakukan memelihara
dengan memelihara lingkungan yang kesehatan agar
aman seperti menciptakan rumah yang terhindar dari
tenang dan nyaman, lantai yang tidak licin, terjadinya
menjaga kebersihan rumah, menjauhkan kekambuhan
diri dari stres, mengawasi tanda penyakit abses otak
yang bertambah parah, keluarga membantu
Edukasi pemberian obat sesuai dengan aturan
1. Informasikan pengobatan, (Oktoriana & Khrisna, 2019) Pasien dan keluarga
fasilitas kesehatan mengetahui
yang ada di informasi fasilitas
lingkungan kesehatan yang ada
keluarga Informasi yang dapat diberikan kepada dilingkungan
keluarga mengenai fasilitas kesehatan keluarga
yang ada dan dapat digunakan adalah
informasi dimana fasilitas kesehatan
berada, apa saja keuntungan keluarga
jika memanfaatkan fasilitas kesehatan,
dan apakah fasilitas kesehatan yang ada
2. Anjurkan dilingkungan keluarga tersebut dapat
menggunakan dijangkau (Widyanto, 2014). Pasien dan keluarga
fasilitas dapat
kesehatan yang menggunakan
ada fasilitas kesehatan
Anjurkan keluarga untuk terdekat yang ada
menggunakan fasilitas pelayanan dilingkungan
kesehatan yang bisa dikunjungi dan keluarga
cenderung yang paling dekat dengan
lingkungan keluarga seperti,
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
puskesmas, maupun rumah sakit. Hal
3. Ajarkan cara ini dilakukan dengan alasan lebih
efisien waktu dan merasa cocok Pasien dan keluarga
perawatan yang mengetahui dan
bisa dilakukan (Mukhtaruddin et al., 2015).
paham cara menjaga
keluarga kesehatan pada
penderita abses otak
Tindakan yang dapat dilakukan keluarga
adalah:
 Melakukan pemeriksaan dan
pengobatan sampai tuntas jika
memiliki penyakit infeksi
 Menjaga kesehatan dan kebersihan
gigi dan mulut, termasuk dengan
periksa ke dokter gigi secara rutin
 Menggunakan alat pengaman, seperti
helm atau pelindung kepala, saat
bekerja di lingkungan yang berisiko
menimbulkan cedera kepala
 Menjalani gaya hidup sehat, seperti
berhenti merokok, mengonsumsi
makanan sehat, serta berolahraga
secara rutin
 Tidak mengonsumsi obat-obatan
secara sembarangan
 Menjaga penderita agar tidak terjadi
cidera jika terjadi kejang.
(dr. Merry Dame Cristy Pane, 2020)

CATATAN PERAWATAN

Hari / Intervensi Implementasi


Tanggal
Sabtu / Dukungan Edukasi : melakukan edukasi tentang perawatan di rumah:
28 Mei Keluarga Penatalaksanaan pada pasien dengan Abses Otak ( materi terlampir)
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
2022 Merencanakan
Perawatan Hasil: Keluarga dapat menjelaskan kembali penatalaksaan pada pasien dengan Abses Otak dengan bantuan leaflet.

Minggu / Dukungan Edukasi : melakukan edukasi tentang perawatan di rumah:


29 Mei Keluarga Pemberian Obat dengan prinsip 6 benar dan penggunaan lumpang
2022 Merencanakan
Perawatan Hasil : keluarga dapat menjelaskan kembali prinsip 6 benar pemberian obat dan dapat mendemontrasikan penggunaan lumpang

Selasa / Dukungan Edukasi : melakukan edukasi ttg perawatan dirumah : penatalaksanaan kejang (materi terlampir)
31 Mei Keluarga
Merencanakan Hasil: keluarga dapat menjelaskan kembali penatalaksaan kejang dg bantuan leaflet
2022
Perawatan

EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosis Hari / Tanggal Evaluasi


Manajemen kesehatan keluarga tidak Sabtu / S/O :
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
efektif 28 Mei 2022 - Kemampuan menjelaskan masalah kesehatan yang dialami (3/4)
(Abses Otak) - Aktifitas keluarga mengatasi masalah kesehatan tepat (2/4)
- Tindakan untuk mengurangi faktor resiko kesehatan (2/4)
- Verbalisasi kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan (2/4)
- Gejala penyakit anggota keluarga (2/4)

