Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN STUDI KEPUSTAKAAN

Yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh
peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan
atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-
ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
elektronik lain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat
ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat
memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya
dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya. Untuk melakukan studi
kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-
bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan
dimanfaatkan (Roth 1986).
Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan
perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah
menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi
umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis,
disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti
akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.
Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian,
khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek
teoritis maupun aspek manfaat praktis. Hal tersebut juga wajib sifatnya karena
didasarkan pada realitas bahwa penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan ilmiah
yang didalamnya mengandung unsur kombinasi antara dasar berfikir deduktif dan
induktif. Cara berfikir induktif adalah suatu bentuk pendekatan pemikiran yang
mengutamakan langkah awal dari pengetahuan umum yang telah diverifikasikan yang
kemudian aka memperoleh bentuk kesimpulan yang sifatnya lebih spesifik. Sedangkan
cara berfikir induktif merupakan pola pendekatan yang berasal dari hal yang sifatnya
spesifik dan realitas sebagai langkah awal, kemudian menuju pola cakupan yang lebih
umum atau luas untuk kemudian mencapai bentuk kesimpulan.
Studi kepustakaan dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan yang utama yaitu
mencari dasar pijakan atau pondasi untuk memperoleh dan membangun landasan teori,
kerangka berfikir, dan menentukan dugaan sementara atau sering pula disebut sebagai
hipotesis penelitian sehingga para peneliti dapat mengerti , mengalokasikan,
mengorganisasikan, dan kemudian menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya.
Dengan melakukan studi kepustakaan, para peneliti mempunyai pendalaman yang lebih
luas dan mendalam terhadap masalah yang hendak diteliti. Karena memang studi
kepustakaan mempunyai beberapa peranan ( Ary dkk, 1983: 56), seperti:
a. Peneliti akan mengetahui batas-batas cakupan dari permasalahan.
b. Dengan mengetahui teori yang berkaitan dengan permasalahan, peneliti dapat
menempatkan pertanyaan secara perspektif.
c. Dengan studi literatur, peneliti dapat membatasi pertanyaan yang diajukan dan
menentukan konsep studi yang berkaitan erat dengan permasalahan.
d. Dengan studi literatur peneliti dapat menentukan pilihan metode penelitian yang
sejenis yang mungkin kontradiktif antara satu penelitian dengan penelitian lainnya.
e. Dengan melalui studi literatur, peneliti dapat menentukan pilihan metode penelitian
yang tepat untuk memecahkan permasalahan.
f. Dengan studi literatur dapat dicegah atau dikurangi replikasi yang kurang
bermanfaat dengan penelitian yang sudah dilakukan peneliti lainnya.
g. Dengan studi literatur, para peneliti dapat lebih yakin dalam menginterprestasikan
hasil penelitian yag hendak dilakukannya.
Dalam penelitian pendidikan maupun penelitian sosial mencari masalah penelitian
adalah hal yang paling sulit, maka pada tingkat melakukan studi penelitian adalah
pekerjaan yang paling banyak memerlukan waktu, tenaga, dan biaya.
Karena dalam kegiatan ini sebagian besar tugas penelitian adalah berada
diperpustakaan, mencari dan menyortir dari bermacam-macam sumber data yang
berkaitan dengan permasalahan yang hendak diteliti.
Macam- macam sumber literatur tersebut antaranya adalah:
a.       Jurnal,
b.      Laporan hasil penelitian,
c.       Majalah ilmiah,
d.      Surat kabar,
e.       Buku yang relevan,
f.       Hasil- hasil seminar,
g.      Artikel ilmiah yang belum dipublikasi,
h.      Narasumber,
i.        Surat- surat keputusan,
j.        Dan sebagainya yang hendak diuraikan berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai