Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia lanjut adalah fase menurunnya akal dan fisik, yang di mulai dengan
adanya beberapa perubahan dalam hidup. Ketika kondisi hidup mengalami
perubahan, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki
selanjutya, yaitu usia lanjut, kemudian meninggal (Darmojo, 2004).
Orang yang memasuki usia lanjut adalah orang yang dengan keterbatasan
fisik maupun mental akan lebih rentan mendapat perlakuan tindakan kekerasan
atau penelantaran dari pihak keluarga atau orang terdekat. Beberapa anggota
keluarga yang telah melakukan tindakan kekerasan terhadap usia lanjut
menyatakan alas an yang menyebabkan terjadinya pelecehan atau tindak
kekerasan dikarenakan sebagai perasaan marah atau usia lanjut yang memiliki
penyakit tetap, kelelahan yang berkepanjangan, kurangnya pengetahuan tentang
perawatan dan pengasuh menjadai kasar atau lalai (Cromwell, 1999).
Secara demografi jumlah penduduk yang usia lanjut meningkat dan
bertambah cenderung lebih cepat. Saat ini, diseluruh dunia jumlah orang usai
lanjut diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan
tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar (Nugroho, 2000).
Pada usia lansia ini juga merupakan tahapan yang paling dekat dengan
kematian dibandingkan golongan usai sebelumnya.bagi beberapa orang,
bertambahnya usai cenderung menjadikan seseorang semakin sadar akan
datangnya kematian dan mempersiapkan diri mengahadapi kematian. Tetapi
sebagian orang kematian sesuatu yang sangat menakutkan, sehingga mengalami
ketakutan, kecemasan, kebingungan dan frustasi akan datangnya kematian
(Affandi, 2008).
Kecemasan yang tinggi disebabkan khawatir keadaan keluarga yang
ditinggalkan, ibadah kurang karena banyak kesalahan yang diperbuat, takut
proses menjelang ajal, dan kehidupan setelah kematian (Hidayat, 2007). Salah
satu upaya untuk mengalihkan kecemasan terhadap kematian dengan
mendekatkan diri kepada Tuhan YME merupakan salah satu bentuk kegiatan
untuk meningkatkan spiritualitas seseorang (Santrock, 2002).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, bagaimana masalah yang terjadi di sosial dan
spiritual pada penelantaran dan kecemasan terhadap kematian secara spiritual
pada lansia.

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang masalah penelantaran pada usia lanjut.
2. Mengetahui tentang masalah kecemasan terhadap kematian secara spiritual
pada lansia.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu refrensi bagi para pembaca
lain yang ingin mengetahui tentang dua masalah tersebut.

2. Manfaat Perawat Gerontik


Memberikan informasi kepada profesi perawat untuk mengidentifikasi dan
memberikan intervensi yang tidak hanya mengacu pada kondisi kesehatan
fisik saja, tetapi juga memperhatikan dari kondisi sosial spiritual.

DAFTAR PUSTAKA
Affandi I. Kecemasan Dalam Menghadapi Kematian Pada Lansia Yang Menderita
Penyakit Kronis. 2008.
Cromwell S. (1999). Social issues : abuse and violence. In Robinson DL, ed: Core
concepts for advance practice nursing, St Louis, Mosby.
Darmojo & Martono. (2004). Beberapa Aspek Gerontologi dan Pengantar Geriatri,
Buku Ajar Geriatri FKUI. Jakarta: EGC
Hidayat K. Psikologi Kematian: Mengubah Ketakutan Menjadi Hikmah. Jakarta:
Hikmah; 2007.
Nugroho, Wahyudi, (2000). Keperawatan Gerontik edisi 1, Jakarta: EGC.
Santrock WJ. Life Span Development. Edisi 5. Jakarta: Erlangga; 2002.

Anda mungkin juga menyukai