Anda di halaman 1dari 24

RAGAM PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

2.1 Pengertian Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah sebuah penelitian yang menekankan pada fenomena


yang obyetif dan disajikan secara kuantitatif. Menurut (Sukmadinata: 2009) penelitian
yang dilakukan disajikan berupa data angka, stastistik, dan struktur, penelitian kuantitatif
dapat bersifat noneksertimental.

Dalam melakukan penelitian kuantitatif metode yang digunakan harus bersifat


naturalistik atau secara alamiah, sesuai dengan apa yang terjadi dan tidak ada unsur atau
pengaruh lain yang memasukinya. Metode ini berguna untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik, untuk menguji hipotetsis yang ditetapkan.

Contoh penelitian kuantitatif

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN


SISWA PESERTA EKSTRAKURIKUER BOLA VOLI
DI SMP NEGERI 1 SRANDAKAN BANTUL

Oleh :
NAFI ARGA ADITYA
11601241072

Keterangan penelitian
a. Permasalahan
Rendahnya lompatan yang dilakukan dalam pelaksanaan smash. Sehingga
dibutuhkan sebuah teknik dan usaha dalam meningkatkan kualitas fisik,

1
teknik, dan mental, upaya dalam neningkatkan teknik dasar smash agar
mengasilkan lompatan yang maksimal.

b. Metode Penelitian dan Pelaksanaan


Dalam melakukan penelitian tersebut peneliti menggunakan penelitian
eksperimen dengan memberi latihan skipping secara langsung untuk atlet.
Pelaksanaan penelitian digunakan dengan menggunakan metode one grup pre
test and one grup post test. Yaitu dengan pelaksaan pre test, atlet
dipersilahkan untuk melakukan lompatan smash seperti biasa kemudian di
ukur tinggi awal lompatan, post test hasil akhir lompatan atlet setelah
diberikan perlakuan dari penelitian yang dilakukan.

c. Proses Perlakuan dan Hasil Penelitian

Proses perlakuakuan penelitian dilakukan selama 16 pertemuan, dan


latihan skipping dilakukan setiap dua kali pertemuan. Hasil dilaksanakan
perlakuan sebagai berikut:

Kesimpulan penelitian
Penelitian tersebut dapat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif karena:

2
1. Penelitian dilakukan secara jelas, dan rinci.
2. Menunjukan adanya hubungan antar variabel independen dan dependen (sebab-
akibat).
3. Teknik pengumpulan dilakukan dengan cara observasi di lapangan dan memberikan
tes atau perlakuan bagi sampel untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh dari latihan
skipping.
4. Data yang dihasilkan untuk menguji hipotesis ditampilkan secara kuantitatif atau
statistik.

2.2 Pengertian Penelitian Kualitatif


Penelitian Kualitatif menurut Bogdan & Biklen, S. (1922: 21-22) menjelaskan
bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penlitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan
kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan,
atau perilaku yang diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi
tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif, dan holistik.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum
terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan
terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang
menjadi fokus penelitian.

Contoh penelitian kualitatif

SURVEI PEMBINAAN PRESTASI KLUB BULUTANGKIS PB SINAR MUTIARA


PEMALANG TAHUN 2018/2019

Oleh :

