Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAAN PUSTAKA

A. KONSEP
1. Tinjauan pustaka
"Tinjauan Pustaka" mempunyai arti: peninjauan kembali
pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature). Sesuai
dengan arti tersebut, suatu tinjauan pustaka berfungsi sebagai
peninjauan kembali (review) pustaka (laporan penelitian, dan
sebagainya) tentang masalah yang berkaitan—tidak selalu harus
tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi—tetapi
termasuk pula yang seiring dan berkaitan (collateral).
Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan
merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, seperti dinyatakan
oleh Leedy (1997) bahwa semakin banyak seorang peneliti
mengetahui, mengenal dan memahami tentang penelitian-penelitian
yang pernah dilakukan sebelumnya (yang berkaitan erat dengan
topik penelitiannya), semakin dapat dipertanggung jawabkan
caranya meneliti permasalahan yang dihadapi. Walaupun demikian,
sebagian penulis (usulan penelitian atau karya tulis) menganggap
tinjauan pustaka merupakan bagian yang tidak penting sehingga
ditulis “asal ada” saja atau hanya untuk sekedar membuktikan bahwa
penelitian (yang diusulkan) belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pembuktian keaslian penelitian tersebut sebenarnya hanyalah salah
satu dari beberapa kegunaan tinjauan pustaka. Kelemahan lain yang
sering pula dijumpai adalah dalam penyusunan, penstrukturan atau
pengorganisasian tinjauan pustaka.

a. Kegunaan Tinjauan Pustaka

1
Leedy (1997, hal. 71) menerangkan bahwa suatu tinjauan
pustaka mempunyai kegunaan untuk:
1) mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan
penelitian yang (akan) kita lakukan; dalam hal ini,
diperlihatkan pula cara penelitian-penelitian tersebut
menjawab permasalahan dan merancang metode
penelitiannya;
2) membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik
yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai
permasalahan serupa atau mirip penelitian yang kita hadapi;
3) mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul-judul
pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum kita ketahui
sebelumnya;
4) mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam
permasalahan yang kita hadapi (yang mungkin dapat
dijadikan nara sumber atau dapat ditelusuri karya -karya
tulisnya yang lain—yang mungkin terkait);
5) memperlihatkan kedudukan penelitian yang (akan) kita
lakukan dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu
pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada;
6) menungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang
mungkin belum kita kenal sebelumya;
7) membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang
kita lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian
sebelumnya); dan
8) mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita
pilih karena telah ada pihakpihak lain yang sebelumnya juga
tertarik pada topik tersebut dan mereka telah mencurahkan
tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topik tersebut.
Dalam penjelasan yang hampir serupa, Castetter dan Heisler
(1984, hal. 38-43)

2
2. Telaah pustaka
Pustaka Telaah Pustaka = Literature Review
Dalam prakteknya seringkali disamakan istilah Telaah Pustaka
a. Studi Pustaka
b. Tinjauan Pustaka
c. Landasan Teori

Perbedaan Tinjauan Pustaka dengan Tinjauan Pustaka


a. Tinjauan Pustaka mungkin sama dengan Landasan Teori,
peneliti mengumpulkan teori/data/informasi yang menjadi dasar
identifikasi, penjelasan dan pembahasan masalah penelitian
b. Dalam Telaah Pustaka selain mengumpulkan teori, peneliti
menambahkan komentar, kritik (kelebihan dan atau kekurangan
teori dalam pustaka), perbandingan dengan teori (pustaka) lain,
kaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Telaah Pustaka tidak hanya untuk judul dan isi Bab II dalam
laporan penelitian. Bab II dalam laporan penelitian tidak selalu
harus berjudul “Telaah Pustaka” Telaah Pustaka digunakan
untuk melakukan penelitian, untuk semua bagian (laporan)
penelitian. Telaah Pustaka dapat menjadi bagian laporan
penelitian, thesis, atau esai kajian pustaka yang diterbitkan
dalam jurnal ilmiah.

