Anda di halaman 1dari 7

3.

KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU

3.1. Kajian Teori/Penelusuran Kepustakaan

Setelah masalah penelitian dapat dirumuskan, maka membaca pustaka yang


relevan, untuk mencari dukungan teori, baik teori yang mendukung maupun teori
yang menolak (memperlemah) masalah.
Apabila terdapat dukungan teori, maka masalah yang telah dirumuskan perlu
diteliti, belum ada/banyak temuan yang diperoleh dari penelitian lain, maka penelitian
dapat diteruskan.
Apabila tidak ada dukungan teori yang jelas, maka sebaiknya penelitian
diurungkan.
Kajian teori mendeskripsikan secara logis perkembangan penelitian dan ilmu
pengetahuan yang up to date dan menggambarkan posisi terdepan (state of the art)
dari topik yang sangat relevan dengan topik penelitian dan dikaji secara
komprehensip. Maksud dari pendeskripsian adalah untuk menjelaskan keterkaitan
secara ilmiah (logical thinking) dari aspek-aspek yang akan diisi (filling the gap) dari
penelitian ini.
Kajian teori dapat diarahkan pada teori-teori baik yang sudah ada (sudah
mapan) maupun teori yang akan dikembangkan oleh peneliti dalam rangka bisa filling
the gap dan yang sesuai dengan tujuan penelitiannya.
Kajian teori dapat dikembangkan secara lebih detail dan komprehensip dengan
mengacu pada uraian yang terdapat di dalam proposal dan bisa dengan melakukan
penyesuaian dengan perkembangan-perkembangan yang dijumpai/yang dilakukan
selama pelaksanaan penelitian.
Definisi tentang teori yang akan dipakai diuraikan secara rinci. Dimungkinkan
lebih dari satu definisi dari suatu pengertian dari berbagai sumber, dibahas, dan
penggunaannya dijelaskan, serta paham atau definisi mana yang akan secara konsisten
dipakai penulis.
Teori yang ditulis adalah bisa tentang variabel penelitian satu per satu
misalnya variabel x1, x2, dst. Uraikan masing-masing variabel x1 itu apa, x2 itu apa
selengkap-lengkapnya dengan mengutip dari berbagai sumber, tanpa batas halaman.
Jangan menguraikan hal-hal yang tidak terkait.

3-1
Uraian setiap variabel mengemukakan secara teoritis antara lain tentang:
pengertian, jenis, dan teori-teori lainnya, sebagai variabel penelitian. Perlu dijelaskan
pula persamaan-persamaan yang akan dipakai sebagai dasar analisis.
Pada bagian akhir uraian tentang satu variabel perlu dikemukakan dimensi dan
indikatornya yang diperoleh dari uraian teori di atasnya. Dimensi dan indikator
merupakan acuan yang diperlukan dalam menetapkan data/informasi yang akan
dihimpun melalui pembuatan instrumen penelitian (antara lain kuesioner).
Menurut Umar F. (1997), tahap ini sangat penting mendapat perhatian, karena
pada dasarnya jawaban ilmiah teoritik sementara terhadap masalah penelitian akan
dicoba ditelusuri dengan penalaran deduktif dalam tahap ini.
Buku-buku baku, ensiklopedia, jurnal/jurnal ilmiah, serta hasil-hasil penelitian
yang diterbitkan atau tidak, akan merupakan sumber utama pencarian jawaban teoritik
tersebut, yang biasanya dikompilasikan di perguruan tinggi yang bersangkutan.
Dalam tahap ini pula beberapa variabel bebas yang telah diidentifikasikan
mulai diformulasikan hubungan atau kaitannya dengan variabel tidak bebas (bila
hubungannya sebab akibat) secara lebih jelas. Bahkan sebenarnya hipotesis yang akan
diformulasikan biasanya dikaitkan dengan keterkaitan variabel-variabel tidak bebas
tersebut. Selain itu batas-batas kualitatif variabel bebas yang dicoba dapat ditentukan
dari pustaka, pengalaman/fakta nyata atau secara perhitungan teoritik.
Dalam penelitian yang tidak merumuskan hipotesis seperti penelitian
deskriptif, peneliti biasanya sudah berbekal harapan akan menemukan informasi
tertentu yang akan mengisi kerangka sistematika yang sudah disiapkan sebagai ganti
hipotesis.