AFRIZAL FATKHURREZA

6250408017

3
Keterangan penelitian

a. Permasalahan
Bagaimana pembinaan prestasi olahraga bulutangkis di klub PB Sinar Mutiara
Pemalang meliputi pembinaan atlet.
b. Metode penelitian dan pelaksanaan
Dalam melakukan penelitian tersebut peneliti menggunakan penelitian interview
dengan responden pemilik klub, pengurus, pelatih, dan atlet di klib PB Sinar
Mutiara Pemalang. Variabel dalam penelitian ini yaitu mengenai pembinaan atlet,
organisasi, sarana dan prasarana di klub PB Sinar Mutiara Pemalang. Penelitian ini
dilaksanakan di klub PB Sinar Mutiara Pemalang.
c. Proses perlakuan dan hasil penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan responden, fasilitas, aktivitas klub, dan
dokumen.
1) Responden
Interview dengan responden pemilik klub, pengurus, pelatih dan atlet di
klub PB Sinar Mutiara Pemalang.
2) Fasilitas klub
Yang dimaksud sarana dan prasarana berupa tempat latihan, alat-alat
untuk kegiatan pembinaan prestasi olahraga bulutangkis.
3) Aktivitas klub
Semua tindakan dan tingkah laku seseorang yang berkaitan dengan semua
aspek-aspek dalam penelitian tersebut.
4) Dokumen
Catatan tertulis, foto atau gambar, dan videoyang diambil dari tempat
penelitian dari semua aspek penelitian dan dapat dijadikan data yang pasti.

4
Tabel kisi-kisi pertanyaan

Kesimpulan penelitian

Penelitian tersebut dapat dikatakan penelitian kualitatif karena :

1. Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci.

5
2. Penyajian data dibuat menurut kategori permasalahan dan dibuat dalam bentuk
matriks untuk mempermudah penelitian melihat data satu dengan data yang
lainnya.
3. Penelitian ini melakukan analisis data secara induktif.
4. Data yang dihasilkan untuk menguji hipotesis yang ditampilkan secara kualitatif
atau deskripsi.

2.3 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Terdapat 5 pokok pembahasan yang membedakan penelitian kuantitaif dan
kualitatif secara aksioma atau pandangan dasar sesuai dengan contoh penelitian
Perbedaan sebagai berikut:

Aksioma Kuantitatif Kualitatif


Dasar
Sifat realitas Dapat diklasifikasi, teramati, Ganda, holistik, dinamis, hasil
konkret konstruksi dan pemahaman
Hubungan Independen Interaktif dengan sumber data
peneliti
dengan yang
diteliti
Hubungan Sebab – akibat (kausal) Timbal balik (interaktif)
variabel
Kemungkina Cenderung membuat generalisasi Transferability (hanya mungkin
n generalisasi dalam ikatan konteks dan waktu)
Peranan nilai Bebas nilai Terikat nilai

Pembahasan

1. Sifat realitas
a. Penelitian kuantitatif
Dapat dikalasifikasikan, konkret, teramati, dan terukur. Sesuai
dengan metode penelitian kuantitatif yang berdasar pada filsafat

6
positivisme, dimana realitas dapat diamati secara langsung serta dapat
dikelompokan.

b. Penelitian kualitatif
Obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran
dan interprestasi terhadap gejala yang diamati, holistic karena setiap
aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
1. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti
a. Penelitian kuantitatif
Hubungan yang ada antara peneliti dan yang diteliti dilakukan
secara indepeden atau harus mempunyai jarak. Agar penelitian
dilakukan secara obyetif.
b. Penelitian kualitatif
Peneliti sebagai human instrument dengan teknik pengumpulan
data participant observation dan wawancara mendalam,peneliti
berinteraksi dengan sumber data.

2. Hubungan variabel
a. Penelitian kuantitatif
Hubungan variabel dalam penelitian kuantitatif yaitu adanya sebab
dan akibat, sehingga muncul variabel independen sebagai variabel
yang mempengaruhi dan dependen sebagai variabel yang dipengaruhi
dalam penelitiannya.
b. Penelitian kualitatif
Hubungan variabel penelitian kualitatif yaitu pada obyek yang
diteliti bersifat interaktif saling mempengaruhi, sehingga tidak
diketahui nama variabel independen dan dependennya.

3. Kemungkinan generalisasi
a. Penelitian kuantitatif

7
Penelitian kuantitafi lebih menekankan pada informasi yang luas,
sehingga cocok digunakan dalam penelitian yang mempunyai populasi
yang sangat luas dan variabel terbatas.
b. Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada kedalam informasi
sampai tingkat makna, makna adalah data dibalik yang tampak.
Penelitian kualitatif disebut dengan transferability (keteralihan) artinya
hasil penelitian dapat diterapkan ditempat lain, kondisi tempat lain
tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.