Telaah Pustaka: adalah kajian kritis atas pembahasan suatu topik


yang sudah ditulis oleh para peneliti atau ilmuwan yang
terakreditasi (diakui kepakarannya). Kepakaran diakui bila
penelitian dipublikasikan melalui jurnal/seminar bertaraf
nasional/internasional atau dalam bentuk cetakan buku yang
representatif.

3
Telaah Pustaka meliputi pelbagai sumber pustaka yang
membahas satu topik/masalah penelitian yang spesifik. Jadi
melakukan Telaah Pustaka membutuhkan lebih dari satu pustaka
(bacaan).

c. Tujuan dan Alasan Melakukan Telaah Pustaka Ajukan


pertanyaan-pertanyaan berikut ketika melakukan Telaah
Pustaka:
1) Apa yang diketahui tentang suatu topik/tema/subyek
penelitian?
2) Apakah ada perbedaan pendapat/kontroversi antar pakar
mengenai subyek penelitian tersebut?
3) Adakah studi yang oleh para ahli disarankan untuk dilakukan
yang kemudian menjadi tema penelitian Anda?
4) Siapa pakar paling sering dirujuk oleh peneliti di topik
penelitian tesebut? • Adakah konsensus/rumusan untuk topik
tersebut?
5) Aspek apa yang paling sering diperdebatkan/dibahas dalam
topik penelitian tersebut?
6) Metode atau masalah apa yang dikemukakan oleh peneliti
lain yang mungkin Anda gunakan dalam penelitian Anda?
7) Dari telaah pustaka, adakah Anda temukan metodologi yang
dapat Anda gunakan dalam penelitian Anda?
8) Sudah sejauh mana penelitian topik tersebut?
9) Sumber data atau informasi apa yang Anda dapat dari
pustaka tersebut?

Tujuan Telaah Pustaka Telaah Pustaka bertujuan menyampaikan


kepada pembaca pengetahuan dan ide apa saja yang sudah dibahas
dalam suatu topik penelitian. Telaah Pustaka memberi gambaran
kepada pembaca sejauh mana penelitian sudah dilakukan, pelbagai

4
sudut pandang yang mungkin saling bertentangan (kontroversi)
mengenai topik penelitian.

Alasan melakukan Telaah Pustaka Telaah Pustaka perlu dilakukan


sebelum mulai melakukan penelitian karena alasanalasan berikut:

1) Untuk mengetahui apa yang sudah dan belum diteliti


berkaitan dengan topik penelitian yang kita pilih
2) Untuk memberikan gambaran lebih menyeluruh mengenai
pelbagai variasi perilaku atau fenomena dalam topik
penelitian
3) Untuk mengetahui potensi hubungan antar konsep-
konsep/teori-teori
4) Untuk menemukan hipotesis yang mungkin diteliti lebih
lanjut (researchable hypotheses)
5) Untuk mengetahui bagaimana peneliti lain mendefinisikan
dan mengukur konsepkonsep
6) Untuk mengetahui sumber data yang digunakan peneliti
lain • Untuk mengembangkan proyek penelitian alternatif
7) Untuk menemukan keterkaitan proyek penelitian Anda
dengan penelitian orang lain

3. Tinjauan teoritis

Tinjauan teori diperlukan untuk menegaskan landasan


teoritis penelitian yang akan dilakukan. Secara garis besar, sumber
teori dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Acuan umum, terutama terdapat pada buku-buku teks
b. Acuan khusus, yang berupa laporan hasil penelitian yang
terutama terdapat dalam jurnal profesional.

Teori yang dipilih paling tidak harus memenuhi tiga unsur yaitu
relevansi, kelengkapan materi dan kemutakhiran.

