anthonia bengngu djidon galanggoga hinandang nasution METODE PENELITIAN PENYULUHAN
KERANGKA PIKIR APA ITU KERANGKA PIKIR?
Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang
disusun secara singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian dilakukan dari awal, proses pelaksanaan, hingga akhir. Uma Sekaran dalam bukunya Business Reseacrch (1992) mengemukakan bahwa, kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaiamana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting LANGKAH MENYUSUN KERANGKA PIKIR
1. Menetapkan Variabel yang diteliti
2. Membaca buku dan hasil penelitian (HP) 3. Deskripsi teori dan HP 4. Analisis kristis terhadap teori dan HP 5. Anilisis komparatif terhadap teori dan HP 6. Sintesa kesimpulan 7. Kerangka Pikir 8. Hipotesis 1. Menetapkan Variabel yang diteliti variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Macam-macam variabel ada 5 yaitu: variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel intervening, dan variabel kontrol. Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka berpikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dahulu variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap variabel, merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang akan dikemukakan. 2. Membaca buku dan HP Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya adalah membaca buku-buku dan hasil penelitian yang relevan. Artinya relevan adalah buku-buku yang dibaca itu sesuai dengan penelitian yang ditelitinya. Buku-buku yang dibaca dapat berbentuk buku teks, ensiklopedia, dan kamus. Hasil penelitian yang dapat dibaca adalah, laporan penelitian, jurnal ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi. 3. Deskripsi teori dan HP
Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan
dapat dikemukakan teori-teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti, seperti yang telah dikemukakan, deskripsi teori berisi tentang, definisi terhadap masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel, dan kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian. 4. Analisis Kritis terhadap Teori
Dari berbagai macam bacaan buku yang telah
dibaca, perlu adanya analisis kritis, apalagi buku yang dibaca jurnal ilmiah internasional. Karena terkadang teori yang digunakan diluar negeri tidak sama persis dengan teori yang digunakan di dalam negeri. Sehingga perlu adanya analisis kritis terhadap teori yang dibaca 5. Analisis komparatif terhadap Teori dan HP Analisi komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain. Melalui analisis komparatif ini peneliti dapa memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang luas. 6. Sintesa Kesimpulan
Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap
teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. 7. Kerangka berpikir
Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa
kerangka berpikir yang asosiatif/huubungan maupun komparatif/perbandingan. Kerangka berpikir asosiatif dapat menggunakan kalimat: jika begini maka akan begitu; jika guru kompeten, maka hasil belajar akan tinggi. Jika kepemimpinan kepala sekolah baik, maka iklim sekolah akan baik. Jika kebijakan pendidikan dilaksanakan secara baik dan konsisten, maka kualitas SDM di Indonesia akan meningkat pada gradasi yang tinggi. 8. Hipotesis Hipotesis adalah gabungan dari hipo artinya dibawah dan tesis artinya kebenaran. Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran, kebenaran yang masih berada dibawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti.
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut selanjutnya disusun
hipotesis. Bila kerangka berpikir berbunyi jika guru kompeten, maka hasil belajar akan tinggi, maka hipotesisnya berbunyi ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dengan hasil belajar KESIMPULAN
1. Kerangka berpikir merupakan model konseptual
tentang bagaiamana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting dan mempunyai kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Penyusunan kerangka berpikir memiliki delapan langkah yaitu: menetapkan variabel yang diteliti, membaca buku dan hasil penelitian, deskripsi teori dan hasil penelitian, analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian, analisis komparatif terhadap teori dan hasil peneltian. Sintesa kesimpulan, kerangka berpikir dan hipotesis.