(RPP 01)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi zat yang bersifat asam dan basa dalam kehidupan sehari- hari dengan
meggunakan indikator
2. Membedakan asam basa dengan menggunakan indikator kertas lakmus melalui percobaan.
3. Menentukan trayek pH larutan berdasarkan perubahan warna larutan beberapa indikator
asam basa
4. Peserta didik dapat menentukan kekuatan asam dan basayang
konsentrasinya sama berdasarkan indicator universal melalui percobaan.
5. Peserta didik terampil merancang percobaan untuk menentukan bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator asam-basa.
6. Peserta didik terampil melakukan percobaan untuk menentukan bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator asam-basa.
7. Peserta didik terampil mempresentasikan hasil percobaan penentuan bahan alam yang
dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.
D. Materi pembelajaran
a. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan. Tanaman yang sering dan dapat dipakai sebagai indikator alami antara lain daun
kubis ungu yang memberikan warna merah dan hijau, daun bayam merah yang memberikan
warna merah dan kuning, kayu secang yang memberikan warna kuning dan merah, bangka-
bangkaan atau nanas kerang yang memberikan warna merah muda (pink) dan hijau.
b. Kertas lakmus
Kertas lakmus adalah suatu indikator (petunjuk) yang dapat membedakan sifat asam
dan basa suatu larutan. Pada kertas lakmus terdapat senyawa organic yang dapat berubah
warna pada kondisi asam atau basa. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi warna biru
jika dicelupkan ke dalam larutan basa. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika
dicelupkan ke dalam larutan asam, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Perubahan warna larutan dengan menggunakan kertas lakmus merah dan keras
lakmus biru
E. Metode Pembelajaran
Model : Discovery Learning
Pendekatan : Saintifik
Metode : Tanya Jawab, Demonstrasi, Penugasan, dan Eksperimen
G. Sumber Belajar
a. Buku Kimia Kelas XI SMA dan literatur yang relevan
b. Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi Waktu
2 X 45 Menit
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi:
Pendidik mengawali proses pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan mengucap syukur kepada
Allah
Pendidik meminta peserta didik berdoa sebelum
proses pembelajaran dimulai
Pendidik mengingatkan peserta didik untuk
melakukan absen kehadiran melalui link google
form.
Apresiasi: 10 menit
Pertemuan 1
Alokasi Waktu
2 X 45 Menit
Motivasi:
Guru memotivasi siswa dengan mengajukan
pertanyaan, “Pernahkah kalian mendengar kata
indikator? Nah, menurut kalian apa yang
dimaksud dengan indikator asam basa?
Pemberian Acuan:
Tahap 5 (Pembuktian)
Pendidik meminta perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk menyampaikan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta
didik lainnya untuk menanggapi presentasi yang
dilakukan
Pendidik meluruskan konsep yang telah dimiliki
oleh peserta didik.
Kegiatan Penutup
Peserta didik mengumpulkan semua hasil jawaban
LKPD yang telah dikerjakan.
Pendidik memberikan evaluasi kepada peserta didik 10 Menit
untuk dikerjakan secara mandiri di link google
form.
Pendidik menyampaikan materi selanjutnya, yaitu
indicator asam basa.
