Anda di halaman 1dari 3

CONTOH STARTUP DI INDONESIA

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

OLEH KLP 3:

AHMAD WIJAYA (2111316036)

DELFIRA GUSLIANA (2111316012)

DESMALINDA ALI (2111316024)

GHINA SALSABILLA (2111316001)

HENDIA ROMI (2111316028)

NURHIDAYATI (2111316013)

UCI SALMI (2111316014)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022
GOJEK

Bila berbicara mengenai awal mula berdirinya Gojek, mungkin banyak orang yang
akan langsung teringat dengan nama Nadiem Makarim. Sejarah Gojek awalnya memang
dimulai dari keresahan sang pendiri, Nadiem Makarim yang tiap harinya menggunakan jasa
ojek untuk berangkat kerja. Nadiem melihat jika sebagian besar pengemudi ojek
menghabiskan waktu mangkal menunggu penumpang. Disamping itu, Nadiem juga menilai
kalau transportasi ojek ini masih cukup langka bila dibandingkan dengan transportasi. Atas
keresahannya inilah, Nadiem mulai melihat adanya peluang untuk mengembangkan layanan
bagi pengemudi dan penumpang ojek. Sehingga, setelah banyak pertimbangan dan
penyusunan strategi, Nadiem mulai mendirikan Gojek di tanggal 13 Oktober 2010.

Kisah sukses Gojek bermula dari hanya 20 pengemudi pada saat itu. Selain itu, Gojek
juga belum mengeluarkan aplikasi dan hanya mengandalkan call center sebagai penghubung
antara penumpang dan pengemudi. Lalu, di pertengahan tahun 2014, Nadiem Makarim mulai
mendapatkan tawaran pendanaan atau investasi. Dari situ, tepat pada tanggal 7 Januari 2015,
Gojek akhirnya berhasil meluncurkan aplikasi untuk Android dan iOS. Sistem pemesanan
menggunakan call center pun tidak lagi digunakan.

Salah satu hal yang mendukung perusahaan rintisan atau startup berkembang tidak
lain adalah adanya pendanaan yang diberikan oleh berbagai perusahaan dan organisasi besar
lainnya. Begitu juga dengan Gojek yang memulai kisah suksesnya dengan bantuan dana dari
beberapa pihak. Sejarah Gojek dalam hal pendanaan dimulai pada tahun 2015. Pada tahun
tersebut, NSI Ventures memberikan dana yang jumlahnya tidak dipublikasikan. Kemudian, di
tahun yang sama, Sequoia Capital turut membantu mengucurkan dana yang jumlahnya pun
dirahasiakan.

Beralih ke tahun 2016, Gojek kembali mendapat kucuran dana sebesar USD 550 juta
dari berbagai perusahaan. Beberapa diantaranya adalah Farallon Capital, Warburg Pincus,
Capital Group Private Markets, dan lainnya. Tak mau kalah dengan perusahaan lainnya, di
tahun 2018, Google mengumumkan jika telah memberikan pendanaan pada Gojek. Hal ini
pun menjadi investasi pertama bagi startup di wilayah Asia yang dilakukan oleh Google.
Jumlah kisaran pendanan Google pun tidak secara terbuka disebutkan. Setelahnya, di tahun
yang sama pula, Astra Internasional memberikan investasinya sebesar USD 150 juta.
Diketahui investasi tersebut menjadi investasi terbesar Astra sepanjang sejarah berdirinya.
Lalu, di tahun 2020, PayPal dan Facebook turut memberikan pendanaan pada Gojek.
Di tahun 2018, sejarah Gojek memasuki babak baru di kala mengumumkan
ekspansinya ke 4 negara di Asia Tenggara. Negara tersebut diantaranya Vietnam, Singapura,
Thailand, dan Filipina. Di Vietnam, Gojek memperkenalkan nama GoViet, sedangkan di
Thailand diberi nama sebagai GET. Gojek sengaja tidak menggunakan nama brandnya seperti
halnya Uber atau Grab. Selain itu, Gojek juga menggandeng tim lokal serta menyesuaikan
layanan berdasarkan karakteristik di negaranya masing-masing. Tetapi, pendanaan dan
pengetahuan operasional tetap bersumber dari Gojek.

Pada tahun 2016, Gojek mengumumkan kerja samanya dengan Blue Bird. Kerja sama
ini memungkinkan pengemudi Blue Bird dapat menerima pesanan dari layanan GoCar. Pada
tahun 2017, GoBlueBird kemudian diluncurkan dengan fitur yang bisa membuat pengguna
bisa langsung memesan taksi lewat aplikasi Gojek. Lalu, di akhir tahun 2019, Gojek kembali
menjalin kerja sama dengan Astra untuk uji coba motor listrik. Kerja sama ini dimaksudkan
untuk mendukung perusahaan yang semakin ramah lingkungan. Memasuki tahun 2021,
Gojek dan Tokopedia mulai bergabung menjadi GoTo. Perusahaan ini berbasis teknologi
terbesar yang ada di Indonesia. Selain itu, juga mencoba menciptakan ekosistem “go to” yang
sangat ramah terhadap kebutuhan sehari-hari.

Dari pemaparan keberhasilan yang telah dicapai Gojek dapat dilihat rahasia
kesuksesan Gojek adalah dapat memahami secara mendalam kebutuhan pasar dan
karakteristik konsumen atau local insight. Gojek dapat memahami apa yang pengguna
perlukan dan mencarikan solusinya lewat teknologi. Gojek merupakan produk yang
mendasar, karena transportasi dan makanan merupakan kebutuhan pokok bagi masyaeakat
dan banyak orang menghabiskan uang untuk kebutuhan tersebut. Investasi dana yang besar
dari berbagai perusahaan yang besar juga membantu Gojek dalam mengembangkan
usahanya.

Anda mungkin juga menyukai