A:
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan dengan dukungan keluarga merencanakan perawatan
menggunakan pendidikan kesehatan

Manajemen kesehatan keluarga tidak Minggu / S/O :


efektif 29 Mei 2022 - Kemampuan menjelaskan masalah kesehatan yang dialami (4/4)
(Abses Otak) - Aktifitas keluarga mengatasi masalah kesehatan tepat (3/4)
- Tindakan untuk mengurangi faktor resiko kesehatan (3/4)
- Verbalisasi kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan (3/4)
- Gejala penyakit anggota keluarga (3/4)

A:
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan dengan dukungan keluarga
merencanakan perawatan menggunakan pendidikan kesehatan

Manajemen kesehatan keluarga tidak Selasa / S/O :


efektif 31 Mei 2022 - Kemampuan menjelaskan masalah kesehatan yang dialami (4/4)
(Abses Otak) - Aktifitas keluarga mengatasi masalah kesehatan tepat (4/4)
- Tindakan untuk mengurangi faktor resiko kesehatan (4/4)
- Verbalisasi kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan (3/4)
- Gejala penyakit anggota keluarga (3/4)
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022
A:
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif teratasi sebagian.

P:
Intervensi dihentikan
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

DAFTAR PUSTAKA

Brook I. Brain abscess. 2017. https://reference.medscape.com/article/212946-overview


Evani, Saphira, Abses Otak, 2019. https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/abses-
otak.
Dermawan, Deden. 2015. Farmakologi untuk keperawatan. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Friedman, M.M (2010) Buku Ajar Keperawatan Keluarga: riset, teori & praktik editor
edisi bahasa Indonesia, Esty Tiar, Ed 5, Jakarta :EGC.
Greenberg MS. Handbook of Neurosurgery. 8th ed. Nerw York: Thieme; 2016. p.320-6.
Rshs, Humas 2016. Prinsip 6 benar dalam pemberian Obat. Instalasi Promosi Kesehatan
dan Pemasaran. 2016. https://web.rshs.or.id/pemberian-obat-yang-tepat/
Irawan, Dedi. Kejang. 2021 https://www.sehatq.com/penyakit/kejang
Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Ilmu Bedah Saraf.2016.
PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI): Defenisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Defenisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Defenisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE 1 Hari/Tanggal : Kamis, 25 Mei 2022

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Bapak S dengan masalah kesehatan Abses otak
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Data umum keluarga
2. Tahap perkembangan, riwayat keluarga
3. Data Lingkungan
4. Karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan komunitas RW
5. Informasi tentang perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
6. Struktur Keluarga
7. Struktur peran
8. Nilai dan norma keluarga
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
b. Rencana tindakan
1. Membina hubungan terapeutik dengan anggota keluarga Bapak S
2. Menjelaskan tujuan kunjungan kesehatan kepada keluarga Bapak S
3. Membuat kontrak waktu sesuai dengan keluarga Bapak S
4. Memberikan informed consent kepada keluarga sebagai persetujuan
bersedia mengikuti kegiatan/intervensi yang akan dilakukan oleh
mahasiswa.
5. Mengkaji data umum keluarga, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, serta data lingkungan.
6. Melakukan pengkajian tentang struktur keluarga
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

7. Melakukan pengkajian tentang fungsi keluarga


8. Melakukan pengkajian tentang harapan keluarga terhadap perawat
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik
b. Media dan alat : format pengkajian, alat tulis, informed consent dan
nursing kit
c. Waktu dan tempat : Kamis, 26 Mei 2022, jam 15.00 WIB di ruangan
rawat Neurologi
IV. Kriteria Hasil
a. Kriteria hasil
Wawancara dilakukan langsung dengan Ibu E dan Bapak S berlangsung di
ruangan rawat neurologi
b. Kriteria proses
1. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
2. Wawancara dilakukan pada pukul 15.00-16.00 WIB
3. Keluarga menerima kedatangan mahasiswa
4. Keluarga menyetujui menjadi keluarga binaan
5. Selama wawancara keluarga kooperatif
6. Suasana dan lingkungan selama pengkajian kondusif aman
c. Kriteria hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang data umum keluarga
2. Didapatkan hasil pengkajian tentang tahap perkembangan dan riwayat
keluarga
3. Didapatkan hasil pengkajian tentang data lingkungan keluarga
4. Didapatkan hasil pengkajian tentang karakteristik rumah, lingkungan
sekitar dan komunitas RW
5. Didapatkan hasil pengkajian informasi perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat
6. Didapatkan hasil pengkajian tentang struktur keluarga
7. Didapatkan hasil pengkajian struktur peran
8. Didapatkan hasil pengkajian nilai dan norma keluarga
9. Keluarga bersedia dilakukan pertemuan selanjutnya
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-2 Hari/Tanggal: Jum’at, 27 Mei 2022