Pendidik menutup pembelajaran dengan memberi
salam
I. Penilaian
1. Jenis Penilaian : Tes
2. Bentuk Penilaian : Tes Tertulis
3. Instrumen : Tes Hasil Belajar
1. Diantara bahan baku berikut yang dapat digunakan sebagai indikator asam
basa alami adalah…(2 menit)
A. asam sitrat
B. asam malat
C. asam butirat
D. asam tanat
2. Cara paling tepat untuk membuktikan bahwa larutan natrium hidroksida
bersifat basa adalah…(2 menit)
A. mencicipinya apabila tersa pahit berarti basa
B. mencampur dengan cuka, apabila berbentuk gelembung berarti basa
C. menguji dengan kertas lakmus merah, jika berubah warna jadi biru berarti
basa
D. menguji dengan kertas lakmus biru, apabila berubah jadi warna merah
berarti basa
3. Apabila suatu larutan X dicelupkan pada kertas lakmus biru dan berwarna
yang dihasilkan berwarna merah, maka larutan tersebut…(2 menit)
A. asam
B. basa
C. garam
D. netral
4. Zat yang mengandung senyawa asam atau basa ditentukan dengan cara… (2
menit)
A. menggunakan kertas lakmus
B. meggunakan indicator asam basa
C. menggunakan pipet tetes
D. jawaban a dan b benar
5. Beberapa larutan diuji dengan kertas lakmus dan didapat hasil sebagai
berikut:
Larutan Lakmus merah Lakmus biru
1 Merah Merah
2 Biru Biru
3 Merah Merah
4 Biru Biru
5 Merah Biru
Berdasarkan data diatas, larutan manakah yang bersifat asam? (2 menit)
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 4 dan 5
6. Berikut ini yang termasuk indicator alami, yaitu…
A. bunga sepatu, kunyit
B. jahe, lengkuas,
C. kulit manggis, lengkuas
D. jahe, kubis ungu
7. Apabila ekstrat bunga sepatu merah digunakan sebagai indicator asam basa,
maka gejala berikut yang benar adalah…
A. dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau
B. dalam asam berwarna hiijau dan di dalam asam berwarna merah
C. di dalam asam berwarna ungu dan di dalam basa berwarna merah
D. di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna ungu
Rubrik Penilaian Kognitif
Jawab Skor
Kunci jawaban Benar salah Tidak
jawab
1. A 1 0 0 1
2. C 1 0 0 1
3. A 1 0 0 1
4. D 1 0 0 1
5. C 1 0 0 1
6. A 1 0 0 1
7. A 1 0 0 1
SKOR TOTAL 7
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan koloid, suspensi dan larutan
setelah membaca referensi dari buku atau internet dan hasil diskusi kelompok
mengenai sistem koloid minimal dapat membedakan antara koloid, suspensi,
dan larutan.
2. Jika diberikan beberapa contoh koloid, peserta didik dapat membedakan
jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi dengan
tepat.
3. Peserta didik dapat mendefinisikan sifat-sifat koloid, setelah membaca
referensi dari buku atau internet mengenai sifat-sifat koloid minimal dapat
menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri.
2. Peserta didik dapat menjelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari,
setelah membaca referensi dari buku atau internet dan hasil diskusi kelompok
mengenai sifat-sifat koloid minimal dapat menjelaskan dengan menggunakan
kata-kata sendiri.
3. Dengan diskusi kelompok dan penelusuran melalui referensi berupa buku,
peserta didik dapat mengelompokkan pembuatan berbagai sistem koloid dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Peserta didik dapat merancang percobaan pembuatan produk berupa koloid
atau yang melibatkan prinsip koloid dengan membaca referensi dari buku teks
dan materi ajar yang diberikan melalui disksusi kelompok.
5. Peserta didik dapat melakukan percobaan pembuatan produk berupa koloid
atau yang melibatkan prinsip koloid melalui diskusi kelompok dengan benar.
6. Melalui presentasi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil percobaan
pembuatan produk berupa koloid atau yang melibatkan prinsip koloid.
D. Materi pembelajaran
1. Faktual
Kabut dan awan termasuk contoh aerosol.
Batu apung dan karet busa termasuk contoh busa padat.
Putih telur yang dikocok dan busa sabu termasuk contoh busa.
Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut termasuk salah satu
contoh peristiwa efek Tyndall pada kehidupan sehari-hari.
Partikel koloid berukuran cukup besar sehingga mampu menghamburkan
sinar atau cahaya.
Cat yang digunakan untuk mewarnai salah satu manfaat dari koloid.
Tinta dalam pulpen atau spidol yang digunakan untuk menuli salah satu
dari manfaat koloid.
2. Konseptual
Efek tyndall adalah sifat penghamburan cahaya oleh partikel koloid,
sehingga jalannya sinar dapat dilihat.
Gerak brown adalah gerak zig-zag atau gerak acak dari partikel koloid.
Gerak brown ini terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang
dari molekul-molekul medium terhadap pertikel koloid.
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ke
masing-masing elektroda.
Adsorpsi adalah kemampuan partikel koloid untuk menyerap ion
sehingga ion tersebut menempel pada permukaan koloid. Akibatnya,
pertikel koloid tersebut menjadi bermuatan sesuai dengan ion yang
diadsorpsi.