3.2. Manfaat Studi Pustaka

Penelitian memerlukan library research (studi pustaka) dan field research


(riset lapangan + laboratorium).
Penelusuran pustaka diperlukan untuk menyiapkan kerangka penelitian
(research design), memanfaatkan sumber perpustakaan guna memperoleh data
penelitiannya, dan untuk membatasi kegiatannya,
Riset yang profesional memakai kombinasi antara riset pustaka dengan riset
lapangan/laboratorium.

3-2
Studi pustaka diperlukan karena tiga alasan:
1. Persoalan penelitian, sering hanya dijawab dari penelitian pustaka, tak mungkin
diperoleh data dari riset lapangan (misalnya riset sejarah).
2. Studi pustaka diperlukan untuk studi pendahuluan (preliminary research), guna
memahami lebih dalam gejala baru yang tengah berkembang di lapangan/di
masyarakat.
3. Data pustaka tetap meyakinkan/andal untuk menjawab persoalan penelitian yang
sangat kaya untuk riset ilmiah, karena:
• Banyak informasi/data empirik yang dikumpulkan orang lain antara lain
berupa laporan hasil penelitian, laporan, buku-buku di perpustakaan.
• Sering data lapangan tidak cukup signifikan untuk menjawab pertanyaan
penelitian yang akan dilakukan.
• Riset pustaka merupakan rangkaian kegiatan berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian.

3.3. Ciri Utama Studi Kepustakaan

1. Peneliti langsung berhadapan dengan data angka dan bukan dengan pengetahuan
langsung dari lapangan.
2. Data pustaka bersifat “siap pakai”, peneliti tak usah pergi kemana-mana dan
cukup berhadapan dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.
3. Data pustaka umumnya data sekunder, terima data dari tangan kedua, bukan asli
dari tangan pertama di lapangan. Sumber pustaka sering mengandung bias
(prasangka), karena pandangan pembuatnya sangat dominan.
4. Data pustaka kondisinya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan
dengan informasi statik, tetap, kapanpun data tidak akan berubah, merupakan data
mati yang tersimpan dalam rekaman:
• Teks
• Gambar
• Film
• Angka
• Rekaman tape

3-3
• dll.
5. Koleksi perpustakaan.
Perpustakaan ibarat kamus, berisi bermacam-macam informasi antara lain:
• Buku (cetak/karya grafis)
• Jurnal
• Majalah
• Koran
• Laporan
• Dokumen (belum/sudah diterbitkan)
• Kaset
• Video film (mikro film, mirofis, disket, pita magnetik, kelongsong elektronik
(catride).
6. Sistem klarifikasi perpustakaan yang umum didasarkan kelompok bidang disiplin
ilmu, yaitu sistem Dewey (Dewey Decimal Classification System), membagi
menjadi 10 kelompok utama yang dirinci secara desimal, menjadi 1000 kategori
dari nomor 000 s/d 999.
No. Pengelompokan
000 Karya Umum
100 Filsafat
200 Agama
300 Pengetahuan Sosial
400 Pengetahuan
500 Pengetahuan Murni
600 Pengetahuan Praktis/Teknologi
700 Kesenian
800 Kesusasteraan
900 Sejarah, Geografi, dan Biologi
Masing-masing kelompok utama tersebut masih dirinci lagi
• Alat Bantu Bibliografi
• Buku-buku referensi, antara lain: kamus, ensiklopedi, buku-buku indeks, buku
bibliografi berisi informasi aspek teretentu, buku tahunan/laporan dari

3-4
lembaga lain, buku atlas/peta, buku direktori (nama, alamat
orang/organisasi/lembaga + kegiatannya), kamus biografi, koleksi khusus
• Bibliografi buku-buku teks
• Indeks jurnal ilmiah
• Indeks buletin dan majalah
• Indeks surat kabar, tabloid
• Indeks dokumen
• Indeks manuskrip (naskah yang belum diterbitkan)
• Sumber lain

3.4. Kajian Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu dimaksudkan untuk menyajikan penelitian-


penelitian yang sudah dilakukan dan ada kaitannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan inilah yang digunakan sebagai
pijakan baik metoda maupun hasil penelitiannya.
Dengan kajian penelitian terdahulu yang baik, akan terlihat celah-celah bagian
mana yang perlu dilakukan penelitian dan bagian mana yang tidak perlu, dan juga
keaslian penelitian dapat terlihat.
Oleh karena itu, kajian penelitian terdahahulu diharapkan diperoleh dari
jurnal-jurnal terbaru atau dari proseding seminar, sehingga selang waktunya tidak
terlalu jauh.