4. Pernanan nilai
a. Penelitian kuantitatif
Hubungan antara peneliti dan yang diteliti dalam penelitian
kuantitatif bersifat terbatas, sehingga dapat membuat peneliti bebas
memberikan nilai supaya data yang diperoleh obyetif.
b. Penelitian kualitatif
Hubungan antara peneliti data dengan sumber data, sehingga
dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan laporan akan terikat
oleh nilai-nilai masing-masing.

2.4 Ragam Penelitian Kuantitatif


I. A. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui


akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang ditimbulkan secara sengaja
oleh peneliti (Hadi: 1985). Berarti penelitian eksperimen adalah sebuah penelitian
dengan memberikan suatu perlakuan atau trement untuk diketahui adakah
pengaruh yang ditimbulkan dari memberi perlakukan tersebut, penelitian
eksperimen terdapat dua kelompok yang diamati yaitu, kelompok kontrol
(kelompok yang tidak diberi perlakuan), dan kelompok eksperimen (kelompok
yang diberi perlakuan), adanya dua kelompok tersebut dapat membatu
mengetahui hasil ekperimen yang dilakukan dengan mudah.

8
Terdapat 4 macam desain penelitian eksperimen yang dapat digunakan
dalam penelitian

1. Pre Eksperimental Designs


Desain penelitian yang belum sebenarnya dilakukan karena mendapat
pengaruh dari variabel luar. Terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan
sampel yang dipilih tidak secara random, sehingga membuat variabel independen
tidak dapat mempengaruhi variabel dependen yang ada dalam penelitian. Ada
beberapa bentuk penelitian Pre Eksperimental:

a. One shot case study


Penelitian dilakukan tanpa melakukan test awal terdahulu pada
kelompok yang akan diuji. Namun kelompok tersebut langsung diberi
perlakuan atau terament untuk diketahui hasilnya.
1) Contoh:
Integrasi Tembang Pocung Dalam Pembelajaran Kooperatif
Tebak Kata Pada Tema Alat Optik Untuk Mendiskripsikan
Sikap Ilmiah Dan Motivasi Belajar Siswa

2) Pembahasan:
Terdapat satu kelas siswa yang diberi perlakuan
setiap pertemuan dilakukan penilaian tanpa tes awal
(pretest), penilaian menggunakan lembar observasi unuk
mengukur sikap ilmiah siswa.

b. One grup pretest posttest design


Kelompok yang sudah terpilih akan diminta untuk melakukan test
awal terlebih dahulu, setelah itu diberi perlakuan kemudian dapat
dilhat hasil yang diperoleh, untuk dibandingkan antara hasil awal dan
akhir setelah diberi perlakuan agar lebih akurat.

9
1) Contoh:
Pengaruh Olahraga Tradisional Wok Dhor Terhadap
Kesegaran Jasmani Santriwan Usia 13-15 Tahun Di
Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin Rembang

2) Pembahasan:

Penelitian dilakukan selama 5 minggu, minggu 1-4


digunakan untuk melaksanakan pretest, populasi 25
santriwan semua diberikan perlakuan, frekuensi latihan 3
kali dalam satu minggu, 1 kali latihan selama 15 menit.
Setelah minggu ke 5 dilakukan posttest untuk mengetahui
hasil akhir.

c. Intact group comparation


Kelompok yang ada dalam penelitian akan dibagi dua. Kelompok
satu (kelompok eksperimen) adalah kelompok yang diberi perlakukan,
sedangkan kelompok dua (kelompok kontrol) yang tidak diberikan
perlakuan, hasil dari kedua kelompok dapat dijadikan sebagai
kesimpulan dalam peneltian, ada atau tidaknya pengaruh dari
perlakuan yang diberikan.
1) Contoh:
Pengaruh Model Pembelajaran Prombing Promping
Terhadap Pemahaman Siswa Pada Materinya Dapat
Mengubah Gerak Dan Bentuk Sesuatu Benda Kelas IV SD
N Sukorame 3 Kecamatan Mojokerto Kota Kediri Tahun
Ajaran 2015/2016
2) Pembahasan:
Dalam penelitian ini populasi dibagi dalam 2
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol terlebih dahulu melakukan pre test, setelah itu