5
a. Relevansi artinya teori yang digunakan sebagai referensi
sesuai dengan bidang kajian penelitian.
b. Kelengkapan berkaitan dengan berbagai pendekatan yang
tercermidalam berbagai teori dalam mempelajari persoalan
yang sama. Dengan demikian, jika terdapat beberapa aliran
dalam sebuah pendekatan maka peneliti harus
mengemukakan alasan memilih aliran tertentu.
c. Kemutakhiran berkaitan dengan dimensi waktu. Seperti
diketahui, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat dan
sebuah teori bisa efektif dalam suatu waktu, maka dapat
dianggap tidak efektif lagi di masa sekarang. Oleh karena
itu, teori-teori yang dipergunakan hendaknya harus
mencakup perkembangan terbaru di bidangnya.

4. Landasan teoritis

Landasan Teori sangat penting dalam sebuah penelitian


terutama dalam penulisan skripsi peneliti tidak bisa
mengembangkan masalah yang mungkin di temui di tempat
penelitian jika tidak memiliki acuan landasan teori yang
mendukungnya. Dalam skripsi landasan teori layaknya fondasi pada
sebuah bangunan. Bangunan akan terlihat kokoh bila fondasinya
kuat, begitu pula dengan penulisan skripsi, tanpa landasan teori
penelitian dan metode yang digunakan tidak akan berjalan lancar.
Peneliti juga tidak bisa membuat pengukuran atau tidak
memiliki standar alat ukur jika tidak ada landasan teori. Seperti yang
diungkapkan oleh Sugiyono (2012:52), bahwa landasan teori perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan
bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Landasan teori
adalah seperangkat definisi, konsep serta proposisi yang telah
disusun rapi serta sistematis tentang variable-variabel dalam sebuah

6
penelitian. Landasan teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam
sebuah penelitian yang akan dilakukan.
Pembuatan landasan teori yang baik dan benar dalam sebuah
penelitian menjadi hal yang penting karena landasan teori ini
menjadi sebuah pondasi serta landasan dalam penelitian tersebut.
Cara yang paling mudah dan tepat untuk belajar membuat sebuah
landasan teori adalah dengan membaca sebanyak mungkin tentang
karya-karya sejarah dan budaya yang sudah ditulis. Membuat
landasan teori/kerangka penelitian pada dasarnya adalah
menunjukkan sistimatika berfikir ketika akan memulai sebuah
penelitian dengan menggunakan konsep-konsep yang selama ini
berkembang dalam ilmu pengetahuan sosial dan humaniora. Dalam
mengemukakan landasan teori, yang perlu diperhatikan adalah hal-
hal sebagai berikut:
a. Pertama: Menentukan tema sejarah atau budaya apa,
sejarah politik, sejarah ekonomi, sejarah sosial, sejarah
intelektual, budaya lokal, kesenian, upacara keagamaan
dan lain-lain.
b. Kedua: Menentukan ilmu bantu yang dibutuhkan untuk
mendukung penelitian, seperti sosiologi, antropologi,
ilmu politik, ekonomi, dan sebagainya, sesuai dengan
tema dan topic penelitian. Ilmu-ilmu bantu kemudian
menjadi pendekatan penelitian. Pendekatan
(approach),selain bagian dari metodologi, juga
merupakan bagian dari metode, oleh karena itu dalam hal
ini harus melihat cara apa yang terdekat untuk
menjelaskan topik yang dipilih. Hal ini juga harus sesuai
dengan kebutuhan dari tema dan topik penelitian.
Apakah pendekatan politis, ekonomis, sosiologis,
arkeologis, psikologis, dan sebagainya.
c. Ketiga: Menjelaskan konsep-konsep diperlukan untuk
menjelaskan permasalahan penelitian. Konsep yang

7
dipakai harus dipahami. Biasakan diri untuk membuka
berbagai macam kamus, terutama yang sesuai untuk
kebutuhan anda untuk memahami konsep atau istilah
tertentu, jangan membuat pengertian dengan pengertian
kira-kira. Jika tiga hal ini sudah ditemukan, tinggal
menjelaskan sistematika berpikir dengan meminjam
beberapa paradigma atau konsep ilmu lain yang cocok
untuk menjelaskan.

