Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

METODOLOGI PERTANIAN

RUSWANDO JOYADA PINEM (CAA 117 092)

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


PAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
1. a. Studi Pustaka
Studi pustaka ialah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti dalam
mendapatkan informasi yang relevan dan berguna dalam proses penelitian yang
dilakukan dengan teliti. Pengetahuan mengenai penelitian itu dapat ditemukan
dalam buku – buku ilmiah, laporan Penelitian karangan-karangan ilmiah, tesis
dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan,
ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
Tesis – tesis yang paling mendasar dalam melakukan penelitian dapat ditemukan
dalam studi kepustakaan.
Ide studi pustaka menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul metode
Penelitian, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan studi kepustakaan
adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan
terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang
ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
Selanjutnya menurut Nazir studi kepustakaan merupakan langkah yang
penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah
selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan
dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akanmengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. sumber-
sumber kepustakaan dapat diperoleh dari, buku, jurnal, majalah, hasil-hasil
penelitian dan sumber-sumber lainnya yang sesuai media (internet, koran dll).
Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang relevan,maka segera untuk
disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu
studi kepustakaan meliputi proses umum seperti mengidentifikasikan teori secara
sistematis, penemuan pustaka dan analisis dokumen yang memuat informasi
yang berkaitan dengan topik penelitian.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari suatu penelitian. Tesis – tesis yang mendasari masalah dan bidang yang
akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu
seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian
sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dengan melakukan studi
kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran -
pemikiranyang relevan dengan penelitiannya.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat
yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk
dikumpulkan,dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan. seorang peneliti
hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab
dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah
menemukan apa yang diperlukan. untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog,
referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan
laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedia dan bahan-bahan khusus
lain. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang
tepat dalam waktu yang singkat.
Fungsi Studi Kepustakaan yaitu studi kepustakaan itu sendiri terbagi kedalam
utama tiga fungsi penting, yaitu: 1). Memberikan gambaran tentang topik
masalah kepada pembaca; 2). Meyakinkan pembaca bahwa penulis mengetahui
banyak hal tentang topik masalah yang sedang diteliti; 3). mengembangkan
wawasan tentang bidang studi yang diteliti.
b. Sumber bacaan yang ada di perpustakaan
1. Jurnal adalah majalah ilmiah yang berisi tulisan ilmiah atau hasil seminar,
biasanya terbit tiap 3 bulan.
2. Buku teks ialah tulisan ilmiah yang ditulis rapi yang diterbitkan dengan
interval tidak tentu.
3. Review journal adalah majalah ilmiah berisi artikel yang dipersingkat dalam
suatu cabang pengetahuan, memuat masalah dan metode penelitian spt
4. Abstract Journal adalah jurnal berisi singkatan atau ikhtisar dari arikel dari
jurnal terbaru, arikel singkata terdiri judul, metode serta kesimpulan.
5. Periodical adalah majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala baik
pemerintah mapun swasta yang berisi hasil penelitian
6. Yearbook adalah buku yang mengenai fakta-fakta statistic setahun yag
diterbitkan tiap tahun oleh lembaga pemerintah atau swasta
7. Buletin; tulisan ilmiah pendek yang terbit secara berkala, yang berisi catatan
ilmiah maupuan petunjuk ilmiah tentang satu kegitan operasional.
8. Circular ialah tulisan ilmiah pendek dan praktis biasanya dikeluarkan oleh
lembaga negara atau swasta.
9. Leaflet ialah karangan kecil yang bersifat ilmiah praktis, diterbitkan negara
atau swasta dengan interval tidak tetap.
10. Annual review adalah berisi ulasan tentang literatur yang telah diterbitkan
selama masa setahun atau beberapa tahun lampau, dimaulai dari annual
review terbaru.
11. Bibliografi ialah buku yang berisi judul artikel yang membahas ilmu bidang
tertentu, dalam buku memberikan judul, pengarang, tahun penerbit, nama
penerbitan serta halaman dari sumber di mana artikel tersebut dimauat.
12. Handbook ialah buku kecil yang diterbitkan oleh lembaga negara atau swasta
yang biasanya berisi petunjuk tentang suatu masalah tertentu spt.
13. Manual ialah buku petunjuk tentang mengerjakan atau melakukan sesuatu
yang teperinci
14. Off print ialah perpustakaan mendapat kiriman artikel dari pengarang yang t
terlepas dari majalah atau buku teks
15. Reprint adalah artikel yang sudah dimuat dan dicetak ulang
16. Recent Advance adalah sejenis majalah ilmiah yang berisi artikel yang tidak
diperoleh dalam review jurnal.
c. Manfaat Studi Pustaka
a. Dapat membantu peneliti mengindetifikasikan masalah.
b. Membantu peneliti menyusun pertanyaan riset bahkan model penelitian.
c. Membantu peneliti mengembangkan suatu pendekatan masalah
d. Membantu peneliti dalam memilih desain penelitian. Studi kepustakaan
memungkinkan peneliti menemukan model atau metodologi riset yang sukses
digunakan oleh peneliti lain sesuai topik penelitian.
e. Membantu peneliti mengembangkan hal – hal yang dapat diharapkan untuk
diperoleh dari penelitian, termasuk penyusunan hipotesis
f. Membantu peneliti menginterpretasikan hasil penelitian
2. Teknik Percobaaan
Teknik percobaan adalah pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan. Menurut roestiyah, metode eksperimen adalah suatu cara mengajar,
di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan. Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau lagkah-
langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode
penelitian adalah cara sistematis untuk menyususn ilmu pengetahuan.
Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian.
Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian.
b. Macam-macam Teknik Percobaan
Mengacu pada bentuk percobaan, tujuan sifat masalah dan pendekatannya
ada empat macam teknik percobaan :
a). Metode Eksperimen (Mengujicobakan) , adalah penelitian untuk menguji
apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif
tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian eksperimenadalah untuk
menguji hi[potesis yang dirumuskan secara ketat. Penelitian eksperimen
biasanya dilakukan untuk bidang yang berssifat eksak. Sedangkan untuk bidang
sosaial bisanya digunakan metode survey eksplanatory, metode deskriptif, dan
historis.
b). Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang
sudah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan atau
teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk menguji
teori-teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan menciptakan
pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode verifikasi
berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu
pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).
c). Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk
mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai
dengan mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya.
Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi
kasus (bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi tentang waktu dan
gerak, analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.
d). Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang
meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini
dapat dilakkan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis,
yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis bertujuan untuk menemukan
generaalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti
untuk enegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang
kuat.