10
kelompok eksperimen akan diberi perlakuan berupa model
pembelajaran prombing promping, sedangkan kelompok
kontrol tidak diberi perlakukan. Kemudian akan dilakukan
posttest dan dihitung ada atau tidaknya perbandingan yang
dihasilkan dari perlakuan yang diberikan.
2. True Eksperimental Design
Penelitian secara eksperimen yang benar-benar dilakukan. Dalam
penelitian ini peneliti dapat mengontrol variabel kontrol untuk kelompok yang ada
diteliti, sehingga kualitas perencanaan rancangan penelitian dapat menjadi tinggi,
adapun ciri penelitian ini yaitu dalam pemilihan kelompok kontrol dan sampel
yang dipilih secara random dari populasi tertentu. Terdapat dua macam True
Eksperimental Design, yaitu:
a. Posttest only control design
Kelompok yang dipilih secara random kemudian akan dibagi
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama akan diberi perlakuan, dan
yang kedua tidak diberi perlakuan. Penelitian ini dapat diuji
mengunakan t-test misalnya.
1) Contoh:
Pengaruh Penggunaan Work Preparation Sheet Dalam
Meningkatkan Hasil belajar Paktik Membubut Pada Mata
Diklat Praktik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah 1
Bantul
2) Pembahasan
Penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1
menggunakan WPS, dan kelompok 2 tidak menggunkan
WPS. Kelompok 1 dan 2 akan melakukan posttest untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh unutk
dibandingkan tanpa melakukan pretest terlebih dahulu.

11
b. Pretest posttest control group design
Dua kelompok yang dipilih secara random, akan diminta
melakukan pretest untuk mengetahui keadaan awal untuk mengetahui
ada atau tidaknya perbedaan. Kelompok eksperimen akan dilakukan
perhitungan selesai perlakukan (pascatest), sedangkan kelompok
kontrol hanya melakukan perhitungan tanpa pascatest.
1) Contoh :
Keefektifan Metode Teat Assited Individualization (TAI)
Dan Metode Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) Dalam Pembelajaran menulis Teks
Berita Kelas VII SMP N 5 Purwodadi

2) Pembahasan:

Peneliti menjadikan dua kelas sebagai kelompok


sampel. Kelas 1 sebagai kelompok eksperimen (TAI), kelas
2 kelompok kontrol (CIRC). Kelas 1 diberi latihan berupa
penu. Kelompok kelas 1 langsung diberi perlakuan tanpa
melakukan pretest terlebih dahulu namun selesai diberi
perlakuan hasil akan selalu dihitung (pascatest). Kelompok
2 melakukan tetap melakukan pretest, setelah itu keduanya
baru melakukan posttest untuk mengukur ada atau tidaknya
perbedaan.

3. Factorial Desing
Factorial Desing modifikasi dari True Eksperimental Design. Terdapat
variabel moderator yang memungkinkan ada dan dapat mempengarui hasil
perlakuan yang diberikan selama porses penelitian, pada desain ini kelompok
dipilih secara random, nilai kelompok dinyatakan baik bila hasil tidak berbeda
jauh.

12
1) Contoh
Penelitian yang diakukan untuk mengetahui pengaruh
prosedur kerja terhadap kepuasan pelayanan terhadap
masyarakat.

2) Pembahasan

Pelayanan Pelanggan Pelanggan


prosedur baru Wanita Pria
Wanita Wanita - Wanita Wanita - Pria

Pria Pria - Wanita Pria - Pria

Dalam penerapan metode tersebut kepuasan


pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pelayan,
bukan terhadap metode atau perlakuan yang diberikan.