5. Studi literatur

Studi Literatur adalah salah satu teknik yang dapat Anda


gunakan dalam melaksanakan sebuah penelitian. Bagi para
mahasiswa, istilah Studi Literatur barangkali sudah tidak asing
terdengar di telinga mereka. Pasalnya, setiap kali mahasiswa
mengerjakan tugas atau proyek dari dosen lebih-lebih tugas
praktikum dan penelitian seperti skripsi teknik ini kerap menjadi
primadona yang dipilih untuk merampungkan berbagai macam
tugas atau proyek tersebut. Studi Literatur adalah cara untuk
menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumbersumber tulisan
yang pernah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, istilah Studi
Literatur ini juga sangat familier dengan sebutan studi pustaka.
Dalam sebuah penelitian yang hendak dijalankan, tentu saja
seorang peneliti harus memiliki wawasan yang luas terkait objek
yang akan diteliti. Jika tidak, maka dapat dipastikan dalam
persentasi yang besar bahwa penelitian tersebut akan gagal. Sumber-
sumber yang dapat dijadikan sebagai bahan Studi Pustaka pun tidak
sembarangan. Tidak semua tulisan hasil penelitian dapat dijadikan
acuan. Beberapa yang umum dan layak digunakan adalah buku-buku
karya pengarang terpercaya (lebih disarankan karya akademisi),
jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi, dan hasil-hasil penelitian

8
mahasiswa dalam berbagai bentuk misalnya skripsi, tesis, disertasi,
laporan praktikum, dan sebagainya.
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk
melakukan Studi Literatur, seperti mengupas (criticize),
membandingkan (compare), meringkas (summarize), dan
mengumpulkan (synthesize) suatu literatur. Nah, untuk memahami
secara mendalam terkait objek penelitian, teknik Studi Literatur ini
dapat digunakan sebagai salah satu senjata yang ampuh. Peneliti
tidak hanya akan mengetahui hal-hal seputar objek penelitian secara
lebih luas, namun dengan melakukan Studi Literatur ia juga dapat
membuat kesimpulan dari hasil tulisan penelitipeneliti sebelumnya
sehingga sang peneliti tersebut dapat membuat pembaharuan dalam
penelitiannya supaya memiliki hasil akhir yang berbeda dari
penelitian-penelitian yang pernah dilakukan.

B. LANGKAH –LANGKAH MENYUSUN BAB II

Tinjauan pustaka adalah pandangan kritis terhadap penelitian-


penelitian yang telah dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang
sedang (akan) dilakukan. Anggapan beberapa orang bahwa tinjauan pustaka
merupakan ringkasan adalah tidak benar, tetapi meringkas penelitian yang
relevan merupakan keharusan. Hal sangat penting saat meringkas adalah
melakukan evaluasi terhadap karya tersebut, memperlihatkan hubungannya
dengan karya-karya lain, dan memperlihatkan bagaiamana karya tersebut
terkait dengan penelitian yang akan atau sedang dilaksanakan.
Seorang peneliti tidak dapat hanya memberikan deskripsi sederhana,
misalnya: peneliti perlu memilih bagian mana dari suatu artikel penelitian
untuk dibahas (misalnya metodologi), memperlihatkan bagaimana hal
tersebut berhubungan dengan karya lain (misalnya: Metodologi lain mana
yang telah digunakan? Apa kesamaannya? Apa perbedaannya?) dan
memperlihatkan bagaimana hal tersebut terkait dengan karya peneliti
tersebut (bagaimana hubungannya dengan metodologi penelitiannya?).
Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain

9
yang diperoleh dari acuan yang dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diproposalkan. Dibuat dengan pola Deduktif yaitu dari
umum ke khusus sesuai dengan latar belakang masalah penelitian.
Kemutakhiran pustaka perlu diperhatikan, pustaka yang digunakan
adalah15 tahun terakhir dari berbagai sumber yang telah dijelaskan
sebelumnya.Tinjauan pustaka dari jurnal yang terkait dengan penelitian
minimal 3 artikel jurnal, yaitu jurnal nasional atau internasional. Pada sub
bab paling akhir dari tinjauan pustaka merupakan sub bab hasil peneltian
terdahulu yang diperoleh dari jurnal terkait penelitian yaitu berupa resume
dari 3 jurnal yang digunakan.

a. Kajian Teori

Kajian teori menguraikan berbagai teori yang berkaitan dengan


variabel yang akan diteliti. Kajian teori ini dapat diperoleh dari berbagai
sumber pustaka. Tujuan dari adanya kajian teori ini adalah agar peneliti
memahami definisi dan karakteristik dari variabel yang akan diteliti. Hal
ini menjadi acuan dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Pada
judul penelitian, Perbandingan Pengaruh Penggunaan Strategi
Pembelajaran Kooperatif Tipe TOT dan ARIAS terhadap Prestasi Belajar
Fisika Peserta Didik, dapat diuraikan kajian teori yang diperlukan adalah
sebagai berikut:

1) Hakikat Pembelajaran Fisika


a) Hakikat Belajar
b) Hakikat Fisika
2) Strategi Pembelajaran Kooperatif
a) Pengertian Strategi Pembelajaran
b) Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif
c) Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TOT
d) Karakteristik Strategi Pembelajaran Tipe ARIAS
3) Hakikat Prestasi Belajar Fisika
a) Pengertian Prestasi Belajar
b) Pengertian Prestasi Belajar Fisika

10
b. Penelitian yang Relevan

Pada penelitian yang relevan, cantumkan beberapa penelitian yang


pernah dilakukan yang berhubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Penyantuman penelitian yang relevan ini sangat bermanfaat
untuk memperkuat penelitian Anda, sehingga penelitian Anda dinilai
cukup esensi. Penelitian yang relevan dapat Anda peroleh dari jurnal-
jurnal penelitian disiplin ilmu Anda.

c. Kerangka Pikir

Kerangka pikir berisikan kerangka penelitian yang akan dilakukan.


Umumnya, kerangka penelitian dijabarkan secara deskriptif mengenai
penelitian yang akan dilakukan dan kemudian dibuat kerangka
(umumnya berupa bagan) penelitian yang memuat latar belakang secara
singkat, langkah-langkah penelitian dan luaran yang dihasilkan.

d. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian berisi dugaan peneliti terhadap penelitiannya.


Hipotesis penelitian sendiri dibagi menjadi dua, yakni hipotesis
statistik dan hipotesis teoritik.

C. KETERKAITAN TEORI KEPERAWATAN DENGAN TOPIK KITA

Dorothe E.Orem: Teori defisit keperawatan dini ( model konseptual


keperawatan), pengalaman keperawatan awal Orem di mulai di perawatan
ruang oprasi, perawat pribadi di rumah maupun di rumah sakit , staf perawat
pada unit penyakit dalam dan bedah anak maupun dewasa pengawasan
malam di ruang gawat darurat , serta mengajar ilmi biologi. Orem pernah

11
menjabat direktur sekolah perawat dan kepala Departemen Keprawatan di
Providence Hospital, Detroit, dari tahun 1949. Setelah meninggal Detroid,
dia menghabiskan 8 tahun (1949-1957) di Indiana berkerja di Divisi Rumah
Sakit dan Institusi pelayanan Dewan Kesehatan Negara Bagian Indiana.
Orem bertujuan untuk meninggalkan kualitas keperawatn di rumah sakit
umum di seluruh Negara bagian Amerika. Selama kurun waktu tersebut,
Orem menegmbangkan pemahaman tentang praktik keperawatan (Orem,
1956).