Busa padat adalah koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium
pendispersi padat. Busa atau buih adalah koloid dengan fase terdispersi
gas dalam medium pendispersi cair.
3. Prosedural
Dispersi dengan busur Bredig
- Rangkai alat yang digunakan dalam dispersi busur Bredig.
- Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang
dicelupkan dalam medium pendispersi.
- Kedua ujung elektroda diberi loncatan listrik.
- Didinginkan dengan es beberapa menit, sistem koloid akan terbentuk.
Proses penjernihan air
- Bahan-bahan yang tidak larut disaring dengan saringan pasir.
- Air yang telah disaring, ditambah zat kimia, misalnya tawas atau
aluminium sulfat dan kapur agar kotoran menggumpal dan selanjutnya
mengendap.
- Air ditambahkan kaporit atau kapur klor untuk membasmi bibit-bibit
penyakit.
Proses penyaringan darah dengan prinsip dialisis
- Darah penderita gagal ginjal dilewatkan pada membran semipermiabel.
- Ion-ion dan molekul-molekul kecil pada darah dapat melewati membran
semipermiabel, sedangkan darah tidak, dengan demikian, darah bersih dari
senyawa beracun.
- Darah yang sudah bersih akan tertinggal di kantong selofan, kemudian
dialirkan kembali ke tubuh pasien.
E. Metode Pembelajaran
Model : Discovery Learning
Pendekatan : Saintifik
Metode : Tanya Jawab, Demonstrasi, Penugasan, dan Eksperimen
G. Sumber Belajar
a. Buku Kimia Kelas XI SMA dan literatur yang relevan
b. Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 2
Alokasi Waktu
2 X 45 Menit
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi:
Pendidik mengawali proses pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan mengucap syukur kepada
Allah melalui google classroom
Pendidik meminta peserta didik berdoa sebelum
proses pembelajaran dimulai
Pendidik mengingatkan peserta didik untuk
melakukan absen kehadiran melalui link google
Pertemuan 2
Alokasi Waktu
2 X 45 Menit
form. 10 Menit
Apersepsi:
Motivasi:
Pendidik memberikan motivasi belajar dengan
menjelaskan tentang manfaat mempelajari sistem
koloid, yang dapat kita temui di dalam kehidupan
sehari-hari di google classroom.
“Anak-anak apakah kalian pernah memperhatikan
lampu sorot mobil saat melewati jalan yang
berkabut? Pada saat melewati jalan berkabut lampu
sorot mobil terlihat jelas tetapi jalan tidak terlihat
jelas. Mengapa demikian? Nah, inilah yang akan kita
pelajari anak-anak Maka dari itu ibu harap kalian
perhatikan dengan baik pembelajaran hari ini yah.”
Pemberian Acuan:
Kegiatan Inti
Tahap 1 (Stimulus)
Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati
stimulus yang terdapat pada LKPD
Tahap 5 (Pembuktian)
Pendidik meminta perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk menyampaikan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di
google classroom
Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta
didik lainnya untuk menanggapi presentasi yang
dilakukan
Pertemuan 2
Alokasi Waktu
2 X 45 Menit
I. Penilaian
1. Jenis Penilaian : Tes
2. Bentuk Penilaian : Tes Tertulis
3. Instrumen : Tes Hasil Belajar
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan koloid, suspensi dan larutan
setelah membaca referensi dari buku atau internet dan hasil diskusi
kelompok mengenai sistem koloid minimal dapat membedakan antara
koloid, suspensi, dan larutan.
2. Jika diberikan beberapa contoh koloid, peserta didik dapat membedakan
jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi dengan
tepat.
3. Peserta didik dapat mendefinisikan sifat-sifat koloid, setelah membaca
referensi dari buku atau internet mengenai sifat-sifat koloid minimal dapat
menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri.
4. Peserta didik dapat menjelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari-
hari, setelah membaca referensi dari buku atau internet dan hasil diskusi
kelompok mengenai sifat-sifat koloid minimal dapat menjelaskan dengan
menggunakan kata-kata sendiri.