4. Quasi Eksperimental Design


Desain pengembangan dari True Eksperimental Design dimana kelompok
kontrol pada desain ini tidak berfungsi sepenuhnya. Terdapat 2 macam Quasi
Eksperimental Design, yaitu:
a. Time Series Design
Kelompok untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random,
sebelum diberi perlakuan kelompok tersebut diberi pre test lebih dari
satu kali unuk mengetahui kestabilan.
1) Contoh
Pengunaan Model Kooperatif Tipe GI (Group Invetigation)
Disertai Media Animasi Untuk Meningkatkan Kemampuan
Multiprestasi Siswa dalam Pembelajaran Di SMA
2) Pembahasan
Peneliti melakukan pretest selama 3 kali pertemuan
untuk menyetabilkan hasil antara kelompok kontrol dan

13
kelompok eksperimen. Setelah hasil setara kelompok
eksperimen akan diberi perlakuan berupa kooperatif tipe GI
(Group Invetigation) disertai media animasi, sedangkan
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Kemudian
kelompok kontrol dan eksperimen akan melakukan post
test untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan
berhasil atau tidak.
.
b. Nonequitvalent Control Group Design
Hampir sama dengan metode Pretest posttest control group design.
Namun pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak
dipilih secara random.
1) Contoh
Pengaru Penggunaan Modul Dalam Melakukan
Pekerjaan Dengan Mesin Frais Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Permesinan Di SMK
N 2 Klaten.

2) Pembahasan
Terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
dan kontrol namun keduanya tidak dipilih secara random.
Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan
modul melakukan pekerjaan dengan mesin frais, sedangkan
kelompok kontrol tidak diberi perlakukan, hasil keduanya
akan dilihat untuk membandingkan adanya pengaruh dari
perlakuan yang diberikan.

B. Syarat Penelitian Eksperimen


Menurut Wilhelm Wundt dalam Alsa 2004, terdapat 4 syarat yang harus
dilakukann peneliti dalam melakukan sebuah penelitian, yaitu:

14
1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan dimana akan
melakukan peneltian.
2. Penelitian yang sama harus dapat diulangi dalam kondisi yang sama.
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang
diteliti.
4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain dari kelompok yang
diberi perlakuan (eksperimental group).

C. Proses Penelitian Eksperimen


Menurut Gay (1982: 201) terdapat 7 porses dalam melakukan penelitian
ekperimen, yaitu:
1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kontrol gurp dan ekperimen
grup.
3. Pembuatan dan pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.
6. Analisis data.
7. Membuat kesimpulan dari dapat yang diperoleh.

II. A. Penelitian Korelasi

Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui


hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa adanya upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga data tidak dapat dimanupulasi (Faenkel dan Wallen 2008:
328). Terdapat 3 jenis penelitian korelasi:

1. Penelitian Hubungan
Penelitian yang digunakan untuk menyelidiki hubungan penghitungan
antara dua variabel yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, dengan cara
pengumpulan nilai dua variabel tersebut dari kelompok yang sama, kemudia
dihitung koefisien korelasinya.

15
1) Contoh:
Pengaruh Hasil Nilai Belajar Terhadap Peringkat Siswa
2) Pembahsan

Dalam judul tersebut hubungan antara kecepatan berhitung


dengan hasil tes langsung secara bersamaan dapat diketahui
tanpa membutuhkan waktu lama.