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Bapak S merupakan tipe keluarga tradisional. Keluarga ini terdiri
atas ibu dan ayah dengan satu orang anak yang tinggal dalam satu rumah
(Friedman, 2014). Berdasarkan kunjungan pertama yang telah dilakukan pada
keluarga Bapak S didapatkan data mengenai data umum keluarga, tahap
perkembangan dan riwayat keluarga, serta data lingkungan.
Ibu E mengatakan 1 th yang lalu Bapak S menderita penyakit TBC dan
minum obat 6 bulan, sebulan setelah itu Bapak S mengalami sakit kepala kanan,
kemudian lemah tangan kiri dan kaki kiri kemudian berobat di rujuk ke RS M
Djamil Padang, pada tanggal 26-3-2022 Bapak S di rawat di neurologi dan
kemudian pada tanggal 16-4-2022 Bapak S operasi drainase abses otak.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ibu E
bahwa akan dilaksanakan pertemuan kedua, yaitu pengkajian mengenai fungsi
dan harapan keluarga serta pengetahuan keluarga tentang penyakit Abses otak.
a. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
2. Harapan Keluarga
3. Pengetahuan keluarga tentang penyakit Abses otak
b. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
b. Rencana Tindakan
1. Bantu anggota keluarga untuk menyatakan perasaan yang berhubungan
dengan penyakit.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

2. Mendorong kepercayaan individu / kepercayaan diri setiap anggota keluarga


tentang penyakit dan review informasi yang relevan
3. Kaji fungsi keperawatan keluarga,dan harapan keluarga
4. Kaji Pengetahuan keluarga tentang penyakit Abses otak

III. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode : Wawancara, pemeriksaan fisik
b. Media dan Alat : Format pengkajian, nursing kit, alat tulis
c. Waktu dan Tempat : Jum’at, 27 Mei 2022 jam 14.00 WIB di
Ruangan rawat Neurologi
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Jum’at 27 Mei 2022. Selama
berinteraksi keluarga kooperatif.
c. Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang fungsi perawatan kesehatan keluarga
dan harapan keluarga
2. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
3. Didapat data pengetahuan keluarga tentang Abses otak.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-3 Hari/Tanggal: Sabtu, 28 Mei 2022

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Ibu E berharap penyakit Bapak S segera sembuh dan tidak ada komplikasi
yang serius. Bapak S berharap kekuatan tangan kiri dan kaki kirinya dapar pulih
seerti semula sehingga bisa tetap bekerja sebagai seotrang satpam.
Pada pertemuan ke dua di dapatkan data Ibu E mengatakan tidak tahu apa
abses cerebri atau abses otak, ibu mengatakan dokter menyampaikan kalau kepala
Bapak S infeksi dan harus di operasi Ibu E juga tidak mengetahui tentang
penyebab abses otak, pencegahan abses otak dan komplikasi abses otak.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ibu E
bahwa akan dilaksanakan pertemuan ketiga, yaitu Edukasi keluarga tentang
penyakit Abses otak.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Kesiapan keluarga dalam menerima edukasi tentang penyakit abses otak
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
b. Rencana Tindakan
1. Mengkaji kesiapan keluarga dalam menerima edukasi tentang abses otak
2. Memberikan edukasi tentang abses otak.
3. Memberikan leaflet tentang abses otak.

III. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode : Wawancara, Diskusi
b. Media dan Alat : Leaflet
c. Waktu dan Tempat : Sabtu, 28 Mei 2022 jam 14.00 WIB di
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Ruangan tunggu pasien Neurologi


IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Sabtu 28 Mei 2022. Selama
berinteraksi keluarga kooperatif.
d. Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang pengetahuan keluarga tentang abses
otak.
2. Keluarga bisa mengulang kembali pengertian abses otak.
3. Keluarga bisa mengulang kembali penyebab abses otak,
4. Keluarga bisa mengulang kembali pencegahan abses otak,
5. Keluarga bisa mengulang kembali komplikasi abses otak,
6. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Leafleat I
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-4 Hari/Tanggal: Minggu, 28 Mei 2022

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan pertemuan pertama tanggal 26 Mei 2022, pukul 15.00 wib Ibu
S tampak sedang mempersiapkan obat-obat yang akan di minum Bapak S. yang
seharusnya diminum jam 13.00. Saat mempersiapkan obat tempak ibu E sedang
menggigit-gigit obat yang masih dalam bungkusnya sebelum di larutkan dengan
air minum. Kemudian saat Bapak S meminum obat yang sudah dilarutkan,
tampak bapak S mengeluarkan obat yang belum larut.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ibu E
bahwa akan dilaksanakan pertemuan keempat, yaitu pengkajian mengenai
pengetahuan Ibu E tentang obat-obatan yang dikonsumsi Bapak S dan cara
pemberian.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Pengetahuan keluarga tentang obat-obatan yang dikonsumsi Bapak S dan cara
pemberian.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
b. Rencana Tindakan
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara pemberian obat
2. Memberikan edukasi tentang cara pemberian obat yang benar
3. Memberikan alat untuk menggerus obat.
4. Memberikan leaflet tentang pemberian obat.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

III. Implementasi Tindakan Keperawatan


d. Metode : Wawancara, Diskusi
e. Media dan Alat : Leaflet, Lumpang.
f. Waktu dan Tempat : Minggu, 29 Mei 2022 jam 14.00 WIB di
Ruangan tunggu pasien Neurologi
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Minggu 29 Mei 2022.
Selama berinteraksi keluarga kooperatif.
Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang pengetahuan keluarga tentang cara
pemberian obat.
2. Keluarga bisa mengulang kembali cara pemberian obat yang benar.
3. Keluarga bersedia menerima dan menggunakan lumpang yang diberikan.
4. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Leaflet 2
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-5 Hari/Tanggal: Minggu, 28 Mei 2022

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan pertemuan pertama dan kedua tanggal, Ibu E mengatakan
Bapak S mengalami kejang saat kontrol ke poliklinik, dan itu merupakan kejang
yang pertama, Ibu E tidak mengetahui saat Bapak S kejang karena sedang tidak
berada di tempat, dokter mengatakan kepada Ibu E jika Bapak S mengalami
kejang lebih kurang 20 menit, saat di tanya apakah Ibu S mengetahui tentang
penanganan pasien abses cerebri di rumah dan pencegahan pasien cidera saat
kejang, Ibu E mengatakan tidak mengetahui penanganan penanganan pasien
abses cerebri di rumah dan pencegahan pasien cidera saat kejang.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ibu E
bahwa akan dilaksanakan pertemuan lima, yaitu pengkajian mengenai
pengetahuan Ibu E tentang penanganan abses otak di rumah dan pencegahan
pasien cidera saat kejang.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Pengetahuan keluarga tentang :
 Penanganan abses otak di rumah.
 Pencegahan pasien cidera saat kejang.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
b. Rencana Tindakan
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penanganan abses otak di rumah
2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pencegahan pasien cidera saat
kejang.
3. Memberikan edukasi tentang penanganan abses otak di rumah.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

4. Memberikan edukasi tentang pencegahan pasien cidera saat kejang.


5. Memberikan leaflet tentang kejang

III. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode : Wawancara, Diskusi
b. Media dan Alat : Leaflet,
c. Waktu dan Tempat : Selasa, 31 Mei 2022 jam 14.00 WIB di
Ruangan tunggu pasien Neurologi
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana yaitu hari Selasa, 31 Mei 2022. Selama
berinteraksi keluarga kooperatif.
Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang tentang penanganan abses otak di
rumah dan pencegahan pasien cidera saat kejang.
2. Keluarga bisa mengulang kembali tentang penanganan abses otak di rumah
dan pencegahan pasien cidera saat kejang.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Leaflet Kejang
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Lampiran I
Data Mayor Subjektif I