5. Dengan diskusi kelompok dan penelusuran melalui referensi berupa buku,
peserta didik dapat mengelompokkan pembuatan berbagai sistem koloid
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Peserta didik dapat merancang percobaan pembuatan produk berupa koloid
atau yang melibatkan prinsip koloid dengan membaca referensi dari buku
teks dan materi ajar yang diberikan melalui disksusi kelompok.
7. Peserta didik dapat melakukan percobaan pembuatan produk berupa koloid
atau yang melibatkan prinsip koloid melalui diskusi kelompok dengan
benar.
8. Melalui presentasi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil
percobaan pembuatan produk berupa koloid atau yang melibatkan prinsip
koloid.
D. Materi pembelajaran
1. Faktual
Partikel koloid berukuran cukup besar sehingga mampu menghamburkan
sinar atau cahaya.
Pembuatan sol belerang, sol Al(OH)3, dan kalsium asetat merupakan
pembuatan koloid dengan cara kondensasi. Garam yang sukar larut dapat
dijadikan koloid melalui reaksi pembentukan garam
Keju, mentega,dan mutiara termasuk contoh emulsi padat.
Susu, mayones, santan, es krim, dan krim tangan termasuk contoh emulsi.
2. Pengetahuan Konseptual
Aerosol padat adalah koloid dengan fase terdispersi padat dalam medium
pendispersi gas. Aerosol adalah emulsi koloid dengan fase terdispersi cair
dalam medium pendispersi gas.
Sol padat adalah koloid dengan fase terdispersi padat dalam medium
pendispersi padat. Sol adalah koloid dengan fase terdispersi padat dalam
medium pendispersi cair.
Emulsi padat adalah koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium
pendispersi padat. Emulsi adalah koloid dengan fase terdispersi cair dalam
medium pendispersi cair.
Busa padat adalah koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium
pendispersi padat. Busa atau buih adalah koloid dengan fase terdispersi gas
dalam medium pendispersi cair.
E. Metode Pembelajaran
Model : Discovery Learning
Pendekatan : Saintifik
Metode : Tanya Jawab, Demonstrasi, Penugasan, dan Eksperimen
G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XI SMA dan literatur yang relevan
2. Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 3
Alokasi Waktu
2 X Menit
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi:
Pendidik mengawali proses pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan mengucap syukur kepada
Pertemuan 3
Alokasi Waktu
2 X Menit
Apersepsi:
Pendidik melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan terkait materi prasyarat di google
classroom.
“Anak-anak masih ingatkah kalian pembelajaran kita
pekan lalu? Kita sudah mempelajari Sifat-sifat koloid
dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Coba
anak-anakku dijelaskan sifat-sifat koloid dan satu
perananannya dalam kehidupan sehari-hari”
Motivasi:
Pendidik memberikan motivasi belajar dengan
menjelaskan tentang manfaat mempelajari sistem
koloid, yang dapat kita temui di dalam kehidupan
sehari-hari di google classroom.
“Anak-anakku materi tentang sistem koloid ini
sangat menarik untuk kita pelajari, karena Dalam
kehidupan sehari-hari, banyak sekali ditemukan
sistem koloid. Salah satu contohnya adalah puding.
Nah, inilah yang akan kita pelajari sekarang anak-
anak, jadi ibu minta tolong diperhatikan yah”
Pertemuan 3
Alokasi Waktu
2 X Menit
Pemberian Acuan:
Pendidik menyampaikan kepada peserta didik bahwa
materi yang akan dipelajari adalah sistem koloid
(Pembuatan dan penerapan berbagai sistem koloid).
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai di google classroom.
Pendidik membagi kelompok dan mengarahkan
peserta didik untuk membuat grup Whatsapp dengan
teman kelompoknya.
Pendidik mengirim file LKPD di google classroom
dan mengarahkan peserta didik untuk bekerja sama
dengan teman kelompoknya di grup whatsapp dalam
menyelesaikan LKPD tersebut.
Kegiatan Inti
Tahap 1 (Stimulus)
Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati
stimulus yang terdapat pada LKPD
dilakukan
Pendidik meluruskan konsep yang telah dimiliki oleh
peserta didik.
Tahap 6 (Menarik kesimpulan)
I. Penilaian
1. Jenis Penilaian : Tes
2. Bentuk Penilaian : Tes Tertulis
3. Instrumen : Tes Hasil Belajar