Pengaruh Hasil Nilai Belajar Terhadap Peringkat Siswa

2. Penelitian Prediktif
Penelitian yang memfokuskan pengukuran pada dua variabel atau lebih
yang dipakai untuk memprediksi atau meramal kejadian pada masa akan
datang.
1) Contoh:
Pengaruh Jumlah Rata-rata Seluruh Nilai Siswa Terhadap
Peluang Memasuki Perguruan Tinggi

2) Pembahsan:
Penelitian prediktif pada dua variabel yaitu jumlah rata-rata
nilai terhadap peluang memasuki perguruan tinggi. Hanya
mempredikiskan atau menebak masuk atau tidaknya siswa
tersebut, dan belum sepenuhnya prediksi itu benar.
3. Korelasi Multivariant
Menyelidiki hubungan antara tiga variabel atau lebih, dengan cara
mempredikisi suatu fenomena kompleks hanya dengan satu faktor untuk hasil
yang akurat.
1) Contoh:
Hubungan Tingkat Percaya Diri dan Nilai Mata Pelajaran
Bahasa Inggris Terhadap Kelancaran Berpidato Bahasa Inggris
2) Pembahasan:

16
Terdapat 2 variabel yang mempengaruhi dalam penelitian
multivariant ini, yaitu tingkat percaya diri dan hasil nilai mata
pelajaran bahasa inggris, keduanya dapat mempengaruhi
kelancaran berpidato bahasa inggris.

B. Karakterisik sebuah penelitian dikatakan sebagai penenelitian korelasi, sebagai


berikut:
1. Penelitian dikatakan tepat apabila variabel yang diteliti dan peneliti tidak
melakukan manipulasi.
2. Variabel yang diteliti memungkinkan untuk diukur secara intensif dalam
keadaa yang nyata.
3. Peneliti mendapat drajat asosiasi yang siginifikan.
4. Hasil akhir penelitian berupa taraf tinggi rendahnya hubungan anatara
variabel, bukan ada atau tidaknya hubuhngan anatara variabel

2.5 Ragam Penelitian Kualitatif


A. Etnografi
Strategi penelitian ilmuah yang sering digunakan dalam ilmu sosial.
Etnografi sering diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang
masyarakat dan budaya manusia. Pengumpulan data biasanya dilakukan melalui
partisipan, wawancara, kuesioner, dll.
1) Contoh judul riset etnografi :

DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL PADA


KOMUNITAS MARGINAL DI PEDESAAN (Studi Etnografi
Komunikasi Masyarakat Tallas di Desa Samasundu Sulawesi
Barat)

2) Pembahasan :

Dalam penelitian ini obyek penelitian interaksi sosial


To Tallas dengan kelompoknya dan kelompok lain. Partisipasi

17
dalam penelitian ini masyarakat Tallas dan masyarakat
Samasundu. Penelitian ini dilakukan dengan cara pendekatan
dan turun langsung ke lapangan mewawancarai masyarakat
Tallas.

B. Metode grounded theory

Metode penelitian yang beroperasi hampir secara terbalik dari penelitian


ilmu sosial tradisional. Daripada dimulai dengan hipotesis, langkah pertama
adalah pengumpulan data, melalui berbagai metode. Dari data yang dikumpulkan,
poin-poin penting ditandai dengan serangkaian kode, yang diambil dari teks.
Peneliti memilih kerangka teori, dan hanya kemudian menerapkan model ini
untuk fenomena yang akan diteliti.

1) Contoh judul riset grounded theory :

KONFLIK INTERNAL DALAM KOMUNITAS GAY


Studi Etnografi pada Komunitas IGAMA

2) Pembahasan :
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif interpretatif
karena dapat menggambarkan, menjelaskan dan membangun
hubungan dari kategori dan data yang ditemukan. Penelitian ini
mengamati secara keseluruhan proses dan pola komunikasi
kaum gay saat berkomunikasi langsung dengan sesama gay
maupun orang lain.

C. Case studies
Analisis deskriptif atau penjelas dari seseorang, kelompok atau peristiwa.
Para peneliti berusaha menemukan semua variabel yang penting. Berdasarkan
batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi :
1. Sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan
dokumen.