3.1 Langkah-langkah Percobaaan (Proses Kegiatan Ilmiah)

Mengidentifkasi, memilih dan merumuskan masalah

Menyusun kerangka pemikiran


2

Merumuskan Hipotesis
3

Menguji hipotesis secara empiric

Melakukan pembahasan
5

Menarik Kesimpulan
6
C. Mengidentikasi, Memilih dan merumuskan Masalah
1.1 Mengidentifikasi Masalah
1. Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling relevan dan
menarik untuk diteliti.
2. Masalah dapat dicari melalui “Pancaindera”, yaitu pengamatan,
pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman.
(3). Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara ada perbedaan
antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara
apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dan
kenyataan. Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang mengancam,
mengganggu, menghambat, menyulitkan, yang menunjukkan adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. “A problem as any situation
where a gap exist between the actual and the desire d ideal state (Sekaran,
1992).
1.2 Sumber Masalah
Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
2. Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah
3. Pernyataan pemegang otoritas
4. Pengamatan sepintas
5. Pengalaman pribadi
6. Perasaan intuitif.
1.3 Memilih Masalah/Pembatasan
Dalam mengidentifikasi masalah biasanya dijumpai lebih dari satu masalah,
dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab itu perlu diadakan
pemilihan/pembatasan masalah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah:
1. Masalah tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung pada:
Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori yang relevan
dengan itu ,
Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah praktis.
2. Managebility,yaitu Cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup bekal
kemampuan teoritis, dan cukup penguasaan metode yang diperlukan.
1.4 Merumuskan Masalah
Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya masalah
tersebut hendaknya:
1. Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas.
2. Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna
menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut. Contoh:
Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil daripada intensifikasi usaha?
Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja
karyawan?
2. Penyususnan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan
argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasil disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-
perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut
juga proses deduktif.
Untuk menyusun kerangka pemikiran, perhatikanlah hal-hal berkut ini:
1. Cari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang relevan
untuk dijadikan landasan teoritis dalam penelitian. Teori- teori dan konsep-
konsep tersebut berasal dari acuan umum yaitu dari kepustakaan seperti buku
teks, ensiklopedia, monografh dan sejeneisnya. Sedangkan generalisasi dapat
ditarik dari laporan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang
diteliti. Kriteria sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan
relevansi. Menurut Rusidi (1993), tahap penguraian teori yang menjadi titik tolak
berfikir untuk menjawab masalah kepada konsep-konsep yang mengabstraksikan
fenomena, disebut tahap conceptioning.
2. Dari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi tersebut, lakukan perincian
analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan dari hasil-hasil penelitian yang
terdahulu dilakukan pemaduan (sistesis) dan generalisasi melalui penalaran
induktif. Proses deduksi dan induksi itu dilakukan secara iteratif, sehingga
dihasilkan jawaban yang paling mungkin terhadap masalah. Jawaban inilah yang
dijadikan hipotesis penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Airha. 2012. Studi kepustakaan. (Online). (http://phairha.blogspot.co.id).
/2012/01/studikepustakaan.html.
Dwi, Gabriel. 2015. Manfaat Menulis Ekspresif. (Online). (https://www.gabrieldwi
.we b.id /manfaat-menulisekspresif/.
Trianto, M.Pd (2010) berjudul Mengembangkan Model Pembelajaran
Tematik. Penerbit : PT. Prestasi Pustakaraya – Jakarta. Hal.136-139

Anda mungkin juga menyukai