Banyak makalah dan presentasi yang di sampaikan Orem telah memberikan


wawasan tentang pandangan terhadap praktik keprawatan,pendidikan
makalah ini sekrang tersedia untuk sejahtera keperawatan dalam sebuah
kompilasi yang diedit oleh Orem dan para serjana yang berkerja dengan dia
dalam pengembangan teori dapat di temukan di asrip arsip Orem di The
Alan Mason Cheseney Medical Archives Of the Johns Hopkin Medical
Institutions. Orem (2001) mengidentifikasikan dua perangkat ilmu
keperawatan praktik yang spesifik, yaitu ilmu praktik keperawatan meliputi
:

1. Ilmu keperawatan yang sepenuhnya mengkompensasi


2. Ilmu keperawatan yang sebagai pengompensasi,dan
3. Ilmu keperawatan yang mendukung perkembangan

Ilmu – ilmu keprawatan yang adalah:


1. Ilmu perawatan diri
2. Ilmu pengembangan dan pelatihan agen keperawatan diri dalam
keadaan atau tidak ada keterbatasan untuk tindakan yang di senagaja.
3. Ilmu bantuan manusia untuk orang –orang dengan defisit perawatan diri
yang terkait dengan kesehatan.

Teori keperawatan difisit perawatan diri adalah teori umum yang terdiri
dari empat teori yang terkait sebagai berikut :

12
1. Teori perawatan diri, yang menjelaskan mengapa dan bagaimana orang
dewasa merawat diri mereka sendiri.
2. Teori ketergantungan perawat, yang menjelaskan bagaimana anggota
keluarga dan/atau teman-teman memberikan perawatn untuk orang yang
ketergantungan secara sosial.
3. Teori defisit keperawatan dini, yang menggambarkan dan menjelaskan
mengapa orang dapat di bantu melalui keperawatan
4. Teori system keprawatan, yang menggambarkan dan menjelaskan
hubungan yang harus di lakukan dan dipelihara untuk menghasilkan
keprawatn.
a. Perawatan Diri

Perawatan diri terdiri dari kegiatan praktik yang mendewasakan dan


orang dewasa memulai dan melakukan, dalam kerangka waktu, atas
nama mereka sendiri dalam rangka kepentingan mempertahannkan
hidup, memfungsikan kesehatan, melanjutkan pengembangan
pribadi, dan kesejahteraan dengan memenuhi syarat yang dikenal
untuk pengaturan fungsional dan perkembangan Orem (2001)

b. Ketergantungan perawat

Ketergantunagn perawat mengacu pada perawat yang di berikan


kepada seseorang yang karena usia atau faktor yang berhubungan ,
tidak dapat melakukan perawatan diri sendiri yang di perlukan untuk
mempertahankan hidup, memfungsikan kesehatan , melanjutkan dan
pengembangan pribadi, dan kesejahteraan.

c. Syarat Perawatan Diri

Syarat perawatan diri adalah sebuah wawasan yang di rumuskan dan


dinyatakan tentang tindakan yang harus di lakukan yang diketahui
atau di duga diperlukan di dalam regulasi sebuah aspek atau

System keperawatan Dasar

13
Menyelesaikan keperawatan diri
trapeutik pasien

Mengkompensasi ketedak
Tindakan perawat
mampuan pasien untuk terlibat
An dalam perawatan diri

Mendukung dan melindungi pasien

Mendukung dan melindungi pasien

Mendukung dan melindungi pasien

Tindakan perawat Mendukung dan melindungi pasien

Mendukung dan melindungi pasien

Mendukung dan melindungi pasien Tindakan


pasien

Mendukung dan melindungi pasien

Menyelesaikan

Tindakan
Tindakan perawat Mengatur latihan dan pasien
pengembangan agen perawatan
diri
14
D. Letak model konseptual
1. Macam Teori Orem
a. Teori self care
b. Self Care Defisit
c. Nursing system

2. Asumsi DasarTeori Self Care dari Orem


a. Keluarga
Punya kemapuan dan bertanggung jawab terhadap perawatan diri
(self-care) dan kesejahteraan orang yang dan dalam tanggungnya
b. Sehat
Keadaan sejahtera Fisk, mental,sosial dan bukan hanya terbetas
dari penyakit dn kecacatan
c. Lingkungan
Sub komponen keluarga yang terintergrasi dengan self-care
d. Keperawatan
Pelayanan berdasarkan nilai self-help (menolong diri sendiri) dan
menolong orang lain (help to Others)
Focus : pemenuhan perawat diri untuk mempertahankan kesehatan
dan mencegah penyakit/ cedera
3. Teori self care defisit dari Orem
a. Keperawatan dibutuhkan ketika :
1) Kemapuan < kebutuhan
2) Kemapuan prediksi akan menurun
4. Teori praktek keperawatan
a. Memelihara hubungan dengan klien agar mampu merawat dirinya
b. Menentukan kapan di bantu
c. Merespon permintaan klien untuk bantuan perawat
d. Memberi dan mengatur bantuan langsung
e. Koordinasi & integrasi keperawatan dengan klien tentang aktivitas
sehari hari, sosial dan educational.
5. Komponen teori pencapaian tujuan

15
a. Transaksi : negoisasi dan pertunjukan sosial
b. Role : prilaku yang di harapkan dari suatu posisi
c. Stress: kondisi dinamis akibat interaksi dengan lingkungan untuk
keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan
d. Waktu : kejadian sekarang untuk masa akan dating
e. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi untuk mencapai akutalisasi
diri
f. Space meliputi area territorial.

E. Kerangka teori

Kerangka Teori adalah hubungan antar konsep berdasarkan studi


empiris. Kerangka teori harus berdasarkan teori asal / grand theory. Sebagai
contoh masalah perilaku ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya dapat
menggunakan kerangka teori dari Green yang sering digunakan mahasiswa,
atau dapat juga menggunakan kerangka teori reason action,Health Believe
Model, atau teori lain yang sesuai dengan masalah penelitian yang dapat di
temukan dalam buku ajar Health Behavior Theory for Public Health dan buku
ajar lainnya.
Jika masalah yang diteliti berhubungan dengan penyakit tetapi yang di
dalami adalah pengetahuan tentang penyakit tersebut, maka dapat
menggunakan teori pengetahuan seperti tacit knowledge dan explicit
knowledge. Contoh PERCEDE teori Green dapat dilibat pada gambar berikut
ini.

16
Kerangka konseptual keperawatan Dorothea E. Orem

Faktor persiapan
Perawatan

R
diri
R

Agen R Permintaan
perawatan
perawatan
diri
< diri

Defisit

R R

Agen keperawatan

17
Daftar pustaka
1. https://www.eurekapendidikan.com/2015/03/contoh-kerangka-
penulisan-skripsi-bab-1_11.html di akses 14-04-2019 11:36 WITA
2. file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/04_lecture_telaah_pusta
ka.pdf di akses 14-04-2019 11:36 WITA
3. http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/14/penulisan-tinjauan-
pustaka di akses 14-04-2019 11:36 WITA
4. https://www.academia.edu/11525632/MAKALAH_DOROTHEA_E_
OREM?auto=download di akses 14-04-2019 11:36 WITA
5. https://moudyamo.files.wordpress.com/2016/02/percede-green.png di
akses 14-04-2019 11:36 WITA
6. http://jasp.inspq.qc.ca/Data/Sites/1/SharedFiles/presentations/2006
/JASP2006-Ottawa-Green-Ottoson14-1.PDF di akses 14-04-2019
11:36 WITA
7. https://www.academia.edu/35334179/Model_konseptual_Kep_Keluarga di
akses 14-04-2019 11:36 WITA

18

Anda mungkin juga menyukai