18
2. Sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuain
konteksnya bermaksud untuk memahami kaitan yang ada di antara
variabelnya.
1) Contoh judul riset case studies :

GAYA HIDUP PUNGKLUNG (Studi Kasus pada


Komunitas Pungklung di Cicalengka, Bandung)

2) Pembahasan :

Subjek penelitian dari komunitas Pungklung dengan


pengumpulan data menggunakan observasi partisipan,
wawancara (juru bicara dan beberapa anggota komunitas
Punklung). Hasil penelitian yang dipaparkan secara deskriptif
kualitatif menunjukkan bahwa Gaya hidup Punklung yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor.

D. Phenomenological research
Studi tentang fenomena, beberapa para ahli berpendapat dalam melakukan
penelitian harus menggunakan metode interprestasi yang sama dengan orang
yang diamati. Peneliti hanya terlibat secara kognitif dengan orang yang diamati.
1) Contoh judul riset phenomenological research :

DIRI KREATIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM


(Studi Fenomenologi terhadap Pengguna Instagram)

2) Pembahasan :

Penelitian dengan pendekatan fenomenologi pengguna


instagram agar lebih bijak. Subyek dari 3 orang mahasisawa
yang aktif pengguna aktif instagram. Penelitian ini yang
berguna pada diri sendiri untuk lebih positif memberikan cara
kerja penggunaan instagram.

19
E. Narrative research
Laporan bersifat narasi yang menceritakan urutan peristiwa secara
terperinci. Penelitian naratif biasanya berfokus pada studi satu orang atau individu
terhadap pengalamannya, melalui cerita yang disampaikan. Penelitian naratif
membuat ikatan dengan partisipan dengan tujuan supaya peneliti dan partisipan
merasa nyaman. Penelitian ini berfokus pada gambar mikroanalitik (cerita
individu) dari pada gambar yang lebih luas tentang norma kebudayaan, seperti
etnografi, atau teori- teori umum dan abstrak, seperti grounded theory.
1) Contoh judul riset narrative research :

STRESOR PREDISPOSISI YANG MENDUKUNG


TERJADINYA GANGGUAN JIWA PADA PASIEN
SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
SURAKARTA

2) Pembahasan :

Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan


narrative inquiry. Resoponden berjumlah 8 orang, dalam
pemilihan responden menggunakan teknik purposive sampling.

Kesimpulan

Penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi atau penyelidikan yang


hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan. Artinya penelitian adalah
suatu proses untuk menyelidiki atau mengamati suatu fenomena permasalahan yang
sedang terjadi dengan menggunakan metode tertentu dalam nenyajikan sebuah fakta
untuk dijadikan sebagai sebuah kesimpulan dalam penelitian.

20
Terdapat dua macam penelitian yang dapat digunakan yaitu penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah sebuah penelitian yang menekankan pada
fenomena yang obyetif dan disajikan secara kuantitatif. Menurut (Sukmadinata: 2009)
penelitian yang dilakukan disajikan berupa data angka, stastistik, dan struktur, penelitian
kuantitatif dapat bersifat noneksertimental. Sedangkan penelitian kualitatif adalah menurut
Bogdan & Biklen, S. (1922: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah
satu prosedur penlitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan
uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang diamati dari suatu
individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi tertentu dalam suatu setting konteks
tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

Terdapat dua ragam penelitian kuantitatif yaitu, penelitian eksperimen dan


penelitian korelasional. Sedangkan penelitian kualitatif mempunyai lima Ragam
penelitiaan yaitu etnografi, metode grounded theory, case studies, phenomenological
research, narrative research.

Adanya penelitian kuantitatif dan kualitatif yang dibahas pada makalah ini
diharapkan dapat membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada. Baik
permasalahan yang dapat dihitung menggunkaan satistika maupun dengan
mengumpulkan pendapat mengenai permasalahan yang ada.

