Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE PADA ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diare pada Anak


Sasaran :
Tempat :
Hari/Tanggal :
Pukul :
Waktu :
Penyuluh :

A. Tujuan Instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan menambah wawasan men
genai diare pada anak.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala diare
4. Mengetahui cara mengatasi diare di rumah
5. Mengetahui cara pencegahan diare

C. Materi
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Cara mengatasi diare di rumah
5. Pencegahan diare

D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

E. Media
1. Flipchart
2. Leaflet

F. Job Description
a. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
b. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
c. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif
dalam diskusi
d. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 3 menit Pembukaan Mendengarkan pembukaan
a) membuka kegiatan dengan yang disampaikan oleh
mengucapkan salam moderator.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan
diberikan
e) Menyampaikan kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan balik
a) Menggali tehadap materi yang
pengetahuan peserta tentangdiare disampaikan.
b) Menjelaskan tentang
pengertian diare
c) Menyebutkan penyebab diare
d) Menyebutkan tanda dan
gejala diare
e) Menjelaskan tentang penanganan
diare di rumah
f) Menjelaskan tentang pencegahan
diare
3 5 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi yang
kurang dipahami
3 4 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah diberikan
dan reinforcementkepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan
4 3 menit Penutup Mendengarkan dengan
a) Menjelaskan kesimpulan dari materi seksama dan menjawab
penyuluhan salam
b) Ucapan terima kasih
c) Salam penutup

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu IRJ Anak RSUD
Dr Soetomo Surabaya.Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu
mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus.
Lampiran

MATERI PENYULUHAN
KONSEP DASAR DIARE

A. Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi)
dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengandemikian kandungan air
pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi
(Hendarwanto, 1999). Menurut WHO (1980) diare adalah buang air
besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Diare ialah keadaan frekuensi buang air
besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anakdengan konsistensi feses encer,
dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah, 1997).
B. Penyebab Diare
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare,
meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia,
Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll),
infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan
sebagainya.
c. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan
penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi
malabsorbsi lemak dan protein.
2). Faktor Makanan:
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis
makanan tertentu.
3). Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)

C. Tanda-Tanda Gejala
1). Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat,
nafsu makan berkurang.
2). Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
3). Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4). Anus
dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyakn
ya asam laktat.
5). Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun), ubun-
ubun dan mata cekungmembrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
6). Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasiensangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen,
soporakomatus) sebagai akibat hipovokanik.
7). Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8). Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dala
m (Kusmaul).
D. Patofisiologi

E. Klasifikasi Diare
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat diklasifikasikan,
1. Diare akut terbagi atas :
a. Diare dengan dehidrasi berat
b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
c. Diare tanpa dehidrasi
2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari/ lebih terbagi atas :
a. Diare persisten dengan dehidrasi
b. Diare persisten tanpa dehidrasi
3. Desentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah

F. Komplikasi
1). Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik).
2). Renjatan hipovolemik.
Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada gerakan-gerakan tangan
kaki.
3). Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah, bradikardi,
perubahan padaelektrokardiagram).
4). Hipoglikemia.
5). Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan
vilimukosa, usushalus.
6). Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
7). Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah,
penderita juga mengalami kelaparan.
G. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare adalah:
1). Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis
bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.
2). Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada
lalat.
3). Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat.
4). Makanan harus selalu tertutup
5). Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak
membeli makanan di jajanan terbuka
6). Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit diare selain air harus
bersih juga harus dimasak
7). Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau
digunakan
8). Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih dahulu

H. Penatalaksanaan
a. Berikan ASI lebih lama padas setiap kali pemberian (Bila masih diberi ASI).
b. Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai tambahan.
c. Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut : oralit, kuah sayur, air
tajin atau air matang.
d. Berikan oralit , dengan cara
1. 1 bungkus oralit masukkan kedalam 200 ml (1 gelas) air matang
2. Usia sampai 1 tahun berikan 50-100 ml oralit setiap habis berak
3. Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok. Jika muntah tunggu sampai 10 menit,
kemudian berikan lagi
Tetapi jika anak muntah lebih sering atau berak-berak terus hingga lebih dari 5
hari atau semakin memburuksehingga pemberian oralit tidak dapat menolong supaya segera
dibawa berobat ke pelayanan kesehatan agar tidak terlambat.
Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya untuk mencegah agar
anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan agar pasien terus diberi
minum untuk mencegah bertambahnya dehidrasi
Kapan anak dibawa ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda sebagai berikut:
e. Anak muntah tiap kali minum,
Karena hal tersebut bias menjadikan diare dengan dehidrasi berat.
f. Demam
g. Adanya lender dan darah dalam tinja

I. Penatalaksanaan di Rumah Sakit


a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya.
1) Cairan per oral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan per oral berupa cairan
yang bersifat NaCldan NaHCO3 dan glukosa.
Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l.
Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60
mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut
formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.
2) Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut:
a) Untuk anak umur 1 bulan - 2 tahun berat badan 3-10 kg
1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1
ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infuse set berukuran 1
ml=15 ttsatau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit
b) Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
c) Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.
d) Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg
Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam,
jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1 %.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15
tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
e. Untuk bayi berat badan lahir rendah
Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa
10% + 1 bagian NaHCO3 1 %).
c. Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7
kg, jenis makanan:
1) Susu (ASI, susu formula yang
mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh. Makanan setengah padat
(bubur atau makanan padat (nasi tim)
2) Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang
tidak mengandunglaktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.
3) Obat-obatan
Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang
mengandung elektrolit danglukosa atau karbohidrat lain.

Anda mungkin juga menyukai