Pengertian Abses Otak


Abses otak atau abses serebri merupakan kumpulan cairan nanah yang berkembang
pada otak dikarenakan adanya infeksi fokal di dalam parenkim otak. Awalnya infeksi
terlokalisir pada area serebritis, tetapi lama-kelamaan menjadi kumpulan nanah di dalam
kapsul yang tervaskularisasi dengan baik. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan
pada otak sehingga mengganggu beberapa fungsi otak.
Gejala abses otak timbul karena edema dan efek desak ruang massa abses. Gejala yang
dapat ditemukan adalah nyeri kepala, defisit neurologis, kejang, mual, muntah, dan
demam.

Penyebab Abses Otak


 Infeksi di bagian lain tengkorak, seperti infeksi telinga, sinusitis atau abses gigi,
yang dapat menyebar langsung ke otak.
 Infeksi di bagian lain dari tubuh. Misalnya, infeksi yang menyebabkan pneumonia
menyebar ke otak melalui darah.
 Trauma, seperti cedera kepala parah yang membuat tengkorak retak,
memungkinkan bakteri atau jamur masuk ke otak.

Pencegahan Abses Otak


 Melakukan pemeriksaan dan pengobatan sampai tuntas jika memiliki penyakit
infeksi
 Menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut, termasuk dengan periksa ke
dokter gigi secara rutin
 Menggunakan alat pengaman, seperti helm atau pelindung kepala, saat bekerja di
lingkungan yang berisiko menimbulkan cedera kepala
 Menjalani gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengonsumsi makanan
sehat, serta berolahraga secara rutin
 Tidak mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan
 Menjaga penderita agar tidak terjadi cidera jika terjadi kejang.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Komplikasi Abses Otak


 Abses kambuh kembali
 Kerusakan jaringan otak
 Epilepsi
 Meningitis
 Sinusitis
 Mastoiditis atau infeksi tulang di belakang telinga
https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/abses-otak.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

LAMPIRAN 2
CARA PEMBERIAN OBAT

1. Benar Pasien
Dapat di pastikan dengan melihat nama pada label obat dan mencocokkan dengan
nama, usia, dan jenis kelamin.

2. Benar Obat
Pastikan obat yang diberikan harus sesuai resep dokter yang merawat, dari nama
obat, bentuk dan warna, serta membaca label obat sampai 3 kali yaitu :
 saat melihat kemasan obat,
 saat menuangkan obat,
 sesudah menuangkan obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke
bagian apotek.

3. Benar Dosis
Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan catatan
pemberian obat. Contoh intruksi yang di berikan dokter yang tertera:
2 x 1 tab, sesudah makan ini artinya:
Dalam 1 hari di minum sebanyak 2 kali, pagi dan malam dan obat yang diminum
sebanyak 1 tablet, dan saat meminum obat pasien harus makan terlebih dahulu.

4. Benar Waktu Pemberian


Waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan
pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian obat
akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6 pagi dan 6 sore. Perhatikan apakah obat
diberikan sebelum atau sesudah makan.

5. Benar Cara Pemberian Obat


Pastikan obat diberikan sesuai dengan cara yang diintruksikan dan periksa pada
label cara pemberian obat. Misalnya oral (melalui mulut) sublingual (dibawah lidah),
inhalasi (semprot aerosol) dll.
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

6. Benar Kadaluarsa Obat


Harus diperhatikan expire date/masa kadaluarsa obat yang akan diberikan.
Biasanya pada label botol obat tertera kapan obat tersebut kadaluarsa. Perhatikan
perubahan warna (dari bening menjadi keruh), tablet menjadi basah/bentuknya rusak.

. https://web.rshs.or.id/pemberian-obat-yang-tepat/

Lampiran 3
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

Penanganan Abses Otak di rumah.