Daftar Pustaka

Sugiono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: AlfaBeta

Sandu Siyoto, Muhammad Ali Sodik.Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing,
2015

Nafi Arga.2016.Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Tinggi Lompatan Siswa Peserta


Ekstrakulikuler Bola Voli Di SMP 1 Srandakan Bantul.Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta

21
Farida Bolg.Penelitian eksperimen.https://faridanursyahidah.files.wordpress.com. (Diakses 22
April 2019)

BintangkecilunguBlog.2011.Metode Penelitian Korelasional.


https://www.google.com/amp/s/bintangkecilungu.wordpress.com/2010/10/31/metode-penelitian-
korelasional-2/amp/. (Diakses 22 April 2019)

Ayonambahilmu.2016. Metode Penelitian Korelasional Tujuan, Prosedur dan Macamnya.


(Diakses 22 April 2019)

Saputri dewi, Hartono, Hndayani.2016.Integrasi Tembang Pocung Dalam Pembelajaran


Kooperatif Tebak Kata Pada Tema Alat Optik Untuk Mendiskripsikan Sikap Ilmiah Dan
Motivasi Belajar Siswa.Unnes Phyisics Education Journal.5(2): 88.

Anwar Choirul, Rahayu Setya.2015. Pengaruh Olahraga Tradisional Wok Dhor Terhadap
Kesegaran Jasmani Santriwan Usia 13-15 Tahun Di Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin
Rembang.Journal Of Sport Sciences and Fitness.4(4): 24-25.

Hesti Kurniawati.2016. Pengaruh Model Pembelajaran Prombing Promping Terhadap


Pemahaman Siswa Pada Materinya Dapat Mengubah Gerak Dan Bentuk Sesuatu Benda Kelas IV
SD N Sukorame 3 Kecamatan Mojokerto Kota Kediri Tahun Ajaran
2015/2016.Skripsi.Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Asep Tri Indriawan.2013.Pengaruh Penggunaan Work Preparation Sheet Dalam Meningkatkan


Hasil belajar Paktik Membubut Pada Mata Diklat Praktik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah 1
Bantul.Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta.

Muhammad Abdul.2014.Keefektifan Metode Teat Assited Individualization (TAI) Dan Metode


Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam Pembelajaran menulis Teks
Berita Kelas VII SMP N 5 Purwodadi.Skripsi.Universitas Negeri Semarang.

Lailati Mukharomah.2013. Pengunaan Model Kooperatif Tipe GI (Group Invetigation) Disertai


Media Animasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Multiprestasi Siswa dalam Pembelajaran Di
SMA.Skripsi.Universitas Jember.

22
Wulan Dwi.2012.Pengaruh Penggunaan Modul Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Permesinan Di SMK N 2
Klaten.Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta.

Pupu Saeful Rahmat.2009.Penelitian Kualitatif.EQUILBRUM.5(9):2-3.

Wiwin Imanuha.2015.Ragam Penelitian Kualitatif.


https://www.kompasiana.com/wiwinimanuha/5535a8226ea834c717da42fc/ragam-penelitian-
kualitatif.(Diakses 9 April 2019)

Afrizal Fatkhurreza.2015.Survei Pembinaan Prestasi Klub Bulutangkis PB Sinar Mutiara


Pemalang 2014/2015.Skripsi.Universitas Negeri Semarang.

Suherli.2017.Dinamika Interaksi Sosial Pada Komunitas Marginal di Pedesaan (Studi Etnografi


Komunitas Masyarakat Tallas di Desa Samasundu Sulawesi Barat).Skripsi.UIN Alauddin
Makassar.

Wulan Agustia.2014.Konflik Internal dalam Komunitas Gay (Studi Etnografi pada Komunitas
IGAMA).Skripsi.Universitas Muhammadiyah Malang.

Didit Setiawan.2013.Gaya Hidup Punklung (Studi Kasus pada Komunitas Pungklung di


Cicalengka, Bandung).Skripsi.Universitas Negara Semarang.

Tayuh Mustikasari.2016.Diri Kreatif Pada Pengguna Instagram (Studi Fenomenologi terhadap


Pengguna Instagram).Skripsi.Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Frediana Pegia Hartanti.2018.Stresor Predisposisi yang Mendukung Terjadinya Gangguan Jiwa


Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.Skripsi.Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

23
24

Anda mungkin juga menyukai