3.5. Penelitian Pendahuluan

Disamping Kajian Teori/Pustaka, maka seorang peneliti disarankan untuk


melakukan/melaksanakan Kajian/Penelitian Pendahuluan, yaitu pengumpulan data
sementara.
Bagaimana apabila data yang diperlukan ternyata tidak diperoleh/didapatkan ?
Apakah penelitian menjadi gagal atau berganti topik penelitian.

3.6. Penulisan di Daftar Pustaka

1. Bila sumber berupa buku

3-5
a. Penulis dari satu orang

1) Mengambil dari satu buku

Bellman, R.E., 1957, Dynamic Programming, Princeton University Press,


Princeton, New Jersey, xxv+342p.

2) Mengambil dari salah satu paper di dalam buku

Bagnold, R.A., 1966, “An Approach to the Sediment transport Problem


from General Physics”, USGS Professional Paper No. 422-I, Washington
D.C., pp. 201-221.

b. Penulis dari dua orang

Simons, D.B. and Senturk, F., 1992, “Sediment Transport Technology – Water
and Sediment Dynamics”, Water Resources Publications, Littleton, Colorado,
pp. 122-128.

c. Penulis lebih dari dua orang

1) Mengambil dari salah satu paper di dalam buku

Culbertson, J.K., Scott, C.H., and Bennett, J.P., 1972, “Summary of


Alluvial-Channel Data from Rio Grande Conveyance Channel, New
Mexico, 1965-69”, USGS Professional Paper No. 562-J, Washington
D.C., 96p.

2) Mengambil dari satu buku penuh

Ayyub, B., Gupta, M.M., and Kanal, L.K., 1992, Analysis and
Management of Uncertainty : Theory and Applications, North-Holland,
Amsterdam, xviii+428p.

2. Bila sumber berupa paper dari suatu jurnal

a. Penulis dari satu orang

Askew, A.J., 1974a, “Optimum Reservoir Operating Policies and the


Imposition of a Reliability Constraint”, Water resources Research, Vol. 10,

3-6
No. 1, pp. 51-56.
Askew, A.J., 1974b, “Chance-Constrained Dynamic Programming and the
Optimization of Water Resources Systems”, Water resources Research, Vol.
10, No. 6, pp. 1099-1106.

b. Penulis dari dua orang

Ackers, P., and White, W.R., 1973, “Sediment Transport: New Approach and
Analysis”, Journal of Hydraulic Division, ASCE, Vol. 99, No. HY11: pp.
2041-2060.
Ackers, P., and White, W.R., 1980, “Bed Material Transport: a Theory for
Total Load and Its Verification”, Proceeding of the International Symposium
On River Sedimentation, edited By the Chinese Society of Hydraulic Eng.,
Vol. I, pp. 27-34, Beijing.

c. Penulis lebih dari dua orang

Wang, Zhaoyin, Lin, Bingnan, Nestmann, F., 1997, “Prospect and New
Problems of Sediment Research”, International of Journal of Sediment
Research, USGS, Vol. 12, No. 1, pp. 1-15.
Hanscom, M.L., Lafond, L., Lasdon, and Pronovost, G., 1980, “Modelling of
Resolution for the Medium Term Energy Generation Planning Problem for a
Large Hydro-Electric System”, Management Science, Vo. 26, No. 7, pp. 659-
668.

3.7. Penulisan Notasi

Penulisan notasi, untuk kata-kata dalam bahasa asing (bahasa Inggris) ditulis
miring.
ρ kerapatan air
ω fall velocity
γ specific weight of water
τci critical shear stress for sediment size di
ωi kecepatan jatuh sedimen ukuran di

3-7

Anda mungkin juga menyukai