 Melakukan pemeriksaan dan pengobatan sampai tuntas jika memiliki penyakit infeksi
 Menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut, termasuk dengan periksa ke dokter
gigi secara rutin
 Menggunakan alat pengaman, seperti helm atau pelindung kepala, saat bekerja di
lingkungan yang berisiko menimbulkan cedera kepala
 Menjalani gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengonsumsi makanan sehat,
serta berolahraga secara rutin
 Tidak mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan
 Menjaga penderita agar tidak terjadi cidera jika terjadi kejang.
https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/abses-otak.

Materi tentang Kejang

Pengertian Kejang
Kejang adalah gangguan aktivitas listrik yang tiba-tiba dan tidak terkendali di otak yang
dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku, gerakan atau perasaan, hingga tingkat
kesadaran, yang merupakan tanda adanya kelainan di sistem saraf pusat (otak) atau
masalah lain yang mengganggu fungsi otak, yang ditandai dengan gerakan tubuh yang
tidak terkendali, bahkan bisa menyebabkan penurunan kesadaran.
Penyebab kejang
1. Gangguan di otak, seperti Tumor otak, abses otak, stroke, cedera kepala,epilepsy,
infeksi otak, kelainan pembuluh darah di otak, dan lumpuh otak.
2. Penyalahgunaan Obat-obat.
3. Sengatan listrik dan sengatan hewan berbisa.
4. Penyakit seperti: Demam tinggi, penyakit jantung.
5. Keracunan ekstrem.

Gejala Kejang:
Sebelum kejang, penderitanya sering kali mengalami gejala peringatan, yaitu cemas, mual,
vertigo, dan seperti melihat ada kilatan cahaya di mata.
Gejala pada kejang yang melibatkan sebagian area otak antara lain:
 Gangguan sensasi pada penglihatan, pendengaran, atau penciuman
Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

 Gerakan berulang, seperti menggosok tangan atau jalan berputar-putar


 Gerak menyentak pada salah satu bagian tubuh, seperti lengan atau tungkai
 Perubahan mood atau suasana hati
 Kesulitan berbicara
 Pusing atau mual
 Kesemutan
Sementara pada kejang yang memengaruhi seluruh bagian otak, gejala yang umum terjadi
meliputi:
 Tubuh kaku yang dilanjutkan dengan gerakan menyentak di seluruh tubuh
 Gerak menyentak di wajah, leher dan tangan
 Otot hilang kontrol sehingga dapat membuat penderita tiba-tiba jatuh
 Kaku otot, terutama pada punggung dan tungkai
 Pandangan kosong ke satu arah dan atau bola mata berbalik ke atas.
 Mulut berbusa atau mengiler dan gigi terkatup rapat
 Penurunan kesadaran sesaat
 Napas berhenti sementara

Pertolongan pertama pada penderita kejang


1. Baringkan penderita di tempat aman dan jauhkan dari benda berbahaya atau benda
tajam.
2. Letakkan bantal atau alas lain untuk menyangga kepala penderita.
3. Jangan memasukkan benda apa pun ke dalam mulut penderita selama kejang.
4. Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di bagian leher penderita.
5. Posisikan kepala penderita miring ke kanan atau kiri, untuk mencegah muntahan
masuk ke dalam tenggorokan.
6. Hindari menggunakan cara kekerasan untuk menahan gerakan penderita.
7. Segera panggil bantuan medis dari IGD atau pusat kesehatan terdekat.
8. Temani penderita sampai kejangnya berhenti atau sampai petugas medis datang.
9. Ketika sentakan atau getaran tubuh berhenti, baringkan peserta ke dalam posisi
pemulihan.

Mencegah Cedera saat Kejang


Preklinik Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 2022

1. Hindari berenang atau berendam di bak mandi saat sendirian


2. Tidak mengendarai mobil atau motor sendirian
3. Melengkapi kursi dan meja di rumah dengan bantalan
4. Memasang karpet yang tebal di lantai.
5. Jangan menggoncang-goncangkan tubuh korban untuk menyadarkannya
6. Jangan melakukan CPR atau napas buatan, kecuali sentakan tubuh telah berhenti
dan penderita tidak bernapas atau tidak memiliki denyut nadi.
7. Jangan memberi makan atau minum sampai sentakan benar-benar berhenti.
https://www.sehatq.com/penyakit/kejang

Anda mungkin juga menyukai