INTRANATAL CARE
Untuk Memenuhi Laporan Profesi Departemen Maternitas
Periode 09 November 05 Desember 2015
Di R.Kamar Bersalin Puskesmas Gondanglegi-Malang
di Susun Oleh
Nama
Nim
: 105070207131006
A.
Pengertian
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan, dapat hidup didunia luar, disusul dengan pengeluaran
placenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau jalan lain
(Sulaiman Sastrawinata, 1983; Rustam Mochtar, 1998)
Persalinan dan lahir normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
kepala berlangsung dalam 18-24 jam tanpa komplikasi baik pada ibu ataupun
pada janin (Wiknjosastro, 2000)
Persalinan normal adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar secara spontan tanpa
bantuan alat dan tidak melukai ibu dan janin yang berlangsung dalam 18-24 jam
dengan letak janin belakang kepala (Varney, 2003)
B.
Mengetahui
tahap
persalinan
sebagai
acuan
penilaian
Mengetahui
kelainan
kelainan
yang
mungkin
dapat
C.
Persalinan spontan.
Proses lahir bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan dan alat, serta
tidak melukai ibu dan bayi yang berlangsung kurang dari 24 jam.
Persalinan buatan
Persalinan pervaginam dengan bantuan alat alat atau melalui dinding
perut dengan operasi secio caesaria.
Persalinan anjuran
Kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
jalan rangsangan seperti pemberian pitocin atau prostaglandin atau
pemecahan ketuban.
b.
Abortus.
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 g.
2.
Partus imaturus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg dan 28 mg atau bayi dengan
berat badan antara 500 g dan 999 g.
3.
Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg dan 37 mg atau dengan berat
badan 1000 g dan 2499 g.
4.
5.
D.
menimbulkan
relaksasi
otot
rahim,
sebaliknya
estrogen
Teori oxytocin.
Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot otot rahim.
3.
4.
Teori prostaglandin.
Prostaglandin
yang
dihasilkan
oleh
deciduas
menimbulkan
kontraksi
Pengaruh janin.
Hipofise dan supra renal janin memegang peranan oleh karena pada
anencephalus, kehamilan sering lama dari biasanya.
6.
7.
E.
Gejala Persalinan
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluarnya lendir bercampur darah lebih banyak. Hal ini terjadi karena robekan
robekan kecil yang terjadi pada serviks
3.
4.
F.
Perasaan sering atau susah BAB karena vesika urinaria tertekan oleh
bagian terbawah janin.
G.
PERIKSA DALAM
KETERANGAN
kepala
diatas
5/5
PAP
4/5
H I II
mudah
digerakkan
sakit digerakkan
bagian
terbesar
PAP
3/5
H II III
masuk panggul
bagian terbesar
kepala
2/5
belum
H III +
belum
masuk panggul
bagian terbesar
kepala
sudah
masuk panggul
1/5
H III - IV
0/5
Keterangan :
: kepala janin
: PAP
H I : sama dengan atas pintu panggul / PAP
H II: sejajar dengan H I melalui pinggir bawah simpisis
H III
HV
H.
Kala I
didasar
panggul
HV
kepala
diperineum
Dimulai
dari
saat
persalinan
mulai
sampai
dari 4 cm
lebih pendek, kontraksi lebih kuat dan lebih lama, lendir darah bertambah
banyak.
Lamanya kala I untuk primipara 12 jam dan untuk
multipara 8 jam.
a.
b.
a.
c.
a.
b.
Posisi
atau
presentasi
selain
Kala II
leher dan dada tertekan oleh jalan lahir sehingga dari hidung anak keluar
lendir dan cairan.
Pada his berikutnya bahu lahir, bahu belakang dulu kemudian
baru depan disusul oleh seluruh badan anak dengan fleksi lateral sesuai
dengan paksi jalan lahir.
Lamanya kala 2 pada primi kurang lebih 50 menit dan pada
3.
Kala III
Lamanya kala III kurang lebih 8,5 menit dan pelepasan plasenta hanya
memakan waktu 2 3 menit.
4.
Kala IV
c.
d.
ibu,
I.
KALA I
LATEN
Estrogen
Progesteron
AKTIF
Rahim
Membesar
Meregang
TRANSISI
Metabolisme
Uterus
Membesar
Lipolisis
Menekan jaringan
Vena kava inferior tertekan
Asam laktat
Hipoksia jaringan
Aliran balik vena
Kesemutan
Oksitosin
Kontraksi rahim
Iskemik
Otot-otot
Rahim
Nyeri Akut
Sirkulasi
Uretro plasenta
Terganggu
Keletihan
Hipoksia
jaringan
Nyeri Akut
Resti Penurunan Curah Jantung
Pengeluaran pervaginam
Nafas mulut
Sirkulasi udara maternal
Sirkulasi udara desidual
Resti Infeksi
Kontraksi
Dilatasi perut
Motilitas gastrik
KALA II
Pembukaan
serviks 10 cm
His dan
mengejan
Metabolisme
Lipolisis
Asam laktat
Peregangan
dan menekan
safaf
Keletihan
Nyeri Akut
Lahir
Trauma
jaringan
Pengeluaran
darah
berlebihan
Integritas
jaringan
terganggu
Resti Kekurangan
Volume Cairan
KALA III
Bayi Lahir
Kontraksi Uterus
Tidak Adekuat
KALA IV
Terjadi
Laserasi
Plasenta Lahir
Trauma
Jaringan
Kontraksi
Uterus
Nyeri Akut
Sirkulasi
Uteroplasenta
Berlanjut
Kehilangan
Darah
Gangguan
Volume
Cairan
Resti Infeksi
Pemulihan Sistem
Tubuh
Tremor Otot
Perdarahan
Kontraksi Uterus
Resti Defisit
Volume Cairan
Gangguan
Istirahat
Tidur
Bayi Lahir
Pertambahan
Anggota
Keluarga
Perubahan
Proses
Keluarga
J.
Intervensi :
2.
Resti
cedera
terhadap
maternal
berhubungan
dengan
Intervensi :
Anjurkan klien untuk bernafas pendek dan cepat atau meniup bila ada
dorongan untuk mengejan.
4.
nyerinya.
Ekspresi wajah rileks
Intervensi :
5.
Intervensi :
6.
Tidak ada edema, DJJ dalam batas normal (120 160 x / menit).
Intervensi :
7.
Kurangnya
pengetahuan
tentang
proses
persalinan
Intervensi :
Kala II :
1.
Resti
kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan
Intervensi :
2.
fungsiolaesa).
Intervensi :
Kala III :
1.
Resti
kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan
Intervensi :
2.
nyerinya.
Intervensi :
Ganti pakaian dan klien yang basah, berikan selimut yang hangat.
Kala IV :
1.
Intervensi :
2.
Keseimbangan cairan.
Intervensi :
Monitor
elektrolit
dan
analisis
data
pasien
untuk
mengatur
keseimbangan elektrolit.
Monitor perdarahan.
Timbang BB klien.
3.
Intervensi :
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri Dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
1983. Obstetri Fisiologi. Bandung: Elemen.
Chapman, L& Durham, R. 2010.